Bukan Gadis Biasa

tak berapa lama Key dan Gala berpencar mencari si pelaku dosen pun datang ke aula pertemuan,,

dengan sangat terpaksa Gala dan Key menghentikan pencarian mereka,,

Key berpikir keras siapa musuh-musuh Kaisha di kampus ini,, ia melihat ke arah Rossa, Cerly dan Catoon yang Key curigai..

.

.

.

Key menarik lengan baju Rossa tentu teman-temannya ikut berlari mengikuti Key,,

Gala dan Kaisha sedang bersama, Key menyuruh Gala membawa adiknya makan di luar padahal Gala tidak mau ia ingin mencari pelaku yang berani melukai gadis kecilnya tapi berkat ancaman Key Gala mau membawa gadis kecilnya makan di luar.

"a.. ada apa kak Key? " tanya Rossa gelagapan melihat tatapan dingin Key

"kalian pelakunya? " tanya Key dengan dingin.

"pelaku apa kak? " tanya balik Cerly.

"ck... jangan berpura-pura bodoh didepanku...!! kalian kan yang merusak kursi di aula tadi... ". bentak Key

Rossa dan kedua temannya terlonjak kaget, akhirnya mereka mengerti kenapa Key terlihat menakutkan tadi.

"b.. bukan Kak Key... bukan aku...! " geleng-geleng serius Rossa

"sumpah.. mati...!! aku juga bukan.. ". sambung Cerly geleng-geleng tak kalah serius.

"demi apapun kak... bukan aku juga pelakunya..! kalau sampai aku terlibat perkelahian dengan mahasiswi kampus ini papaku bisa memaksaku kembali lagi ke Indonesia... serius Kak.. kalaupun kami tidak suka hanya sekedar melabrak saja...! tidak pernah bermain siasat... " timpal Catoon juga

Key melihat wajah serius mereka bertiga membuat Key jadi yakin bukan mereka pelakunya.

"apa kalian mencurigai seseorang? " tanya Key dengan datar dan dingin.

Rossa dan kedua teman-temannya saling pandang satu sama lain.

"hnmm... saya fikir i.. itu tuan Vikro kak" jawab Rossa sebagai perwakilan.

"Vikro? dia sudah keluar dari rumah sakit? " tanya Key

ketiga perempuan yang di introgasi Key mengangguk-ngangguk kompak.

"di.. dia suka dengan. sha.. kak.. aku pernah melihatnya memandang Sha teruss.. ". kata Catoon

"iya kak... aku pernah dengar dia membujuk Shasha untuk bekerja sama.. ". timpal Cerly.

Key langsung menoleh ke Cerly.

"kerja sama apa? " tanya Key

"katanya kalau Shasha menyukai kakak maka dia bisa membantu kalian untuk bersatu... dan Shasha menolaknya karna dia menyukai pria lain katanya Shasha" jelas Cerly

Rossa dan Catoon mengangguk-ngangguk membenarkan,,

"lagian kami cuma fans kok kak... kami memang fanatik tapi kalau Sha bisa membuat kakak bahagia kenapa kami harus marah? kami akan selalu mendukung kakak ". Rossa berkata jujur.

"kami baru mengerti Shasha menyukai pria lain, kalau sampai dia benar menyukai kakak kami mungkin juga akan marah" Catoon berkata.

Key memejamkan matanya dengan tangan terkepal.

"Vikro pelakunya? " tanya Key sekali lagi

"kami tidak tau tuan.. hanya mencurigai saja". jawab Ketiga perempuan itu serentak.

Key langsung meninggalkan Rossa dan kedua teman-temannya,, mereka bertiga baru bisa bernafas lega lalu saling berpelukan merosot kebawah tak disangka akan melihat sisi menakutkan Key,,

"kalian dengar kan? jangan pernah menyakiti Shasha dan Sha..! nanti idola kita bisa membenci kita mengerti...!! ". Rossa berkata dengan nada gemetar.

"iya... Kak Key sangat menyayangi Shasha si gadis biasa.. " sambung Catoon.

"kenapa Shasha begitu beruntung? " lirih Cerly.

"pokoknya jangan pernah mencari masalah dengan Sha.. dan Shasha". tegas Rossa

kedua teman-temannya mengangguk-ngangguk mengerti.

.

Key mencari Vikro dan tak menemukan batang hidungnya sedikitpun..

"bukannya Vikro masih di rumah sakit Key? " tanya Gino menebak.

"Iya Key... aku yakin dia masih di rumah sakit karna hidungnya patah karna kekasihmu... ". sambung Leon.

"jangan mengoceh didepanku..! kalian bantu saja aku mencari Vikro.. " Key melirik tajam kedua teman-temannya.

"Ok.. ok... sebenarnya apa hubungan kalian sih? kenapa kau begitu khawatir pada Shasha? apa kau jatuh cinta padanya? " tanya Leon penasaran.

"ada apa Key? apa hubungan kalian? bukankah kita berteman sejak awal? " sambung Gino juga.

Gino dan Leon berteman sejak Key bergabung diacara balapan, walau Leon dan Gino bukan pemenang tapi entah kenapa mereka tetap mau menganggap Key teman walaupun tau Key itu misterius.

Key bagian dari Mafia the xylver hal itu tentu membuat siapapun mau berteman dengannya tapi Key sangat pemilih dan hanya mau berteman dekat dengan Leon dan Gino saja,,

"Shasha adikku". jawab Key

Gino dan Leon tersedak ludah sendiri hingga terbatuk-batuk,,

"hah...? adik...? " pekik kedua teman Key terbelalak kaget

"tunda saja syok kalian itu.. tugas kalian mencari tau dimana brengs*k itu berada. " perintah tegas Key.

Gino dan Leon mengangguk-ngangguk dengan raut wajah tak percaya,, entah bisa atau tidak syok mereka di tunda tapi bagaimanapun mereka harus mencari pelaku yang berani mencoba melukai Shasha,,

tidak semua teman Key tau Shasha adiknya, bukannya Key tidak mau mengakui tapi mereka saja yang tidak bertanya,, kalau di tanya Key akan jawab kan? teman balapan Key di Indonesia ada juga yang tau Shasha si gadis imut dan menggemaskan adiknya Key,,

.

.

"tidak ada Key... apa dia datang menyamar ya? " tanya Gino terengah-engah bertumpu pada lututnya.

"aku rasa dia memang datang..! tadi ada yang bilang juga Vikro datang ke kampus.. " timpal Leon

Key berteriak marah,, "aku akan remukkan tulang punggungnya jika berani mencoba melukai adikku lagi".

Leon dan Gino bersusah payah menelan saliva nya yang tercekat,, sungguh mereka seperti melihat sisi Mafia Key untuk pertama kalinya.

"Remukkan tulang punggung? ". beo Leon dan Gino.

"rusuk..! " seru Key melenggang pergi meninggalkan teman-temannya.

"tunggu Key... kau mencari Vikro kemana? " tanya Gino berlari mengejar Key.

Leon pun ikutan mengejar Key,,

"kalian tau rumahnya? " tanya Key serius.

"coba kita kesana" sambung Key lagi.

Leon dan Gino mengangguk mengerti,, Leon tau tempat tinggal Vikro,, mereka bertiga mendatangi Apartemen tak jauh dari area kampus ..

"dia satu apartemen dengan Lastri.. karna mereka pernah pacaran". Leon menunjuk tingginya gedung apartemen di negara J itu.

Gino mengangguk.. "ayo cepat datangi saja pemilik apartemennya" usul Gino.

Key menyetujui itu,,

cukup sulit bertemu dengan pemilik gedung apartemen itu akhirnya Key bisa bertemu dengan pemiliknya dengan mengaku bagian dari Mafia The Xylver tentu semua orang tau nama Mafia itu walau di luar negeri sekalipun.

Gino dan Leon juga bersikeras ikut dengan temannya itu,,

mereka bertiga menguasai bahasa negara J berdiskusi mengenai Vikro yang tinggal di gedung apartemen itu.

.

.

Key, Gino dan Leon tiba di apartemen lantai 24 apartemen nomor 1110,,

beberapa kali mereka menekan bel tak ada jawaban.

"apa dia masih di rumah sakit? " tebak Gino

Key tampak berpikir, "rumah sakit? apa dia kembali kesana? "

"coba kita datangi kesana...! " usul Leon.

ketiga pria tampan dengan karisma berbeda itu langsung tancap gas ke rumah sakit dimana Vikro dirawat,,

Key mendengar penjelasan suster disana kalau Vikro dalam pengaruh obat dan sedang istirahat, nyatanya Vikro di beri suntikan beberapa menit yang lalu dan itu sudah mereka tebak Vikro sempat keluar dari rumah sakit..

Key menatap tajam kamar rawat inap Vikro, "mau bermain denganku? baiklah..! bermainlah dengan cara yang benar". seringai Key tersenyum tipis namun terlihat menakutkan.

Gino dan Leon merinding mendengarnya,,

.

.

.

Esok lai.... haha.. terimakasih...

.

.

.