Bagaimana jadi nya ketika anak SMA memutuskan untuk menjadi sugar Baby alias simpanan para pria beristri atau bahkan hanya sekedar simpanan dan partner ranjang mereka saja ?
Simak cerita ketiga anak muda yang menjalani profesi mereka menjadi Sugar Baby yang menjadi simpanan para pria kaya.
Baby Aurellia 17 Tahun.
Mayang Khanaya 17 Tahun.
Ariela Ayuni 18 Tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon Anak Kami
Baby bingung harus kemana ?
Dia tidak memiliki tempat tujuan nya, Kemana dia harus pergi ? Mencari kos ? Dimana ?
Dia tidak memiliki ponsel lagi, Tapi di dalam tas ransel nya dia membawa uang sebanyak 80 juta hasil uang harian yang di berikan Damian.
Dia terus menyeret Koper nya dan masuk ke salah satu hotel yang ada di pusat Kota.
" Baby ?" Tanya Jo saat melihat Baby yang amsuk ke dalam hotel yang baru siang tadi menjadi milik nya karena usai di akuisisi oleh Joshua Hils.
" Eh ? Om Jo ?" Tanya Baby menatap Joshua disana.
" Kamu kenapa bisa di sini ?"
" Cerita nya panjang Om. " Baby menghela nafas nya lesu.
" Ayo, Masuk lah ke kamar mu ! Kau bisa tinggal semau mu ! Aku menjamin nya. "
" Eh ? Gak usah Om. Besok aku mau cari kosan aja deh. Gak enak sama Om. " Tolak Baby halus.
" Baby ? Kamu kenapa ? Kok pucet ? Kamu keringatan ? Apa panas ?" Tanya Jo panik melihat keadaan Baby.
" Om, munduran dikit Om, A-aku mu--hueeekkk...." Baby tidak tahan menahan rasa yang ada dan bergejolak di dalam diri nya.
" O-om...Dimana toi--huekkk...." Jo langsung menggendong Baby tanpa permisi dan membawa nya ke toilet terdekat dari mereka.
cekrek !
" Im so Lucky !" Gumam seseorang saat mendapatkan sebuah keberuntungan yang membuat nya tersenyum puas untuk itu.
Kali ini tugas nya akan mudah bukan ?
Dia mendapatkan sesuatu tanpa harus banyak melakukan Drama.
Di dalam toilet Baby terus memuntahkan isi perut nya sampai tubuh nya terasa lemas.
Seluruh sendi sendi nya terasa sangat lemah, Dia tidak sanggup menopang diri hanya untuk sekedar berdiri tegak saja.
Terlebih Parfume Yang di pakai Jo sangat menyiksa nya.
Padahal itu adalah Parfume mahal sama dengan yang di pakai oleh Damian .
Bahkan Om Albert juga memakai yang sama karena itu Parfume Favorit mereka mungkin.
" Kamu kenapa ? Masuk angin ? Atau mau kerumah sakit ? Kita periksa ya ?" Tanya Jo ingin mengetahui keadaan Baby dan merasa sangat khawatir.
" Maaf Om, Tapi aku mual sama parfume om, Maaf ya om. " Baby merasa tidak enak hati.
" Baby ? Are You ??? Pregnan?"
Deg !
Mampus ! Dia lupa !
Kenapa dia sampai bisa lupa ?
Bahwa sejak kejadian di singapur dan sehat nya dia dan acara sesi bercinta mereka yang akhir akhir ini cukup intens membuat nya lupa !
Boleh kah dia meminta pada Tuhan untuk tidak menitipkan Seorang malaikat di dalam perut nya ?
Bukan karena memikirkan sekolah nya, Tapi dia memikirkan apa dia sanggup dan bisa membesarkan malaikat itu nanti nya ,?
" Baby, Hey ! Are you oke ? Baby ?" Jo melambaikan tangan nya di depan wajah Baby.
Dia bahkan menepuk pipi Baby agar sadar dari lamunan nya.
Tanpa terasa air mata nya jatuh begitu saja, Air mata nya mengalir tanpa harus di komando lebih dulu oleh nya.
" Hey ! Dont Cry, Ayo masuk ke kamar mu dulu ! Kita lihat benar ada nya atau hanya kecurigaan tak beralasan saja. " Jo panik.
Dia tidak tau harus mengatakan apa pada Baby.
Padahal hati dan pikiran nya sedang bercabang. Bagaimana jika memang benar Baby mengandung anak Damian ? Bagaimana mental anak belia ini ?
Walau pun Jo brengsek, Tapi jika dia sudah mencintai dia akan sangat tulus dan benar benar mencintai dengan cara nya sendiri.
" O-om...Baby takut..." Air mata itu semakin membanjiri mata indah itu.
" Jalan lah duluan ? Atau mau aku ambilkan Kursi roda ? Mungkin mereka menyimpan nya di sini. Aku baru saja membeli hotel ini. Tinggal lah semau mu disini. " Baby mengangguk dan menghapus air mata nya.
" Baby jalan aja Om. " Walau tubuh nya terasa sangat lemas dia memaksa untuk berjalan.
Jo berjalan dua langkah di belakang Baby dan dia melihat bahu itu terus bergetar dan sesekali Jo mendengar segugukan nya.
" Masuk, Nanti akan ada Girl Room yang membantu mu oke. Aku keluar sebentar. " Baby mengangguk.
Dia bergegas untuk membersihkan diri nya dan berpikir apa langkah selanjut nya yang akan di ambil nya jika memang ada makhluk mulia itu di dalam rahim nya ?
Bisa kah dia bertahan dengan cemoohan semua orang ? Terlebih menghujat nya ?
Sekolah nya yang memang hanya tinggal beberapa bulan saja.
Jika memang benar bisa kah dia menyembunyikan semua itu ? Tanpa harus di keluarkan dari sekolah di sisa sisa perjuangan terakhir nya di sekolah ?
Setidak nya dia memiliki ijazah SMA untuk kelanjutan hidup nya.
" Mayang ? Ariel ?" Air mata nya kembali mengalir dari mata indah Baby.
Dia terus menangis sambil mengelus perut nya yang kemungkinan memang benar ada dia di dalam sana.
" Maafkan bunda nak...Maafkan Bunda...jika memang kamu hadir di sini. Maafkan bunda..." Kembali menangis dengan semua yang di alami nya.
Seandai nya dia tidak tergiur dan terjebak di dalam lembah dosa ini, Mungkin semua ini tidak akan terjadi.
Tapi mau menyesal juga percuma. Semua sudah terjadi.
Baby sudah menyelesaikan mandi nya, Dia sudah menggunakan piyama tidur karakter nya dengan kepala nya yang masih di balut handuk kecil.
Dia masih termenung dan bengong disana sampai pintu kamar di buka dengan sedikit kasar.
" Om Jo ?"
Deg !
Jantung orang yang membuka pintu itu merasa sakit saat mendengar nama sahabat nya yang keluar dari bibir manis itu.
" Jo ?" Tanya Damian mendekat ke arah Baby.
Dia pontang panting mencari Baby dan ternyata dia di hotel ini saat seseorang mengirim nya pesan bahwa Baby berada di sebuah hotel dan di gendong seseorang yang dia tau dan seperti mengenal Tubuh kekar pria itu.
Tapi dia mencoba mengabaikan nya karena tidak ingin berpikiran buruk walau dia juga tidak yakin bahwa dia tidak akan curiga dsn menjurus kesana.
" Jo ?" Tanya Damian lagi kini memegang kedua bahu Baby.
Baby diam tanpa mau menjawab nya.
" Baby, Ini Tespack nya, Coba di tes dul--" Jo tidak melanjutkan ucapan nya saat melihat siapa yang berada di dalam nya.
Ketiga orang itu saling tatap untuk meminta penjelasan nya.
" Tespack ? Apa ini Baby ?" Suara Damian terdengar menyakitkan di telinga Baby.
" Baby Aurellia !!! "
" Dam ! Lo gak perlu bentak Baby ! " Sergah Jo ikut terpancing emosi oleh Damian.
" Gak usah ikut campur Jo !"
" Tapi lo nyakitin Ibu calon anak--"
" Calon anak kami !"
Duarr!!!
Baik Damian atau pun Jo mereka tercengang dengan semua ini.
Apa maksud Baby anak kami ? Anak siapa yang di maksud nya ?
" Anak siapa Baby ?" Bentak Damian lagi.
Bisa kah dia berharap jika itu anak nya ? Dan dia bisa mempertahan kan Baby ?
Dia akan menyembunyikan Baby dari Dunia jika memang itu benar ada nya.
" Anak siapa Baby Aurellia ???? Anak siapa yang kau kandung ???" Tanya Damian lagi.
" Om ingin tau ??? Ini anak aku dan Om Jo ! Ini anak kami ! Om mau apa ? Mau nampar aku ? Tampar saja ! " Tantang Baby mencoba berani.
" Huh !" Damian tersenyum kecut disini.
Hati nya hancur benar benar di hancurkan oleh Baby jika memang itu benar.
" Lo brengsek Jo !" Ucap Damian mengalihkan pandangan nya.
Bugh...
" Bajingan Lo Jo ! Lo tau Baby itu punya Gue ! Lo tega dama gue Jo ! Lo tega !!"
Bugh...
" Baby...." Teriak kedua nya saat melihat Siapa yang terkena pukulan dari Damian.
Baby, Pingsan dengan sudut bibir yang pecah.
Rahang tirus Baby langsung lebam dan membitu tercetak jelas di kulit mulus nya.
" Baby, Hey, Sorry. Bangun Baby, Bangun...Hey, Baby. Wake Up...Wake Up Baby..."
" Minggir...Jangan sentuh calon ibu anak gue. " Jo mendorong Damian dan membawa Baby menuju rumah sakit.
Jo berpikir bahwa disini ada yang salah, Pasti ada !
Jika tidak mana mungkin Baby berani mengatakan bahwa itu adalah anak nya dan Jo !
Itu pasti salah satu tujuan Baby.
...❤️❤️❤️...