Revan Santiago adalah seorang pemuda biasa yang telah menjadi menantu mitralokal di keluarga Barnes. saat ini, dia sedang berjuang untuk mencari biaya untuk pengobatan ibunya dirumah sakit. ketika dia meminta bantuan kepada temannya, Revan bukan hanya tidak mendapatkan pinjaman namun, dia malah di pukuli hingga sekarat. dalam kondisi sekarat dia tiba-tiba mendapat warisan, "Selamat datang pewaris Dewa semesta!" tiba-tiba Revan mendengar suara seorang pria tua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Telpon Dari Ronny
Herry pun menoleh dan menatap tajam kearah Martin dan berteriak, "Keluar ... Jika kamu berani mengusik Tuan Santiago lagi di masa depan, saya tidak hanya membuat keluargamu menghilang, tapi aku akan membunuh seluruh anggota keluargamu!"
Martin bergidik ketakutan, "Saya tidak akan melakukannya! Saya tidak akan melakukannya lagi!"
Sabil berbicara Martin bersujud kepada Revan beberapa kali dan mengucapkan terimakasih padanya. Setelah itu, dia bangkit berdiri lalu berjalan terhuyung-huyung meninggalkan kediaman keluarga Samos.
"Tuan Santiago, hari sudah larut. bagaimana kalau Adolf mengantarmu pulang?" kata Herry menyarankan.
"Terimakasih Tuan Samos, saya naik taksi saja." kata Revan sambil tersenyum.
Tepat setelah dia menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba ponselnya berdering.
"Maaf, saya harus menerima panggilan telpon!" kata Revan sambil tersenyum kepada Herry.
Setelah menekan tombol jawab, terdengar suara cemas dari balik telpon, "Revan, kamu di mana? Datanglah ke Bluesky Restaurant sekarang juga. Sesuatu terjadi pada Laura ..."
Ekspresi Revan seketika berubah. Dia pun buru-buru berkata, "Aku akan segera kesana!"
Setelah menutup teleponnya, Revan berpamitan dengan Herry lalu lalu bergegas pergi.
Lima menit kemudian, taksi berhenti tepat di depan Bluesky Restaurant. Dari kejauhan dia melihat Ronny sedang mondar mandir didepan pintu masuk Restoran itu.
Revan segera berlari menghampirinya dan bertanya dengan cemas, "Ronny apa yang terjadi!"
"Aku baru saja melihat Laura. dia baru saja di bawa masuk oleh beberapa orang pria. Dia sepertinya terlalu banyak minum!" Jelas Ronny.
Revan semakin panik, tanpa membuang waktu, dia berkata, "Ayo kita masuk!" keduanya pun bergegas masuk dengan cemas.
Bluesky Restaurant adalah restoran terbesar di kota Renville. Sebagian besar pengunjung yang datang adalah orang-orang dari keluarga kaya dan berkuasa.
Saat keduanya hendak memasuki pintu, mereka di hentikan oleh penjaga keamanan yang sedang berjaga.
Penjaga keamanan itu memperhatikan pakaian yang di kenakan keduanya sangat sederhana, petugas keamanan itu langsung berseru, "Apa yang kalian lakukan disini?"
"Minggir!" teriak Revan dengan ekspresi cemas. Jika terjadi sesuatu pada Laura. Dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.
Laura jarang minum. tetapi, mengapa dia tiba-tiba datang sendiri ke restoran dan minum alkohol?
"Apakah kata-kataku telah menyakiti perasaannya?" gumam Revan.
"Hei, buka matamu lebar-lebar dan perhatikan baik-baik, apakah kamu pikir ini adalah tempat yang bisa kamu datangi? apakah kamu tahu, berapa harga segelas minuman disini?" kata penjaga itu dengan jijik.
Kemudian penjaga itu mengangkat lima jarinya dan berkata, "Lima ratus ribu Dollar! Apa kamu pernah melihat uang sebesar lima ratus ribu Dollar?"
"Apakah kamu punya uang? Apa kamu mampu membayarnya?" ejek penjaga keamanan itu.
"Kau ..." Ronny sangat marah, lalu berkata, "Kami di sini bukan untuk makan. kamu sedang mencari seseorang."
"Mencari seseorang? Orang yang kamu cari tidak ada disini. pergilah. Tuan Tiger sudah memesan tempat ini hari ini. Kehadiran anda hanya akan merusak suasana hatinya." Kata petugas keamanan itu.
"Saya akan mengatakan untuk yang terakhir kalinya, minggir!" bentak Revan.
"Sial! Kamu pikir, kamu siapa? enyahlah dari hadapanku. Kalau tidak, jangan salahkan aku jika bertindak kasar." penjaga itu berkata dengan nada yang mengancam.
"Bagaimana kalau kita ..." Ronny bingung. petugas keamanan itu sangat kekar. bahkan jika mereka berdua menyerang secara bersamaan, mereka tetap bukan tandingan pria kekar ini.
Wush!
Namun, sebelum Ronny bisa menyelesaikan kalimatnya, dia tiba-tiba merasakan hembusan angin kencang. penjaga itu juga merasakan sesuatu sedang menghampirinya dengan kecepatan yang luar biasa. Sesaat kemudian, dia merasakan rasa sakit yang luar biasa di perutnya.
Buk!
Terdengar suara hantaman keras mengenai perutnya membuat penjaga keamanan itu terpental, lalu terkapar di lantai sambil mengerang kesakitan. darah segar keluar dari mulutnya.
Pintu kaca di belakangnya hancur berkeping-keping.
"Kamu siapa?" seseorang tiba-tiba bertanya.
"Ayo jalan!" Ronny gemetar ketakutan. Apa yang baru saja di lihat?
"Kamu siapa?" seseorang tiba-tiba bertanya.
Sesaat kemudian puluhan pria kekar bergegas menghampiri mereka dan mengepung Revan dan Ronny
"Kamu berani membuat keributan disini? kamu sedang menggali kuburanmu sendiri."
Seorang pria mengenakan jas dan sepatu kulit melangkah maju sambil mengisap cerutu. ketika dia melihat petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk terkapar dilantai dalam kondisi yang mengenaskan dan berlumuran darah, wajahnya langsung berubah suram.
Tanpa basa-basi, Revan bertanya kada pria berjas itu. "Apakah kamu melihat dua orang pria membawa seorang gadis masuk ketempat ini?"
Namun pria berjas itu mengabaikan pertanyaan Revan dia malah balik berkata, "Apa kamu tahu tempat apa ini?" pria itu kemudian membuang cerutu itu kamu menginjaknya.
"Aku bertanya padamu sekali lagi!" kata Revan pelan.
Namun, sesat kemudian pria berjas itu berseru, "Tangkap dia!"
Segera lebih dari dua puluhan pengawal berpakaian serba hitam itu bergerak maju sambil membawa tongkat besi di tangan mereka dan dengan ganas menyerang Revan.
Revan menatap puluhan pengawal berpakaian hitam itu dengan tatapan menghina.
Sebelum Para pengawal berbaju hitam itu menyentuhnya, Revan melompat ke udara dan melayangkan tendangan berturut-turut. Seketika semua pengawal itu terhempas satu persatu.
Buk!
Buk!
Buk!
Setelah membereskan puluhan pengawal berbaju hitam itu, Revan menghampiri pria berjas itu dan menamparnya dengan keras.
Plak!
Pria berjas itupun terhempas kebelakang dan jatuh kelantai dengan keras.
Buk!
Tidak berhenti sampai disitu, Revan kembali menghampiri pria itu dan menamparnya lagu.
Plak!
Setelah menampar, Revan mencengkram kerah baju pria itu dan memberinya beberapa tamparan. mulut pria itu berlumuran darah.
"Jangan ...jangan pukul aku!" seru pria berjas itu.
Belum puas menampar pria itu, Revan mengangkatnya dan membantingnya ke lantai dengan kejam.
Brak!
Melihat pria itu terkapar dengan kondisi yang mengenaskan, Revan berjongkok lalu bertanya, "Katakan padaku di mana kalian membawa wanita itu?"
Pria berjas itu buru-buru berkata, "Di lantai lima ruangan Presidential Suite.
Pria itu ketakutan. Rasa sakit di sekujur tubuhnya membuat dia tidak ingin menyembunyikan apapun.
Di Ruangan Presidential Suite.
Seorang pria sedang menatap Laura dengan senyum serakah di wajahnya.
"Benar-benar kecantikan yang menakjubkan. Bentuk tubuh yang sempurna. kenapa aku tidak tahu kalau ada wanita yang begitu cantik di kota Renville?" seru Tiger.
Melihat Laura yang sedang berbaring di sofa, dia menggosokkan tangannya dengan penuh semangat dan gairah yang menggelora.
"Kerja bagus, kamu adalah karyawan yang hebat!" kata Tiger sambil menepuk pundak pria yang berada di sampingnya.
"Aku senang kalau anda bahagia Tuan!" kata pria itu.
Tiger adalah bajingan terkenal di kota Renville. setelah rumah keluarganya di hancurkan, dia telah mendapat kompensasi ratusan juta Dollar. Karena itulah dia bisa mempekerjakan begitu banyak orang.
Sebagai pria bejat, dia memiliki hobi khusus. Dia mengirim anak buahnya ke berbagai tempat di kota Renville untuk mencari gadis-gadis cantik yang tengah mabuk untuk di antarkan kepadanya.
Dengan cara itu, dia telah memperkosa banyak wanita muda yang masih polos.
Karena dia kaya dan berkuasa, dia memiliki sekelompok gangster. para gadis lugu yang menjadi korbannya tidak bisa melakukan apapun pada mereka. orang yang berniat memanggil polisi, diancam akan dicelakai.
Mereka akan di pukuli, dirampok dan akan mengalami penderitaan. Beberapa rumah wanita yang mengancam akan memanggil polisi, Telah di hancurkan.
Hari ini, seorang pria yang bekerja untuk Tiger kebetulan melihat Laura sedang mabuk. orang kepercayaan itu pun Buru-buru menghampiri Laura dan memapahnya lalu di bawa kehadapan Tiger
Sesaat kemudian, Tiger bertanya kepada anak buahnya yang berada di Kamar itu, "Apa kalian sudah siap?"
"Ya, kami sudah siap."
Beberapa kamera di arahkan kepada Laura. "Pastikan videonya jelas. Jika wanita ini berani melapor polisi, sebarkan videonya."
"Baik, kami mengerti."
Ngomong-ngomong, apa kalian sudah menyelidiki identitas gadis ini?" tanya Tiger.
"Ya, namanya Laura Barnes. dia berasal dari keluarga Barnes di kota Renville dan dia memiliki sebuah perusahaan.
"Benarkah?" mata Tiger berbinar. "Dia adalah presiden di sebuah perusahaan."
"Gadis ini masih perawan, meskipun dia sudah menikah. Suaminya terkenal sebagai pria tak berguna di kota Renville. beberapa hari yang lalu, dia berkeliling mencari pinjaman untuk biaya operasi ibunya. Sayangnya, dia tidak hanya tidak mendapatkan pinjaman, dia malah di pukuli hingga sekarat. Saat ini, dia mungkin masih terbaring di rumah sakit. meskipun mereka sudah menikah lebih dari satu tahun, menurut informasi, Laura tidak pernah mengizinkan suaminya tidur dengannya.
...****************...