Bukan Menantu Pilihan

"Eugh" Yumna terbangun dia mengedarkan pandangannya dan mengkerut kan kening bingung, dia mencoba untuk duduk, tapi suara tak asing membuatnya menghentikan pergerakan nya.

"Sayang, kamu mau apa? tiduran aja biar aku ambilkan" kata David membuat Yumna menoleh dan melotot.

"Mas ngapain disini?" tanya Yumna dengan nada ketus.

"Ya aku jagain kamu, aku kangen banget sama kamu Yumna" jawab David, dia merentangkan tangannya ingin memeluk Yumna, tapi Yumna menahan tangannya yang ingin memeluk.

"Jangan deket-deket sama aku mas" kata Yumna, membuat David mengkerut kan kening.

"Kamu kenapa sayang?" tanya David lembut.

"Aku nggak apa-apa, pokoknya mas jangan deket-deket, aku benci sama mas" kata Yumna membuat hati David sedikit tercubit.

"Kamu kenapa sih sayang?" tanya David.

"Ngapain mas kesini sih hu hu hu" Yumna bertanya sambil menangis.

"Kamu kan istri aku, masa aku nggak boleh jagain kamu sih" jawab David.

"Tapi mas kan sudah menikah lagi"

"Apa? menikah lagi? kapan? kata siapa?" tanya David penasaran kenapa Yumna bisa berfikiran seperti itu, sedangkan kepergiannya membuat dia kehilangan semangat untuk hidup.

"Tadi aku mau kembali sama mas, tapi pas liat karangan bunga--, pokoknya aku ngga mau di madu mas, mas harus ceraikan ak---" jawab Yumna, David langsung membekap bibir Yumna.

"Hussstt sayang jangan ngomong tentang perceraian ok, kamu nggak tau gimana stress nya aku saat kamu pergi" kata David, Yumna hanya menangis.

"Lagian yang menikah itu bukan aku Yumna, bagaimana aku bisa menikah kembali, sedangkan semangatku untuk hidup sudah kau bawa pergi bersamamu" kata David lagi membuat Yumna mengkerut kan kening.

"Maksud mas apa? mas kan satu-satunya anak Pak Wijaya, dan anak pak Broto bukannya hanya mba Diana?" tanya Yumna penasaran, David tersenyum dan mencubit gemas pipi istrinya itu.

"Kata siapa aku anak satu-satunya?" tanya David.

"Lah kan emang seperti itu, selama aku di sana sepertinya memang hanya mas anak dari tuan dan nyonya" kata Yumna David tersenyum.

"Tidak sayang, aku mempunyai satu adik laki-laki, namanya Brian, tapi sudah lama dia minggat dari rumah, Brian itu pacarnya Diana dari dulu, pas kamu pergi dan Brian mendengar kalo aku stres dia kembali" jawab David dengan menggenggam tangan Yumna.

"Aku nggak percaya" kata Yumna sambil mengerucutkan bibirnya, membuat David tertawa.

"Sayang jangan bikin aku gemas, apa kau mau aku makan disini? ini sudah lama lho, aku tidak akan bisa menahannya lagi" kata David membuat Yumna meneguk salivanya dan wajahnya berubah jadi tegang, sedangkan David hanya tersenyum.

"Tapi Yumna, kamu berhutang penjelasan padaku soal dia" David berkata sambil menunjuk perut Yumna.

"Maksud mas apa?"

"Kenapa kamu nggak hubungi aku,? kalo David junior sudah tumbuh di dalam sini" jawab David sambil mengelus perut Yumna yang masih rata.

"Makannya aku kembali, tapi yang aku liat malah karangan bunga itu membuat aku ingin pergi lagi" kata Yumna, David meraih dagu Yumna lalu men*cium dan Melu*mat bibir Yumna lembut, Yumna memejamkan mata dan mengikuti permainan bibir David, di rasa mereka kehabisan oksigen David pun melepaskan cium*annya.

"Jangan pernah pergi lagi dari hidupku Yumna!! kamu nggak tau gimana stress nya aku saat kehilanganmu" kata David membuat Yumna menangis tergugu David kebingungan.

"Hei kok malah nangis?"

"Aku juga sama, aku nggak mau kehilangan mas, tapi aku juga nggak mau di madu" jawab Yumna dengan sesenggukan, David tertawa.

"Sayang aku nggak akan melakukan hal itu, bagaimana aku bisa melakukannya sedangkan otakku slalu teringat tentang kamu" kata David, Yumna langsung memeluk tubuh David.

"Beneran?" tanya Yumna meyakinkan.

"Iya beneran, aku bisa gila kalo kamu pergi dariku sayang" jawab David.

"Jadi maukah kamu kembali padaku Yumna?" tanya David, Yumna mendongak menatap mata suaminya itu, kemudian dia mengangguk. anggukan yang membuat David bahagia.

"Tapi mas--"

"Tapi apa?"

"Bagaimana kalo nyonya dan tuan tau?" tanya Yumna.

"Mereka sudah tau sayang, mereka sudah tau kalo kamu adalah istriku dan milikku" jawab David, Yumna tersenyum lalu mengencangkan pelukannya.

Saat Yumna sedang memeluk David ponsel David berdering, David melepaskan pelukannya dan mengangkat telpon tersebut.

"Ya hallo mah"

📞"Kamu dimana nak?" tanya Ajeng di sebrang sana.

"Aku lagi di rumah sakit mah, Yumna ada di rumah sakit" jawab David tersenyum, dengan tangan membelai rambut Yumna.

📞"Memangnya Yumna kenapa nak? dia nggak apa-apa kan?"

"Dia nggak apa-apa mah"

📞"Mamah kesana ya" kata Ajeng.

"Yaudah mamah kesini aja" jawab David kemudian dia mematikan telponnya.

"Mas"

"Hmm"

"Apa nyonya dan tuan menerima aku?" tanya Yumna dengan wajah sendu nya.

"Kenapa kamu mikirnya gitu?"

"Aku ini kan cuma gadis desa yang tinggal seorang diri mas, aku nggak punya siapa-siapa", jawab Yumna, David tersenyum dan menggenggam tangan Yumna.

"Sekarang kan kamu punya aku, semua keluarga ku adalah keluarga mu juga, dan jangan lupa ada David junior disini" kata David dia mengelus pelan perut rata Yumna.

"Apa dia sudah gerak-gerak?" tanya David tangannya masih berada di perut Yumna.

"Belum mas, kata dokter janin akan mulai terasa bergerak saat usia kehamilan 15 Minggu" jawab Yumna David tersenyum dan langsung mencium perut rata Yumna.

"Hai David junior, tumbuh lah yang sehat di dalam sini ya nak, terimakasih kamu sudah hadir dan membuat mamah kamu yang nakal ini kembali" David berbicara dengan perut Yumna.

Yumna hanya tersenyum mendengar David bicara seperti itu pada calon bayi mereka.

BERSAMBUNG...

Hai ka 👋 kalo kalian sudah membaca tulisan cacingku ini jangan lupa tinggalkan like and komen nya ya 🙏

Bantu penulis cacing kepanasan ini untuk berkembang dan semakin semangat dalam berkhayal.

Salam cinta terimakasih untuk kalian yang sudah membaca dan meninggalkan like and komen disini 😘

Jika berkenan baca juga novelku yang lainnya ya siapa tau naksir.

I'm Crazy about you

dan

Story about of Tiara