NovelToon NovelToon
My Boss My Husband

My Boss My Husband

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Yuk senam bibir, cerita Sarasvati yang kocak dalam menghadapi majikannya yang lumpuh.

Terlahir kaya raya membuat Dewa bersikap arrogant dan dingin kepada siapa saja. Terutama mahluk yang bernama wanita. Namun, ketika melihat mantan pacarnya bermesraan di suatu pesta, ia menyeret dengan asal seorang gadis dan mengaku pada semua tamu undangan, mereka akan segera menikah.
Sartika Sarasvati, si gadis miskin yang tidak tahu apa-apa. Ia harus terlibat dengan bongkahan es tersebut gara-gara mengantar dompet pelangan yang tertinggal di cafe tempatnya bekerja. Ya, Tika hanya gadis pelayan di sebuah cafe. Tapi, malam ini semua mata tertuju pada gadis manis yang tangannya digengam oleh CEO Diamondland, perusahaan real estate nomor satu di Indonesia. Apa mereka akan menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pencuri Hati

"Maaf Tuan, Tika tidak bisa jadi pelayan Tuan lagi. Tika mau cuti untuk waktu lama. Tika udah lelah, mau bikin usaha kecil-kecilan saja."

Tika mungkin mengira Dewa mengajaknya tinggal satu atap seperti dulu, jadi asistennya, jadi pembantu khusus pria tersebut. Bekerja pada Dewa sebagai asisten lagi.

Dewa mengeryitkan dahi, "Kamu tidak mau melayani aku lagi? Tidak mau menyiapkan makan untukku ... menyiapkan semua kebutuhanku setiap hari?"

Tika menggeleng yakin.

"Apa kamu juga tidak mau menggandung anakku kelak?"

Tunggu ... tunggu, Tika terngangga. Kepalanya langsung ngeblank. Otaknya kosong seketika. Ia yang lemot atau Dewa yang kelewat cepat. Apa pria itu sedang melamar dirinya? Tika tidak bisa berpikir saat itu juga.

"Anak ... anak siapa, Tuan?" Tika menelan ludah, merinding menanti jawaban Dewa.

Mata Tika kini fokus menatap bibir pria tampan itu. Menunggu jawaban apa yang akan diucapkan. Tika juga menyiapkan telinganya dengan jeli, takut bila tidak bisa mendengar suara Dewa.

"Anak Kita!"

Mak Jleb.

Dewa langsung memalingkan muka. Ah, Tika membuatnya canggung saja. Mengapa ia merasa jadi kaku begini.

"Tuan ..., Tuan jangan bercanda."

Tika sampai kesulitan menelan ludahnya sendiri. Jawaban Dewa membuatnya mati kutu.

"Ish ... Tika ... Tika. Harusnya kamu makin pintar, Tik. Mengapa menjadi lamban seperti keong. Sepertinya ada yang salah denganmu."

Tika menundukkan kepala, ia merutuk. "Ini apa sih? Apa pria itu melamarnya? Atau sedang bercanda? Ya ampun, kalau Nyonya tahu, bisa-bisa aku di kirim ke Africa." Tika terus mengerutu. Ia bingung, Dewa serius apa sedang bercanda.

"Tik!"

"Eh ... ya Tuan."

"Bagaimana?" tanya Dewa dengan wajah serius. Ia menatap bola mata Tika lekat-lekat. Seolah mencari jawaban di dalam sana.

"Bagaimana? Apa yang bagaimana, Tuan?" Ditanya malah balik nanya, itulah Sartika Sarasvati.

"Wah! Kamu sekarang jual mahal rupanya." Dewa menatap tak percaya. Susah payah ia latihan berhari-hari untuk mengungkap perasaannya, eh Tika responnya jauh dari ekspetasi.

"Lupakan!" tambah Dewa seraya bangkit dari duduknya. Tiba-tiba wajah pria itu meringis menahan sakit, sepertinya kaki Dewa belum pulih sepenuhnya. Tapi, Tika tidak mengetahui. Yang wanita itu tahu, Dewa sudah bisa jalan. Tidak mengetahui bahwa Dewa masih dalam penyembuhan. Harusnya ia memakai alat bantu. Sayang, pria itu terlalu bersemangat menunjukkan pada Tika, pada dunia, bahwa ia bisa berjalan kembali.

Setelah membayar billnya, mereka pun menuju tempat parkir. Dewa dan Tika bersiap ke tempat selanjutnya.

"Em ... antar aku ke kontrakan Maesa aja ya, Tuan," pinta Tika.

Dewa menggeleng sambil membuka pintu depan untuk Tika.

"Masuklah!"

Wanita tersebut sempat tertegun, lima tahun benar-benar bisa mengubah segalanya, membuat pria itu bermetafora secara sempurna. Pria galak nan ngeselin, suka marah-marah kini penjadi pria yang berbeda, jadi perhatian, manis dan tentunya semakin memikat. Astaga! Otak Tika kembali berkelana, travelling ke mana-mana.

"Lalu Kita mau ke mana?" Tika takut, bila ikut Dewa. Ia mengira akan dibawa ke rumah lagi. Kalau sampai Nyonya tahu, Tika bisa diusir dan diseret. Dan dikirim ke luar negri. Entah Afrika, Abu Dhabi, atau bahkan ke pedalaman Amazon.

"Apartemenku," jawab Dewa tanpa beban.

Jawaban yang cukup singkat, padat, jelas dan terdengar sangat ngeri di telinga. Membuat bola mata Tika kembali mau melompat, meloncat keluar karena saking terkejutnya.

"Tuan pindah?"

"Tidak." Masih dengan wajah datar.

"Lalu?" Tika penasaran, setaunya Dewa tinggal di rumah besar bersama mamanya. Mana Tika tahu kalau Dewa punya apartemen mewah.

"Nanti aku ceritakan, cepat pakai sabukmu!" Dewa pun mulai menyalakan mesin mobilnya.

Tika tidak bertanya lagi, ia sekarang duduk santai dengan tenang. Menikmati alunan melody dari audio. Kebetulan lagu Celine. The power of love menemani perjalanan mereka menuju apartemen milik Dewa. Cukup lama mobil itu melaju, hingga akhirnya Tika malah ketiduran.

"Tik ... Tika! Kita sudah sampai."

Dewa menyentuh pipi Tika, mencoba membangunkan wanita tersebut.

"Ah, apa sudah sampai? Maaf ... Tika ketiduran."

Tika mengosok mata, kemudian menatap sekeliling. Bangunan menjulang tinggi terbentang di depannya.

"Apartment Tuan?"

"Hem ... Ayo turun!"

Dewa turun terlebih dulu, dengan perhatian ia buka pintu sebelah. Lagi-lagi membuat Tika heran, apa yang sudah merubah pria dingin, pemarah dan ekstra jutek itu?

***

"Tuan ... Tika pulang saja, ya!"

Tika merasa tak nyaman saat mereka sudah masuk dalam lift. Dan Dewa hanya menjawabnya dengan lirikan.

"Kamu nggak bisa mundur! Kita sudah sampai."

"Astaga!" batin Tika, ia mulai panik sendiri.

Sesaat kemudian, pintu lift terbuka. Mereka langsung menuju apartemen milik Dewa.

"Masuklah!" Dewa membuka pintu apartemennya lebar-lebar untuk wanita yang selama ini ia tunggu-tunggu.

Tika ragu, mau pergi tapi sudah melangkah jauh. Tika jadi dilema bin galau akut.

Sedangkan Dewa, setelah membuka pintu, ia menuju dapur. Membuka kulkas dan mengambilkan minum untuk Tika.

"Minumlah!" Ia mengulurkan sebotol air mineral ke Tika yang masih berdiri. "Duduk Tika, anggap rumah sendiri." Dewa lantas duduk dan menepuk sofa di sisinya.

Tika mengatur napas terlebih dahulu, padahal hanya duduk di samping Dewa mengapa jantungnya seolah meletup-letup? Hem ... nggak beres ini.

"Oh iya, malam ini menginaplah di sini, kamu belum ada tempat tinggal, kan?"

"Nggak Tuan ... terima kasih. Tika pulang saja. Tika sudah contact Maesa."

Aduh, HP hancur pula. Tika lupa, pasti Maesaroh sudah menghubungi dirinya berkali-kali.

"Tuan ... Tika boleh pinjem ponselnya?"

Tidak tahu mengapa, Dewa langsung menyerahkan ponselnya begitu saja.

"Sandinya, Tuan." Tika mengulurkan ponsel kepada Dewa.

"Ini!"

Saat ponsel Dewa sudah terbuka, bukannya menghubungi nomor Maesaroh, Tika malah berkaca-kaca. Ia tidak menyangka, selama di Hongkong, ternyata Dewa mengawasi dirinya.

Matanya tak mampu membendung bulir bening itu lagi, wallpaper ponsel Dewa dipenuhi potret dirinya. Sebuah kolase, foto-foto Tika yang disatukan saat ia berada di negeri itu.

"Hey! Ada apa denganmu? Jangan katakan kena debu!" Melihat Tika yang terharu, Dewa tersenyum penuh kemenangan.

"Tuan mencuri poto-poto Tika," ucap Tika dengan suaranya yang terdengar serak.

"Hanya Foto Tika, bagaimana denganmu? Lima tahun ... Lima tahun kamu mencuri hatiku." Bersambung.

1
Henym
Luar biasa
oncom
😭😭😭😭😩🤙🏻🤙🏻
oncom
ahahahaha lucu
oncom
kurang asem ngabrut
oncom
hahahaha
Nok Denok
lama ga Nemu ceritamu Thor
Herlina Lina
wooow
Linawati
kok pakaian nya seperti .....hehehe
Linawati
wooow 20 Jeti sekali cium ,siapa yg enga nolak /Determined//Determined//Determined/
queendah
alergi seafood kah?
komalia komalia
kah si malika Nya belum di pecat,siap nya tuh ulat keket pasti genjar ngerayu si dewa
komalia komalia
mantap tika
komalia komalia
hadeeh dewa dewa
komalia komalia
ada guna nya kan si tika
komalia komalia
aku mau lah ngurusin bayi besar Kalau gaji Nya angka nol nya banyak
komalia komalia
kasuhan uang si tika nanti di ambil bak mar
komalia komalia
jadi nyengir terus baca kisah si tika padahal udah baca
komalia komalia
apa itu win win
komalia komalia
putri titian
komalia komalia
hahaha tika tika
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!