Meira Aulia Aqsyah, gadis cantik nan Sholehah berusia 16 tahun yang masih duduk di kelas dua SMA, ia memiliki sifat yang ramah, sopan dan juga ceria hingga banyak teman-temannya senang bersahabat dengannya.
Namun keceriaan itu kini sirna karena sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi padanya dan mengharuskan ia pergi dari kota kelahirannya karena sang bunda takut kalau anaknya hamil, tapi akhirnya ketakutan itu pun terjadi, dan Meira Akhirnya menjadi seorang ibu di usianya yang masih sangat muda. dan yang lebih menakjubkan ia memiliki sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan..
"Bagaimanakah kehidupan Meira dan anak kembarnya?..
Ikuti terus ya kisah anak genius ini.
Dan jangan lupa dukungannya 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERKESIMA MELIHAT TWINS
~>💗 MUTIARA HIKMAH 💗<~
"Tanamlah pohon yang berakar Akidah.
Berbatang~> Sholat.
Bertangkai~> Al-Qur'an.
Berdaun~> Hadits.
Berbunga~> Keikhlasan
Bermahkota~> Akhlak Mulia
In syaa Allah akan berbuah~> Syurga.
__(Quotes of the day)__
"""""""""""""""""'"'"""""'''""""""""💗""""""""'"""""""""""""""""""""""
Setelah mereka menyesaikan sarapannya, sesuai dengan yang sudah di rencanakan oleh Daffin, ia pun mengajak Meira berserta Anak-anaknya mencari sekolah yang terbaik, di kota J, dan Daffin juga meminta Rio untuk mengantar mereka ke sekolah ternama di kota J.
Sesuai perintah sang Bos, mobil yang di kemudikan oleh Rio pun kini telah memasuki area Sekolah yang nampak megah dan mewah, Sepertinya itu sekolah untuk kalangan anak-anak konglomerat, dan setelah mobil terparkir dengan sempurna Daffin, Meira dan Twins pun turun dari mobilnya dan melangkah memasuki gedung berlantai 3 itu, nampak di raut wajah Azia dan Azmy Sepertinya tidak menyukai sekolah itu, dan ketika mereka telah masuk mereka di Sambut seorang pria dan wanita..
"Selamat pagi pak Daffin, selamat datang di sekolah swasta IDH pak!" Sapa sang Pria berjas hitam sembari mengulurkan tangan kanannya pada Daffin.
"Pagi juga pak Agung" bales Daffin yang juga menyambut jabatan tangan pria yang bernama Agung.
"Pagi pak Daffin" sapa seorang wanita cantik yang juga ikut mengulurkan tangannya.
"Pak juga Bu Rina" bales Daffin namun tak di sambut uluran tangannya, ia malah mengatupkan kedua tangannya saja, Melihat Daffin tak menyambut tangannya Wanita bernama Rina itu pun menarik kembali tangannya dan akhirnya ia juga mengatupkan tangannya juga.
"Mari pak Silakan duduk" ujar Pak Agung yang mempersilahkan Daffin beserta keluarganya untuk duduk.
"Terimakasih pak" bales Daffin yang akhirnya mereka pun duduk.
"Apa ada yang bisa saya bantu pak?" tanya pak agung saat mereka sudah terlihat nyaman duduk.
"Ini pak, saya ingin menyekolahkan anak kembar saya di tempat bapak apakah bisa?" tanya Daffin sopan.
"Dengan senang hati pak, saya akan menerima mereka, Apakah mereka yang mau bersekolah di sini?" tutur pak Agung senang dan ia juga bertanya saat melihat Twins.
"Ya mereka" jawab Daffin singkat.
"Halo siapa nama kalian berdua, bisakah bapak mengetahui Namanya?" tanya pak Agung kepada Twins.
"Bisa pak, Nama saya Hasan Azmy Fadhil berusia empat tahun." Jawab Azmy
"Nama Saya Hasanah Azia Fikriyah berusia empat tahun juga" Bales Azia sedikit males.
"Wah, nama yang bagus, Apakah kalian mau sekolah di sini?" tanya pak Agung lembut. dan di bales oleh Twins dengan menggelengkan kepalanya secara berbarengan, membuat Daffin mau pak Agung kaget.
"Loh kenapa ini sekolah yang bagus loh?" Jelas pak agung.
"Iya nak, kenapa kalian nggak mau sekolah di sini?" tanya Daffin penasaran.
"Biyah bukankah Allah perintah anak perempuan itu harus berhijab, karena itu hukumnya wajib bagi kaum wanita, dan hal ini juga di tekankan oleh Allah di dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab ayat 59:" Azia pun langsung melantunkan serta mengartikan Ayat itu.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٥٩
" Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang"
(QS. Al-Ahzab ayat 59)
"Sedangkan sekolah ini semuanya Tidak ada yang berhijab Biyah, kalau Zia sekolah di sini berarti Zia juga tidak berhijab dong" Jelas Azia membuat mereka semua tersentak kaget mendengarnya terutama Wanita yang bernama Rina, yang ia juga tidak memakai hijab, seperti tamparan keras perkataan Azia baginya hingga ia malu pada dirinya sendiri.
"Benar kata Dede Zia di sini semuanya nggak pakai jilbab ibu gurunya juga nggak pakai terus pakai rok pendek kelihatan betisnya padahal itukan Aurat Biyah dan Allah juga memperintahkan agar wanita menutup Auratnya seperti Firman-Nya: " Sambung Azmy dan ia juga melantunkan surah An-Nur ayat 31 dengan suara yang merdu dan mendayu-dayu membuat mereka terkesima melihat Twins.
وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوۡ ءَابَآئِهِنَّ أَوۡ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآئِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوۡ نِسَآئِهِنَّ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيۡرِ أُوْلِي ٱلۡإِرۡبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفۡلِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يَظۡهَرُواْ عَلَىٰ عَوۡرَٰتِ ٱلنِّسَآءِۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِأَرۡجُلِهِنَّ لِيُعۡلَمَ مَا يُخۡفِينَ مِن زِينَتِهِنَّۚ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٣١
" Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara ***********, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung. (QS. An-Nur ayat 31).
Dan bagaikan Anak panah yang melesat ke hulu hati, para guru wanita yang mendengar penjelasan si Twins yang bak seorang Ustadz dan Ustadzah berceramah dengan lantangnya bersuara anak kecil, hingga mereka sedikit malu karena Anak yang masih berumur 4 tahun mampu mengingat firman Allah dan taat akan perintah-Nya.
"Astaghfirullah, saya sungguh malu mengatakan kalau saya seorang guru pak" Ujar Rina yang nampak salah tingkah karena saat ini memang ia sedang pakai Rok selutut dan lengan baju yang di atas sikut membuat ia bingung untuk menutupinya.
"Ma syaa Allah, anak bapak memang luar biasa, saya sangat malu selaku kepala sekolah di sini, yang tidak memperhatikan hal semacam ini, "Tutur pak Agung yang memang terlihat dari raut wajahnya kalau ia malu karena sudah memberikan peraturan yang menjerumuskan para guru dan siswanya.
"Terimakasih nak, kalian sudah menyadarkan bapak, dan mulai besok saya akan menerapkan peraturan baru, bahwasanya sekolah ini wajib memakai jilbab" lanjutkan
"Alhamdulillah" bales mereka yang mendengarnya dengan serentak.
"Itu bagus pak, semoga kedepannya sekolah ini bukan hanya mempelajari ilmu nasional saja namun ilmu agama yang terutama Al-Qur'annya juga harus di pelajari karena itu juga akan menjadi pondasi bagi anak-anak di sekolah ini pak" tutur Daffin yang juga memberikan ide pada pak Agung
"Baiklah pak, saya akan menerima saran bapak, tapi sepertinya saya juga harus mencari guru thafis untuk mereka dulu" Bales Agung yang nampak ia bersemangat ingin merubah metode pembelajaran di sekolah itu.
"Sebelum bapak menemukan guru thafis untuk mereka, ana bersedia membantu pak" Sambung Meira yang nampak Semangat karena ia kebetulan tidak memiliki pekerjaan.
"Eh, istri pak Daffin seorang Hafidzah?" tanya pak Agung.
"Iya in syaa Allah pak" bales Daffin sembari memandang istrinya bangga, sedangkan Meira yang di tatap oleh Daffin langsung mengalihkan pandangan Kepada twisn, membuat Daffin Tersenyum tipis.
"Baiklah Bu, Kalau bapak berkenan mengizinkan ibu mengajar Thafis disini saya pasti sangat senang sekali" tutur pak Agung yang nampak berharap Daffin mengizinkan Meira untuk mengajar di sekolahnya.
Bersambung
************
Hari ini Author lemas,😔 nggak bersemangat lagi untuk meneruskan event ini seperti Author mundur aja deh dari event ini, karena Author bingung kalau di teruskan Author harus merubah ceritanya dari bab 4 ke 20 terus kapan Author waktu Author update, kalau itu-itu terus yang di kerjakan.. Hah, sudahlah nyerah wae 😔
sekarang lebih baik Author fokus tamatin Cinta Sesuci Salju aja, yang lain lihat nanti aja deh
maaf ya Guys 🙏 kalau ini terhenti dulu🙏
kedepannya, Dan ditunggu kisah yang lainnya 🙋💪👍👏👏👏🥇🥇🥇
sampai mau Dibawa pulang ke kota Ngga ada Nasehat atau wejangan dalam Rumah tangga
tp cmn 1😁
pingin ikut nangis jgk
tpi balik bca lagi. krn kgn sm meira. afin. dn twins