Hanya cerita fiksi‼️
Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.
"you are mine"
Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.
Happy reading:)
Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman Baru
Michel berjalan mendekati mobil Ellard, saat sopirnya membuka pintu belakang dan seorang pria keluar dari dalam membuat pergerakan Michel terhenti. Saat wanita itu akan menepuk pundak Ellard sambil menyapanya tapi tangannya hanya menggantung diudara.
"E-ellard?." Ucap Michel mengganga tidak percaya.
"Apa?." Jawab Ellard mengangkat salah satu alisnya lalu berjalan acuh meninggalkan wanita itu yang sedang mematung menatap dirinya.
Tidak hanya Michel tapi semua murid yang melihat Ellard juga langsung membuka mulut mereka lebar-lebar. Tapi yang sedang menjadi pusat perhatian tampak tidak perduli, ia tetap berjalan angkuh menuju kearah kantin.
******
"Bukankah bos Ell akan berangkat hari ini?." Tanya Lay lalu menyantap sepotong daging digarpunya.
"Mungkin." Jawab Frank malas ia lebih memilih bermain dengan ponselnya.
"Frank, kau tau pria berkulit putih, tinggi dan lumayan tampan di kelas Bu bos?."
Frank meletakan ponselnya meja dan mengambil sekaleng soda dimejanya lalu meneguknya.
"Devan?."
"Nah! itu dia aku lupa namanya."
"Kenapa?." Tanya Frank.
"Kemarin aku melihatnya dibar." Ucap Lay meletakkan pisau dan garpunya lalu mengambil selembar tisu dimeja.
"Benarkah?." Tanya Frank mendapatkan anggukan kepala dari Lay.
"Dia mabuk berat, pria itu payah tidak bisa minum banyak tapi tetap saja." Ucap Lay lalu tertawa.
"Aku pikir keluarga Atletico adalah keluarga kalangan atas yang tidak pernah menginjakkan kaki mereka ketempat seperti itu."
"Maksudmu?." Tanya Lay.
"Atletico adalah keluarga dari kalangan yang selalu disorot media dan mereka selalu mengumbar citra baik dihadapan publik. Jadi pergerakan keluarga mereka selalu dibatasi, intinya mereka tidak boleh menggores sedikitpun nama baik keluarga mereka." Jelas Frank.
"Benarkah? jadi itu sebabnya putra keluarga Atletico itu terkenal sebagai pria cuek disini dia tidak bisa bebas mengekspresikan dirinya sendiri dengan bebas." Ucap Lay mengangguk lalu mengambil sekaleng minuman dimeja.
"Selagi itu tidak menganggu diriku aku tidak peduli." Ucap Frank.
Lay yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya sambil meminum sekaleng sodanya, saat pandangannya melihat kearah pintu masuk kantin ia langsung menyemburkan air minumnya.
"Kau gila ya!!." Bentak Frank saat air semburan Lay mengenai jaket kulit miliknya membuat seisi kantin melihat kearah mereka tapi mereka langsung mengalihkan pandangannya, mereka masih cukup waras untuk tidak ikut campur dengan dua orang yang marga keluarganya sudah masuk kedalam daftar keluarga terpandang di Amerika.
Uhuk.....Uhukk.... Uhuk..
"So-,uhuk..rry." Ucap Lay sambil terbatuk.
"Ahh, sial." Umpat Frank sambil melepaskan jaketnya dari badannya dengan hati-hati.
"Kalian kenapa?." Suara seorang pria membuat pergerakan Frank terhenti lalu mendongakkan kepalanya melihat pria yang sudah jelas ia tau siapa orangnya.
Frank langsung membuka mulutnya bahkan tubuhnya seperti kaku saat melihat penampilan pria yang sudah duduk didepannya ini.
Bagaimana semua orang tidak terkejut saat melihat seorang Ellard mengunakan almamater, semua kancing seragamnya dikancingkan sampai keleher, mengunakan dasi dan ini yang paling parah rambutnya disisir miring kekiri.
Sebenarnya tidak terkesan nerd karena mau bagaimanapun juga Ellard adalah pria tampan yang akan cocok dengan style apapun. Tapi ini?! mereka sudah mengenal Ellard dengan gaya cool dan berandalnya jadi mungkin agak aneh saat mereka melihat style Ellard yang sekarang.
Hahahaha
Tawa Lay langsung pecah membuat seisi kantin yang tadinya hening karena kedatangan Ellard langsung kembali keaktivitas semula mereka.
"Ini benar k-kau bos?." Ucapnya mencoba berhenti tertawa.
"Kau-." Ucap Ellard lalu melemparkan sekaleng bekas minuman.
"Oke-oke aku berhenti." Ucap Lay mengangkat kedua tangannya keatas.
"Dara memperhatikan diriku hari ini, lihat dia memasangkan dasi dan kancing baju ku." Ucap Ellard sambil menunjuk dasinya sendiri, bukannya malu tapi pria itu malah membanggakan diri.
Pamer. Batin Frank dan Lay bersamaan sembari menatap malas Ellard yang sedang mengusap rambutnya sendiri.
"Jangan iri, karena kalian tidak akan bisa seperti ku." Ucap Ellard.
"Kupikir dia memang tidak waras." Ucap Frank pada Lay.
"Aku juga berpikiran sama." Jawab Lay.
"Dan ya ternyata yang kau bilang benar Frank." Ucap Ellard menghentikan aktivitasnya.
"Apa?." Tanya Frank.
"Benda kenyal seorang wanita adalah yang terbaik." Ucap Ellard mengusap bibirnya dengan ibu jarinya.
Lay langsung berdeham tiba-tiba saja ia merasa tenggorokannya kering. Lay mengambil sekaleng soda yang sudah diminumnya tadi lalu meneguknya.
Sedangkan Frank yang mendengarnya melebarkan matanya ia menengok kekanan dan kekiri, apakah ada yang mendengarnya? semoga saja tidak pikirnya.
Jika mereka mendengarnya bisa-bisa mereka salah paham jika ia adalah seorang pria pemain wanita.
"Kau bilang seperti itu pada bos Ell, Frank? wah aku tidak sabar jika mami mu tau-." Ucap Lay.
"Ku bunuh kau jika bicara omong kosong pada mami ku." Ucap Frank geram.
Sedangkan Ellard hanya menarik salah satu sudut bibirnya, lalu ia mengangkat tangannya untuk memesan makanan.
*****
Dara sedikit berlari menuju kelasnya, sepertinya para guru sedang melakukan rapat dan ini adalah hal baik baginya. Semoga saja dikelasnya ada yang bisa ia mintai tolong untuk meminjamkan bukunya pada dirinya. Tiga hari tidak masuk sekolah pasti banyak materi yang tertinggal mengingat hari kelulusan tinggal dua bulan lagi.
Brukk
Seorang wanita dari arah berlawanan tidak sengaja menabrak tubuh Dara membuat keduanya jatuh terduduk dilantai.
"M-maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja." Ucap wanita itu berdiri lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Dara berdiri.
Dara mendongak menatap wajah wanita yang mengulurkan tangan padanya, ini kali pertamanya di HIS seseorang mengulurkan tangannya untuk membantunya. Wanita berkulit putih, rambut pirang dikepang dua, hidung mancung dan badan lumayan tinggi.
"Ya ampun kau cidera parah ya?!." Ucap wanita itu memegang kedua lengan Dara mengajaknya berdiri.
"Ehh t-tidak aku tidak apa-apa." Ucap Dara lalu mencoba berdiri sendiri.
"Oh catatan ku." Ucap wanita itu lalu membungkuk mengambil sebuah buku catatan dan satu buah bolpen.
"Maaf ya, aku benar-benar tidak sengaja." Ucapnya membungkukkan setengah badannya.
"Tidak masalah, aku baik-baik saja." Ucap Dara sambil tersenyum.
"Emm.." Wanita itu melihat kearah belakang dengan ekspresi wajah cemas lalu menengok kearah Dara.
"Ayo ikut aku." Ucapnya menarik pergelangan tangan Dara.
"Ehh..." Dara terkejut tapi dirinya tidak bisa apa-apa tarikan wanita ini kuat juga membuatnya hanya bisa pasrah.
*****
Mereka berdua mengatur nafasnya saat sampai ditaman, wanita itu masih memegangi pergelangan tangan Dara dan membawanya ketempat duduk.
"Maafkan aku, sudah lancang menarik mu." Ucapnya saat sudah berhasil mengatur nafasnya.
Dara tersenyum lalu mengangguk sepertinya wanita ini adalah wanita baik-baik. "Kamu sepertinya ketakutan ada apa?." Tanya Dara.
"Oh ya benar!!." Ucapnya lumayan keras saat mengingat apa yang ia lihat tadi.
"Kau tau aku melihat pria dan wanita sedang berciuman dilorong sekolah. Dan parahnya lagi, pria itu melihat diriku." Ucapnya menggebu-gebu lalu memelaskan wajahnya diakhir kalimat.
"Benarkah?." Tanya Dara terkejut.
"Ya! dan kau tau, pria itu berbadan besar dan terlihat menyeramkan. Sepertinya aku harus mengetahui namanya untuk berjaga-jaga jangan sampai membuat masalah denganya." Jawabnya.
Sepertinya Dara tahu siapa yang dimaksud oleh wanita ini, hanya Jhon dan Michel yang berani melakukan hal seperti itu dilingkungan sekolah. Ia sempat melihatnya beberapa kali, tapi untuk menegurnya itu sama saja menyerahkan nyawanya pada Jhon.
"Kamu siswi baru ya?." Tanya Dara mengamati wajah wanita didepannya ini. Sepertinya wanita itu seumuran dengannya jadi tidak mungkin adik kelas bukan? pikirnya.
"Ya, aku baru dua hari disini." Jawabnya.
"Oh ya, perkenalan namaku Lethisa Khania Lautner , panggil saja Thisa, Nia juga bisa tapi jangan Lhet aku tidak suka ." Ucapnya mengulurkan tangannya kearah Dara.
Dara membalas uluran tangan itu sambil tersenyum, "Aldara, panggil saja Dara." Ucap Dara.
"Dara? nama yang bagus, kau bukan warga asli Amerika?." Tanya Thisa menatap wajah Dara.
"Bukan, aku dari Asia Tenggara." Jawab Dara.
"Ah negara beriklim tropis." Ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.
"Tunggu-tunggu, Dara kau siswi student exchange program?." Ucap Thisa terkejut.
"Ya aku siswi beasiswa."
"Wah!! kau orang yang aku cari, aku ingin berteman denganmu. Siapa tau otak minimalis ku ini bisa ikut menjadi pintar seperti mu." Ucapnya girang.
Dara hanya tertawa kecil mendengarnya, ia tidak sengaja melirik kearah catatan kecil ditangan wanita itu.
"Em kalau boleh tau apa itu?." Tanya Dara.
"Ini? ini adalah catatan kehidupan agar aku bisa lebih lama disekolah ini." Ucapnya.
"Catatan kehidupan?." Tanya Dara binggung.
"Ya! kau harus bertahan hidup didunia yang luas ini, sama seperti disini HIS adalah sekolah ternama dan banyak orang yang harus kau hindari agar tidak terjadi bencana untuk hidupmu sendiri." Jelasnya.
"Kau tidak mengerti ya?." Ucap Thisa mendapat gelengan kepala dari Dara.
"Ternyata aku yang lebih pintar disini,oke akan aku jelaskan lebih rinci. Ini adalah catatan nama-nama orang yang wajib kita hindari karena mereka bisa melakukan apa saja. Dan catatan ini aku dapatkan dari sebagian murid HIS yang sudah lama disini. Dan sebagian dari mereka mengatakan hal yang sama."
"Kau mau tau siapa saja orang itu?." Tanya Thisa serius menatap Dara, tanpa menunggu jawaban Dara wanita itu langsung membuka catatan halaman pertamanya.
"Karena sepertinya aku melihat kau orang yang polos akan aku beri tahu siapa saja orangnya. Pertama adalah Ellard Graham Walton, pria yang dihari pertamanya masuk sekolah sudah berani memukul gurunya sendiri." Ucapnya sambil bergidik ngeri.
"Tapi sebagian besar mereka juga mengatakan Ellard adalah pria tampan. Tapi menurutku tampan dari mana?! siswa ingusan sepertinya berani memukul gurunya sendiri! bukankah itu kurang ajar!!." Ucapnya menggebu-gebu.
Sedangkan Dara yang mendengarnya langsung menoleh kekanan, kekiri dan kebelakang semoga tidak ada yang mendengarnya atau yang lebih parahnya lagi semoga pria yang sedang dibicarakan tidak berada disekitarnya.
"Pria kurang ajar itu saja berani memukul guru apalagi kita yang sebaya dengannya?. Dan ya!! mereka bilang pria itu adalah anak dari pengusaha sukses, huh pantas saja dia berani melakukan itu ternyata ada uang sebagai tamengnya. Anggap saja bersembunyi dibalik ketiak orang tuanya."
Dara yang mendengarnya langsung melebarkan matanya kali ini ia benar-benar berdoa semoga tidak ada yang mendengar wanita ini bicara. Ia tidak tau bagaimana nasibnya jika ucapannya sampai ditelinga Ellard.
"Sebenarnya masih ada yang ingin aku katakan tentang pria itu. Tapi kita beralih saja kepria yang kedua, dia teman pria itu siapa ya namanya?..." Ucapnya berhenti lalu melihat lembar catatannya.
"Frankie dan Arlay." Jawab Dara spontan.
"Ah ya itu!! ehh bagaimana kau bisa tau?." Ucap Thisa menunggu jawaban Dara.
"Bukankah tadi kamu bilang teman pria itu, jadi aku mengetahuinya." Jawab Dara.
"Benar juga, mereka terkenal karena dekat dengan pria itu dan pasti juga karena kaya. Karena kau sudah mengetahui mereka maka aku akan memberi tahumu yang ketiga. Namanya adalah Jhon Smith LA." Ucapnya membuat Dara langsung terdiam.
"Dia terkenal sebagai pria menyeramkan yang bisa melawan siapa saja yang menganggunya dan para murid juga mengatakan jangan berurusan dengan wanita bernama Michel atau kita bisa langsung berhadapan dengan pria bernama Jhon itu karena mereka adalah satu paket." Jelas Thisa.
Sedangkan Dara meneguk salivanya sendiri ia tidak menyangkalnya jika Jhon masuk dalam kategori pria berbahaya itu. Karena memang ia mengakui bahwa Jhon adalah pria yang patut dihindari.
"Aku belum pernah melihat langsung wajah Ellard dan Jhon. Jika dua pria teman Ellard itu aku sudah mengetahuinya mereka tidak menyeramkan menurut ku, tapi dari gaya dan tampilannya memang mereka harus dihindari." Ucap Thisa.
"Tapi-." Ucap Dara terhenti.
"Apa? kau ingin bertanya sesuatu?." Tanya Thisa.
"Sebenarnya?-." Ucap Dara ragu.
"Katakan saja! ayo aku menunggunya." Ucap Thisa semangat. Ia berpikir jika Dara akan bertanya seputar penjelasannya tadi, tapi ucapan selanjutnya yang dikatakan Dara membuat senyumannya langsung pudar diganti dengan wajah pias bahkan wajahnya langsung berkeringat.
"Sebenarnya kamu sudah bertemu pria bernama Jhon, pria yang kamu lihat sedang ciuman dilorong tadi itu-." Ucap Dara terhenti saat melihat tubuh wanita itu bergetar.
"Kamu baik-baik saja Thisa?." Tanya Dara khawatir, ia memegang pundak wanita itu untuk menenangkannya.
"Mati aku, aku berakhir, aku baru masuk dua hari dan langsung berakhir di sini. Seharusnya aku menolak saat ibu menyuruhku bersekolah disini. Aku yakin akan banyak masalah kedepannya." Ucap Thisa dengan wajah pias.
"Tidak apa-apa Thisa, aku juga pernah melihat mereka melakukan itu." Ucap Dara membuat Thisa menatap dirinya serius.
"Benarkah?! lalu, lalu apa yang pria itu lakukan padamu?." Tanya Thisa beralih memegang kedua pundak Dara.
Dara tampak ragu mengatakannya tapi dirinya juga tidak bisa berbohong.
"I was slapped and beaten." Jawabnya pelan.
(aku ditampar dan dipukul)
Tapi pendengaran Thisa tajam, wajah Thisa yang semula serius langsung berubah menjadi pias. Ia menangkupkan kedua tangannya diwajahnya. Sedangkan Dara bingung dan merasa bersalah karena telah memberi tahu wanita ini.
"Em Thisa, Jhon tidak mengenal dirimu jadi mungkin ia tidak mempedulikannya selagi kamu tidak mengatakannya pada siapapun." Ucap Dara berharap bisa menenangkan wanita itu.
"Tapi aku mengatakannya padamu." Ucap Thisa masih menutup wajahnya.
"Tapi bukankah aku sudah mengetahuinya dari awal." Ucapnya membuat Thisa menurunkan tangannya sembari berpikir.
"Benar juga, syukurlah terimakasih Dara!! semoga saja Jhon itu tidak mengenal diriku." Ucap Thisa.
Dara menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Bersambung.......
NIH BONUS
AKU UP-NYA JAM 11 MALEM SEMOGA CEPET DI REVIEW-NYA YA. BUAT YANG UDAH NUNGGU PART SEBELUMNYA TADI MAKASIH YA. AKU DAH UP CEPET NIH BUAT KALIAN
MAKASIH YA SUPPORT-NYA SEMUAA ,,,
___________
BACA YA!!!
Tolong!
INGATKAN MEREKA!
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(Q.S At-Tahrim ayat 6)
Said berkata : Dari Qatadah bahwa Umar bin Khattab berkata,
"ingatkanlah kepada mereka tentang neraka agar mereka merasa takut, karena sungguh panas neraka sangatlah dahsyat, dasarnya sangat dalam, air minumnya dari nanah, dan cambuknya dari besi."
...(Takhwif Minan Naar)...