Arsella seorang gadis desa yang merantau ke kota untuk berkuliah. Dengan kepintarannya,ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di kampus ternama. Tapi dengan tipu muslihat sang ayah tiri ia dipaksa pulang lalu dipaksa menikah dengan juragan Kusno untuk membayar hutang judinya. Hingga akhirnya ia berhasil kabur. Tapi itu tak menjamin ia dapat hidup bebas dan bahagia. Jeratan hutang sang ayah tiri masih menjerat dirinya walau telah kabur ke kota belum lagi berbagai masalah seakan tiada lelah menguji hidupnya. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan Arrion yang mampu memberi warna dalam kehidupannya .
Arrion Hiddenbergh, seorang pria tampan dan mapan. Ia dituntut orang tuanya agar segera menikah. Karena sang kekasih sedang meniti karir di luar negeri dan tak bisa dihubungi, akhirnya ia meminta bantuan Arsella agar menikah dengannya.
"Bantuan apa sih yang abang minta? Buruan bang jangan buat Sella penasaran deh!" cecar Arsella
"Abang butuh bantuan kamu buat nikah sama abang." jawab Arrion singkat
"Hah!" ucap Arsella cengo
Maukah Arsella menikah dengan Arrion?
Yuk,baca kisah cinta Arsella dan Arrion dalam cerita "Bukan Nikah Kontrak" karyaku ini!
Yuk,mampir ke karyaku!
Semoga berkenan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.29
"Maaf menunggu lama." ucap Arrion saat masuk ke ruang privat VVIP.
Selepas meninggalkan Richie yang masih terkapar tak berdaya di tempat parkir,Arrion mengajak Arsella masuk ke cafe yang telah di datangi Arsella. Sebenarnya Arsella telah menolak karena segera ingin pulang, tapi Arrion berkeras agar ia tak kemana-mana. Alhasil, disnilah ia kini,di sebuah ruang privat yang memang di sediakan pemilik cafe untuk pengunjung VVIP. Arrion meminta Arsella untuk menunggunya sebentar sebab ia ada pertemuan penting dengan seorang klien. Setelah selesai dengan pekerjaannya, Arrion pun kembali menemui Arsella yang masih menunggunya.
"Hah,gadis aneh! Disuruh nunggu malah molor." decak Arrion saat melihat ternyata Arsella tertidur di sofa cafe.
Arrion segera mendekati Arsella dan menduduki sofa dimana Arsella sedang meringkuk dengan lelapnya.Ia pandangi wajah damai Arsella dengan lekat membuat sebuah lengkungan tipis menghiasi wajahnya. Ntah sadar atau tidak, kini jemari Arrion bergerak menyingkap halaian rambut Arsella yang jatuh menutupi sebagian wajahnya memberikan sensasi desir-desir halus di hatinya. "Perasaan apa ini?"gumamnya
"Hoaaammm..." Tiba-tiba Arsella menggeliat dan menguap kecil membuat Arrion terjengkit kaget dan segera menegakkan badannya. "Bugh...awww..." Arrion terpekik karena kakinya terantuk meja membuatnya terduduk di lantai saat tiba-tiba berdiri.
"Eh,suara apa itu?" Arsella tersentak dari tidurnya lalu mencari asal suara, "Eh,bang Ar. Ngapain abang duduk di lantai kayak gitu? " tanyanya heran
"Eh,nggak kenapa-kenapa kok. Tadi cincin abang jatuh,ini udah ketemu." dustanya sambil mengangkat tangan menunjukkan cincin yang melingkar di jarinya
Arsella hanya ber'oh ria saja mendengarnya tanpa curiga sama sekali.
"Gue jatuh gara-gara loe,tau! Eh,kok malah nyalahin dia sih,kan salah gue sendiri yang...ah ntahlah." batinnya sembari mendudukan bokongnya di sofa berseberangan dengan Arsella
"Eh,Sell,cowok tadi siapa sih? Trus kenapa dia bisa sama kamu disini?" tanya Arrion penuh selidik
"Oh,itu Richie,bang. Dia itu temen kampus tapi beda jurusan. "lalu Arsella pun mulai menceritakan mengapa ia bisa makan disini bersama Richie
"Ngomong-ngomong,makasih banget ya,bang udah nolongin tadi."
"Hmm..." jawab Arrion
"Eh,tapi kenapa tadi abang bilang sama dia aku gadis abang trus bilang lagi aku calon istri abang?" tanya Arsella. Ia tadi memang sempat terkejut dengan ucapan Arrion saat tiba-tiba muncul dan saat Richie menanyakan siapa dirinya
uhuk...uhuk...
Arrion tiba-tiba tersedak air ludahnya sendiei karena terkejut atas pertanyaan Arsella. Ia sendiri bingung mengapa bisa mengatakan itu tadi.
"Mmm..."
"Bang..."
"Ya..."
"Jawab,kenapa?"
"Ya,kan kamu emang calon istri abang. Eh..." Arrion sontak menutup mulutnya dengan tangan kanannya karena jawabannya barusan yang keluar dengan sendirinya
"Hah? Emang kapan aku jadi calon istri abang? Sella aja belum jawab mau bantu abang atau nggak kok." decak Arsella sebal
***
"Ikh,ada-ada aja sih bang Arrion itu! Siapa juga mau nikah sama dia. Kenal aja baru,pacar bukan,temen juga bukan. Emang sih,gue berutang budi sama dia, tapi masa' harus nikah sih! Nikah tanpa cinta? Aku nggak bisa ngebayangin gimana pernikahan tanpa cinta apalagi jelas-jelas bang Arrion bilang kalau dia sebenarnya punya kekasih. Terus kalau dia balik artinya gue harus cerai terus jadi janda." Arsella mengusap wajahnya frustasi kemudian ia kembali bergelung dengan selimut lusuhnya.
Dddrrttt...
"Ah,siapa sih malam-malam nelfon!" decak Arsella. Ia pun segera mengambil ponselnya yang tergeletak di samping bantal. "Nomor siapa ini?Ah,males ah jawabnya!" gumam Arsella saat melihat nomor tak dikenal menghubunginya malam-malam. Tapi nomor tersebut seperti tak kenal lelah terus menghubungi hingga 5 kali. "Kayaknya penting banget,angkat aja deh kalo gitu. " tapi saat baru akan di angkat telfon itu langsung berhenti diiringi sebuah pesan video yang masuk. "Video apa ini ,ya?" lalu Arsella pun segera membuka pesan video tersebut. Seketika Arsella membulatkan matanya. Air matanya pun mengalir begitu deras membasahi pipinya yang putih.
"I---ibu..."
