NovelToon NovelToon
Hallo Tuan Austin

Hallo Tuan Austin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:301.7k
Nilai: 5
Nama Author: dewi kim

Austin mengusir adik angkatnya, karena hamil diluar nikah. apalagi, dari awal Austin sangat tidak menyukai Shireen, ketika mengetahui Shireen hamil tanpa pikir panjang Austin langsung menyuruh adik angkatnya untuk keluar dari rumah. dan ketika Shireen menikah dengan orang yang telah menghamilinya, hidup Shiren sangat menderita, Wanita itu selalu mendapatkan kekerasan dari suaminya, dan tentu saja Shireen menerima kekerasan dari suaminya selama bertahun-tahun.


hingga pada akhirnya, Shireen dipertemukan lagi dengan Austin, di mana ternyata Shireen bekerja di perusahaan milik kakak angkatnya. sebisa mungkin, Shiren berusaha untuk menghindari Kaka angkatnya, karena dia tidak ingin dipecat oleh Austin, apalagi dia yakin Austin masih sangat membencinya, karena ketika bekerja di kantor Austin, Shiren mendapatkan gaji yang besar.

tapi sayang keinginan Shireen sepertinya sia-sia, pada akhirnya Austin mengetahui Shireen bekerja di perusahaannya, dan tentu saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketulusan Shiren

Aku update satu bab tapi panjang

"Da-Daddy ...." Dunia Austin seperti runtuh ketika mendengar ucapan ayahnya. Terlihat jelas bahwa sang ayah seperti tidak perduli padanya dan perasaanya.

"Mommy dan Daddy sudah berusaha untuk menyatukanmu dan Ilona, kami berusaha menyadarkanmu agar kau tidak seperti Jayden. Kami sudah berusaha untuk membuatmu tidak menyesal, tapi sayang kau malah memilih jalanmu sendiri. Kau membenci Shiren, tapi kau lupa bahwa Shiren adalah manusia berwujud malaikat, dia membesarkan darah dagingmu seorang diri, wanita itu rela melakukan apa pun agar putrimu tumbuh dengan baik. Siksaan demi siksaan dia dapatkan dari suaminya, tapi dia tetap bertahan dan melindungi anak kalian. Dia tetap tegar kala dia harus kehilangan kembaran Ilona. Jika Shiren berniat jahat, jika dia berniat culas, dia akan datang padamu, meminta pertanggung jawabanmu. Tapi dia tidak melakukan itu. Daddy tau, hatimu terlalu hitam untuk menerima fakta ini. Jadi jalani harimu dengan baik, tidak usah terbebani lagi dengan apapun. Ilona dan Shireen berhak bahagia tanpa kehadiranmu."

Setelah mengatakan itu, Philips pun bangkit dari duduknya, "Daddy saja menyayangi kau dan Helena tanpa syarat, lalu kenapa kau tidak bisa tulus pada anak kandungmu sendiri.” setelah mengatakan itu Philips pun langsung melanjutkan langkahnya.

Philips adalah lelaki yang bijaksana, tapi sepertinya lelaki itu sudah sangat kecewa pada Austin. Hingga rasanya Dia tidak ingin membantu putranya lagi sekalipun putranya nanti menyesal.

Dan benar saja dugaan Philip, hati Austin terlalu hitam untuk menerima fakta itu. Dia sama sekali tidak tersentuh dengan ucapan Philips tentang pengorbanan Shireen, lelaki itu sama sekali tidak tersentuh padahal ayahnya sudah menjabarkan Bagaimana pengorbanan Shireen. Ego lelaki itu terus menyalahkan Shireen karena Shireen sekarang dia jauh dari Ilona.

Austin menyandarkan tubuhnya ke belakang, jika ayahnya mengatakan tidak akan memberitahu keberadaan Shireen dan ilona, tentu saja akan sulit baginya untuk menemukan putrinya karena dia yakin ayahnya sudah menempatkan Shireen dan Ilona di tempat yang tidak akan dia ketahui dan sekarang dia harus menyelidiki sendiri di mana keduanya.

Setelah cukup lama terdiam, Austin langsung bangkit dari duduknya. Lelaki itu Memutuskan untuk pulang ke apartemennya, dia ingin beristirahat sejenak karena jujur kondisinya masih belum pulih, setelah pulih Mungkin dia akan mencari putrinya Walaupun dia tahu kemungkinan dia menemukan Ilona sangat tipis.

****

"Nadira, kau di sini." Setelah masuk ke dalam apartemen, Austin langsung berbicara ketika melihat kekasihnya sedang menonton televisi.

"Austin akhirnya kau pulang, selama beberapa hari ini kau tidak bisa dihubungi jadi aku khawatir, kau ke mana saja?" Tanya Nadira bertubi-tubi, wanita itu memang tidak tahu tentang keadaan Austin yang selama beberapa hari dirawat sebab Austin lebih memilih untuk mematikan ponselnya dan memakai ponsel lain karena dia tidak ingin diganggu oleh siapapun termasuk Nadira.

"Aku sedikit menenangkan diri, jadi aku sengaja tidak mengaktifkan ponselku, dan maaf membuatmu khawatir."

"Bagaimana mungkin kau menenangkan diri tanpa memberitahuku, setidaknya kabari aku jangan buat aku merasa khawatir. Aku merasa khawatir beberapa hari ini karena kau tidak ada kabar!" Nadira Sedikit meninggikan suaranya.

Austin berusaha untuk tidak emosi, padahal saat ini dia ingin berteriak karena Nadira berani meninggikan suara di hadapannya, tapi sebisa mungkin Austin menahannya karena dia tidak ingin berdebat dengan Nadira.

"Aku butuh istirahat, kondisiku sedang tidak baik-baik saja, nanti jika sudah tenang akan aku jelaskan semuanya." Setelah mengatakan itu Austin pun langsung berlalu dan bernat untuk pergi ke kamar guna menangkan diri.

Tapi sepertinya Nadira tidak puas dengan penjelasan Austin, hingga dia langsung menarik tangan kekasihnya. "Nadira!'' sepertinya Austin sudah kehilangan kesabarannya, hingga di langsung membentak Nadira.

Tubuh Nadira diam membeku ketika mendengar Austin membentaknya, untuk pertama kalinya setelah berpacaran bertahun-tahun Nadira di bentak seperti ini. padahal biasanya semarah apa pun Austin akan tetap dam dan lebih memilih menghindar dari perdebatan.

''Austin, kau membentaku?" tanya Nadira dengan suara yang gemetar, hingga Austin mengusap wajah kasar, lelaki itu memilih untuk pergi ke kamar tanpa menjawab ucapan Nadira.

***

"Mommy, apa kita pergi ke pantai sekarang?" tanya ILona, hingga Shiren yang sedang memasak langsung mengangguk.

"Tunggu sebentar, oke, mommy akan menyelesaikan memasak makanan,'' jawab Shiren hingga Ilona mengangguk, kemudian dia memutuskan untuk pergi ke kamar dan bersiap. Sedangkan Shiren kembali melanjutkan aktivitasnya.

"Shhhh." Shiren melenguh, wanita itu memegang tenggorokannya yang terasa sangat pedih. Shiren mematikan kompor kemudian dia mendudukan diri sejenak di kursi, karena dia merasa kepalanya juga nyeri.

Sampai sekarang, Shiren masih belum memeriksakan dirinya ke rumah sakit, lebih tepatnya dia takut dengan kondisinya sendiri, hingga dia tidak memeriksakan keadaanya, beberapa kali Shiren merasa seperti ini, tapi Shiren hanya menganggap bahwa menganggap itu hanya sakit kepala biasa.

***

Shiren dan Ilona turun dari mobil, pada akhirnya mereka sampai di pantai, beruntung sakit kepala Shiren sudah reda hingga ilona tidak menyadari keadaan ibunya.

"Mommy, ayo kita duduk di sana!" ajak Ilona hingga Shiren mengangguk, Dan kini pasangan kedua anak dan ibu itu sudah duduk di pasir.

"Mom!" panggil Ilona, gadis kecil yang sekarang hampir menginjak remaja itu menyandarkan tubuhnya ke tubuh sang ibu kemudian dia menggengam tangan ibunya.

"Mom, terima kasih sudah selalu kuat demi aku, terima kasih sudah tidak menyerah dengan keadaan kita, berjanji padaku bahwa Momy akan baik-baik saja."

Shiren membalas genggaman tangan putrinya, mata wanita itu berkaca-kaca ketika mendengar ucapan Ilona, wanita itu menarik tangan Ilona kemudian mengecupnya.

"Terima kasih juga kau selalu bertahan di sisi Mommy dan selalu menguatkan Mommy.” bulir bening terjatuh dari pelupuk mata Shiren ketika mengatakan itu, semua kenangan buruk di masa lalu menerpa otak wanita itu, dan beruntung sekarang hidup mereka sudah sangat membaik, dan sepertinya tempat baru yang sekarang mereka tempati juga membuat Ilona nyaman, hingga Ilona terlihat lebih berseri-seri dan terlihat sedikit melupakan traumanya.

Satu tahun kemudian

Austin menatap ke arah toko bunga di sebrang, lelaki itu berharap putrinya ada di toko bunga milik Shiren.

Ini sudah setahun berlalu semenjak Shiren dan Ilona pindah keluar negeri, dan akhirnya dua bulan lalu Austin menemukan keberadaan putrinya. Sayangnya, Austin masih belum berani menemui putrinya hingga dia lebih memilih untuk melihat putrinya dari jauh.

Tepat seperti sebelumnya, dia hanya peduli pada Ilona dan hanya ingin menemui Ilona, lelaki itu sama sekali tidak perduli dengan Shiren..

Tak lama, ponsel Austin berdering satu panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal, membuat Austin mengerutkan keningnya. Baru saja Austin akan menyimpan kembali ponselnya, tapi entah kenapa dia mendadak penasaran.

Dan pada akhirnya Austin pun mengangkat panggilan tersebut.

"Halo ...." Austin menghentikan ucapannya, ternyata yang meneleponnya adalah Shireen.

"Datanglah ke restoran ini kita bicara sekarang.”

****

Austin cukup aneh dengan ucapan Shireen, lelaki itu benar-benar merasa mimpi mendapatkan telepon dari wanita itu. Padahal dulu Shireen yang mati-matian menjauhkan dia dari Ilona bahkan menyuruh kedua orang tuanya untuk tidak memberitahukan lokasi mereka, lalu kenapa sekarang Shireen malah ingin berbicara dengannya.

Dan tanpa pikir panjang lagi, Austin pun langsung memakai seat belt kemudian dia langsung menyalakan dan menjalankan mobilnya, dan sekarang di sinilah Austin berada di restoran tempat di mana Shireen mungkin sudah berada di dalam.

Dengan cepat, Austin langsung turun dari mobil kemudian dia berjalan masuk ke dalam restoran,untuk pertama kalinya dia merasa excited bertemu dengan Shireen tentu saja bukan karena ingin menemui wanita itu melainkan karena yakin Shireen akan membantu dia untuk mendapatkan maaf Ilona, dan sepertinya Austin juga harus berpura-pura bersikap baik pada wanita itu.

Shireen yang sedang melamun langsung menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara bel berbunyi, pertanda ada yang masuk ke dalam restoran itu hingga wanita itu langsung mengangkat tangannya, mengisyaratkan bahwa dia duduk di meja yang sekarang dia tempati.

Dan pada akhirnya Austin pun mendekat, tiba-tiba Austin menghentikan langkahnya ketika melihat Shiren dari dekat, dia merasa ada yang aneh dengan wanita itu tapi Austin tidak tahu anehnya ada di mana.

"Maaf membuatmu menunggu lama," ucap Austin dan mungkin untuk pertama kalinya setelah mereka bertemu Austin berbicara lembut pada adik angkatnya sekaligus pada ibu dari anaknya.

Dan lagi-lagi Shiren hanya tersenyum, wanita itu sepertinya selalu berdamai dengan masa lalu, hingga dia mampu tersenyum pada orang yang telah melukainya.

"Kau ingin mendekati Ilona bukan, kau ingin mendapatkan maaf darinya?" Shiren langsung berbicara sebelum suaranya hilang dan sebelum tenggorokannya semakin sakit. Sedangkan Austin hanya melongo mendengar ucapan Shireen, dia berpikir dia harus membujuk wanita itu ataupun bermulut manis agar Shiren mengizinkannya dekat dengan Ilona, tapi ternyata Shireen malah mengatakannya terlebih dahulu.

Kali ini Shiren tidak was-was pada Austin, dia sudah percaya bahwa lelaki itu sudah berubah pada Ilona, dari awal Austin datang ke tempatnya dan melihat Ilona dari jauh, sebenarnya Shiren sudah menyadari kehadiran lelaki itu. Hingga akhirnya setelah benar-benar yakin bahwa Austin memang sudah berubah, Shiren langsung mengajak lelaki itu bertemu.

"Ka-kau ....” Austin masih speechless dia masih tidak percaya bahwa Shireen mengizinkannya untuk bertemu dengan Ilona.

"Aku juga sudah berbicara dengan Ilona, dan dia mau bertemu denganmu. Mungkin sedikit sulit untuk mendekati Ilona, jangan mendekatinya secara paksa dekati saja dia secara perlahan." Shiren tersenyum di akhir kalimatnya, pancaran ketulusan terlihat jelas di wajah wanita itu.

"Kenapa kau tiba-tiba mengizinkanku untuk bertemu Ilona padahal kau tahu bagaimana aku di masa lalu .....”

"Aku yakin kau sudah berubah, dan mungkin suatu saat hanya kau yang bisa menjadi pelindungnya. Dan suatu saat Ilona akan melihatmu sebagai cinta pertamanya.”

"kau baik-baik saja?” secara tiba-tiba pertanyaan itu muncul dari Austin, bahkan setelah mengatakan itu Austin baru tersadar dan menyesali pertanyaannya barusan.

"Hmm, aku akan selalu baik-baik saja. Besok aku akan menyuruh Ilona untuk bersiap bertemu denganmu, jemput saja di toko bunga milikku. Kalau begitu aku permisi.” setelah mengatakan itu, Shiren pun langsung bangkit dari duduknya kemudian dia keluar dari restoran.

Siapa yang nangis di bab ini, aku aku aku percakapan Shiren sama Austin bener-bner bikin sedih, ketulusan Shiren bener bener bikin nyesekkk

😭😭

Ini kalian kok ga komen

1
Daulat Pasaribu
knp harus di buat meninggal thor shirennya
@Biru791
kapan upp
Kusni Yuliana
kok lama thor
yhochi
semangat up Thor 💪💪💪,d tnggu up selanjutnya 🤗
@Biru791
thour kpn up
kartika lestarisitepu
Semangat thorr
Diva Yuwena
gak up thor?
@Biru791
semangat up thour jangan gantungin aku yah udh ngabisin tisu bgtt nih mata bengkak nangisin ilona ama shiren
@Biru791
skittt nya berasa bgttt s austin harus bgtt nanggung kebencian ilona sihhh
Permen Lilipop
sehat2 thor 😘😘😘
Permen Lilipop
wah Nadira 2 muka ternyata dibalik semua yg terjadi ternyata Dy ikut andil. sampai bkin esmosi klo org yg dipermainkan tau ulah nadira
Permen Lilipop
lemparan guci g seberapa dibanding mental Shireen & ilona bertahun2 di godok keadaan 🥺🥺
pindah rmh pilihan terbaik
Yuliza Angriani
up dong kak dewi
Permen Lilipop
gas jauhkan iblis berkedok manusia itu menjauh dari kehidupan Ilona & Shireen dad Philips biar hidup mereka normal bahagia slalu 😇😇
Permen Lilipop
tunggu sampai bom waktu meledak aja tin
Delia Rafa channel
kasian banget sama Shireen
Rajawali Adventure
kapan penderitaan shiren berakhir
Yuli Ana
gk up th ini...🥰
Depoll
Shireen punya penyakit apa thorrr..
kok jd nyesek gtu s sM Shireen
Permen Lilipop
smga ilona g kambuh lagi sakit trauma'y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!