Seorang gadis di usir keluarganya dari rumah. Oleh karena kesalahpahaman, atau memang takdir, atau mungkin juga memang oleh karena ulah dirinya sendiri?
Terpontang-panting ia sendirian di dunia luar, sambil menunggu jawaban dan keajaiban untuk datang. Sekarang ia juga tidak tau, siapakah yang dapat diandalkan nya lagi...
Dunia seakan mempermainkan dan membuangnya, melemparnya ke dunia yang tidak diketahui asal usulnya.
Setelah banyaknya perjuangan dan pertanyaan, ia pun akhirnya menjadi tau, apa status dia dan keluarga yang sebenarnya..
Dan di dunia itu, ia sepertinya di takdirkan untuk bertemu dengan seorang pria dingin yang memiliki sisi kelam dalam kisah percintaannya. Itu semua oleh karena kekecewaan nya pada sang mantan kekasih, yang membuat koyak besar pada hatinya.
Tapi tanpa di sadari kedua orang itu mulai menabur bibit-bibit cinta yang perlahan tumbuh dan berbuah diantara keterikatan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karlina Lia67, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 29 Sedikit kasar
*Kamar Alin.
Setelah mereka sampai di dalam kamar Lukas meletakkan nya di atas kasur dengan sedikit kasar. Saat Lukas meletakkan Alin, Alin sedikit meringis karena rasa nyeri di kakinya sehingga membuat Lukas sedikit kwatir.
"Kenapa kaki mu?" tanya Lukas dingin.
"ngg... tadi keseleo"
"bodoh" ucap Lukas lalu pergi ke luar.
"Lah kok dia yang marah, kan aku yang harusnya marah. Kan dia yang menaruh ku dengan kasar. Dia juga kan gak berhak marah ke aku, ini kan kaki ku sendiri" gumam Alin sambil mengomel karena kesal dengan Lukas.
Beberapa lama kemudian Lukas masuk ke dalam kamar Alin sambil membawa nampan yang berisi kompresan. Saat Lukas masuk ternyata Alin sedang tidur dengan nyenyak di ranjangnya.
Dengan perlahan Lukas berjalan ke arah ranjang Alin dan duduk di pinggir ranjang. Perlahan ia membuka sedikit selimut Alin dan mulai mengompres kaki Alin yang keseleo tadi. Saat kain itu menyentuh menyentuh kakinya, Alin sontak terkejut dan terbangun dari tidurnya dan langsung duduk tiba-tiba.
"Awwhh..." Alin meringis kesakitan saat ia tiba-tiba duduk.
"Jangan bergerak" perintah Lukas dingin.
Ia kemudian mengompres kakinya Alin yang membengkak dengan perlahan. Tanpa Alin sadari ia terus menerus menatap Lukas yang tengah mengobati kakinya.
"Sejak kapan dia bisa perhatian pada orang lain. Biasanya kan dia sedikit kasar, bodoamatan, dingin. Tapi kok aku ngerasa dia sekarang dalam mode lemah lembut" Batin Alin berpikir.
Setelah selesai mengobati kakinya, Lukas langsung keluar kamar Alin tanpa pamit ataupun mengucapkan satu kata pun.
"hmmm... Aku lapar" gumam Alin sambil mengelus perutnya yang terasa kosong.
Karena merasa sangat lapar, Alin memutuskan untuk memasak makanan untuk makan malamnya sendiri. Ia pun pergi ke dapur istana untuk membuat makanan dengan jalan yang agak pincang.
*dapur istana.
Setelah sampai Alin langsung mengambil bahan-bahan yang ia perlukan untuk memasak. Saat koki istana melihat Alin di dapur, ia menyapanya.
"Selamat malam putri Jiu, Putri ingin makan apa? biar kami masak kan." ucap Koki itu dengan sopan.
"selamat malam juga, aku ingin membuat makanan untuk ku." Jawab Alin.
"Kalau begitu saya akan membantu putri Jiu secara pribadi" ucap Koki menawarkan bantuan untuk Alin.
"baiklah kalau begitu. Tolong siap kan bahan ini untuk ku yah" Jawab Alin menyetujui nya seraya menuliskan bahan-bahan di secarik kertas.
Setelah selesai menulis kan bahan-bahan nya, ia memberikan kertas itu ke Koki istana. Dengan segera Koki itu mencari bahan-bahan yang Alin butuhkan dengan bantuan beberapa Koki yang lainnya.
Tidak butuh waktu yang lama, semua bahan-bahan yang ia perlukan sudah siap di hadapannya. Seketika Alin tercengang saat melihat semua bahan yang ia perlukan sudah siap. Tentu saja, karena Koki yang berkerja di istana adalah Koki terbaik di Dunia sihir putih.
Tanpa banyak basa-basi Alin segera memasak karena ia sudah kelaparan. Alin memasak bihun goreng dengan udang goreng. Baunya sangat wangi sehingga semua orang yang ada di dapur istana ngiler menciumnya.
Saat Alin sedang asik memasak, tiba-tiba Reyhan, Gion dan Lukas datang kedapur untuk mencari cemilan. Tapi Alin tidak tau kalau mereka ada di dapur sedang duduk memperhatikan nya.
"Gion, Lukas coba kalian liat! Bukankah Alin itu cantik, seksi, pandai masak... Benar-benar istri idaman" Ucap Reyhan seraya menatap Alin.
"Hentikan sikap mesum mu itu!" Sahut keduanya dengan nada yang dingin.
"Wehhhhh Gion, sejak kapan kamu ikut komplotan nya Lukas sebagai gunung kutub." tanya Reyhan dengan bodohnya.
...Bugh......
Satu kepalan Lukas mendarat tepat di atas kepala Reyhan dengan sedikit pelan.
"awwhh, Sakit..." jerit Reyhan sambil mengelus-elus kepalanya.
"Berisik!" gerutu Lukas sedikit kesal.
Saat Reyhan menjerit Alin mendengarnya dan berbalik untuk melihat apa yang terjadi. Saat ia berbalik, Alin terkejut dan pura-pura tidak melihat mereka.
"MEREKA SEDANG APA DI SINIIIII, bagaimana aku menghindari mereka nanti" Batin Alin meronta-ronta gelisah dengan ekspresi yang sedang berpura-pura tidak melihat mereka.
Namun mereka tak sebodoh yang Alin kira, Alin tidak mengira kalau mereka bisa melihat jelas ia sedang berpura-pura. Dengan usil Reyhan mendekati Alin dan mengambil segelas air untuk alasan nya mendekati Alin. Saat ia berdiri di samping Alin untuk mengambil air, Alin kembali berpura-pura baru melihat nya.
"oh Reyhan, sejak kapan kamu di sini?" tanya Alin berpura-pura.
"bukannya kami berada di sini baru saja, kau juga melihat nya kan?" ucap Reyhan pura-pura bodoh.
"eh kok kamu tau?" Jawab Alin, Namun ia tidak sadar kalau ia di jebak Reyhan.
"Nah kan benarkan kata ku dia bohong" Ucap Reyhan dengan lantang pada Gion dan Lukas.
"Sudah tau dari tadi" Jawab mereka berdua bersama dengan karakter mereka masing-masing.
"EHHHH..." teriak keduanya bersamaan.
...****************...
Alin kemudian melanjutkan masaknya, sementara itu mereka bertiga hanya diam memperhatikan nya. Setelah matang ia membagikan masakan nya itu kepada semua orang yang ada di dapur, karena Alin kebetulan sekali membuat banyak. Ia kemudian menyajikan masakan nya diatas meja untuk mereka berempat dan ikut makan bersama mereka.
"hmmm... masakan mu enak sekali Alin." puji Reyhan.
"hmm..iya enak" tambah Gion.
"terima kasih atas pujiannya para pangeran" Ucap Alin.
Dan Lukas hanya lanjut makan tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Maaf ya tadi aku meninggalkan kamu begitu saja" ucap Gion merasa sedikit bersalah saat ia meninggalkan Alin tadi.
"iya, tidak apa-apa kok" sahut Alin.
"Apa Lukas memperlakukan mu dengan kasar" tanya Reyhan penasaran.
"eh.. ehemmm ti-tidak kok" Jawab Alin berbohong.
"ngggg... biasa nya Lukas memperlakukan seseorang dengan kasar." Ucap Reyhan lagi.
"hehehe... sebenarnya dia memang sedikit kasar pada ku tadi" batin Alin sedikit kesal dengan pikiran tidak terimanya atas perlakuan Lukas tadi.
...Bugh......
Satu pukulan mendarat lagi di atas kepala Reyhan oleh Lukas.
"Diam!" perintah nya dingin.
"sudahlah kalian berdua ini, selalu berkelahi di mana pun" omel Gion.
"oke, oke" sahut Reyhan pada Lukas.
"Naif sekali... seharusnya dia bilang saja kalau aku tadi sore memperlakukan dia sedikit kasar, Bodoh sekali!" batin Lukas.
Beberapa lam kemudian mereka selesai makan dan kembali ke kamar mereka masing-masing.
*Kamar Lukas
"Festival bulan 2 hari lagi... aku tidak yakin aku bisa berhenti melakukan kebiasaan ini pada festival bulan. Aku takut... ini akan terus-menerus terjadi dan aku tidak bisa melupakan nya. Aku sebenarnya tidak bisa melupakannya tapi aku juga tidak bisa menunggu, Ayah juga selalu memaksa ku untuk mencari wanita lain." batin Lukas sedikit cemas.
Ia kemudian merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan tertidur.