Belenggu Cinta Pria Beristri

Plak

"Dasar wanita murahan!" Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kiri Annette. Bukan Kaivan pelakunya, tapi Mommy Zaskia. Wanita paruh baya itu sangat kecewa dengan kelakuan menantunya yang tidak beradab itu. "Kurang baik apa putraku sama Kamu? Dia sampai berani melawan orang tuanya, hanya demi wanita murahan sepertimu!"

Zaskia seperti mendapatkan jalan untuk meluapkan kemarahannya yang dia tahan selama ini pada menantunya. Zaskia benar-benar melampiaskan amarahnya yang sudah menggunung.

Annette memegang pipinya yang terasa panas akibat terkena tamparan dari mertuanya. Wanita itu mengepalkan tangannya, tidak terima diperlakukan seperti ini oleh mertuanya.

"Berani sekali Mommy menamparku!" Annette yang kehilangan kendali hampir melayangkan tangannya pada Zaskia. Beruntung Kaivan dengan sigap menangkap tangan istri kurang ajarnya itu.

"Jangan kurang ajar Kamu, Annette!" Kaivan menghempaskan tangan istrinya dengan kasar. "Berani sekali Kamu mau menyakiti Mommy ku?"

Teriakan Kaivan begitu menggelegar dan memekakan telinga. Bukan hanya Annette saja yang terkejut, Harleya pun sampai memejamkan matanya. Ini adalah kali pertama Kakaknya itu marah seperti itu. Namun kemarahan Kaivan tidak membuat Annette gentar sama sekali. Wanita itu justru seperti sengaja memancing emosi Kaivan.

"Mommy Kamu yang lebih dulu menamparku! Aku tidak terima! Lagipula di sini bukan hanya aku yang salah. Kamu juga salah, Mas. Kamu juga berselingkuh dari aku!" Annette tidak kalah berteriak dari Kaivan.

Kaivan mengusap wajahnya kasar, pria itu benar-benar tidak menyangka istrinya bisa sekurang-ajar itu pada Mommy nya.

"Apa Kamu tahu alasanku berselingkuh?" Tanya Kaivan dengan nada mulai melunak. "Aku tahu, aku salah. Siapapun tidak ada yang membenarkan perselingkuhan. Tapi setidaknya, aku memiliki alasan kenapa aku berselingkuh!"

Annette menatap Kaivan dengan tatapan sinis nya. Bibirnya tersungging seolah mengejek suaminya. "Apa alasanmu, Mas? Aku ingin tahu, apa kelebihan bocah itu di banding aku?"

"Apa Kamu ingat aku pernah mengatakan, aku bisa memiliki anak dari wanita lain, karena Kamu tidak mau mengandung anakku?" Kaivan melihat ada perubahan ekspresi di wajah istrinya.

Annette sendiri terlihat shock mendengar ucapan suaminya. Wanita itu pikir suaminya hanya menggertak nya saja, namun Annette tidak menyangka Kaivan benar-benar merealisasikan ucapannya.

Melihat Annette terdiam Kaivan pun kembali mengeluarkan suaranya.

"Dan gadis yang Kamu sebut bocah itu lebih segalanya daripada Kamu," ucap Kaivan. Pria itu tersenyum saat melihat Annette yang semakin mengepalkan tangannya. "Dia bahkan tidak berniat merebutku dari Kamu. Justru aku yang terjebak dengan permainanku sendiri." Kaivan menghembuskan napasnya kasar. Pria itu merasa bersalah mengingat dulu dia hanya menjadikan Hazelle pelampiasan.

"𝘈𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯? 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘏𝘢𝘻𝘦𝘭𝘭𝘦 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯?" Harleya tiba-tiba saja teringat dengan makian nya pada Hazelle. Sahabatnya itu bahkan belum sempat menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Namun Harleya lebih dulu menghakimi sahabatnya itu tanpa memberikannya kesempatan untuk menjelaskan.

"𝘠𝘢𝘢 𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯... 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘶𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯?"

Mengingat ucapan kasarnya pada Hazelle waktu itu, tiba-tiba saja Harleya merasa takut. Andai Kaivan tahu Harleya lah yang meminta Hazelle untuk pergi. Harleya tidak bisa membayangkan akan semarah apa kakaknya itu. Apalagi melihat tatapan Kaivan saat menyebut nama Hazelle terlihat sangat berbinar, Harleya yakin kakaknya itu benar-benar mencintai Hazelle.

"Yang namanya pelakor tetap saja pelakor! Dia ingin menghancurkan rumah tangga kita." Annette tetap kekeuh dengan argumennya, bahkan dia sendiri tidak menyadari jika dirinya pun tidak lebih dari seorang pengkhianat.

"Awalnya, aku hanya ingin menggertak mu dengan menjadikan Hazelle sebagai alat untuk membuatmu menyesal dengan keputusanmu." Kaivan menghentikan sejenak ucapannya. "Tapi, justru aku benar-benar mencintainya. Dan aku berharap Dia melahirkan pewaris untukku."

Hati Kaivan mencelos, rasa bersalah mulai menyelimuti hatinya. Apa karena ini Hazelle meninggalkan nya? Apa gadis itu tahu jika dirinya hanya menjadikannya pelampiasan?

Kaivan terus bergelut dengan pemikirannya sendiri. Pria itu tiba-tiba berharap jika ucapannya itu akan menjadi kenyataan. Hazelle melahirkan pewaris untuknya. Mengingat dirinya pernah melakukan hubungan suami istri tanpa pengaman, dan Kaivan menyemburkan laharnya di dalam milik Hazelle.

Sementara itu Annette mulai membayangkan hubungan suaminya dengan Hazelle sudah melewati batas. Rasa takut pun tiba-tiba menghantuinya. Ditambah lagi tatapan Kaivan yang sudah tidak seperti biasanya menatapnya. Tatapan penuh cinta yang biasa Kaivan tunjukkan untuknya itu, kini tidak terlihat lagi. Justru mata Kaivan akan berbinar hanya dengan menyebut nama Hazelle.

"Apa kalian pernah melakukannya?" Annette memicingkan matanya penuh selidik. Dalam hati wanita itu berharap jawaban Kaivan akan seperti keinginannya. Namun anggukan kepala Kaivan membuat Annette histeris, dan memaki suaminya itu dengan brutal. "Dasar pengkhianat! Kamu tega Mas sama aku!" Annette menangis histeris. Membayangkan Kaivan bercinta dengan wanita lain membuat dada nya sangat sesak.

Begitu juga Zaskia dan Harleya, keduanya sangat terkejut mengetahui fakta jika Kaivan mampu melakukan hal tidak bermoral seperti itu. Walaupun Kaivan putranya, Zaskia tidak membenarkan perbuatan Kaivan. Lantas apa bedanya dengan Annette?

"Apa bedanya denganmu? Kamu bahkan hamil anak pria lain dengan status istriku. Wanita macam apa Kamu?"

Deg

Annette tidak bisa berkata-kata lagi, ucapan suaminya itu terdengar sangat menyakitkan. Namun Annette tidak bisa menyanggahnya, karena semua yang di katakan Kaivan itu adalah kenyataannya.

...----------------...

Sementara itu, di belahan bumi lainnya. Seorang gadis cantik terlihat berbaring tak berdaya dengan selang infus di tangannya.

"Sayang, apa tidak sebaiknya Kamu beritahu pria itu?" Daddy Zerga tidak tega melihat putrinya terbaring di rumah sakit.

Dokter mengatakan kondisi seperti ini biasa terjadi pada ibu hamil muda. Dan di kehamilan pertama harusnya suami selalu mendampinginya.

"Aku tidak mau merusak kebahagiannya, Dad."

Hazelle tidak ingin merusak kebahagiaan Kaivan dengan mengatakan kehamilannya. Karena yang Hazelle tahu, Kaivan tengah berbahagia dengan istrinya yang akhirnya mau mengandung.

Hazelle tidak ingin semakin merasa bersalah karena sudah menjadi orang ketiga dalam rumah tangga kakak sahabatnya itu.

Biarlah kehamilannya ini Hazelle tanggung sendiri sebagai konsekuensi atas kebodohannya selama ini.

"𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺, 𝘚𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨! 𝘐𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺. 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘪𝘣𝘶𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯, 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯!"

Hazelle sudah menceritakan semua yang terjadi tanpa ada yang di tutup-tutupi dari Daddy nya. Daddy Zerga pun tidak pernah menyalahkan Hazelle atas apa yang menimpanya. Justru pria paruh baya itu sadar, apa yang menimpa putrinya itu karena kelalaian dirinya yang tidak bisa menjaga putri semata wayang nya dengan baik.

"Kalau begitu Kamu harus kuat! mulai saat ini Daddy akan selalu ada di samping Kamu!"

Hazelle menitikkan air matanya. Segala yang terjadi dalam hidup ini, pasti ada hikmahnya. Dan Hazelle tidak pernah menyesal dengan pilihan hidupnya. Karena dengan adanya masalah ini membuatnya lebih dekat dengan Daddy nya.

"𝘉𝘦𝘳𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘭𝘢𝘩, 𝘔𝘢𝘴. 𝘈𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘪𝘬, 𝘸𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢."

𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥