Sistem Uang Tidak Terbatas

Sistem Uang Tidak Terbatas

Bab 1: Prolog

Dulu, Make adalah perwujudan kesuksesan. Dengan wajah tampan yang memikat dan kekayaan keluarga yang seolah tak pernah habis, hidupnya adalah pesta tanpa akhir. Mobil-mobil mewah terparkir di garasi rumah mewahnya, dan senyumnya mampu membeli perhatian siapa saja yang ia inginkan. Di sisinya selalu ada Liana, kekasihnya yang cantik jelita, melengkapi citra sempurna seorang pewaris kaya.

Namun, roda kehidupan memang penuh kejutan pahit. Badai finansial datang menerjang tanpa ampun, menghantam fondasi kekayaan keluarganya hingga rata dengan tanah. Dalam sekejap, kemewahan itu sirna. Rumah megah disita, mobil-mobil impian menghilang dari jalanan, dan tatapan kagum berubah menjadi kasihan atau bahkan cibiran. Make, yang dulunya dipuja, kini hanya seorang pemuda bangkrut yang kehilangan segalanya.

Pukulan terberat datang dari Liana. Kecantikan yang dulu selalu menghiasi harinya kini memancarkan dingin yang menusuk. "Aku tidak bisa bersamamu lagi, Make," ucapnya tanpa sedikit pun nada penyesalan. "Aku butuh seseorang yang bisa menjamin masa depanku." Kata-kata itu bagai belati yang menghujam jantungnya, meninggalkan luka yang lebih dalam dari kehilangan materi.

Malam-malam Make kini sunyi dan kelabu, diisi dengan penyesalan dan amarah yang membara. Ia terperangkap dalam kamar sewaannya yang sempit, bayangan kejayaan masa lalu terus menghantuinya. Di tengah keputusasaan yang mencekik, sebuah keajaiban tak terduga terjadi. Bukan dari ponselnya, melainkan tepat di hadapannya, muncul sebuah panel bercahaya berwarna biru, melayang seperti layar komputer futuristik.

Sebuah suara mekanis dingin terdengar, seolah berasal langsung dari panel itu: [Selamat datang di Sistem Uang Tidak Terbatas.] Di layar melayang itu, angka nol berkedip-kedip di samping simbol mata uang asing yang asing. Di bawahnya tertulis jelas: [Saldo: 0. Misi harian tersedia.]

Make tertegun, matanya membelalak tak percaya. Ini bukan lagi sekadar notifikasi di ponsel, tapi sebuah fenomena nyata yang terjadi di depannya. Dengan rasa ingin tahu yang mengalahkan keterkejutannya, ia mengulurkan tangan dan menyentuh tulisan "Misi harian" di panel melayang itu. Seketika, daftar tugas sederhana muncul, melayang di udara bagai hologram:

[Misi 1: Sarapan mewah (Biaya minimum: Rp 500.000). Hadiah: Tambahan saldo Rp 1.000.000.]

[Misi 2: Berikan pujian tulus kepada tiga orang berbeda. Hadiah: Peningkatan Acak.]

[Misi 3: Lari pagi sejauh 5 kilometer. Hadiah: Pemulihan Stamina Penuh.]

Make mengerutkan kening. Sarapan mewah dengan biaya minimal setengah juta Rupiah? Bagaimana mungkin ia yang sekarang tak punya apa-apa bisa melakukannya? Namun, matanya terpaku pada hadiah untuk misi pertama: satu juta Rupiah! Sebuah harapan baru, aneh dan menggairahkan, mulai tumbuh di benaknya. Panel melayang ini... mungkinkah ini benar-benar jalan keluar dari keterpurukannya? Dengan tekad yang membara, Make mengulurkan tangan lagi, siap untuk menerima misi pertamanya. Babak baru yang penuh keajaiban dan tantangan baru saja dimulai, tepat di depan matanya.

Sarapan Pertama

Panel biru yang melayang di depan Make masih terasa asing, seperti mimpi yang terlalu nyata untuk diabaikan. Suara mekanis dari sistem itu terngiang di benaknya: [Misi 1: Sarapan mewah (Biaya minimum: Rp 500.000). Hadiah: Tambahan saldo Rp 1.000.000).]

Lima ratus ribu Rupiah. Angka yang terasa seperti langit dan bumi baginya saat ini. Dulu, uang sejumlah itu mungkin hanya cukup untuk membeli kopi dan camilan mewahnya. Sekarang, bahkan untuk makan nasi goreng gerobak pun ia harus berpikir dua kali.

Namun, hadiah satu juta Rupiah jelas menggiurkan. Itu bisa menjadi modal awal untuk keluar dari lubang kemiskinan ini. Tapi bagaimana caranya mendapatkan lima ratus ribu Rupiah dalam waktu singkat? Sistem ini tidak memberikan pinjaman atau uang muka.

Make menghela napas, menatap jalanan malam yang mulai sepi. Otaknya berputar cepat, mencari celah, ide sekecil apapun. Ia ingat jam tangannya, satu-satunya barang mewah yang tersisa dan belum sempat ia jual. Dulu harganya lumayan mahal. Mungkin jika dijual cepat, ia bisa mendapatkan uang yang dibutuhkan.

Dengan langkah tergesa, Make menuju sebuah kompleks pertokoan yang masih tampak beberapa lampu menyala. Ia mencari toko jam bekas yang mungkin masih buka. Setelah bertanya pada beberapa petugas keamanan, ia menemukan sebuah toko kecil dengan papan nama berkedip redup.

Pemilik toko, seorang pria paruh baya dengan kaca mata tebal, meneliti jam tangan Make dengan seksama. Setelah beberapa menit berlalu dalam keheningan yang menegangkan, ia menyebutkan harga yang jauh di bawah ekspektasi Make. Tawar-menawar singkat terjadi, dan akhirnya Make menerima tawaran yang meskipun pahit, cukup untuk memenuhi syarat misi pertama.

Dengan uang tunai di saku, Make mencari restoran mewah yang masih buka di jam larut seperti ini. Ia menemukan sebuah restoran dengan interior elegan dan menu yang harganya membuat matanya terbelalak. Ini benar-benar "sarapan mewah". Dengan sedikit ragu, ia memesan hidangan termahal yang ada di menu, berusaha menikmati setiap suapan meskipun pikirannya terus berkecamuk.

Saat suapan terakhir tandas, sebuah notifikasi muncul di panel melayang di depannya: [Misi 1 selesai. Hadiah Rp 1.000.000 telah ditambahkan ke saldo.]

Make menahan napas. Ia meraih panel itu dan melihat angka saldonya kini berubah menjadi Rp 1.000.000. Jantungnya berdebar kencang. Ini berhasil! Sistem ini benar-benar berfungsi.

Sebuah senyum tipis mengembang di bibirnya. Ini baru permulaan. Ia mungkin masih terpuruk, tapi sekarang ia punya senjata rahasia. Sistem Uang Tidak Terbatas. Dan ia akan menggunakannya sebaik mungkin untuk bangkit kembali, bahkan mungkin melampaui kejayaannya di masa lalu. Liana... ia akan menyesal telah meremehkannya.

Make berdiri dari kursinya, meninggalkan beberapa lembar uang di meja. Ia melangkah keluar dari restoran mewah itu, menatap langit malam dengan tatapan yang berbeda. Ada keyakinan baru yang berkilau di matanya.

Hadiah yang Menggairahkan

Dengan saldo Rp 1.000.000 di panel melayang, Make semakin termotivasi untuk menjalankan misi harian. Ia penasaran dengan tantangan dan hadiah yang akan ditawarkan sistem selanjutnya. Panel biru itu kembali bersinar, menampilkan misi terbaru:

[Misi 1: Traktir makan malam teman lama di restoran dengan biaya minimal Rp 800.000. Hadiah: Tambahan saldo Rp 1.600.000.]

[Misi 2: Berikan donasi ke panti asuhan sebesar Rp 300.000. Hadiah: Peningkatan Empati.]

[Misi 3: Meditasi selama 30 menit di tempat terbuka. Hadiah: Peningkatan Kejernihan Mental Ringan.]

Make tersenyum. Misi pertama kali ini menantang, tapi hadiahnya sangat menggiurkan. Mengeluarkan delapan ratus ribu untuk mentraktir teman akan memberikannya tambahan saldo sebesar satu juta enam ratus ribu. Ini sesuai dengan aturan hadiah yang baru: di bawah sepuluh juta, hadiahnya dua kali lipat biaya.

Ia segera menghubungi Reno, sahabatnya sejak lama yang tahu betul suka dukanya. Mereka jarang bertemu lagi setelah Make jatuh bangkrut. Ini adalah kesempatan yang baik untuk menjalin kembali silaturahmi sekaligus mendapatkan hadiah dari sistem.

Malam itu, Make dan Reno bertemu di sebuah restoran yang cukup nyaman. Mereka berbagi cerita, mengenang masa lalu, dan saling memberikan semangat. Make merasa senang bisa kembali mentraktir sahabatnya. Setelah makan malam yang menyenangkan, ia membayar tagihan sebesar delapan ratus ribu Rupiah.

Sekembalinya ke kontrakan, panel melayang itu langsung memberikan notifikasi: [Misi 1 selesai. Hadiah Rp 1.600.000 telah ditambahkan ke saldo.]

Saldo awal Make sebelum misi ini adalah Rp 1.000.000. Setelah mengeluarkan Rp 800.000, sisa saldonya menjadi Rp 200.000. Kemudian, ia mendapatkan hadiah Rp 1.600.000. Jadi, saldo Make kini adalah:

Rp 200.000 + Rp 1.600.000 \= Rp 1.800.000

Ia semakin bersemangat melihat potensi dari sistem ini. Dengan strategi hadiah yang semakin menguntungkan untuk pengeluaran yang lebih besar, ia bisa mengakselerasi pengumpulan kekayaannya.

Misi kedua juga ia laksanakan dengan senang hati. Memberikan donasi ke panti asuhan sebesar tiga ratus ribu Rupiah memberikannya kepuasan batin, meskipun hadiah "Peningkatan Empati" masih abstrak baginya. Setelah mengeluarkan Rp 300.000, sisa saldonya menjadi Rp 1.500.000.

Misi ketiga ia lakukan di taman dekat kontrakannya pada pagi hari. Menenangkan pikiran dengan meditasi membuatnya merasa lebih segar dan fokus. Hadiah "Peningkatan Kejernihan Mental Ringan" membuatnya merasa lebih mudah berkonsentrasi. Saldonya tetap Rp 1.500.000 karena hadiahnya bukan berupa uang.

Setelah menyelesaikan semua misi, saldo Make adalah Rp 1.500.000. Ia mulai membuat rencana jangka panjang. Dengan hadiah yang berlipat ganda untuk pengeluaran yang lebih besar, ia harus pintar-pintar mencari cara untuk memenuhi misi-misi yang lebih mahal agar saldonya cepat terkumpul. Impian untuk membeli kembali vila keluarganya, atau bahkan memiliki beberapa properti mewah, terasa semakin dekat. Sistem Uang Tidak Terbatas ini benar-benar mengubah hidupnya, memberikan harapan dan tantangan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia siap untuk terus maju, memanfaatkan setiap misi untuk mencapai tujuannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ahmad Sarman

Ahmad Sarman

terim kasih thor

2025-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!