NovelToon NovelToon
Mafia Itu Kekasihku

Mafia Itu Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Roman-Angst Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: jasmoone

Farrah, gadis desa yang lugu, berhasil menaklukkan hati seorang Mafia kejam bernama Martin.

Kisah cinta mereka berawal ketika Martin tidak sengaja melihat Farrah menangis histeris di bandara, ia dipaksa ikut dengan seorang pria paruh baya sebagai ganti hutang ayahnya yang tidak bisa dibayar.

Meskipun saling mencintai, namun masalah besar yang dihadapi oleh Martin menjadi kendala dalam hubungan mereka.


Baca selengkapnya di novel ini >>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jasmoone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pahlawan dari pulau seberang

   Baru saja bisa bernapas, Tiba-tiba terasa seperti ada orang yang memegang pundaknya dari belakang.

   Farrah sontak kaget dan menoleh, ternyata dua orang petugas kebersihan hendak membersihkan area tempatnya duduk itu.

   Farrah akhirnya merasa sangat lega, ia menghela napas dan mengusap dadanya berkali-kali.

   Farrah pun langsung berdiri, dan menyapa petugas kebersihan itu dengan ramah.

   " Hai Bu, maaf ya tadi saya numpang duduk di sini. " Sapa Farrah seraya meminta maaf.

   Petugas kebersihan itu tersenyum dan memberitahu Farrah, bahwa mereka ingin membersihkan lantai itu.

   " Permisi ya mbak, kita mau membersihkan lantai ini dulu. " Ucap salah satu dari petugas kebersihan itu.

   " Iya, Bu silahkan. " sahut Farrah sambil tersenyum.

   Farrah kemudian, mencari tempat lain untuk bersembunyi.

   Ia berjalan mengendap-endap penuh kewaspadaan, lorong demi lorong dia masuki untuk memastikan apakah tempat itu aman untuk bersembunyi.

   Namun, sayangnya tidak ada tempat yang benar-benar aman untuknya bersembunyi. Beberapa kali ia diusir oleh petugas keamanan bandara karena dianggap menganggu.

...***...

   Singkat cerita, setelah beberapa saat berjalan mencari tempat persembunyian, keberadaannya pun diketahui oleh Jarwo.

   Saat sedang melintas di depan mini market bandara, Farrah tidak sengaja berpapasan dengan Jarwo yang kebetulan mengenakan masker saat itu.

   Mendapati Farrah melintas di depannya, Jarwo dengan sigap menyambar dan menarik paksa tangan Farrah.

   " Sudah ku bilang, kau tidak akan bisa lari dariku Farrah! " bisik Jarwo.

   Farrah pun berteriak minta tolong pada orang-orang yang ada di sana.

   " Pak tolong saya, tolong selamatkan saya dari orang ini. " Teriak Farrah, meminta tolong pada pria tua yang berjalan di depannya.

   " Kenapa Nak? ada apa ini? " tanya pria tua itu dengan ekspresi wajah panik.

   " Oh, ho ho, enggak usah didengar Pak. Perempuan kalau habis lahiran memang sering begini, moodnya sering enggak stabil, mungkin istri saya ini sedang baby blues kali ya. " Ujar Jarwo berakting sambil mengelus-elus kepala Farrah.

   Farrah yang semakin enek dengan tindakan menjijikkan Jarwo itu, sontak menepis tangan Jarwo dari kepalanya.

   " Bukan pak, dia bohong!. Saya bukan istri laki-laki ini, saya adalah anak dari orang yang berhu. " Ujar Farrah, mencoba menjelaskan yang sebenarnya, namun belum selesai Farrah bicara Jarwo langsung memotongnya.

   " Aduh sayang, kurang apa lagi?, apa yang mas enggak berikan buat kamu. Duit enggak pernah kurang, jalan-jalan ke luar negeri hampir tiap bulan, apa lagi yang kau mau sayang?. Sudahlah jangan memperkeruh keadaan, ayo pulang kasian dedek di rumah sama mbak saja. " Ucap Jarwo dengan akting yang enggak kalah menjijikkan dari sebelumnya.

   " Menjijikkan sekali!. Ya ampun..., aku harus bagaimana?. " Gumam Farrah dengan suara gemetar.

   Farrah kemudian mengangkat tangan kanannya, dan memberikan kode SOS pada pria tua itu.

   Namun pria tua itu tampak tidak mengerti, pria itu justru menyarankan pada Jarwo untuk selalu berada di samping istri dan mendukungnya saat istri baru melahirkan dan menyusui, karena di waktu-waktu seperti itu wanita sangat rentan stress.

   " Sebaiknya, Bapak jangan terlalu mengabaikan istri, terlebih istri yang baru melahirkan dan menyusui. Kalau bisa Bapak harus membantunya dalam mengurus anak. Karena peran suami di waktu-waktu seperti itu, akan mengurangi kemungkinan stress pada wanita yang habis melahirkan dan menyusui. " Ujar pria tua itu.

    " Baik Pak, terima kasih sarannya. " Balas Jarwo sambil tersenyum palsu.

    Tak lama kemudian, pria tua itu pun melanjutkan perjalanannya.

   Sementara Farrah, gadis malang itu kembali terjebak dalam penderitaannya. Ia sempat beberapa kali berteriak histeris meminta tolong pada orang-orang di sekitarnya, namun drama licik Jarwo selalu berhasil mengelabui orang-orang di sekitar mereka.

...***...

   Singkat cerita, Jarwo pun memesan tiket pesawat untuk dirinya dan Farrah kembali Kota.

   Karena merasa tidak ada pilihan lain lagi, Farrah pun akhirnya pasrah dan menurut saja. Namun dalam hatinya selalu berdoa, semoga ada keajaiban yang datang membebaskannya dari penderitaan itu.

   Setelah memesan tiket secara online, tanpa menunggu lama Jarwo pun langsung menarik paksa Farrah untuk melakukan checkin ke counter.

   Raut wajah tertekan Farrah, tertangkap oleh petugas checkin counter, saat petugas itu hendak melakukan pencocokan identitas mereka dengan yang di tiket pesawat.

   " Dengan nona Farrah dan Bapak Jarwo ya, boleh saya lihat KTPnya. " Pinta petugas checkin counter itu.

   Jarwo pun memberikan KTPnya pada petugas checkin counter itu, sementara Farrah tidak merespon sama sekali.

   Farrah menatap mata petugas itu, seolah memberikan isyarat bahwa ia dalam bahaya dan butuh pertolongan.

   " Apakah nona Farrah baik-baik saja?, boleh saya lihat KTPnya sebentar? " tanya petugas itu penuh curiga.

   Namun Farrah tidak menjawab, Ia tahu drama licik Jarwo bisa saja mematahkan kebenaran.

   Melihat Farrah tidak mengeluarkan KTPnya, Jarwo sontak mencengkram tangan Farrah, memberi isyarat agar Farrah menujukan KTPnya.

   Kaget karena sakit tangannya dicengkram kencang oleh Jarwo, Farrah pun berteriak histeris meminta tolong.

   " Akhhhhh....!, tolong saya mbak. Tolong selamatkan saya dari orang ini. " Teriak Farrah histeris.

   Teriakan Farrah memenuhi ruang checkin itu, semua mata pun tertuju padanya.

   Sementara di depan pintu masuk, tampak beberapa polisi sedang mengejar seseorang yang berlari ke ruangan counter checkin.

   Seketika, perhatian semua orang beralih pada polisi yang sedang mengejar seseorang itu.

   Saat Jarwo sedang lengah, Farrah pun melarikan diri ke arah samping kanan.

   Namun keberadaannya tercium oleh Jarwo, Jarwo pun kembali menarik paksa Farrah untuk ikut dengannya.

   Farrah menangis dan berteriak histeris, meminta tolong pada orang-orang di sekitarnya. Namun orang-orang di sekitarnya tampak tidak peduli.

   Karena merasa terganggu dengan teriakan Farrah, Jarwo pun memukul wajah Farrah. Alih-alih diam, Farrah justru berteriak semakin kencang karena merasakan sakit pada wajahnya.

   " Sudah ku bilang, nurut saja kalau tidak mau sengsara. " Bisik Jarwo sambil memegang mulut Farrah dan menarik rambutnya.

   Kekejaman Jarwo itu pun, tidak sengaja dilihat oleh laki-laki yang sedang berlari di depan mereka.

   Seketika laki-laki itu berhenti berlari, dan menyorotkan matanya ke arah Jarwo yang sedang melakukan tindakan kejam pada Farrah.

   Jiwa laki-laki sejatinya terpanggil melihat kekejaman itu, dia tidak bisa membiarkan seorang perempuan dianiaya di depannya.

   Ia pun segera menghampiri Farrah dan Jarwo. Tanpa berpikir panjang, laki-laki itu langsung menghajar Jarwo.

   " Beraninya jangan sama perempuan!. " Ucap laki-laki itu sambil memukul Jarwo.

   Farrah pun merasa lega dan bersyukur, karena akhirnya ada orang yang menolongnya tanpa diminta.

   Merasa tidak terima dipukul, Jarwo pun menyerang laki-laki itu dengan penuh kemarahan.

   Laki-laki itu membalas serangan Jarwo dengan brutal. Beberapa kali pukulan serius pun melayang ke badan dan wajah Jarwo tanpa ampun.

   Tengah adu skill bela diri dengan Jarwo, tiba-tiba beberapa polisi muncul dari arah depan mereka, laki-laki itu pun menarik tangan Farrah dan membawanya lari meninggalkan tempat itu.

   " Ayo cepat pergi dari sini!, " ajak laki-laki itu sambil menarik tangan Farrah.

    Tanpa ragu, Farrah pun ikut berlari dengan laki-laki itu.

...***...

    Singkat cerita, setelah beberapa saat kejar-kejaran dengan polisi. laki-laki itu akhirnya bisa bernapas lega.

   Saat bersembunyi di dekat gerbang penerbangan domestik, laki-laki itu melihat polisi seperti kehilangan jejak dirinya. Beberapa polisi itupun masuk ke dalam mobil dan pergi.

   " Huh, akhirnya. " Gumam laki-laki itu dalam hati.

   Farrah yang dari tadi ketakutan, masih terdiam kaku di sudut dinding. Karena merasa situasi sudah aman, laki-laki itu akhirnya mengajak Farrah pergi dari bandara itu.

    " Ayo kita pergi ke tempat yang lebih aman. " Ajak laki-laki itu sambil menarik lembut tangan Farrah yang sedang duduk tak berdaya.

   Dalam perjalanan, laki-laki itu masih terbayang tangisan dan teriakan Farrah di bandara tadi, ia pun akhirnya menanyakan perihal kejadian itu pada Farrah.

   " Dia tadi siapa? kenapa dia tega memukulmu di tempat umum seperti itu? " Tanya laki-laki itu dengan nada serius.

   Belum sempat Farrah menjawab, beberapa orang polisi ternyata mengepung mereka dan menodongkan pistol.

   polisi-polisi itu akhirnya memborgol laki-laki itu dan menyeretnya ke dalam mobil.

   Sementara Farrah tidak bisa berbuat apa-apa atas apa yang menimpa laki-laki tu, rasa takut yang semula menipis, kini kembali bersarang di pikirannya.

   Bayang-bayang Jarwo kembali memenuhi pikirannya.

   Berbagai macam upaya Farrah lakukan untuk menghentikan polisi, bahkan dia mengatakan ingin ikut bersama laki-laki itu ke kantor polisi, namun upaya itu tidak berhasil.

   sebelum meninggalkan tempat itu, laki-laki itu membuka kaca mobil dan menatap Farrah dengan sangat dalam, tatapan penuh arti itupun tertangkap oleh Farrah.

   Mereka saling bertatapan dengan ekspresi wajah sedih, masing-masing mata seperti menjelaskan sesuatu yang tak terlisankan.

   " Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi aku yakin kau orang baik. Maafkan aku yang tidak bisa berbuat apa-apa untukmu. " Gumam Farrah dalam hati.

   " Maafkan aku meninggalkanmu di saat engkau butuh pertolongan, aku berjanji akan kembali. " Gumam laki-laki itu dalam hati.

   Tak lama kemudian, mobil polisi itupun berjalan meninggalkan tempat itu.

1
Tree
⭐⭐⭐⭐⭐😁🥳🔨
Curtis
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
jasmoone: Hehe, terima kasih sudah mampir kak ☺☺
total 1 replies
Lee
Hai..salam kenal ya..
mari saling dukung
dan semangat menulis 💪
jasmoone: Hai kak, salam kenal dari pemula ya 🤝💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!