Teka-teki Dendam

pagi pagi sekali Claudia dan misteri sudah pergi keluar

"BI.. mana semua orang ? " tanya azela di meja makan

" anu Bu , mister dan Bu Claudia pagi pagi sekali udah keluar " jawab bi kusum

" kemana ? " Tamba azela

" kalau kemana ya ,bibi juga gak tau Bu" jawab sopan bi kusum

" gak biasanya ,mereka pergi sepagi ini " batin azela sambil sarapan

***

"rencana kita masih seperti awal ,tapi untuk kali ini lebih hati hati karna ada istri saya,saya takut dia juga kena ,seperti arkanza " jelas mister kepada rekan rekannya

" apakah untuk rencana pertama mister mengambil ahli ?" tanya salah satu rekan

" gak ! saya akan ambil ahli saat puncak kemenangan " jawab lantang mister

" maaf mister ,bila saya boleh saran ,kenapa dari awal mister tidak ikut ahli,agar menghindari kegagalan " saran Claudia

" tidak ! saya percaya kepada mereka ,mereka sudah ahli untuk seperti ini " jawab mister

***

"sayang bisa kamu kesini ? mumpung gak ada orang " ucap azela menatap layar handphone

" maaf sayang ,aku gak bisa lagi nyelinap kerumah itu " jawab Riyan

" padahal aku kangen banget sama kamu " gumang azela dengan raut wajah melas

"kalau begitu kita ketemuan di luar bisa ?" ajak Riyan

"bisa ,bisa kita ketemuan cafe biasa yaa " girang azela di balas senyuman manis dari Riyan

"oke aku siap siap dulu " unjar azela mematikan video call

***

"sayang , kamu kenapa ?" tanya mister mengelus lengan Claudia, membuat lamunan Claudia buyar

"aku cuman mikir bagaimana? sebelum aku tau siapa pembunuh arkanza ,aku mati " ucap Claudia membuat mister berhenti mendadak

"kamu bicara apa ? kamu sudah janji sama aku ,kamu gak akan ninggalinaku " ucap mister menatap Claudia

"tapi aku takut!!di tinggal pergi lagi " gumang claudia dengan mata berkaca kaca

"gak!!!aku gak akan pergi kemana mana ,dan aku akan ngelindungi kamu " ucap mister

***

"hallo sayang ... much.. much " ucap azela cepika cepik

"kita mau kemana habis ini" tanya Riyan di sela sela secangkir kopi hitam

" kalau mau jalan jalan ,kayanya itu ide yang kurang bagus untuk bumil yang akan melahirkan ini " jelas centil azela mengelus perutnya

"okee ... aku paham maksud kamu"unjar Riyan tertawa mendengar ucapan azela

"ayo! " ajak Riyan ,mereka keluar dari cafe dan masuk ke mobil membela jalanan ,berhenti di sebuah rumah mewah

Riyan berhenti menaiki tangga saat seseorang menelponnya

" kenapa ?" tanya Riyan

"ternyata dia sendiri memberi saya jalan " gumang Riyan mematikan telpon

" jalan untuk apa ?"tanya azela

"waktu akan menjawabnya" unjar Riyan

"untuk sekarang kamu pulang dulu " ucap Riyan sambil memaikan rambut azela

" kenapa ? kan aku baru sampai "unjar azela memasang wajah melas

" ikuti dulu aku ,setelah itu puas puaslah " ucap Riyan

***

"dari mana kamu?" tanya mister saat azela ingin masuk ke kamarnya

"aku pergi cari udara segar ,kamu kira kalian berdua aja bisa keluar sesuka hati " unjar azela

"sudah ,aku gak mau debat , sekarang beresin barang barang kamu ,sebentar lagi kita akan terbang ke Italia ,aku ada kerjaan " jelas mister dengan wajah datar

" gak ! aku gak mau ikut "tolak azela

" kenapa ? bukankah kamu paling semangat kalau keluar negeri" heran mister

"iya ,tapi kali ini aku turunkan egoku , mengingat usia kehamilan ku ,aku gak mau ganggu pejerjaan kamu di sana " jelas azela

"oke jika itu keputusan kamu ,aku gak paksa kamu untuk ikut " jawab mister