KISAH CINTA MAFIA DAN GADIS SMA

Sore hari nya pun tiba Nadine yang baru pulang dari sekolah setelah tadi latihan untuk acara perpisahan. Dan saat ini sedang bersantai di sofa ruang tv dengan cemilan yang di pangku nya.

"Nona ini jus nya" Ucap maid Mora.

"Terima kasih kak" Jawab Nadine.

"Oh iya nona tuan Steven tadi berpesan agar nona siap-siap" Ucap maid Mora lagi.

"Kemana kak?" Tanya Nadine.

"Saya kurang tau nona" Jawab maid Mora.

"Huh iya deh kak aku abisan dulu iya jus nya" Kata Nadine.

"Iya nona..."

Kini Nadine sudah berada di dalam kamar nya untuk merias diri nya.

Tok...Tok...Tok

"Masuk" Kata Nadine dari dalam kamar.

Mora dan Mira segera masuk ke dalam.

"Nona kami akan membantu berdandan" Ucap Mora.

"Terima kasih kak" Jawab Nadine.

Mora dan Mira segera membantu Nadine berdandan.

Disisi Steven.

"Bagaimana apa aku terlihat sangat tampan?" Tanya Steven.

"Iya iya iya kau sangat tampan" Jawab Jerry merasa sedikit mual melihat tingkah bos nya.

"Lho, lho kenapa kau menjawab seperti itu Jerry apa kau tidak sayang nyawa lagi?" Tanya Steven lagi.

"Gimana sih bos lu nanya gua, iya gua jawab " Kata Jerry.

"Iya tapi kau menjawab nya tidak ikhlas" Ucap Steven.

"Oh jadi gua harus seperti ini, kau sangat tampan sekali Steven, kau membuat ku semakin jatuh cinta saja aku langsung ingin memeluk mu Steven. Gitu iya lu mau gua bilang gitu ke lu bos" Jelas Jerry.

"Iya nggak gitu juga kali" Kata Steven.

"Sudah-sudah kalian selalu saja berdebat" Sambung Reza.

"Sahabat lu noh yang duluan ngajak debat" Kata Jerry.

"Sudah-sudah" Ucap Ramos.

"Kenapa gadis ku lama sekali berdandan sudah dua jam, berapa lama lagi kita harus menunggu, aku mulai bosan" Steven mengoceh.

"Kau bisa sabar sedikit tidak nama nya juga cewe bos" Kata Jerry.

"Husttt diam itu gadis mu sudah turun bos" Sambung Ramos.

Semua orang terpana menatap kecantikan Nadine, gaun biru yang dia gunakan sangat pas di tubuh nya. Suara high heels yang ia gunakan menggema di lantai mansion, Steven sangat terpana hingga terus membuka mulut nya.

"Tu mulut di tutup nanti bisa masuk lalat, gua tau nona Nadine sangat cantik nggak usah sampai segitu nya kali bos" Kata Jerry.

"Ck sialan berani sekali kau" Ucap Steven.

Ramos dan Reza juga terpana melihat kecantikan calon kakak ipar nya tersebut.

"Pantas saja bos sangat menyukai mu nona ternyata kau tidak hanya lembut saja melainkan kau sungguh cantik, terima kasih nona Nadine berkat kau hadir di dalam hidup bos kami" Batin Reza.

Kini mereka sudah berada di dalam mobil Steven tak henti-henti nya memandangi Nadine membuat Nadine tersipu malu.

"Kak ada apa? apa ada yang salah di wajah ku?" Tanya Nadine.

"Tidak ada yang salah baby, kau sangat cantik sekali malam ini" Puji Steven.

Seketika wajah Nadine berubah merah merona.

"Kak udah dong aku malu tau" Kata Nadine menutupi wajah nya dengan kedua tangan nya.

"Hahahaha kau lucu sekali baby" Cup Steven yang tidak tahan langsung mengecup bibir Nadine.

Hingga berapa menit hening terlihat Nadine merasa sedikit gugup dia takut akan membuat malu Steven.

"Baby ada apa?, kenapa kau terlihat sangat gugup sekali?" Tanya Steven yang menyadari tingkah kekasih nya itu.

"Tidak ada kak aku hanya gugup saja, aku tidak terbiasa datang ke pesta kak aku takut membuat kakak malu" Ucap Nadine.

"Tenang lah baby, kau akan terbiasa abaikan saja apa kata orang lain" Kata Steven menenangkan Nadine agar tidak lagi gugup.

Huh iya kak.....

Akhir nya mereka tiba di sebuah gedung yang besar dan begitu mewah.

Steven turun dari dalam mobil dan membantu Nadine turun juga dari dalam mobil.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam gedung dan di kawal oleh sang asisten dan anak buah nya yang berada di belakang nya.

Kedua orang tua Steven langsung menghampiri putra dan calon menantu nya.

"Iya ampun nak kamu cantik sekali" Ucap Asavella.

"Terima kasih mom atas pujian nya, mommyjuga terlihat sangat cantik" Jawab Nadine.

"Terima kasih sayang, ada apa nak kenapa kau terlihat begitu gugup?" Tanya Asavella.

"Tidak mom, hanya saja aku tidak merasa enak berada disini terus mom, aku takut membuat malu kalian" Ucap Nadine.

"Tidak usah seperti itu nak, kau sama sekali tidak membuat kami malu" Kata Asavella.

"Iya mom.."

"Mommy" Panggil Nadine.

"Iya sayang ada apa?" Tanya Asavella.

"Mom aku ingin ke toilet mom" Jawab Nadine.

"Toilet nya di sebalah sana nak, apa perlu mommy temenin?" Tanya Asavella.

"Tidak usah mom, aku sendiri saja" Kata Nadine.

Nadine bangkit dari kursi nya dan segera berjalan menuju toilet.

"Huh lega banget" Gumam Nadine.

Nadine merapikan penampilan nya yang sedikit berantakan.

"Hai bitch" Sapa seorang wanita dari belakang nya..

"No-nona Sindi?" Ucap Nadine.

"Apa kau tidak malu berada di keluarga Steven sebagai perasit di sana, kalau aku sih iya sudah merasa malu" Kata Sindi sambil memoleskan sedikit bedak ke wajah nya.

"Oh iya satu lagi, kamu tuh tidak cocok dengan Steven kamu hanya gadis miskin yang tidak tahu diri, membuang waktu Steven saja, dan lihat saja di saat Steven sudah merasa bosan kamu juga akan di buang bye bitch" Sindi melembaikan tangan nya kepada Nadine dan tersenyum smirik.

Nadine merasakan sedikit sesak di dada nya dia ingin menangis tapi segera ia tahan dan bersikap seperti biasa nya keluar dari toilet.

"Ada apa nak?" Tanya Asavella.

"Tidak ada mom" Jawab Nadine tersenyum.

Nadine hanya diam saja dirinya masih memikirkan ucapan Sindi saat berada di toilet.

"Hey bestie" Mikala mengejutkan Nadine dari lamunan nya.

"Eh-oh hey kalian juga datang ke sini?" Tanya Nadine.

"Iya dong harus karena aku yakin sih tadi sahabat ku yang cantik ini bakal datang" Jawab Mikala.

"Hey anna apa kabar" Sapa Nadine.

"Iya nona saya baik" Jawab Anna.

Tidak terasa pesta pun telah usai kini Nadine dan Steven sudah berada di dalam mobil untuk kembali ke mansion.

Di dalam mobil Nadine hanya diam menatap ke jalanan dengan tatapan kosong.

Sesampainya di mansion Nadine turun dia tidak menunggu Steven. Steven yang melihat itu pun merasa bingung ada apa dengan gadis nya itu.

"Baby tunggu" Kata Steven.

Nadine diam saja dan tidak menoleh dia berjalan masuk ke dalam lift.

Ting bunyi lift.

Dia melangkah kan kaki nya menuju kamar nya dan tidak ke kamar Steven.

Tiba di dalam kamar dia mengunci pintu kamar nya tidak membiarkan Steven masuk ke dalam.

Tok...Tok...Tok

"Baby buka lah" Ucap Steven.

"Ada apa bos?" Tanya Jerry.

"Tidak tau Jerr gadis ku tidak mau membuka pintu dia mengunci nya dari dalam" Jelas Steven.

"Bos sebaik nya besok tanya saja apa yang dengan nona Nadine perasaan ku tidak enak" Kata Jerry.

"Huh baiklah" Akhir nya Steven mengalah dan berjalan menuju kamar nya untuk segera istirahat.

Nadine di atas ranjang sedang menangis bagaimana tidak ia sangat takut jika Steven akan membuang nya begitu saja karena dia sudah sangat mencintai Steven.

Karena kelelahan menangis akhir nya Nadine tertidur pulas.