NovelToon NovelToon
Ella Dan Emma

Ella Dan Emma

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Bugh!

Dugh!

Pats!

Sring!

Syut!

Bugh!

Bugh!

Suara perkelahian berbunyi begitu nyaring. Semua tengah melawan dan menghajar membabi buta. Percikan darah ada dimana mana, benda tajam saling beradu menghunus lurus kepada mereka yang tengah mencoba untuk bertahan hidup. banyak sudah dari mereka yang tumbang, baik itu dari pihak lawan maupun dari bagian mereka sendiri.

Tapi meskipun begitu, mereka tetap lanjut dan saling menyerang tak peduli jika pun nyawa mereka sendiri yang akan melayang.

Emma yang tadi tengah berada dicaffe bersama Kanaya dan yang lainnya tiba tiba saja dikejutkan oleh Litha yang menelpon. Litha mengatakan jika markas mereka tiba tiba saja diserang oleh kelompok mafia lain, beruntung para algojo Flowers selalu sigap dan dengan segera mengatasi hal seperti ini.

Tapi tetap saja Emma tak membiarkan nya, ia dengan cepat pergi meninggalkan caffe dan menuju markas. Beruntung jarak dari caffe dan markas Flowers tak begitu jauh jadi Emma dengan cepat segera mengatasi kekacauan yang ada.

"Serahkan kalung itu, jika peperangan ini ingin berakhir. " Ucap Jefri kepada Emma

Emma tersenyum tipis, "tidak akan pernah! Lebih baik terjadi pertumpahan darah dari pada aku harus menyerahkan kalung itu. " Ucap Emma sembari terus menangkis serangan yang jefri berikan padanya

"Baiklah jika itu mau mu! " Jefri terus memberikan pukulan kepada Emma, tentu saja Emma tidak tinggal diam dan melakukan hal yang sama.

Sudah hampir 30 menit lamanya pertempuran itu tetap unggul, tak banyak yang tumbang sebagian anak buah Flowers hanya mengalami luka yang tidak begitu parah, sedangkan anak buah dari tim lawan ada yang mendapatkan luka parah bahkan mati ditempat.

'Sialan! Ternyata dia tidak selemah yang aku pikirkan. Siapa sebenarnya wanita ini? Bukankah ketua mereka telah mati, ' batin Jefri terheran

Kabar yang ia dapatkan dari anak buahnya, bahwa Hanna ketua mafia Flowers telah mati terbunuh oleh musuh nya dari mafia lain. Tujuan mereka sama, yaitu mengincar kalung liontin yang saat ini sudah berada ditangan Liora.

Kalung itu bukanlah sembarang kalung, ada sesuatu dikalung itu yang membuat mereka memperebutkan kalung tersebut.

Emma tersenyum tipis ia dapat membaca raut terheran dari wajah Jefri membuat Emma memanfaatkan situasi. Dengan gerakan memutar Emma menendang titik vital Jefri membuat Jefri jatuh tersungkur dengan Jefri yang memuntahkan seteguk darah dari mulutnya.

Uhuk!

"Jika sedang berperang, fokuslah terhadap lawanmu bajingan! Jika kau lengah,maka kau akan kalah dimedan pertempuran," Ucap Emma menepuk pelan pipi Jefri

Seketika kedua mata Jefri membola ketika melihat Emma mengangkat pedang miliknya dan menghunuskan nya tepat pada dada Jefri

Syut!

Arghhh!

Teriak Jefri kesakitan, dalam hitungan detik tubuhnya kejang kejang lalu Jefri pun menutup matanya dengan mulut yang tak berhenti mengeluarkan darah.

"Winner!" Teriak Emma membuat peperangan seketika terhenti

Emma berdiri di samping tubuh Jefri yang telah terbujur kaku dengan katana yang masih bertengger di dada Jefri. Semua nya menoleh ke arah Emma yang tengah menyeringai licik.

"Ketua kalian sudah mati! Ingin menyerah atau mau lanjut dengan nyawa kalian sebagai gantinya! " Ucap Emma dingin

Deg!

Semua terdiam dengan tubuh yang kaku, lalu tiba tiba salah satu dari mereka menjatuhkan diri untuk bersujud

Bruk!

Melihat satu temannya bertekuk lutut membuat yang lainnya juga turut melakukan hal yang sama.

"Kami menyerah! Tolong jangan bunuh kami! " Ujar salah satu algojo itu membuka suara memberanikan diri meskipun terdengar getaran dinada suaranya

Emma menatap nya lalu menyeringai. "Memohon untuk diampuni? Lalu membebaskan kalian begitu saja? Hah! Aturan dari mana itu, dasar bodoh! Aku hanya memberikan 2 pilihan, berhenti dengan peperangan ini atau mati detik ini juga! " Ucap Emma dingin membuat mereka semua terdiam

Baiklah seperti nya memang tak ada pilihan lain lagi melihat ketua mereka yang sudah terbaring dengan tak bernyawa, dengan kompak mereka semua berteriak dan berkata.

"Cabut saja nyawa kami! " Ucap mereka semua dengan kompak

Emma menyeringai lalu matanya memberi kode kepada anak buahnya, dan seketika kepala mereka semua putus dari tempatnya. Tempat yang semula bersih kini sudah berubah menjadi lautan darah, Emma tertawa sinis melihat itu

Gavin, Bryan, Agam, Litha, Aidan berjalan mendekati Emma "lo nggak papa dek? " Tanya Gavin

"Gue aman. Hanya sedikit lelah saja, urus semua kekacauan yang ada, dan ambil organ dalam mereka, setelah nya berikan tubuh mereka semua kepada Leo Dan Mochi, " Setelah berkata demikian Emma pergi meninggalkan mereka semua yang bergidik ngeri

"Huh! Siapa yang akan memberi makan Leo dan Mochi? " Tanya Aidan kepada mereka semua

"Eeee, gue sih ogah ya. Jangankan ngasih makan, gue berdiri di depan pintunya aja udah pada tantrum tu hewan berbulu. " Sahut Agam cengengesan sembari menggaruk tengkuknya tak gatal

"Ya terus siapa dong! " Kata Aidan lagi. mereka saling tatap satu sama lainnya kemudian menatap Litha dengan wajah cengo

Litha yang melihat itu memutar matanya dengan malas. "Ck! Otot doang gede, disuruh ngasih makan hewan berbulu itu saja tidak ada yang berani. Ckck! " Decak Litha malas lalu pergi dari sana dengan kaki yang ia hentakan kesal.

Para lelaki yang melihat itu hanya saling pandang saja. Diantara mereka semua tidak ada yang berani mendekati hewan berbulu itu, pasalnya kedua hewan berbulu yang bejenis kelamin jantan itu tidak menyukai mereka.

Leo dan mochi hanya nurut dan manut kepada Emma dan juga Litha, lain dari mereka berdua maka hewan itu akan tantrum

***

Emma menghempaskan tubuhnya diatas king size miliknya. Ia menghembuskan nafas dengan kasar, "untung kalung itu cepat gue kasih ke kakek. Setidaknya dengan kalung itu yang berada ditangan mama semua akan aman. Setelah semua ini beres gue akan cari sesuatu tentang kalung itu. " Ucap Emma sembari menatap langit langit kamarnya

Setelah pertempuran tadi, Emma langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri. Emma benar benar dibuat lelah hari ini akibat semua masalah yang tengah ia hadapi tapi untung nya semua telah beres dan dapat membuatnya istirahat sejenak.

***

Brak!

"Apaa! Jadi Jefri juga mati ditangan perempuan itu! " Ucap seseorang menggebrak meja dengan murka

Ajudan itu menunduk "benar bos! Jefri sudah lenyap ditangan wanita itu, sementara para anak buah yang lainnya juga turut mati ditangan mereka, bos. "

Pria yang dipanggil bos itu mengetatkan rahang nya. Wajahnya memerah menandakan jika ia tengah dilanda kemarahan "siapa wanita itu! Bukankah ketua dari mereka telah mati ditangan Andy, " Ucap pria itu

"Benar bos, ketua mereka telah mati. Awalnya semua biasa saja dan berjalan normal hingga tiba tiba wanita itu datang lalu menghajar semuanya tanpa ampun bos. Dan juga dari anak buah kita yang memantau mengatakan jika wanita itu masihlah bocah ingusan yang masih duduk dibangku sekolah. "Ucapnya membuat pria itu menoleh

" Masih duduk dibangku sekolah? Hmm, cari tahu tentang nya dan laporkan pada ku. Ingat! cari tuntas sampai ke akar akarnya dan jangan ada sedikit info pun yang tertinggal. Apa kau mengerti! " Kata pria itu

"Mengerti bos, " Setelah berkata seperti itu lantas ia pamit undur diri meninggalkan bos nya diruangan yang gelap gulita itu.

Drrt!

Drrt!

Ponsel milik pria itu berdering menyadarkan ia dari lamunannya. "Halo, ada apa? " Ucapnya pada seseorang disebrang telpon

"Tidak ada, dady dimana? " Tanya orang itu 

"Dady di markas. Kenapa menghubungi dady? " Tanya nya kembali

"Ah, aku hanya ingin bermain di markas dady, apakah boleh? " Tanya orang itu

"Tentu boy. Datanglah kemari ajak teman teman mu, asalkan jangan membuat rusuh saja. Kau tau jika dady tidak menyukai nya. " Ucap pria itu

"Baiklah, Terima kasih dad. Aku mengerti, " Setelah berkata seperti itu sambungan pun terputus

Pria tua itu menatap keluar jendela dengan tangan yang mengelus jenggot nya. "Aku penasaran, siapa sebenarnya wanita itu. Terlebih dia masih anak sekolah, apa hubungannya dengan klan mafia flowers? " Gumamnya sendiri

1
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!