NovelToon NovelToon
My Doctor

My Doctor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: sereen

Menceritakan kisah cinta dua orang yang dijodohkan. Yang awalnya hanya terpaksa lama kelamaan cinta pun tumbuh dari keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Hari ini adalah hari pengumuman ketrima tidaknya wilona mendaftar di kampus yang terbaik di kota jakarta. Wilona menatap layar laptopnya untuk menunggu pengumumannya.

Kedua mata wilona membaca dengan teliti nama nama yang diterima disana dan wilona berteriak senang saat namanya ada dalam sana.

"yesss! akhirnya diterima"... ucapnya dengan senang

Wilona yang apa apa harus di jadikan story langsung memotret layar laptopnya yang ada namanya dan kemudian dirinya mengapluodnya ke instagram pribadinya.

Ponsel wilona kemudian berdering menandakan ada panggilan video call dari kedua temannya yang ada dibandung.

𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢

𝘩𝘢𝘪𝘪 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘸𝘢𝘯𝘬𝘶? (𝘶𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘮𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯)

𝘵𝘢𝘳𝘢

𝘩𝘢𝘪 𝘸𝘪𝘭?

𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘶𝘭𝘪𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘯𝘦𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘩𝘦𝘩𝘦𝘩𝘦 (𝘶𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢)

𝘮𝘦𝘭𝘢

𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯 𝘱𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘶𝘭𝘪𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘥𝘦𝘩 𝘸𝘪𝘭!

𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘥𝘶𝘭𝘶

(𝘶𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢)

𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢

𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘶𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘭! (𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢)

𝘵𝘢𝘳𝘢

𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘸𝘪𝘭

𝘮𝘦𝘭𝘢

𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘶𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘦𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘰𝘺𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘶!

𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢

𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳 𝘴𝘺𝘶𝘬𝘶𝘳

𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢

𝘵𝘢𝘳𝘢

𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢

𝘮𝘦𝘭𝘢

𝘦𝘩𝘩 𝘸𝘪𝘭, 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘰𝘬𝘵𝘦𝘳 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶?

𝘵𝘢𝘳𝘢

𝘪𝘺𝘢 𝘸𝘪𝘭 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢? 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘢𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯?

𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢

𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘬!

𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢

𝘵𝘢𝘳𝘢

𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘰𝘯𝘨?

𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢

𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢! 𝘴𝘰𝘢𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘮𝘣𝘢 𝘪𝘭𝘮𝘶 𝘥𝘶𝘭𝘶

𝘮𝘦𝘭𝘢

𝘦𝘩𝘩.... 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢?

𝘫𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘶 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘯𝘪𝘩

𝘸𝘪𝘭𝘰𝘯𝘢

𝘰𝘬𝘦! 𝘣𝘺𝘦 𝘣𝘺𝘦

𝘵𝘶𝘵 𝘵𝘶𝘵

...----------------...

Dokter el baru saja selesai mengunjungi beberapa pasien yang dirawat dan saat ini dokter el sedang bersama dengan beberapa perawat didalam ruang rapat.

"dokter el, kenapa kita disuruh kesini? "... tanya salah satu perawat

"aku juga tidak tau".... jawabnya

Ceklek

Pintu terbuka dan masuklah profesor dani bersama dokter cakra yang membawa sebuah map besar ditangan kanannya.

"apakah kalian semua penasaran kenapa kalian bisa dipanggil kemari? "... tanya profesor dani

"iya prof"... jawab salah satu perawat

"saya bersama dokter cakra membawa kabar gembira untuk kalian dan terutama untuk kamu elang! ".... ucap profesor dani

"kabar gembira apa prof? "... tanya salah satu perawat

"ini ada formulir untuk kalian berlima dan kalian tinggal mengisinya saja tanpa harus tes lagi"

Dokter el bersama yang lainnya saling pandang dengan penuh tanda tanya apa yang dimaksud oleh profesor dani kepada mereka.

"ini formulir untuk kalian supaya bisa lebih baik lagi dalam profesi kalian masing masing. ambillah dan ini khusus untuk kamu el"... profesor memberikan formulir kepada dokter el

Sejenak dokter el menatap dokter cakra yang sejak tadi hanya terdiam dan perlahan dokter el membuka map lalu membaca isinya.

Dokter cakra menatap wajah dokter el yang membaca dengan detail dan dokter cakra mengamati mimik wajahnya , jika dokter el beberapa kali terkejut saat membacanya.

"minggu depan formulirnya saya tunggu diruangan saya! saya permisi dulu".... ucap profesor sambil menatap dokter cakra yang langsung menganggukkan kepalanya

Satu persatu perawat keluar dari ruang rapat dan kini hanya tersisa dokter el bersama dokter cakra didalam sana. Dokter el menutup map tersebut lalu meletakkannya di atas meja.

"saya tau apa yang ada dalam firikanmu saat ini "... ucap dokter cakra dengan tenang

"kamu bisa mendiskusikannya secara baik baik dengan wilona dan jangan sampai membuatnya jadi menyesal karna akhirnya dia memilih kuliah disini".... lanjutnya

"jika dia mengijinkan dengan syarat harus ikut saya disana bagaimana om? ".... tanya dokter el

"saya tidak bisa menjawabnyan el. lebih baik kamu bicarakan terlebih dahulu dengan wilona dan saya tau kamu bisa mengatasinya! "

"saya harus kembali ke ruangan".... ucap dokter cakra lalu beranjak dari tempat duduknya

Dokter el memikirkan gimana nanti dirinya akan menjelaskan kepada wilona jika dirinya mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuannya diluar negeri dan itu akan memakan waktu sekitar tiga sampai empat tahun.

Padahal wilona yang bercita cita ingin kuliah diluar negeri harus ia relakan kuliah dijakarta dengan alasan wilona tidak bisa berjauhan dengan dokter el.

Sejujurnya mengasah kemampuannya supaya menjadi lebih bagus lagi adalah cita cita dokter el selama ini dan akhrinya terwujud. Tetapi ia tidak mau egois karena terlalu memikirkan dirinya sendiri.

Dengan hati yang mantap dokter el mengirim pesan kepada wilona jika besok siang dirinya ingin bertemu dengan wilona dan mereka sepakat bertemu di apartemen dokter el.

Setelah itu dokter el kembali ke ruangannya dengan perasaan yang bertanya tanya dan sesampainya didalam ruangannya. Dokter el duduk dikursinya lalu ia membuka sosial medianya.

Kedua matanya menajam saat melihat story wilona beberapa jam yang lalu. Wilona mengapluod namanya yang telah diterima di universitas terbaik dikota jakarta.

Dokter el memijit kedua pelipisnya yang terasa berdenyut dan ia mengambil air mineral yang ada dihadapannya lalu meminumnya.

...****************...

Keesokan harinya wilona yang sudah datang lebih pagi di apartemen donter el. karena ia ingin memasakkan makan siang untuk tunangannya.

Tepat pukul 12 siang, dokter el sampai di apartemen dan saat ini mereka sedang berada dimeja makan.

Wilona menatap heran ke arah dokter el yang sejak datang tadi terus berdiam. Sikapnya kali ini tidak seperti sikapnya biasanya yang ramah dan selalu menebar senyuman.

"kamu kenapa? "... tanya wilona dengan lembut

"gak papa kok sayang"... jawab dokter el sambil tersenyum

"ayo kita makan dulu"... ucapnya lagi

Wilona yang penasaran sudah tidak bisa menahan dirinya untuk berdiam menunggu dokter el memberitahunya.

"bukankah kamu mengajak bertemu akan memberitahuku sesuatu? "... tanya wilona sambil menatap wajah dokter el

"setelah makan akan aku kasih tau sayang"

"enggak! sekarang saja"

"sayang? aku sangat lapar sekali. ayolah kita makan dan setelah itu aku akan memberitahumu".... ucap dokter el dengan lembut menatap wajah wilona

Wilona menyipitkan kedua matanya sambil menatap dokter el yang sikapnya tidak seperti biasanya dan wilona menebak jika dokter el akan memberitahunya tentang hal yang buruk. Karena wajah dokter el sejak datang tadi terlihat muram.

Mereka berdua menikmati makan siang tanpa ada obrolan dari biasanya dan tidak berapa lama mereka selesai makan. Setelah membersihkan meja makan, mereka pindah tempat diruang tengah.

"cepat katakan! aku sungguh penasaran dengan apa yang akan kau beritahu ".... ucap wilona

Dokter el menatap lekat wajah wilona sambil menggenggam kedua tangan wilona dan mengusapnya dengan lembut.

"kemarin profesor dani bersama dokter cakra memberikan sebuah formulir untuk aku".... ucap dokter el sambil menatap wajah wilona yang juga menatapnya

"formulir itu adalah formulir dari universitas kedokteran terbaik diluar negeri dan sebelumnya itu adalah cita citaku yang ingin mengasah lebih dalam lagi ilmuku supaya lebih baik lagi".... lanjutnya

"aku mengajakmu bertemu ingin meminta pertimbanganmu sayang. menurutmu aku harus pergi atau tidak? "

Wilona menarik kedua tangannya dari genggaman tangan dokter el dan memalingkan wajahnya ke samping.

"memangnya berapa lama disana? "... tanya wilona tanpa menoleh ke wajah dokter el

"sekitar tiga atau empat tahun sayang".... jawabnya

"sayang, aku gak akan pergi jika kamu tidak mengijinkannya".... ucap dokter el lagi dan hal itu membuat wilona menoleh ke wajahnya

"bukankah itu cita cita kamu? jadi pergilah kejar cita cita kamu".... ucap wilona

"memangnya kamu mengijinkannya? bukankah kamu merelakan keinginanmu kuliah diluar negeri karna gak mau kita LDR? lantas kenapa kamu mengijinkanku pergi? "

Wilona hanya diam saja sambil menundukkan kepalanya. karena wilona bingung harus menjawabnya gimana. Disisi lain wilona tidak boleh egois dengan melarangnya pergi, tetapi mengasah kemampuannya itu sangat baik untuk masa depan dokter el.

1
Mariyam Iyam
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!