Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Awal

Sinar matahari menyeruak masuk kedalam kamar itu melalu celah jendela, dering alram tidak berhenti berbunyi sedari tadi, namun suaranya yang nyaring tak berhasil membangunkan si empunya Kamar. Hingga tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Tok...tok..tok Vanyaaaa" teriaknya dari luar kamar namun tetap tidak ada jawaban.

Tidak mendengar jawaban apapun ia memilih masuk  kedalam ruangan tersebut karena memang pintunya tidak terkunci. Seorang perempuan parubaya yang masih terlihat awet muda, sebab mukanya tak menunjukkan keriput sama sekali iya dia  sekarang berjalan mendekati arah ranjang yang di tempati oleh seorang gadis muda yang  tak kunjung bangun dari tidurnya, siapa lagi jika bukan anak perempuannya.

"Astaghfirullah bangun Nona muda" ucapnya sambil menggoyangkan badan gadis tersebut dengan sedikit kencang.

"Vanya bangun cepet ini udah siang loh" ucapnya yang tak menyerah membangunkan putri semata wayangnya.

Tak lama gadis itu membuka kelopak matanya sambil sedikit berdecak ringan.

"Ck, What is it mom, aku masih ngantuk" jawabnya dengan ketus.

"Masih ngantuk kamu bilang, liat jam Non, ini udah jam 6:45 Astaghfirullah" balasnya wanita parubaya itu dengan nada yang tak kalah kesal.

"Oh jam 6.... Hah apa? Ko mommy ga bangunin aku sih" ucapnya panik dan langsung turun dari kasur nya untuk memastikan sendiri.

"Ga bangunin gimana, terus menurut kamu mommy sekarang ngapain, udah sana siap-siap ke sekolah"

"Maksudnya dari tadi Mom, ahh udahlah aku mau mandi bayyy, mommy keluar sana" jawab Lavanya sambil berlari kedalam kamar mandi.

"Aihhhh boleh gadaian anak ga sih Ya Allah, lama-lama aku darah tinggi liat kelakuan anak sendiri" keluh wanita itu sambil berlalu pergi keluar kamar.

Yah itulah Lavanya Adhisti Mahatma anak dari Dirgantara Mahatma dan Amara Anindyaswari si gadis bar-bar yang suka membuat onar namun walaupun laganya terlihat tengil dan pecicilan aslinya dia adalah orang yang baik serta penyayang, tapi jangan salah jika ada yang berani mengusik ketenangannya dia tidak akan melepaskan orang tersebut dengan mudah, pasti ia akan membalasnya lebih dari apa yang dia terima terdengar sadis namun itu kenyataannya, selain bar-bar dan konyol gadis itu terkenal sebagai gadis yang tomboy, dia suka dengan ilmu bela diri dan mengikuti ekstrakulikuler karate, selain itu dia juga sempat menjuarai MMA tahun lalu, namun jangan salah walaupun terbilang tomboy gadis itu adalah gadis yang cantik dan imut fisiknya hampir di bilang sempurna sebab tak ada cacat sedikitpun, bahkan dia di nobatkan jadi salah satu primadona di sekolahnya.

"Mom, aku berangkat ya" ucap Lavanya dengan tergesa-gesa sambil menyomot roti di atas meja makan dan tak lupa menyalami ibunya, ibunya hanya geleng-geleng melihat kelakuan putri semata wayangnya itu, sebab ini adalah hal yang biasa terjadi. Lavanya berlalu pergi ke bagasi mengambil kendaraan sepeda motornya, ya gadis yang biasa di panggil Vanya itu memang menggunakan sepeda motor untuk berangkat ke sekolah, walaupun dia adalah anak dari pengusaha terkenal  di negara ini dia tidak seperti kebanyakan anak orang kaya lainnya, terlebih kedua orang tuanya sudah berpisah, ya Lavanya salah satu anak broken home orang tuanya memutuskan untuk bercerai karena insiden perselingkuhan yang di lakukan oleh ayah dan sekertaris nya di kantor. Hal menjijikan yang membuat Lavanya menjadi anak yang susah di atur dan keras kepala, saat itu Lavanya sangat marah dan benci pada keadaan namun berkat kesabaran sang mommy akhirnya dia mau menerima sedikit demi sedikit, karena dia berpikir dibanding lukanya, luka sang ibu lebih menyakitkan bukan, jadi dia harus bersikap lebih kuat dari sang ibu.

Setelah berkendara cukup lama sekitar 25 menitan gadis itu sampai depan bangunan sekolah yang bertuliskan SMA Pelita di atas gerbang sekolah tersebut.

"Anjayy itu gerbang mau di tutup bentar lagi, gas ah" guman Lavanya yang terus menarik gas motornya sambil membunyikan klakson motornya. Namun memang dasarnya bukan hari yang baik untuk Lavanya tiba-tiba gerbang tertutup rapat sepenuhnya sehingga membuat dia mengerem mendadak secara tiba-tiba.

"Ck lu tuh ga mikir apa itu ngebahayain gue" ucapnya marah pada dua orang  yang saat ini berada di balik gerbang tersebut. Sedangkan salah satu dari mereka hanya menatap nya dengan tatapan datar dan sesekali melirik tajam kearahnya.

"Kamu terlambat kak Vanya"  jawab perempuan yang saat ini berada di hadapannya sedangkan laki-laki di sebelah nya memilih diam dan sesekali melirik nya dengan tajam.

"Engga orang cuma beberapa detik doang, lagi pula gue kan udah kasih klakson, kenapa ga lu tungguin"

"Sama aja telat kak" ucap perempuan yang bername Tag Tasya itu.

"Engga gue tetep ga terima ya, ayo dong buka gerbangnya nanti gue nambah telat ini" sambil sedikit merengek kepada dua orang itu yang sudah pasti anggota inti OSIS dari sekolah tersebut.

"Buka gerbangnya, dan kamu ikuti saya" ucap laki-laki yang berada di sebelah perempuan yang tadi berdebat dengannya.

Tak lama gerbang terbuka dan Lavanya masuk dengan senang hati, padahal dia tidak tahu hukum nya siap menanti. Sampai di parkiran gadis itu memarkirkan motornya dengan apik, sekolah terlihat sudah sepi mungkin kegiatan belajar mengajar akan segera di laksanakan pikirnya, dia langsung berjalan meninggalkan area parkiran, namun langkahnya terhenti saat seorang pria yang  tiba-tiba berada di hadapannya dan masih sama dengan tatapan matanya yang tajam.

"Mau kemana" Tanyanya singkat.

"Mau ke kelas lah, awas minggir" jawab Vanya acuh.

"Saya sudah katakan tadi setelah anda masuk ikuti saya" ucapnya masih sambil memperhatikan gadis itu dengan wajah yang teramat datar.

"Siyi sidih kitikin tidi nye.. nye.. nyeee, alah udahlah ngapain lagi sih"

"Ck udah ikut, kamu harus di hukum" ucap laki-laki itu sambil menarik tangan Lavanya dengan kasar.

"Ihh Xabiru lu ngapain sih hah, ngeselin banget sakit bego" umpat Lavanya pada laki-laki itu.

Di katai seperti itu langkahnya terhenti dan berbalik menatap Lavanya semakin tajam sedangkan Lavanya yang di tatap seperti itu tidak ada takut-takunya.

"Mulut orang yang tidak punya sopan santun" ucapnya menusuk tajam kedalam hati.

"Siapa tuh Pak Opan dan Neng atun" ucap  perempuan itu dengan tengil.

Sedangkan  Xabiru tak menggubris pertanyaan konyol gadis itu, dia kembali menarik lengan Lavanya dan berjalan menuju taman belakang sekolah. Sedangkan Lavanya pasrah begitu saja, sebab dia males berargumen dengan laki-laki ini yang menurut nya terlalu kaku.

"Gausah tarik-tarik apa, gue juga bisa jalan sendiri" ketus Lavanya sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Engga nanti kamu kabur" jawabnya sambil mengeratkan cekalan tangannya.

"Biru sakit, sialan" Rintih Lavanya sehingga membuat laki-laki itu refleks melepaskan cekalan nya dan melihat ke arah lengan yang tadi dia genggam tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Ck gue kesel ya sama lu Biru, liat tuh tangan gue memar" umpat nya dengan sewot.

"Bukan salah saya" singkat padat.

"Udahlah cepet gue suruh ngapain males gue liat lu"

"Bersihin halaman belakang ini, jangan sampai ada sampah yang terlihat lagi" jawabnya santai.

"Lu gila ya sa, ini luas banget oon"

"Ck saya tidak perduli, saya akan memperhatikan kamu dari sini"

"Tau ah ngeselin lu kanebo kering" jawab Lavanya sambil berlalu pergi dari hadapan laki-laki itu dalam hati dia ber guman "sampai kapan kita begini, lu berubah Xa" 

 Ya dia adalah Xabiru Putra Caraka biasa di panggil Biru oleh teman dan kerabatnya. Dia adalah teman masa kecil Lavanya sekaligus tetangga depan rumahnya dulu mereka sangat akrab sekali entah apa yang membuat laki-laki itu berubah secara tiba-tiba, terakhir mereka dekat di bangku SMP kelas VIII sudah hampir 3 tahun pria tersebut menjauh dari Lavanya, awalnya Vanya sedikit tak menerima, namun lama-kelamaan dia mulai terbiasa dengan sikap acuhnya laki-laki itu. Ya laki-laki  yang irit sekali bicara dan datar, dia juga menyandang  sebagai ketua OSIS sekolah ini. Salain itu dia juga salah satu murid berprestasi dan teladan, siapa yang tidak tergoda padanya sebab dia bagian dari prince charming sekolah ini. Tak ada kurang sama sekali lantas Wajar bukan jika jadi incaran kaum hawa namun tak ada satupun yang membuat nya tertarik.

"Maaf aku terlalu keras, dan menyakitimu" 

Terpopuler

Comments

Raliza17

Raliza17

semangat terus kak nulis cerita nya

2025-03-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!