Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
"Mas tahu nggak, tadi katanya juragan Carlo datang menemui mantanmu itu dan memintanya untuk menikah dengannya...bodohnya, dia menolak dan mengusir juraan Carlo sok jual mahal padahal kalau dia nikah dengan juragan Carlo pasti dia akan diberikan uang banyak oleh juragan Carlo...tapi ya harus jadi istri ke empat atau keberapa.." kata Nova...
"Ngomong apa sih kamu...bisa nggak satu hari aja jangan ngajak ribut...aku sudah bilang padamu jangan kamu sibuk urus kehidupan orang lain...tapi kamu lupa tugasmu sebagai istri dirumah ini...!!Khansa itu selain cantik dia tidak murahan kayak kau jadi tidak mungkin ia mau menikah dengan laki-laki tua itu" ucap Wandy terlihat tidak suka.
"Jaga ucapanmu mas, bukan aku yang murahan tapi mantanmu itu yang masih pecicilan sama kamu, aku ini istri sah mu..."
"Ada apa sih dari tadi ribut terus...bisa nggak sih kamu ,Wandy jangan ngajak ribut terus sama Nova...!!" kata bu Farda baru dari belakang..
"Bu...bukan aku yang ngajak ribut tapi menantu kesayangan ibu yang selalu bikin ribut...lama-lama aku malas di rumah menghadapi kalian...menghadapi Gibran yang suka tiba-tiba ngamuk belum selesai datang lagi perempuan gila ini menambah stres...mendingan besok aja aku cari kerja biar nggak pusing dirumah...!!" kata Wandy menatap sinis ke Nova..
"Ibu...ibu mana mainan Gibran...mana ibu...!!" teriak Gibran seperti anak kecil air liburnya mengalir di bibirnya kalau sikap kurang waras nya itu kambu dia ngamuk...!!"
"Gibran...mainan kamu ada di kamar nak bukan disini...sana masuk kedalam kamar jangan keluar ya...!!" kata Farda lembut membuat Gibran langsung luluh dan masuk ke kamar....
"Tadi ibu dengar kata warga jurangan Carlo kecelakaan di dekat gapura...entah kenapa mobilnya tiba-tiba menabrak pohon jati yang di pinggir jalan di dekat gapura itu setelah pulang dari rumah perempuan gila...saat ini mereka di bawa ke rumah sakit..!!"
Mendengar itu terbit senyum simpul di wajah Wandy entah kenapa Wandy merasa senang karena, Khansa. Tidak mau menerima ajakan dari jurangan Carlo...
********
Kembali pada Khansa....
Setelah selesai salat, baru juga jam 7 bu Tika dan kedua adiknya merasa sudah ngantuk...mereka rebahkan tubuh dan jiwa mereka yang lelah di atas kasur tipis yang diberikan oleh pak Rt....tak lama ibu dan kedua adik Khansa tertidur...
"Khansa..." panggil Kara seketika membuat Khansa yang sedang berbaring langsung duduk...
Wanita ini langsung berhamburan ke pelukan Kara, menumpahkan tangisnya yang pedih menyayat hati...tenda kecil itu tiba-tiba berubah menjadi istana megah dan mewah....ya, Khansa sudah pindah ke dimensi lain yang di bawa oleh Kara...baru beberapa hari kenal Kara tapi Khansa sering di bawa ke istana megah yang berlapiskan emas itu...Khansa sering di bawa ke taman yang indah...
"Khansa, hal apa yang membuat kamu sedih selain, kepergian adik, bapak dan kebakaran rumahmu...kamu boleh katakan padaku..!!" tanya Kara yang sudah tahu tentang semua yang di alami oleh Khansa..
"Sebelum bapak meninggal dia sempat menjodohkan aku dengan seorang laki-laki tua yang sudah beristri...tadi dia datang kesini dan menuntut aku untuk menikah dengannya...!!" kata Khansa.
"Hanya itu saja...??" tanya Kara lagi.
"Bukan hanya itu saja, Kara..sangking miskinnya kami dari kematian Gali, bapak sampai lebaran rumah kami...hanya beberapa orang yang mau membantu itu pun karena di bawa oleh pak Rt...kalau parkir tetangga tidak ada yang sudi mengulurkan tangan untuk membantu...dan yang palung menyedihkan kemarin saya mendatangi ladang para warga untuk membantu mereka namun tidak ada yang mau menerimaku..maku di usir dan di hina, Kara. Rasanya sangat sakit sekali...!!" kata Khansa.
"Mereka menghina mu... ??" tanya Kara menahan emosi.
"Iya, Kara. Aku lelah hidup miskin, Kara...ternyata begini rasanya hidup miskin tidak ada yang mau membantu, yang ada hanya hinaan yang aku dapatkan...!!"
Kara membelai rambut Khansa dengan lembut...sebagai seorang laki-laki ia tahu bagaimana rasanya dihina...memang Kara makluk halus tapi ia juga punya perasaan sama seperti Khansa...
"Khansa...ada yang ingin aku katakan padamu....!!" kata Kara...
"Apa itu, Kara. Katakan saja..!!"
"Sebenarnya sejak awal pertemuan kita aku telah jatuh cinta padamu,,,,,Khansa.."ucap Kara seketika membuat Khansa terpaku...Kara tidak jujur kepada Khansa jika ia sudah memantau Khansa sejak masih kecil..
Khansa melepaskan pelukannya dan Kara lalu menghapus air mata yang masih membasahi pipinya..
Khansa syok mendengar perkataan, Kara..bagaimana mungkin itu bis terjadi Khansa dari bangsa manusia sedangkan Kara dari bangsa jin apakah jin dan Manusia bisa bersatu...!!
"Apa maksudmu, Kara?" tanya Khansa.
"Aku serius Khansa, aku telah jatuh cinta denganmu...andai kau bersedia menikah denganku, maka aku akan memberimu harta kekayaan yang takkan habis sampai tujuh turunan sekalipun...!!"ucap Kara membuat Khansa terkejut mendengarnya..
"Kita berasal dari dua bangsa yang berbeda, aku bangsa manusia dan kamu bangsa jin, bagaimana bisa kita akan menikah..??"
Kara tersenyum, pria itu menatap kedua mata Khansa.
"Aku tahu, Khansa tapi bukankah kita hidup berdampingan, kamu orang taat beragama dan aku tahu itu, aku memang jin tapi aku bukan jin kafir aku jin muslim Khansa. Menikah lah denganku, Khansa. Apapun yang kamu minta maka aku akan kabulkan...kamu minta apa kekayaan, kebahagiaan aku bisa memberikannya...!!" ucap Khansa seperti menghipnotis Khansa, Kara seorang jin bisa mengendalikan pikiran dan perasaan seorang manusia yang lagi dalam keadaan terdesak...
"Apa benar hanya menikah denganmu, kamu memberikan apapun yang aku mau termasuk kekayaan...selain menikah denganmu apalagi yang kamu inginkan...setahu aku jika ada manusia yang bersekutu dengan jin apalagi sampai menikah...pasti ada tumbalnya apa kamu selain menikahi aku masih ada bayaran lain seperti tumbal yang harus aku berikan...??" tanya Khansa...
"Aku tahu kekhawatiran kamu, Khansa. Memang benar kami bangsa jin ini sudah banyak manusia yang datang kepada kami untuk meminta banyak hal seperti kekayaan dan lain sebagai tapi itu bagi jin kafir yang tidak punya agama selain suka usilin manusia mereka juga suka minta tumbal dari bangsa manusia yang serakah dan haus akan kekayaan...jangan takut aku tidak meminta apapun dari kamu selain menikah denganku...!!" kata Kara menata mata Khansa dengan serius..
"Ok baiklah...aku mau menikah denganmu..!!" kata Khansa...mendengar jawaban Khansa pria itu sangat bahagia dan kembali memeluk Khansa...
"Terimakasih ya, sudah mau menerima ku..Bersamaku, tidak akan kubiarkan orang lain menginjak harga dirimu dan keluargamu. Aku akan membantumu membalas dendam kepada mereka yang telah menyakiti hatimu, aku akan membuat mereka membayar harga mahal atas perbuatan mereka...!!" ucap Kara yang sebenarnya menahan amarah.. ia berjanji pada dirinya akan membalas perbuatan manusia nggak punya hati itu..
Bagaskara Cakrawangsa memang berasal dari bangsa jin, sebenarnya ia siluman kuda tapi sampai sekarang ia tidak pernah menunjukkan wujud aslinya kepada Khansa, ia takut Khansa takut kepada dirinya dan justru menolak menikah dengannya...tidak ada tujuan lain Kara menikahi Khansa, ia hanya ingin membantu Khansa membalaskan dendamnya kepada orang yang telah menyakitinya..
Bagaskara sadar jika cara yang ia lakukan adalah salah, tapi pria ini sudah terlanjur jatuh cinta kepada Khansa sudah sejak lama, dalam pandangan Khansa langit di alam jin terlihat senja jingga tapi Khansa tidak pernah bosan melihat keindahan alan lain ini...bahkan Khansa merasa sangat betah tinggal di alam jin kalau bukan karena ibu dan kedua adiknya Khansa meminta Kara untuk tetap tinggal di alam jin.
"Khansa.." panggil Kara lembut...
"Ya, Kara, ada apa.?" tanya Khansa.
"Dua hari lagi bulan purnama dan saat itu kita akan menikah..." ucap Kara memberitahu..
"Kenapa harus menikah di bulan purnama..??' tanya Khansa penasaran..
"Nanti juga kamu akan tahu...!!"
"Baiklah...!!"
Khansa tidak menolak apapun..ia selalu menurut apa kata Kara...entah apa yang ada dalam pikiran wanita ini hngga ia menerima ajakan Bagaskara yang dari bangsa jin itu menikah padahal ia tahu pria tampan yang ada di hadapannya bukan manusia tapi seorang jin siluman kuda..
Selain ketampanan Kara ada aura kuat dari Kara lah yang telah memikat Khansa, sejak ia di campakan oleh Wandy, hanya Bagaskara lah yang sudi memeluk dalam kesedihan...hingga Khansa tertidur di pelukan Kara...
Ternyata Kara langsung mengantar pulang Khansa ke alam manusia...namun Kara salah mengantar Khansa justru Kara mengantarkan Khansa di belakang tenda di bawa pohon jati...
"Astagfirullah kak Khansa, bangun..!!" Khansa terkejut di bangunin oleh Chana ternyata dia tidur di bawa pohon...perasaan Khansa tadi ada didalam pelukan Kara kenapa tidur di bawa pohon..
"Loh, kok aku disini..!!" kata Khansa bingung.
"Kak, kenapa kakak suka tidur di bawa pohon jati.?" kata Chana.
Khansa tersentak kaget mendengar perkataan adiknya...perasaan dia baru bertemu dengan Kara tadi dan menerima lamaran Kara sebentar lagi mereka akan menikah...
Bersambung....