Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.
Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.
Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Hari berganti hari tibalah di hari Jum'at dimana menjadi hari terakhir masuk kerja di minggu ini dan besoknya Rafendra dan Kristina akan menghadiri acara ulang tahun Adijaya.
Sebelum hari H Kristina ingin menyampaikan dresscode yang akan mereka pakai nantinya di acara tersebut, "Rafendra bisa keruangan saya sekarang" Perintah Kristina kepada Rafendra melalui speaker ruang Publik Relations.
Tanpa menunggu lama Rafendra kemudian berjalan menuju ruangan bosnya itu, Tokkk Tokkk Tokkk ketuk Rafendra sebelum masuk ruangan bosnya. "Masuk" Ucap Kristina dari dalam.
"Permisi bu, bu bos manggil saya?" Ucap Rafendra. "Iya lo duduk dulu di sofa itu" Ucap Kristina sambil menujuk arah sofa ruangannya itu.
Rafendra kemudian duduk dan diikuti Kristina yang duduk disamping Rafendra. "Gua mau ngasih tau lo Dresscode buat pesta besok yang menggunakan jas dan gaun biru navi, lo punya kan?" Ucap Kristina sambil bertanya kepada Rafendra.
"Kalau warna itu sih nanti saya beli dulu bu bos" Ucap Rafendra kepada Kristina. "Oke kalau gitu habis kerja nanti lo ikut gua" Ucap Kristina kepada Rafendra.
"Mau kemana bu bos?" Ucap Rafendra yang bingung dengan bosnya itu, "Kita cari jad dan gaun biar senada" Ucap Kristina Rafendra.
"Waduh, jangan bu bos saya enggak enak, nanti kalau ada yang tau saya jalan sama bu bos bisa bisa nanti pamor bu bos turun karena jalan sama karyawan bu bos" Ucap Rafendra dengan pelan agar tidak menyinggung Kristina.
"Halah enggak usah pikirin itu, gua enggak malu juga kali jalan sama karyawan gua, pokoknya nanti pulang kerja lo ikut gua tanpa ada penolakan" Tekan Kristina kepada Rafendra, dia tidak ingin ada penolakan dari Rafendra lagi.
"Iya iya terserah bu bos saja saya ngikut" Ucap Rafendra yang pasrah dengan bosnya itu. "Nah itu bagus, oh ya nanti di pesta jangan panggil saya bu bos, panggil Kristina saja" Perintah Kristina kepada Rafendra.
"Lahhh enggak bisa gitu, kan bu bos atasan saya" Ucap Rafendra yang tidak mau memanggil bosnya dengan nama saja. "Itu kalau di kantor, kalau diluar kantor lo panggil gua cukup Kristina mengerti" Tekan Kristina kembali ke Rafendra.
"Iya iya bu bos" Ucap Rafendra kembali mengalah dengan Kristina. Memang sejak dulu Rafendra sama sekali tidak bisa menghadapi namanya perempuan dia akan menyerah dan menuruti apa yang perempuan itu mau dari pada dia pusing sendiri kalau berdebat.
"Nahhh bagus, ternyata lo mudah juga nurutnya" Ucap Kristina sambil tersenyum ke arah Rafendra. "Iya lah bu bos, dari pada saya debat sama bu bos enggak ada habisnya iya saya iyakan aja dari pada saya pusing" Ucap Rafendra sambil garuk garuk tengkuk lehernya.
"Hahahahaha, baru tau gue kalau cowok kayak lo bisa langsung diam juga kalau debat sama cewek" Sahut Kristina yang tertawa mendengarkan penuturan Rafendra.
"Ya dari pada saya ambil pusing bu bos, kalau masalah perempuan saya angkat tangan, mending saya berkelahi dengan seratus orang dari pada harus berdebat sama perempuan" Ucap Rafendra kembali.
Sontak ucapan Rafendra itu membuat Kristina tertawa terbahak bahak. "Hahahahaha, iya sudah sana kembali ke tempat kerja lo, jangan lupa nanti pulang kerja gua tunggu di parkiran" Ucap Kristina.
"Baik bu bos saya permisi kalau begitu" Ucap Rafendra sambil berdiri dan keluar menuju ke tempat kerjanya kembali.
"Asik juga itu cowok" Ucap Kristina sambil tersenyum sendiri. Tanpa terasa sore hari sudah tiba dan seluruh karyawan kantor sudah pulang kerumah mereka masing masing.
Didepan lobi Zaki, Ahmad, Fikri dan Sherly sedang menunggu Rafendra turun dari lantai atas. Selang sepuluh menit kemudian Rafendra turun dan menuju kearah teman temannya.
"Eh maaf hari ini kalian pulang duluan saja, aku ada urusan sama bu bos dulu" Ucap Rafendra kepada sahabatnya setelah sampai didepan mereka.
"Wihhh ada apa ini, tumben bu bos ngajak kamu bukanya sekretarisnya?" Tanya Fikri yang kambuh sifat jailnya. "Ini Fik bu bos ngajak aku buat beli baju untuk acara besok" Sahut Rafendra.
"Wah wah wah, roman romannya ada yang mau pdkt ini" Sahut Sherly yang tidak tau apa yang terjadi antara Rafendra dengan Kristina. "Bukan PDKT Sher mana ada wanita secantik bu bos mau sama aku" Sahut Rafendra yang menyangkal ucapan Sherly.
"Ya siapa tau, kan kita enggak tau takdir kita nantinya ya kan Mad" Ucap Sherly sambil menggandeng tangan Ahmad. "Iya lah terserah kalian saja" Sahut Rafendra.
"Iya udah aku duluan ya, takut bu bos marah kalau aku kelamaan" Ucap Rafendra yang langsung berjalan ke parkiran mobil. "Fen jangan lupa jagain bu bos jangan sampai kenapa napa" Teriak Ahmad yang mengingatkan Rafendra.
Rafendra yang mendengar itu pun menyakat jempolnya menunjukan bahwa dia paham apa yang menjadi tugasnya. Setelah berjalan akhirnya Rafendra sampai ke parkiran mobil khusus para petinggi perusahaan dia melihat Kristina sudah menunggu didepan mobilnya.
"Maaf bu bos kalau menunggu lama" Ucap Rafendra kepada Kristina. "Hemmm ya enggak apa apa, nih lo yang bawa mobilnya" Ucap Kristina sambil memberikan kunci mobilnya.
"Lo bisa nyetir kan?" Tanya Kristina kepada Rafendra. "Wah tentu saja bisa bu bos" Sahut Rafendra yang masuk dan duduk di kursi pengemudi.
Kristina juga mengikuti Rafendra masuk dan duduk di kursi samping pengemudi. "Loh bu bos kok duduk disini bukan dibelakang?" Tanya Rafendra yang heran dengan sikap bosnya itu.
"Gua enggak suka duduk dibelakang jadi gua duduk disini, udah langsung berangkat saja takut kemalaman nanti" Ucap Kristina memberikan perintah kepada Rafendra.
"Baik bu bos, oh iya ini kita kemana bu bos?" Tanya Rafendra sambil menjalankan mobil. "Kita ke mall bekasi saja disana ada butik langganan gua" Sahut Kristina.
Rafendra kemudian mengangguk dan menjalankan mobil menuju mall bekasi, walaupun Rafendra jarang ke bekasi tapi dia hafal jalan jalannya karena dia dulu sering berpergian kebekasi mengantar Jendral Herman.
Setelah perjalanan kurang lebih tiga puluh menit mereka akhirnya sampai ke mall bekasi. Setelah memikirkan mobil dan turun mereka masuk ke mall dan langsung menujuk ke butik langganan Kristian.
"Hallo miss Kristina sudah lama ya enggak mampir kesini ada yang bisa di bantu" Ucap Madam Betty selalu pemilik butik Bunga di mall bekasi.
"Halo Madam Betty ini gua keseni mau cari setelan gaun dan jas nuansa biru navi buat acra ulang tahun besok" Ucap Kristina kepada Madam Betty.
"Widih widih roman romannya you bawa cowok baru kesini, emang yang dulu kemana mis?" Tanya Madam Betty kepada Kristina sambil melihat ke arah Rafendra.
"Dia gua buang ke laut karena selingkuh lagi dibelakang gua Madam, udah Madam jangan bahas dia lagi ini carikan jas dan gaun yang cocok buat gua dan dia" Sahut Kristina sambil menarik lengan Rafendra.
Rafendra hanya senyam senyum sendiri dan kemudian Madam Betty menunjukan beberapa koleksi jas dan gaun yang serasi dengan mereka berdua.
"Ini yang paling cocok buat masnya setelan jas santai cocok buat badan masnya yang kekar dan terlihat elegan dan ini buat mis Kristina gaun biru navi dengan motif bagian atas tebuka sampai dengan bahu menujukan berapa cantik dan anggunnya mis Kristina kalau memakai ini" Ucap Madam Betty.
"Apa iya Madam?" Tanya Kristina kepada Madam Betty. "Sudah sana kalian coba dulu nanti baru tau kalau sudah dicoba" Suruh Madam Betty kepada mereka berdua.
Rafendra dan Kristina akhirnya masuk ke ruang ganti untuk mengobati gaun dan jas mereka. Setelah beberapa saat Rafendra keluar terlebih dahulu. Madam Betty yang melihat setelan jasnya sangat pas dengan tubuh Rafendra sangat dibuat terkejut.
"Wahhh wahhh ganteng banget masnya ini kalau pakai setelan jas ini" Ucap Madam Betty sambil menolak balikan Rafendra.
"Apa bener Madam kok saya ngerasanya enggak gitu ya?" Ucap Rafendra yang ragu ragu. "Halah masnya ini malah merendahkan diri, ini loh pantas dan cocok sama masnya" Ucap Madam Betty yang meyakinkan Rafendra.
Selang beberapa menit Kristina keluar dengan balutan gaun berwana biru navi yang panjang sampai bawah dan bagian atas sedikit terbuka sampai dengan bahu dipadukan dengan rambut yang terurai membuat Rafendra terdiam dan terpaku karena kecantikan Kristina yang sangat cantik.
"Wahhhh ini bidadari dari mana ya cantik banget" Ucap Rafendra tanpa dia sadari dan ucapan Rafendra pun di dengan oleh Madam Betty dan Kristina. "Ehem ehem, gimana cocok enggak sama gua gaun ini" Ucap Kristina untuk mengalihkan pembicaraan.
"Wahhh wahhh miss Kristina memang sangat cantik memakai gaun ini, sampai masnya enggak berkedip melihatnya" Ucap Madam Betty sontak membuat Rafendra tersadar kembali.
"Ehhh iya, taunya bagus buat kamu" Ucap Rafendra yang memalukan wajahnya karena takut kena marah bosnya itu. "Hemmm iya udah Madam gua bungkus dua baju ini ya" Ucap Kristina.
Setelah mencoba baju mereka akhirnya menuju ke kasir untuk membayar bajunya. Rafendra melihat bahwa semua habis sekitar lima belas juta pun hanya menelan ludah.
"Gila ini harganya baju saja seharga motor second, bener bener ini bu bos the real Sultan" Ucap Rafendra dalam hatinya. Setelah membayar bill baju mereka memutuskan untuk makan sebentar di Foodcourt mall karena Kristina merasa lapar.
"Kita makan dulu mau enggak gua lapar ni" Ajak Kristina kepada Rafendra. "Emmmm boleh bu bos, emang bu bos mau makan apa" Tanya Rafendra.
"Masih aja panggil bu bos, kalau diluar panggil gua Kristina atau Tina saja mengerti" Ucap Kristina kepada Rafendra. "E-ehhh iya mengerti bu eh Tina" Ucap Rafendra yang gagal karena belum terbiasa.
"Yuk kita makan disana, gua mau makan ramen" Ucap Kristina sambil mengajak Rafendra. Rafendra hanya mengikuti saja dari belakang.
Setelah sampai di restoran Ramen Rafendra dan Kristina memesan Ramen dengan jenis yang sama karena Rafendra bingung mau milih yang mana jadinya dia menyamakan pesanan sama seperti yang di pesan oleh Kristina.
Setelah memesan mereka duduk di dekat pembatas lantai karena mereka mencari tempat yang agak longgar untuk makan. "Oh iya ini baju lo gua bawa besok lo ganti dirumah gua aja takutnya nanti kalau pakai bawa motor malah kotor" Ucap Kristina kepada Rafendra.
Rafendra yang mendengar itu hanya mengangguk saja. "Oh iya bu eh Tina memang dulu kamu sering ya bawa pacarmu ke butik itu?" Tanya Rafendra kepada Kristina.
"Hahhh, iya gua sering bawa dia kesitu buat nyari pakaian kopel untuk acara pesta dan Madam Betty sudah sering juga melihat pacar gua" Sahut Kristina menjelaskan kepada Rafendra.
"Pacarmu yang kemarin datang ke kantor itu kan?" Tanya Rafendra kepada Kristina. Kristina yang mendengar itu hanya mengangguk saja.
"Kok kamu bisa betah sih sama pacar yang kasar kayak gitu" Ucap Rafendra kepada Kristina. "Dulunya dia enggak kasar sama gua Fen, tapi setelah dia kepergok selingkuh lagi dan gua putusin didepan selingkuhannya di berubah jadi kasar ke gua dan pengen gua balik lagi ke dia" Sahut Kristina menjelaskan permasalahannya dengan Aris.
"Lahhh, selingkuh lagi, berati sudah sering selingkuh tu mantanmu?" Tanya Rafendra kembali. Kristina hanya mengangguk saja. Rafendra yang melihat Kristina murung kemudian berkata kembali.
"Keputusanmu sudah tepat buat ninggalin dia, jangan pertahanin cowok yang suka selingkuh kayak gitu dan cari yang lain, toh kamu juga canti, manis, sexy pasti banyak cowok yang mengantri buat jadi pacarmu" Ucap Rafendra mencoba memerikan semangat ke Kristina.
"Tapi jangan asal pacaran sama cowok yang cuma melihatmu dengan nafsunya saja tapi jari cowok yang bener bener tulus untuk menerimamu" Lanjut ucapan Rafendra.
Sontak kata kata Rafendra itu masuk kedalam hati Kristina dan membuatnya semangat kembali. "Hemmm lo bener juga, masih nm banyak cowok yang mau sama gua" Ucap Kristina sambil senyum kembali.
Setelah beberpa saat makanan mereka datang dan mereka menyantap makanan mereka. Setelah beberapa saat mereka memutuskan untuk pulang karena waktu sudah menujukan pukul setengah tujuh malam.
Tapi sebelum mereka meninggalkan area foodcourt Rafendra meminta ijin sebenar ke Kristina untuk sholat magrib terlebih dahulu karena waktunya hampir habis.
"Emmm maaf Na, aku ijin sebentar enggak sampai sepuluh menit aku mau sholat dulu sebentar" Ucap Rafendra kepada Kristina. "Emmm ya udah sana gua tunggu disini ya" Ucap Kristina kepada Rafendra.
Setelah mendapat ijin dari Kristina Rafendra akhirnya menuju ke mushola untuk melakukan sholat magrib terlebih dahulu. Setelah beberapa saat Rafendra akhirnya kembali ke meja mereka tadi.
"Iya udah yuk pulang" Ajak Rafendra sambil membawa barang belanjaan mereka tadi. Kristina kemudian berdiri dan mengikuti Rafendra dari belakang.
Setelah sampai dipikiran mobil Kristina masuk dan kembali duduk disamping Rafendra. Rafendra kemudian menjalankan mobilnya untuk menuju ke rumah dinas Kristina.
Setalah perjalanan tiga puluh menit akhirnya Rafendra dan Kristina sampai di perumahan tempat dimana Kristina tinggal. "Oh iya lo bawa aja mobil ini, besok lo jemput gua dirumah" Perintah Kristina kepada Rafendra.
"Ehhhh enggak usah Na, aku jalan kaki saja pulangnya" Ucap Rafendra menolak secara halus. "Udah bawa mobil ini dan ini baju lo, besok langsung saja pakai dari kos kosan gua baru ingat kalau sepeda motor lo di kantor" Ucap Kristina kepada Rafendra.
"Emmm yakin ini mobilnya aku bawa?" Tanya Rafendra yang mencoba bertanya kembali ke Kristina. "Iya Rafendra lo bawa mobilnya besok jam sembilan pagi lo jemput gua disini karena acaranya pukul sepuluh" Ucap Kristina kembali ke Rafendra.
"Iya udah gua turun dulu jangan lupa besok jam sembilan pagi" Ucap Kristina yang langsung turun dari mobilnya. Rafendra hanya heran dengan sikap bosnya itu, bisa bisanya dia mempercayakan mobilnya ke karyawan seperti Rafendra.
Setelah Kristina turun dan masuk kedalam rumah Rafendra kemudian mengemudikan mobilnya menunu ke arah kos kosannya. "Hadeh punya bos unik juga sifatnya, untung aja diimbangi dengan parasnya yang cantik" Ucap Rafendra dalam hatinya.
Sepuluh menit kemudian Rafendra sampai di kos kosannya dan melihat sahabat - sahabatnya masih mengobrol diluar kamar. "Wihhh lihat tu, teman kita baru pulang ngedate sama bu bos, eh pulang pulang malah bawa mobil" Celetuk Fikri yang mencoba menggoda Rafendra.
"Wahhh bener juga Fik, roman romannya ada yang berhasil menggait bu bos cantik ini" Sakit Ahmad yang ikut menggoda Rafendra. "Kalian ini bicara apa sih aku enggak paham" Tanya Rafendra kepada kedua temannya itu.
"Halah pura pura enggak paham kan kamu Fen, padahal insting kamu lebih tajam dari kita" Sakit Zaki yang tersenyum kearah Rafendra.
"Hahhh bukan gitu, bukan seperti yang kalian kira tadi bu bos nyuruh aku bawa mobil ini karena motorku ada dikantor dan besok langsung disuruh jemput karena acaranya dimulai jam sepuluh jadinya aku disuruh bawah mobil itu" Penjelasan Rafendra kepada teman temannya itu.
"Iya iya lah kita paham, kalau mau jadian sama bu bos kita juga enggak keberatan lo Fen" Ucap Fikir kepada Rafendra. "Halah ngawur kalau ngomong kamu Fik" Ucap Rafendra yang menyangkal ucapan Fikri.
"Halah kita enggak tau kedepanya kayak gimana fen, sekarang kamu bisa menyangkal tapi kedepannya kamu enggak tau kan" Sahut Ahmad. Rafendra hanya terdiam saja karena tidak tau mau menjawab apa.
"Sudah kalian tau kan kalau kapten kita ini lemah kalau masalah perempuan jadi jangan di goda terus kasihan" Sahut Zaki kepada kedua temannya itu. Setelah mengobrol cukup lama akhirnya mereka memutuskan untuk masuk kekamar masing masing untuk istirahat.