Ratu Esme Coventina Vasilica dieksekusi oleh suaminya sendiri, Raja Stefan Vasilica karena dituduh membunuh anak raja.
Anak raja yang berasal dari selir Jenna itu akan jadi putra mahkota dan akan duduk di tahta selanjutnya. Keputusan itu diambil karena Ratu Esme dinyatakan oleh tabib tidak akan bisa mengandung selamanya alias mandul.
Karena dianggap membunuh keturunan raja, Esme yang merupakan seorang ratu tetap tidak lepas dari hukuman.
Namun ketika ekseskusi akan dimulai, sebuah senyum licik dari Jenna membuat Esme merasa bahwa semua ini tidak lah benar. Dia sendiri tidak pernah merasa membunuh anak dari suaminya itu.
" Jika aku diberi kesempatan untuk hidup kembali, maka akan ku balas semua rasa sakit dan penghinaan ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queen 10
"Bross ini sungguh sangat berguna. Aku jadi ingin mencobanya di tempat yang lain."
"Saya mohon sudah cukup Baginda Kaisar yang paling dermawan. Sudah cukup bermain-mainnya. Apa Anda tidak merasakan suasana negara ini sedang tidak nyaman."
"Kenapa?memangnya ada apa?"
Heros membuang nafasnya kasar. Ingin sekali dia memukul kepada Loyd. Tapi tentu saja dia masih sayang dengan nyawanya sendiri. Kalau dia benar melakukan itu, bisa-bisa kepalanya terlepas dari lehernya. Dan dia kembali ke Ravenloft hanya tinggal nama saja.
Akan tetapi jika seperti ini terus dia pun lama-lama bisa kurus. Mengingat tuannya yang bersikap dan berlaku sesuka hati.
"Baginda, saat ini seluruh negri sedang merasa kehilangan. Ratu yang mereka hormati memutuskan untuk mundur dan kembali ke rumahnya. Dia melepaskan tahtanya. Itulah yang membuat mereka sedih. Lihatlah, disekitar. Mereka memasang bunga lili. Konon katanya Ratu sangat menyukai bunga lili. Mereka memasang itu untuk mengenang sang ratu."
Loyd mengangguk-anggukan kepalanya. Dilihat dari kaca mata Heros, agaknya tuannya itu tetap tidak paham.tapi paling tidak itu bekerja karena setelah dirinya berkata demikian, Loyd tidak lagi keluar masuk toko ataupun tempat yang lainnya.
"Tapi, bukannya wanita itu masih hidup ya? Kok malah seperti sudah mati saja pakai dikenang."
Haaah
Sudah Heros duga kalau Loyd tidak memahami poin utama dari apa yang dia katakan. Dan pada akhirnya Heros memilih diam. Rasanya percuma juga bicara panjang lebar untuk menjelaskan.
"Aku jadi penasaran dengan apa yang terjadi? Haruskah aku datang berkunjung ke istana Vasilica?"
Apa?
Heros terkejut bukan main.Tidak biasanya Loyd tertarik akan sesuatu seperti ini. Dan apa yang ia dengar baru saja merupakan sebuah bukti kalau Loyd tertarik dengan urusan negara kecil. Padahal selama ini dia sangat tak acuh.
"Anda tidak becanda kan? Untuk apa Anda datang ke istana?"
"Mencari berita yang pasti lah. Vasilica kan bagian dari kekaisaran ku, jadi tidak ada salahnya bukan aku peduli. Nah mari langsung kita pergi ke Istana.
"Baginda! Tunggu! Anda tidak bisa datang begitu saja."
Loyd tidak mengindahkan omelan Heros. Dia terus saja berjalan ke arah tempat yang menyewakan kereta kuda. Setelah dapat, Loyd langsung naik begitu saja. Dia menutup telinganya sepanjang perjalanan karena Heros tak henti-hentinya bicara.
"Mereka pasti kesulitan kalau Anda datang secara tiba-tiba begitu?"
"Ya siapa suruh kesulitan. Aku kan hanay berkunjung, bukannya minta dijamu atau apalah. Sudah jangan cerewet. Ikut saja sekarang."
Fyuuuh
Hembusan nafas kasar dilakukan oleh Heros. Dia sungguh sudah tidak bisa melawan ucapan dari Loyd. Meskipun nampak santai tapi setiap apa yang keluar dari mulut Loyd haruslah diikuti. Sebenarnya tidak ada satu orangpun yang berani membatah ucapannya.Tidak ada yang berani berbicara tentang apa yang dia lakukan.
Ibarat kata apa yang jadi keinginan dan kemauan Loyd adalah mutlak. Jika tidak setuju maka Loyd pun tidak peduli.
Sebagai Kaisar dari Ravenloft, dia memang memiliki kuasa tak terbendung. Dia memiliki keputusan yang tidak bisa diganggu gugat. Dan semua yang keluar dari mulutnya menjadi sebuah titah.
Loyd bukanlah seorang tiran tapi dia dengan mudah menebaskan pedangnya terhadap orang yang membuatnya merasa kesal. Itulah Loyd Esteban Ravenloft, kaisar dari kekaisaran Ravenloft.
Gradak gradak gradak
Kereta kuda mendekat ke pintu gerbang istana. Seorang prajurit datang menghampiri untuk bertanya siapa dan apa tujuannya datang.
Heros yang enggan bicara langsung menunjukkan identitasnya dengan mengambil sebuah lencana. Lambang dari kekaisaran Ravenloft yaki Sebuah pon besar dengan daun rimbun dan akar yang menjalar ke segala arah. Itulah lambang Ravenloft.
Prjurit itu langsung membukakan gerbang. Dia juga memberitahu rekannya yang mana rekannya itu langsung menaiki kuda dan memacunya lebih dulu di depan kereta kuda yang ditumpangi Loyd dan Heros.
"Kan lihat, mereka kebingungan?"
Loyd membuang wajahnya ke arah lain. Dia sungguh tidak peduli dengan orang-orang yang saat ini heboh dengan kedatangan dirinya. Salah siapa harus heboh, dia saja datang dengan biasa-biasa saja. Begitulah isi kepala Loyd.
"Baginda ... Baginda Raja. Baginda Kaisar ada di dini.Beliau sedang menuju ke istana utama."
"Kaisar? Kaisar siapa?"
"Kaisar Loyd Esteban Ravenloft. Saya melihat dia bersama dengan ajudannya yakni Heros Camimburg."
"Apa?"
Stefan sangat terkejut. Dia bahkan sampai terbangun dari duduknya dan kemudian berlari dengan sangat cepat menuju pintu istana utama.
Jika benar yang datang itu adalah Kaisar Ravenloft, maka dia pun harus memberi jamuan terbaik yang bisa ia berikan. Ia lalu memerintahkan kepala pelayan untuk menyiapkan kamar yang bagus dan makanan yang enak serta mewah. Nama Vasilica sedang dipertaruhkan saat ini.
Hosh hosh hosh
Stefan terengah-engah. Dari apa yang dia lihat, memang benar bahwa orang yang saat ini beridiri di samping kereta kuda itu adalah Kaisar Ravenloft. Meskipun sang kaisar jarang muncul di publik, namun tidak ada raja yang berada di bawah naungan Ravenloft yang tidak tahu wajah sang kaisar.
"Saya Stefan Vasilica memberi salam kepada Penguasa Ravenloft. Yang Mulia Baginda Kaisar Loyd Esteban Ravenloft. Semoga kesejahteraan, kejayaan dan kebahagiaan selalu menyertai Anda."
"Terimakasih Raja Vasilica. Waah aku sungguh tidak menyangka kau akan menyambut seperti ini. Aku yakin aku datang tanpa memberi kabar. Pastinya kau akan sedikit kesulitan."
"Tidak Yang Mulia, saya sungguh senang atas kunjungan Anda di tempat kami yang tidak seberapa ini. Silakan sebelah sini Yang Mulia.
Stefan membawa Loyd dan Heros ke sebuah ruangan yang memang biasa digunakan untuk menjamu tamu. Mereka duduk dengan nyaman dan tak lama kemudian teh dan kue disajikan.
Pertanyaan basa-basi pun mewarnai pertemuan tiba-tiba itu. Awalnya Stefan sudah sangat bingung atas tujuan datangnya Loyd ke Vasilica. Tapi ternyata tidak ada alasan khusus. Loyd mengatakan bahwa dirinya hanya sedang berwisata saja mengunjungi negara-negara di bawah persekutuan.
"Oh iya Raja Vasilica. Aku mendengar sedikit kabar yang mungkin kurang nyaman jika ku tanyakan padamu. Tapi aku merasa sungguh penasaran."
"Tidak perlu sungkan Yang Mulia, silakan bertanya apa yang ingin Anda ketahui."
Loyd menaikkan satu sudut bibirnya. Jika dia Stefan sudah bicara demikian maka dia tidak akan sungkan untuk bertanya.
Di sisi lain, tepatnya di sebelahnya, ekspresi wajah Heros sudah nampak tidak enak. Dia tahu kalau apa yang akan ditanyakan oleh Loyd saat ini adalah hal yang sebenarnya sensitif karena menyangkut urusan internal bahkan pribadi dari raja dan ratu Vasilica. Tapi apa mau dikata, Loyd jika sudah punya keinginan maka dia akan berusaha mewujudkannya.
"Tentang apa yang aku dengar. Soal Ratu Vasilica, apa benar kalian telah bercerai? Jadi sekarang Vasilica tidak memiliki ratu?"
"Ah itu, benar Yang Mulia. Saya dan Esme telag berpisah. Untuk saat ini memang tidak ada Ratu. Maaf Yang Mulia, Anda berkunjung saat situasi Vasilica sedang tidak bagus."
"Oh tidak masalah. Jangan merasa tidak enak. Dan tidak perlu meminta maaf juga. Aku yang datang di waktu yang tidak tepat."
Loyd tersenyum, entah apa yang saat ini ada di kepala pria itu. Tapi yang pasti dia ingin bertemu dengan mantan ratu yang begitu dicintai rakyatnya. Loyd ingin tahu dan menjadi penasaran dengan wanita tersebut.
TBC
ditunggu kelanjutan dan keseruan kisah cinta dari janda mantan ratu dengan kaisar loyd /Drool/
semangat dan tetap sehat kak 🙏
daku padamu kaisar..sat set /Kiss/