NovelToon NovelToon
The Lake Spectra : The Chosen Ones

The Lake Spectra : The Chosen Ones

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Teen School/College / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Penyelamat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anyelir 02

Berawal perkemahan yang diadakan oleh sekolah membuat anak-anak terpilih memiliki kekuatan aneh.

Saat perkemahan berlangsung mereka tersesat karena disebabkan oleh kejahilan seseorang dan hal itu membuat mereka menjadi masuk ke sebuah gua hanya untuk berteduh. Rasa penasaran mereka yang tinggi membuat mereka memasuki gua hingga bagian terdalam dan menemukan sebuah danau tersembunyi di dalam gua.
Karena sesuatu, mereka tak sengaja masuk ke danau dan secara tiba-tiba membuat mereka memiliki kekuatan

Mampukah mereka mengendalikan kekuatan itu? Atau malah sebaliknya, hal itu menjadi bumerang bagi mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

"Heh, gue punya kabar buat kalian" ujar Riko yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya hingga lupa dengan makanan yang di pesannya.

"Apa nggak makan dulu aja" ujar Airin yang melihat makanan milik Riko masih utuh tak tersentuh.

"Makan bisa nanti, ini soal penculikan yang terjadi sejak..." ucapan Riko terpotong karena kedatangan Nyx bersama Rasya, Camelia dan Anggi.

"Hei kita bisa gabungkan?" tanya Anggi

Tentu saja Airin dan Riko mengangguk memperbolehkan, sedangkan Aaron hanya diam tak menanggapi. Dia lebih tertarik dengan cerita milik Riko

"Riko, lanjut" ujar Aaron datar

Melihat wajah datar Aaron membuat Rasya dan yang lainnya merasa bahwa Aaron tidak suka dengan kehadiran mereka. Airin yang melihat itu segera menendang kaki Aaron. Aaron yang kesakitan karena tendangan Airin, langsung mendelik kesal menatap Airin.

Melihat tatapan kesal Aaron, Airin segera menatap balik dan melirik ke arah teman-teman yang lain. Melihat itu, Aaron paham maksud dari Airin.

"Ah.. iya silahkan duduk. Duduk dengan santai" ujarnya.

"Iya duduk aja, biar rame. Masa setiap hari cuma kita bertiga aja di meja ini" ujar Airin mencairkan suasana.

"Rik, lanjut info apa tadi?" tanya Airin

Sekarang Riko yang mendelik kesal ke arah Airin. Dirinya ingin memberitahu info ini secara rahasia, malah Airin membahasnya disini dalam keadaan meja mereka sedang rame.

"Apa yang lo lakuin, Rin. Ini ada Rasya dan yang lainnya." batin Riko

Airin hanya tersenyum sebagai tanggapan dan meminta Riko untuk memberikan informasi yang dimilikinya.

"Itu, gue tadi denger ada penculikan. Kebanyakan targetnya perempuan, jadi lo hati-hati deh saat keluar rumah" ujar Riko

Aaron yang mendengar itu hanya tertawa. Airin yang melihat saudara kembarnya malah tertawa kencang dan tak menampakkan wajah khawatir membuatnya kesal.

"Rik, lo aja deh yang jadi saudara gue. Dia nggak ada tuh wajah khawatirnya sama sekalu, malah lo yang khawatir sama gue" kesal Airin

"Rin, siapa sih yang berani culik kamu. Kamu lupa berapa banyak pengawal tersembunyi yang dikerahkan untuk menjaga kamu dari Papa, Opa dan Eyang. Banyak...."

".... jadi hanya orang bodoh yang mau lakuin itu" Aaron santai menanggapi kekesalan Airin. Dirinya tau bahwa saat ini Airin sedang kedatangan tamu bulanannya, karena itu dia sedang sensitif sekarang.

"Lagian kamu pulang selalu sama kakak. Kamu keluar juga sama kakak, nggak pernah sendiri kalau kamu lupa"

Airin yang mendengar itu mendadak diam. Setelah dipikir-pikir memang dirinya tak pernah keluar sendiri. Akhirnya hanya bisa menelan kekesalannya sendiri. Dan melirik kesal ke arah Aaron.

Semua yang melihat pertengkaran Airin dan Aaron hanya bisa tertawa. Apalagi melihat wajah Airin yang memerah seperti tomat dengan pipi chubby yang cemberut, membuatnya terlihat lucu.

Berbeda dengan yang lain, Camelia fokus dengan gelang yang dipakai oleh Airin. Dirinya sangat mengenal gelang itu. Dirinya ingin bertanya, namun takut juga jika itu nantinya melukai dirinya sendiri.

"Rin, boleh tanya tentang gelangmu?" tanya Camelia dengan hati-hati.

Airin melihat ke arah gelang yang dipakainya akhir-akhir ini. Tersenyum, Airin mengangguk mengijinkan.

"Kamu beli gelang itu dimana, gelang itu terlihat cantik"

"Ahh, aku beli di Rasya. Cantik kan?" Airin tersenyum senang sambil menunjukkan gelang yang dipakainya. Yang lain pun melihat ke arah gelang itu, memang terlihat cantik. Jika yang lain senang, berbeda dengan Camelia yang terlihat tidak suka. Namun tidak ada yang menyadarinya kecuali, Nyx.

"Airin kenapa kamu masih saja kumpul dengan anak beasiswa sih. Apalagi pakai gelang murahan itu. Kamu juga Nyx, seharusnya kalian itu ikut kita kumpul sama kita" ujar Kia yang baru saja datang

Airin yang mendengar itu tersenyum. Kemudian melirik ke arah Aaron, dirinya sedang malas berurusan dengan mereka.

"Terserah saudariku mau berteman dengan siapa, kenapa kalian yang atur?" ketus Aaron

Beauty Bee kehilangan kata-kata. Yang diucapkan Aaron seperti sebuah peringatan tersembunyi. Aaron yang sebagai saudara tidak melarang Airin untuk berteman dan kumpul dengan anak-anak itu, lalu hak apa mereka melarang Airin.

Karena merasa tidak mau kalah, Kia membuat alasan yang tidak masuk akal. "Seharusnya Airin itu berteman sama kami. Kami sedarajat, sama-sama dari kalangan berada tidak seperti mereka" Kia menunjuk ke arah setiap anak beasiswa yang duduk santai sambil mendengar ocehan mereka

"Seharusnya kamu sebagai saudara memberikan arahan. Kalau kumpul dan berteman dengan kami pasti ada benefitnya" lanjutnya

"Kau tau aku saudaranya tapi masih berusaha mengaturnya, sedangkan sebagai kembarannya saja hanya diam...." Aaron melihat Kia dan gengnya dengan datar

".... lalu untuk kalangan sederajat, kalian merasa seimbang dengan kami. Tapi kurasa tidak." cemooh Aaron. Kemudian kembali duduk dengan tenang tanpa melihat kearah mereka lagi.

Airin tersenyum kecil melihat wajah merah mereka karena malu. Melihat mereka akan pergi, Airin segera melambaikan tangannya dengan senyum mengejek yang tak pernah tunjukkan kepada orang lain.

"Cihh.. gitu aja langsung pergi" gumam Aaron

Yang lain tertawa keras. Lucu sekali melihat Aaron yang berbicara panjang dan mereka baru pertama kali melihat Aaron menghina seseorang seperti itu.

"Rasya, bisa kita bicara?" tanya Aaron secara tiba-tiba dengan nada datar. Melihat wajah serius Aaron, Rasya yang dipanggil seperti itu hanya mengangguk saja

"Baiklah, ayo ke rooftop" Aaron segera pergi diikuti oleh Rasya. Semua bertanya-tanya melihat wajah serius Aaron. Mereka ingin bertanya, namun tak berani.

...****************...

ROOFTOP SEKOLAH

Aaron dan Rasya hanya duduk diam sedari tadi saat di sudah sampai di rooftop. Mereka diam dengan angin yang mengurai rambut mereka dengan ringannya.

"Sebenarnya, apa yang ingin kau bicarakan?"

"Apa tujuanmu sebenarnya? Jangan kau pikir aku tidak tau selama ini kau punya tujuan mendekati Airin"

Diam. Hening kembali datang di antara mereka. Rasya ingin berkata jujur, namun ada yang mengganjal di hatinya.

Hembusan lelah terdengar dari Aaron. Kemudian melirik ke arah Rasya yang menunduk memikirkan sesuatu.

"Aku tau, kau adalah Nio. Benarkan?"

Sontak saja Rasya terbelalak terkejut. Dirinya melihat ke arah Aaron, seolah memastikan bahwa selama ini dugaannya benar tentang Airin.

"Jika kau ingin berkata bahwa Arin adah teman masa kecilmu, anggaplah seperti itu. Lalu kau mau apa?" Aaron ingin memastikan bahwa dia tidak akan berbuat hal aneh.

"Hanya ingin bertanya, mengapa kau melupakanku. Hanya itu" Rasya menunduk sedih. Dirinya tak sekuat yang dikira semua orang

"Dia tidak ingin melupakan siapapun. Tapi keadaan yang membuatnya harus melupakan segalanya" Aaron menatap langit. Kemudian melihat ke arah Rasya. Tau apa yang ada dipikiran Rasya, Aaron pun menjelaskan.

"Mungkin kau ingat bahwa dia ada janji bertemu denganmu bersama Kak Fitri..."

Aaron menjelaskan penyebab tidak datangnya Airin bersama Kak Fitri hingga penyebab kepindahan mereka ke Amerika. Penculikan dan kecelakaan yang di alami Airin merupakan pukulan terbesar bagi keluarga Sanjaya dan Altezza. Akibat kecelakaan, Airin harus mengalami koma selama 2 tahun dan yang paling buruh, dia mengalami amnesia. Karena untuk pengobatan mereka pindah ke Los Angeles dan tak kembali selama 8 tahun agar Airin tetap aman

Rasya yang mendengar apa yang terjadi kepada teman kecilnya merasa sedih, kecewa, marah namun juga senang. Semua emosi menjadi satu. Sedih mendengar apa yang terjadi kepadanya namun juga senang karena keadaan yang membuatnya lupa padanya bukan kesengajaan.

"Gue tau awalnya lo hubungi Kak Fitri untuk memastikan dugaan lo tentang Airin. Tapi gue yang minta agar dia tidak bicara apapun tentang Airin ke lo"

"Tapi sekarang gue cerita agar lo nggak nekat buat Airin secara paksa. Biarkan dia ingat sendirinya. Kalau sampai di paksa akan ada akibat yang fatal. Karena itu gue ingetin lo di awal" Aaron pergi meninggalkan Rasya. Dia merasa sudah cukup bicaranya. Dirinya ingin adiknya merasa aman tanpa membuat temannya sedih.

"Aku sudah cukup senang melihatnya baik-baik aja. Dan jika aku disuruh menunggu lagi, tidak masalah. Hal terpenting yang kuinginkan adalah bisa lihat dia di depanku" gumam Rasya. Aaron yang mendengar gumaman Rasya hanya bisa tersenyum kecil.

"Senang bisa melihatmu lagi my cherrie" ujar Rasya dengan menyeringai dan kilat mata yang berbeda, namun Aaron tak menyadari itu.

...****************...

Setelah 1 minggu sejak perbincangan antara Rasya dengan Aaron, Rasya terlihat lebih santai saat berbicara dengan Airin. Rasya yang awalnya terlihat menggebu-gebu mendekati Airin dan berbicara secara intens, namun sekarang dapat terlihat dia sedikit santai dan tak terlalu mendekati Airin lagi. Tidak memaksa Airin untuk menjawab pertanyaannya saat di kelas yang sebenarnya pertanyaan itu menjerumus untuk Airin agar mengingatnya.

Selain itu, Rasya lebih sering duduk dengan Airin saat di kantin. Camelia yang melihat itu merasa cemburu, namun dirinya merasa tak punya hak untuk merasa cemburu dengan Rasya. Dirinya tau posisinya hanyalah sahabat untuknya, tak lebih.

"Heh gue dapat info terbaru loh soal penculikan yang waktu itu pernah gue bahas" ujar Riko yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya

"Apaan, ada kabar terbaru?" tanya Anggi yang ikut bergabung sejak 1 minggu yang lalu bersama Camelia dan Rasya.

"Awalnya kan penculikan itu targetnya anak orang kaya tapi sekarang semuanya. Semua kalangan kena target penculikan dengan uang tebusan yang diminta banyak banget sampai ratusan juta" ujar Riko

"Selain itu, dari video yang nggak sengaja mereka aksi penculikan itu. Penculik itu berubah menjadi seseorang yang awalnya sama dia. Persis banget sama orang itu." Riko menunjukkan hasil rekaman salah seorang pengunjung mall. Dia tak sengaja mereka aksi penculikan yang sangat aneh. Dalam video, awalnya anak perempuan bersama seorang perempuan yang sepertinya itu kakaknya. Kemudian kakaknya pergi entah kemana, namun kemudian kembali dan membius adiknya dan pergi. Tak lama ada seorang perempuan yang mirip dan seperti sedang mencari-cari anak perempuan yang bersama dengannya tadi.

"Jadi karena video ini yang membuat polisi menganggap penculik menyamar dengan seseorang yang bersamanya saat di awal?" tanya Anggi

"Yap, jadi kalian bertiga harus hati-hati karena targetnya kebanyakan perempuan"

...****************...

Di hutan, di sebuah gedung tua terlihat banyak anak-anak gadis yang diikat dan di penjara. Sekelompok orang merasa senang karena melihat jumlah tangkapan mereka dalam minggu ini meningkat.

"Bos. Tangkapan kita lumayan banyak bos dan uang yang kita dapat juga pasti banyak kan bos." ujar salah satu anak buahnya.

"Tentu saja... oh iya jangan lupa minta tebusan ke keluarganya. Kalau sampai dalam 3 hari tidak ada kabar, kirim anaknya ke luar negeri. Lumayan bisa dijual" ujar si bos.

"Tolooooonggggg..... tolooooonggg" teriakan setiap anak yang ada di penjara. Pakaian mereka yang awalnya bagus dan rapi menjadi terlihat lusuh dan compang camping.

"Diam kalian, ingat kalian bisa bebas jika ortu kalian bisa memberikan uang tebusan. Kalau nggakk...." Penjahat Itu memberikan isyarat dengan seolah seseorang memotong lehernya.

"Heh, udah kirim video nya kan ke ortu anak ini" ujarnya sambil mengapit pipi seorang anak perempuan yang duduk terikat. Anak itu hanya bisa menangis ketakutan melihat kekejaman orang-orang yang ada di depannya.

"Sudah, dan lo tau mereka bakal kirim uangnya" Mereka tertawa mendengar itu, kemudian pergi meninggalkan anak itu sendirian.

"Ya tuhan, tolonglah aku" lirihnya...

1
rRRRRRR
keren 😍
IamEsthe
POV yg kamu pilihkan penulis sbg org ketiga maha tahu. kenapa ada POV tokoh lainnya?

Dan perhatikan tanda baca dalam dialog ya.

kalo ada cerita dr tokoh lain, di luar tokoh utama, saranku kamu letakkan dipaling belakang.
IamEsthe
"Bagaimana, dek? Sudah selesai?"
IamEsthe: iya. senyaman kamu.
Anyelir: oke kak makasih atas koreksinya
aku bales disini aja ya/Grin/ biar sekalian
total 2 replies
IamEsthe
"Saya Tejo. Saya diperintahkan Tuan untuk menjemput Aden dan Nona. Mari saya bawakan barang-barangnya!"
IamEsthe
"Ayo kak!"
IamEsthe
harusnya ini kamu masukan dalam satu narasi di dialog yg 'jangan teriak' sambil mendeskripsikan si yg bicara.
Rara real01
jejak 👣 salam dari "circle gelo"
IamEsthe
"Arin, jangan teriak dong!" ujar bla bla bla


perhatikan tanda baca dalam dialog ya
Rara real01
wahh seru banget jangan lupa mampir tambah episode lagi doang biar banyak 100 aku baca
Anyelir: insya allah kak
total 1 replies
IamEsthe
kata welcome back kamu ganti ke font italic
IamEsthe
Bagus prolognya. Lumayan bagus.
🟢❀SH. Fahira 𝐸𝓊𝓃𝒳𝒾𝑒 ❀꧂
mampir kak, sepertinya ceritanya seru, aku tinggalkan jejak dulu di sini...

semangat kak
Anyelir: semoga suka ya
total 1 replies
Anyelir
Cerita dengan tema fantasi action namun ada bumbu cinta dan misteri di dalamnya.
Verlit Ivana
kegiatan fotografi Kak, kalau fotografer itu orangnya😁.
Verlit Ivana: sama sama Ka/Smile/
Anyelir: terimakasih atas koreksinya 🙏
total 2 replies
Yoona
Hwaiting 🥰
Anyelir: semangat juga untuk kakaknya
total 1 replies
Jeje
Nexr
Verlit Ivana
wah seru nih seru/Smile/
Verlit Ivana: sama sama Kak, mampir baca novelku yuk 😄
Anyelir: Wahh ,terima kasih udh mampir/Smile/
total 2 replies
🐌KANG MAGERAN🐌
mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
Cappie
lanjut sis
Cappie
mangat bestie
Anyelir: Aww...kamu juga bestie/Rose//Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!