Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 30 : hanya ingin melihat kalian bahagia.
Bram mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang ia berusaha fokus agar bisa sampai dengan selamat karna saat ini pikiran nya sungguh sangat kacau.
Beberapa saat kemudian mobil Bram pun Tiba di Rumah mewah bercat putih itu, Bram langsung memarkirkan mobil nya di garasi dan terlihat kalau mobil Rhea sudah lebih dulu terparkir di sana itu menandakan kedua anak nya sudah berada di rumah.
Bram melangkah dengan gontai saat memasuki rumah tapi ia tidak melihat keberadaan kedua anak nya Bram yakin pasti Rhea Dan Elzo berada di kamar mereka.
Bram langsung menaiki anak tangga untuk menyusul kedua anak nya itu sesampai nya Bram di depan kamar Rhea ternyata kamar tersebut tidak tertutup ada Elzo juga di kamar itu posisi Rhea pun masih tetap menangis.
" Rhe papi mau jelasin semua nya, kalian dengerin papi dulu pliss !" Ujar Bram Saat Rhea berniat mengusir nya.
" Apa yang mau papi jelasin sama kita? papi mau bilang kalau papi mau menikahi wanita itu ?" Sahut Rhea sambil terisak bahkan untuk menyebut nama Sava saja ia merasa hati nya berdenyut.
" Papi sudah mengakhiri semua nya Rhe, Lebih tepat nya Sava yang meminta semua nya berakhir karna dia gak mau membuat kalian semakin kecewa !" Lirih Bram Sambil melangkah mendekat ke arah ke dua anak nya yang sedang duduk di ranjang milik Rhea.
" Sava gak salah Rhe dari awal papi yang sudah mendekati nya, Sava sama sekali tidak pernah menggoda papi. papi jatuh cinta dengan nya karna papi bisa melihat ketulusan di mata nya saat ia dekat dengan kamu, Kita juga bukan gak mau jujur pada kalian karna menunggu waktu yang tepat dan rencana nya setelah papi melamar Sava tadi kita akan bicara baik-baik dengan kalian tapi kenyataan tidak sesuai harapan !" Sambung Bram menjeda ucapan nya.
" Sava wanita baik Rhe bukan kah kamu tau itu, selama papi menjalin hubungan dengan nya dia gak pernah minta apapun sama papi. bahkan Sava selalu menjadi pengingat papi jika papi lupa akan segala hal kalau udah sibuk bekerja termasuk tentang kalian!! Sava wanita yang lembut Rhe dia gak pernah mengharapkkan apapun kecuali ketulusan !" Ucap Bram lagi sementara Rhea dan Elzo hanya terdiam mendengar ucapan panjang lebar Bram tentang Sava.
" maafin papi yang terkesan tidak memikirkan perasaan kalian, sekarang papi dan Sava sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, Dan papi harap kalian tidak membenci Sava karna ini, Dan sesuai permintaan kalian papi tidak akan pernah menikah lagi bahkan sampai nanti ajal datang menjemput papi untuk bertemu mami kalian, papi hanya ingin kebahagiaan kalian !" Ujar Bram dengan mata berkaca-kaca.
" Sekali lagi papi minta maaf sama kalian !" Lanjut Bram seraya tersenyum getir. setelah itu Bram langsung bangkit dan keluar dari kamar Rhea menuju kamar nya yang juga berada di lantai dua itu.
Isak tangis Rhea yang semula sudah berhenti kini kembali terdengar ucapan papi nya itu seakan menyadarkan nya bahwa memang selama ini Sava tidak pernah bersikap macam-macam pada nya bahkan ia selalu merasa nyaman saat berada di dekat wanita itu.
Elzo kembali memeluk kaka nya ia juga menyesal telah memberi tau Rhea tanpa mendengar penjelasan papi nya terlebih dahulu hati nya terlalu takut jika ada wanita lain yang menggantikan posisi sang mami.
" Kaka harus gimana El ?" Tanya Rhea sambil terisak ia bingung harus bagaimana sekarang, di satu sisi ia setuju dengan ucapan papi nya yang mengatakan kalau Sava adalah wanita baik-baik tapi sisi egois nya melarang ia buat percaya karna ia pun sama seperti Elzo yang tidak Rela posisi mami nya di gantikan oleh wanita lain.
" Kita pikirin besok ya kak, sekarang kaka istirahat dulu udah malam !" Sahut Elzo membantu Rhea merebahkan diri nya di kasur.
Rhea tidak merespon ucapan sang adik tapi mata nya sudah terpejam bukan karna mengantuk tapi ia sedang meresapi semua kejadian hari ini.
Melihat kaka nya memejamkan mata Elzo langsung keluar dari kamar Rhea dan tidak lupa menutup pintu kamar itu, Saat melewati Kamar Bram yang pintu nya tertutup Elzo sempat menghentikan langkah nya dan menghela nafas kasar menatap dalam pintu itu kemudian kembali melanjutkan langkah nya menuju kamar nya yang berada di ujung.
🍁🍁🍁🍁🍁
Ke esokan hari nya Rhea dan Elzo sudah berada di ruang makan mereka sedang menunggu kedatangan Bram untuk sarapan bersama, Tidak lama kemudian papi nya turun dari lantai dua terlihat wajah Sayu nan Lelah di mata Lelaki itu.
" Kenapa belum pada sarapan hem ?" Tanya Bram Lembut berusaha bersikap normal seperti biasa tetapi tetap saja mata Bram tidak bisa berbohong.
" Kita nunggu papi !" Cicit Rhea melirik sekilah ke arah Bram hati nya meringis melihat wajah sayu itu.
" Ya udah ayo sarapan habis itu langsung berangkat sekolah !" Sahut Bram langsung mengambil nasi goreng untuk diri nya.
Rhea mau mengambilkan untuk Bram seperti biasa tetapi lelaki itu menolak dan lebih memilih mengambil makanan nya seperti biasa.
Saat makanan mereka tinggal sedikit Rhea memberani kan diri berbicara pada Bram.
" Pih soal semalam...!" Ucapan Rhea terpotong karna Bram langsung meletakan sendok nya.
" Papi paham, dan gak perlu di bahas lagi karna bagaimana pun kebahagiaan kalian yang utama buat papi, sekarang mending kita berangkat !" Sahut Bram langsung beranjak dari duduk nya tanpa menghabiskan sarapan milik nya.
" Pih Rhe minta maaf !" Cicit Rhea terisak bagaimana pun ia tetap merasa bersalah pada sang papi.
" Harus nya papi yang minta maaf Rhe karna papi hanya mikirin diri papi sendiri tanpa memikirkan perasaan kalian! papi akan melakukan apapun untuk kebahagiaan kalian walaupun itu nyawa papi sendiri !" Sahut Bram membuat Rhea semakin terisak sedangkan Elzo hanya mampu menundukan kepala nya karna merasa bersalah.
" Kebahagiaan kalian adalah kebahagiaan papi jadi apapun yang bisa bikin kalian bahagia akan papi lakukan walaupun itu akan sedikit menyakitkan !" Lanjut Bram.
" Sekarang kalian berangkat ke sekolah dan gak usah pikirin papi karna papi akan baik-baik aja selagi kalian bahagia !" Ujar Bram.
Tanpa mendengar sahutan dari kedua anak nya Bram pun segera keluar dari rumah dan menuju mobil nya kemudian ia langsung berangkat menuju kantor nya.
Rhea langsung menghapus air mata nya kemudian ia mengajak Elzo untuk segera berangkat ke sekolah, Elzo mengambil alis kursi kemudi karna ia tidak ingin mereka celaka karna Rhea tidak fokus membawa mobil nya.
Di dalam mobil hanya terjadi keheningan Rhea terus saja memandang keluar jendela dan beberapa kali menghela nafas kasar. sementara Elzo juga tidak tau harus bicara apa.
.
🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁
.
***jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 Rate bintang 5 nya juga 🥰 terima kasih sudah setia mendukung karya othor ❤
Luv yu 😘***
