Rahasia Memaulakan Suamiku

Susi mengambil tempat duduknya persis di hadapan Alex,dia buru-buru keluar dari rumah untuk menemui Alex untuk memenuhi permintaan pria yang sudah di pacarinya beberapa bulan ini.Mereka menjalin hubungan dibelakang Doni.

" Sayang ada apa memaksa ku datang ke sini mama marah tau." Ucap Susi setelah duduk lebih santai.

" Aku mau memastikan kenapa pak Doni sampai mengamuk seperti yang kamu ceritakan? padahal di kantor dia jarang marah besar apalagi sampai buang-buang barang."

" Itulah aku juga bingung,pulang-pulang dia sudah marah,bahkan melempar semua

barang-barang yang ada disekitarnya." Jawab Susi.Dia menceritakan semua yang terjadi di rumahnya tanpa ada yang di tambah atau dikurangi.

" Biasanya amarahnya tidak akan sebesar itu kalau di kantor ada masalah pekerjaan,apa mungkin aib yang dia simpan rapat-rapat terungkap atau ada masalah lain."Ucapnya dalam hati sedikit ngeri membayangkan sosok atasannya itu.

Seorang kaum pelangi tidak akan segan-segan membunuh jika posisi yang mereka simpan sedang tidak baik-baik saja,dia juga sangat sulit menghadapi pria itu jika amarahnya sedang di puncak.

" Sayang kok kamu malah melamun,apa kamu sedang menyimpan satu rahasia tentang abang ku?"

Alex kaget sekali mendengar pertanyaan Susi,sebenarnya dia tidak ingin berbohong kepada kekasihnya tapi dia juga tidak ingin mengambil resiko berat.

" A_itu tidak lah,apa yang aku tutupi,mungkin saja dia sedang banyak masalah pekerjaan." Jawab Alex gugup.

" Aku juga heran sayang sama bang Doni, sudah lama dia menikah dengan istrinya tidak pernah sekalipun aku lihat dia dekat dengan istrinya,dia sepertinya tidak menyukai wanita itu,aneh saja sih kalau tidak suka kenapa dia menikahinya,tapi aku dengar-dengar istrinya sedang hamil."

 Biurrrrrhhh.....

Semua air yang ada di mulut Alex berhamburan di atas meja,dia kaget sekali mendengar ucapan Susi.Satu bulan belakangan ini memang hubungannya dengan Doni kurang baik-baik saja,Doni hanya berbicara dengannya saat membahas pekerjaan.

"Apaan sih sayang,jorok banget." Ucap Susi sembari membersihkan tumpahan air yang ada di atas meja.

"Dia hamil sama siapa?" Tanya Alex spontan membuat Susi membulatkan matanya.

"Sama bang Doni lah,lucu banget sih sayang pertanyaannya,sama siapa lagi kalau bukan sama suaminya,aku curiga sama kamu sayang jangan-jangan Bang Doni ada rahasia yang kamu sembunyikan dariku?" Tuduh Susi membuat Alex tersadar atas kebodohannya.

" A_Itu,aku cuma kaget saja,kan kamu yang bilang kalau Abang mu tidak suka istrinya jadi kenapa bisa hamil? Jawab Alex gugup,dia jadi salah tingkah dan asal bicara membuat Susi semakin bingung.

"Sayang,jangan-jangan Bang Doni ada pacar lagi? aku tidak akan memaafkan kamu kalau kamu menyimpan satu kebohongan ya.Tapi kemarin itu mama memergoki Tamara bersama pria lain,tapi bang Doni biasa saja tidak marah sama sekali bahkan katanya pria itu rekan kerjanya."

Susi menceritakan semua yang dia ketahui, tapi Alex tetap juga tidak paham,dia hanya diam saja menanggapi ucapan Susi,dia takut salah bicara lagi.

" Maafkan aku sayang karena menutupi rahasia sebesar ini darimu,semoga suatu saat semuanya terungkap dan Tamara mendapat pria yang baik dan normal dia sebenarnya wanita yang polos." Ucapnya dalam hati.

Hari sudah mulai malam akhirnya Alex mengantar Susi pulang,dia tidak ingin pacarnya dimarahi mamanya yang galak.

****

Sudah hampir satu bulan Doni dan Tamara tidak saling menegur,Doni tetap diam jika sedang berada di rumahnya,bukan hanya kepadanya kepada mamanya juga dia tidak mau menegur bahkan mengabaikan kalau mamanya dengan sengaja menegurnya.

" Doni,kamu sudah sarapan mama akan buatkan untukmu." Ucap Sarah di suatu pagi saat Doni hendak berangkat ke kantor.

Bukannya menjawab Doni langsung pergi mengabaikan ucapan mamanya,sepertinya wanita itu sudah mulai pusing karena tidak mendapat uang dari Doni belakangan ini.

" Sial,lagi-lagi dia mengabaikan aku,pusing sekali kepalaku,uang sudah benar-benar habis padahal nanti ada arisan." Ucap Sarah dengan wajah kesal.

Pada saat yang bertepatan Tamara keluar dari kamarnya,dia mengabaikan mertuanya yang sedang mengomel karena di acuhkan anaknya sendiri.

" Ini semua gara-gara kamu,kamu benar-benar pembawa sial,cepat berikan aku uang sekarang atau aku memukul mu." Sarah menghampiri Tamara yang sedang berjalan ke arah dapur.

" Aku tidak punya uang ma,mama bisa meminta kepada putra mama,aku ke dapur dulu ma." Tamara buru-buru meninggalkan Sarah dia sama sekali tidak takut lagi kepada mertuanya.

*****

Doni untuk pertama kalinya menemui Abian di apartemennya,kali ini respon Abian sungguh di luar dugaan Doni,pria peliharaannya itu kembali lagi seperti biasa,hangat dan perhatian membuat Doni sedikit lega.

" Kamu sudah makan,aku akan buatkan makanan untukmu?" Tanya Abian setelah Doni duduk santai di sofa.Abian melupakan semua yang dialaminya selama beberapa Minggu ini saat pria itu tidak menemuinya,dia hampir mati kelaparan semua bahan makanan dikulkas sudah ludes karena Doni menguncinya di dalam apartemen.

Selama beberapa Minggu Abian,hanya mengonsumsi Indomie dari pagi sampai malam untuk menyambung hidupnya.

" Aku tidak lapar,kamu tidak marah lagi? atau kamu tidak akan mengakhiri hubungan ini kan? ingat kamu tidak bisa lepas dariku kecuali memang aku yang tidak menginginkan kamu." Ancam Doni membuat Abian semakin ngeri dengan pria yang ada di hadapannya.

" Aku harus bisa pergi dari mu,kamu terlalu mengerikan,sikap mu tidak sebagus wajah mu,kamu benar-benar psikopat." Ucapnya dalam hati.

" Kamu tidak sedang merencanakan sesuatu kan?"

"Tidak,aku hanya lagi pusing saja,ibuku sakit di kampung dia ingin berobat tapi di kampung tidak ada rumah sakit yang bagus,di rujuk ke kota ternyata biayanya mencapai satu miliar,aku tidak punya uang." Jawab Abian.

Wajahnya pura-pura memelas,dia melakukan itu agar kebohongannya semakin menyakinkan.Dia sengaja ingin menipu Doni.

" Satu miliar ya? banyak juga memangnya dia sakit apa?"

"Katanya penyempitan kantong empedu,dokternya harus di datangkan dari luar negri makanya biayanya sebanyak itu." Jawab Abian mengarang.

" Aku akan pikirkan,tapi kamu harus berjanji kalau kamu tidak bisa meninggalkan aku selamanya kita bersama,aku akan mengambil anaknya Tamara setelah dia melahirkan lalu kita besarkan bersama." Ucap Doni.

Abian kaget mendengar ucapan Doni, dia tidak bisa membayangkan hidup selamanya bersama pria di kubangan dosa,dia tidak menyangka Doni merencanakan semuanya sejauh ini.

"Terus Tamara kemana kalau kamu mengambil anaknya?"

" Jangan tanya itu,kamu masih memikirkan dia?"

"Tidak..Tidak,aku hanya ingin tau saja." Jawab Abian mengelak.

❤️❤️❤️ bersambung ❤️❤️❤️