ini adalah cerita perjalan al yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya kepada geng tiger, namun dia harus melakukan hal-hal yang sulit untuk bisa mencapai nya.
karena geng tersebut sangat kuat bahkan yang terkuat di kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forzy Zy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pengganti
Kejadian tersebut sudah sampai telinga zidan, anak buah hans memberi tahu semua yang terjadi semalam.
"Apa yang sebenarnya tejadi, lu mau menentang tiger, apa lu mau ngelawan tiger." Zidan bertanya.
"Bukan itu maksud gua, lu tau kan kalo gua sama hans itu bersaing, gua cuma mau singkirin dia aja." Jawab tati yang terlihat takut.
"Terus lu bisa berkuasa dengan menghancurkan hans," ujar zidan.
"Gua cuma mau jadi yang terbaik untuk tiger, itu aja gak lebih," tati menjelaskan.
"Kalo itu memang tujuan lu, harus nya lu gak ngebiarin kursi nya hans kosong, apa lu udah ada pengganti nya." Zidan.
"Gua udah ada orang yang bisa gantiin posisi nya hans, itu pun kalo lu setuju," jawab nya.
"Lu gak usah main-main sama gua, kalo lu gak mau gua ancurin," zidan sambil menekan kedua pipi tati seolah mengancam.
"Lu pernah liat gua main-main," balas tati.
"Gua bisa aja bunuh lu sekarang, tapi kayaknya lu masih gua butuhin," zidan sambil melepas tangan nya dari pipi tati.
"Belum pernah ada sejarah nya di tiger teman membunuh teman, lu satu-satunya yang brani begitu, gua maafin lu. telpon orang yang lu bicarain tadi, sruh dia kesini sekarang, gua mau liat." Ucap zidan yang ingin tati membuktikan omongan nya.
"Tunggu bentar biar gua telpon dia dulu," tati langsung membuka hp nya.
Tati menghubungi al dan menyuruh nya datang ke tempat zidan, karena ada yang harus di bicarakan.
Setelah beberapa menit al datang ke tempat tersebut, dimana tati dan zidan sedang menunggu, al langsung berdiri di dekat tati.
"Ada apa ti', itu siapa," al melihat orang yang duduk di depan nya.
"Dia zidan, atasan gua, pemimpin tertinggi tiger, bisa di bilang dia tangan kanan nya tiger." Tati memberi tahu tentang zidan kepada al.
"Ooh maaf bos, saya tidak tau," al langsung menundukan kepalanya.
"Dia adalah bawahan hans, kalo masalah bisnis mungkin dia lebih unggul dari hans, bahkan dari segi apapun," kata tati.
Zidan hanya diam saja dan mengambil pistol yang ada di mejanya sambil mendekati al.
"Jadi lu kerjasama sama orang ini untuk ngejatuhin hans, siapa nama lu," tanya zidan yang mendekati al.
"Gua albar, temen nya tati," jawab nya sambil melihat zidan yang ada di samping nya.
Tiba-tiba zidan menembakan pistol nya kearah kaki tati.
DUUUAR...!!
Al sangat terkejut melihat hal tersebut, dia langsung bergegas menolong tati.
"Apa yang lu lakuin anjing, lu gila ya," al sambil membantu tati.
Tanpa berkata apa-apa zidan menembakan kembali pistolnya ke arah yang sama.
DUUAAR!!!!
"Aaah," teriak tati yang sangat kesakitan.
"Bangsat, lua mau mati anjing," al mengeluarkan pistol nya dan langsung menodong ke arah kepala zidan.
Beberapa anak buah zidan jug langsung mengarahkan pistol ke arah al, namun zidan menahan nya.
"Inget gua gak peduli lu siapa, kalo lu macem-macem sama tati, gua habisin lu." Al tersulut emosi karena perlakuan zidan yang berlebihan.
"Jangan al, turunin pistol lu, gua gak papa kok," tati sambil menarik tangan al.
"Tati itu bawahan gua, jadi gua bebas mau ngapain aja, ini hukuman untuk dia karena udah membunuh teman nya." Jelas zidan sambil tersenyum tipis.
"Dan tati bilang lu yang bakal gantiin posisi hans, karena dia udah ngebunuh hans jadi harus cari ganti nya." Ucap zidan yang kembali duduk di tempat nya.
"Gua bersedia, tapi gua gak terima dengan kelakuan lu ke tati," jawab al.
"Trus lu mau ngapain," kata zidan.
"Gua mau kaki lu juga," tegas nya.
"Silahkan, mau kaki yang mana," zidan menuruti perkataan al.
"Jangan al, gua bilang jangan, udah cukup." Teriak tati karena tidak mau al kenapa-napa.
"Inget lu sekarang bawahan gua, jadi sekarang gua bisa ngapain lu aja, membunuh mungkin." Zidan sambil tersenyum.
"Baik," al mulai mengerti ucapan zidan.
"Lu bisa belajar sama tati tentang gua, gua gak kaya atasan lu dulu si hans, gua lebih pintar dan kejam di banding hans." Zidan menjelas kan.
"Mulai besok lu yang mimpin bawan hans dan gua bakal liat kinerja lu apakah lebih baik dari pada hans, kalo lu gak lebih baik gua bakal bunuh lu dan keluarga lu." Kecam nya kepada al.
Zidan pergi meninggalkan mereka berdua, al langsung menggendong tati ke mobil untuk membawa nya ke rumah sakit.
Setelah kejadian tersebut al menggantikan posisi hans yang kosong dan tati memimpin the dog untuk sementara, semua itu untuk menjangkau banyak orang dan mereka juga semakin dekat dengan tujuan nya.
Dengan cara tersebut dia bisa menambah pasukan nya untuk menghancurkan tiger, mereka sudah berkembang lumayan cepat.
Di rumah sakit kota.
"Sory ya gua gak bisa berbuat apa-apa," kata Al yang merasa bersalah.
"Udah lu tenang aja, gua gak papa kok," jawab Tati yang sudah merasa enakan setelah di bawa ke rumah sakit.
Untuk sementara waktu tati di rawat di rumah sakit karena lukanya yang sangat parah, dia akan di operasi untuk mengeluarkan dua peluru yang masuk di betis nya.
Selama operasi Al menunggu di ruang tunggu, dia cemas dengan keadaan tati saat ini, apalagi Tati juga kehabisan banyak darah.
"Gimana keadaan tati," saliko yang baru saja tiba.
"Dia lagi di operasi, tapi gak papa kata dokter, cuma perlu ngeluarin peluru nya aja." Jawab al.
"Kok bisa sih, memang ada apa sih," saliko yang belum tahu kronologi nya.
"Ini gara-gara kejadian semalem, dia di beri hukuman sama zidan dan sekarang gua yang bakalan gantiin posisinya hans," jelasnya.
"Iya kah, jadi lu sekarang jadi salah satu pembesar tiger, kayaknya rencana kita mulai berjalan lancar." Saliko senang mendengar itu.
"Iya ini semua berkat Tati, dia udah berjasa besar di geng the dog ini," ujarnya.
"Iya sih gua tau kok, kalo gak ada dia mungkin kita masih jadi kroco-kroco kaya kemaren," saliko setuju dengan ucapan al.
Setelah selesai operasi Tati langsung di bawa pulang oleh Al dan saliko ke rumah nya, Tati tinggal sendiri di rumahnya karena orang tuanya sudah meninggal, sedangkan ibu nya sudah menikah lagi dan tinggal di luar kota bersama suaminya.
Dia tinggal di rumah mewah hanya dengan pembantunya, namun ibunya sesekali pulang untuk menjenguk Tati dan tati juga terus di biayai utuk kehidupan nya.
"Untuk sementara lu jangan banyak gerak dulu ya, kalo udah sembuh total baru, biar gua yang urus semua sama saliko." Ucap Al yang kasihan kepada tati.
"Lu gak usah terlalu khawatir Al, gua gak papa kok, lagian bentar lagi juga sembuh." Balasnya.
"Lu gak boleh gitu ti', kita itu khawatir sama lu, lu tenang aja dah ada gua sama Al yang beresin semua kerjaan lu." Sambung saliko.
"Iya iya, tapi kalian harus hati-hati sama zidan, dia bukan orang sembarangan, kalo kalian melakukan kesalahan mungkin bisa jadi lebih parah dari gua," Tati memberi peringatan kepada Al.
"Iya gua tau kok," ujar Al yang menjawab.
Di markas besar Tiger.
"Saya sudah selesaikan semua masalah kemarin tuan dan posisi hans juga sudah di gantikan," zidan melaporkan.
"Bagus, mulai sekarang semua geng yang ada di kota ini bakal kita kenakan upeti setiap bulan, kalo ada yang bangkang bantai," Tiger menegaskan.
"Baik tuan, saya akan coba beri tahu kepada semuanya," zidan sambil menundukan kepalanya.
"Urusan disini sepenuhnya saya percayakan kepada kamu zidan, jangan sampai mengecewakan," ucapnya sebelum pergi.
"Baik tuan," jawab nya.
Tiger selalu berpindah-pindah, dia orang yang sulit di cari, hanya zidan yang sering di temui nya karena bawahan yang paling di percaya.
Dia mafia terbesar di kota tersebut, bahkan polisi saja tidak bisa menjangkau nya, dia juga mempunyai bisnis di luar kota dengan mafia lain.