Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malaikat Pelindung Dokter Riska
Rizan berusaha menyibukan diri di perkebunan agar membuangkan pikiran tentang Dokter Riska. Selama ini pikiran selalu di isi dengan Dokter Riska.
Melihat Rio bekerja beberapa karyawan datang membantunya serta mengajaknya bercerita.
Rizan sedikit melupakan Dokter Riska karena lelucon dari para karyawan. Meskipun bersama, Para karyawan sangat menghormati Rizan.
Rizan sedikit canggung dengan perlakuan mereka yang terkesan berlebihan namun Dia berusaha menerimanya.
Di lahan itu juga tempat penampungan hasil bumi sebelum di ekspor sehingga kesibukan cukup padat disana.
Mereka disana hingga sore hari baru kembali ke rumah. Saat pulang Rio berpapasan dengan Roy.
Rio langsung menegur Roy untuk cepat belajar menggantikan dirinya mengingat Dia yang sudah Tua dan tinggal menunggu kapan dirinya di panggil pulang yang mahakuasa.
Tidak seperti biasanya, Roy kali ini tidak menjawab dan hanya menunduk. Rizan yang melihat pamannya cukup bersantai selama ini segera menyusulnya.
Disana Rizan berusaha menyadarkan Roy agar bersikap dewasa. Jika tidak semua aset yang kakeknya punya saat ini akan di ambil orang lain.
Nasehat Rizan itu cukup menyentuh hati Roy sehingga malamnya Dia meminta pada Rio untuk memberinya kesempatan membuktikan diri.
Rio langsung memberi jabatan yang tinggi pada Roy dan berharap Roy dapat belajar dengan baik sehingga kelak dapat menjaga semua yang telah dia rintis selama ini bersama susan.
Keesokan harinya Roy juga ikut bekerja bersama Rio dan Rizan. Rio sengaja memberi tugas yang lebih berat pada Roy agar Roy bisa cepat lebih belajar.
Roy sebenarnya orang yang pintar dan mampu hanya sikap kekanakan dan tertutup itulah yang menutup potensi yang di miliki.
Rio sudah mengetahui itu namun Dia berusaha memahami putra bungsunya dan berharap Dia bisa sadar suatu saat nanti.
Rio yang di liputi Rasa cemas dan panik mengajak Rizan ke suatu tempat dan disana sudah di tungguh oleh orang - orang yang saat pertama datang menemui mereka.
Mereka sudah tidak lengkap seperti dulu lagi. Ada 2 orang yang sudah tidak ada di sana.
Mereka langsung berlutut di hadapan Rizan sambil memohon agar Rizan membuka hatinya buat mereka.
Mereka meminta Rizan mencintai mereka dengan tulus karena mereka sudah tidak tau lagi harus dengan cara apa membebaskan diri mereka.
Mereka bahkan mulai jujur jika banyak dari mereka yang sudah celaka termasuk kedua teman yang kemarin datang menemui Rizan.
Rizan yang kebingungan mulai menceritakan kejadian aneh yang beberapa minggu terakir selalu mengganggunya.
Cerita Rizan itu membuat mereka semua merasa lega. Rio yang di liputi rasa lega mengatakan jika Rizan sudah menitipkan mereka semua pada Dokter Riska dan kini mereka berusaha membebaskan diri mereka.
"Kamu tidak perlu cemas, biar aku yang akan mengurus semuanya sekarang" sahut salah satu orang yang paling di hormati disana
"Apa kalian harus mengalahkan Dokter Riska untuk mengambilnya kembali ?" Tanya Rizan dengan lesuh
"Ya.... begitulah nak. Andai saja Dia dapat menyerahkannya dengan baik - baik, itu akan lebih mudah. Namun kenyataannya berbeda" Sahut Rio dengan Cemas
"Apa Dia akan celaka ?" Tanya Rizan dengan kwatir
"Tidak.... hanya saja kita tidak menjamin malaikat pelindungnya. Kita sudah menempatkan orang kita disana jadi keselamatannya cukup terjaga"
"Baiklah.... lakukan yang terbaik" sahut Rizan berusaha tegar
"Malam nanti kami akan menjemputmu. Jangan takut, anggap saja itu bunga tidur" sahut orang yang paling berpengaruh
"Iya pak" jawab Rizan dengan anggukan
Kelegaan terjadi karena sebentar lagi mereka akan kembali mengambil Rizan.
Begitu juga dengan Rio, Dia langsung memeluk dan mencium Rizan. Jadilah anak yang kuat dan tetaplah jaga sikapmu.
"Opa sangat berharap padamu. Jagalah mereka dengan sepenuh hatimu. Pamanmu Roy akan mendengarkanmu"
"Iya kek" jawab Rizan sedikit bingun dengan apa yang di ucapkan kakeknya.
Dengan senyum kelegaan Rizan dan Rio kembali ke rumah. Dalam perjalanan Rio menasehati Rizan agar menguatkan hatinya dan tidak boleh takut dengan apa yang terjadi malam nanti. Itu sudah seharusnya dan Rizan hanya perlu belajar untuk menerimanya.
###
Di saat Rizan dan Rio sibuk di kampung halaman, David di buat pusing oleh Robert di ibu kota.
David harus menghentikan Robert dengan mengeluarkan kartu As miliknya. Saham yang selama ini di beli secara Diam - Diam dari mubarak Group harus Dia kembalikan pada Robert sebagai penawaran untuk mengambik 10% saham yang di jual pak Benny pada Robert.
Meskipun David masih sangat unggul namun Robert masih tetap percaya diri dan secara terang - terangan mengancam David membuat David semakin pusing di buatnya.
Sama dengan Rizan, Dokter Riska begitu kesepian tanpa Rizan di sampingnya. Dirinya kini sangat berantakan, badannya juga semakin kurusan. Pak Benny yang melihat perubahan pada putri kesayangannya sangat kecewa.
Pak Benny pikir apa yang di lakukan akan membuat putrinya bahagia tapi nyatanya kebalikan. Suasana di rumah mereka kini sangat tenang tidak seperti dulu yang selalu ceria. Dokter Riska yang dulu selalu bawel kini menjadi pendiam.
Semangat Dokter Riska kembali ketika ayahnya meminta menemaninya mengurus pengalihan saham mereka di DCN Group.
Dia berharap bisa ketemu Rizan disana namun semangat itu langsung sirna ketika Dia mendapati Rizan tidak ada di sana.
Yang ikut hadir disana cuma David dan Ridwan.
Robert yang kesenangan langsung menggoda David
"Dimanakah kamu membuang putramu itu ?" Goda Robert
"Kamu sudah keterlaluan, hingga saatnya nanti aku akan membuatmu berlutut di hadapannya" sahut David menahan amarah
"Heiii.... kamu tidak perlu marah - marah seperti itu. Aku akan mengirim surat undangan pernikahan Riska dengan putraku. Jangan lupa untuk datang" lanjut Goda Robert
"Baiklah.... aku akan ada disana bersama putraku. Itu janjiku" sahut David dengan tegas
"Pak.... aku akan tetap meninggalkan saham 10% kami disini. Om Arka sudah menjaganya dengan baik selama ini dan aku rasa akan terus aman jika om Arka menjaganya" sela Riska di antara obrolan Robert dengan David karena kesal dengan Robert membicarakan perjodohan yang sudah di tolak mentah - mentah oleh Dokter Riska
"Tidak bisa seperti itu. Kamu tidak bisa mengambil keputusan seperti itu" Sela Robert
"Di surat perjanjian tidak di cantumkan jika saham kami harus di pindah kan" ucap Dokter Riska dengan tegas
Robert hanya Diam membuat David ikut berbicara
"Ternyata kamu cukup cerdas seperti ibumu. Pantas saja putraku tertarik padamu" sela David
Dokter Riska tersenyum menanggapi pernyataan David namun senyum itu langsung hilang saat David tidak merespon senyum Dokter Riska.
Entah kenapa hatinya begitu sakit mendapati perlakuan seperti itu dari David, orang yang selama ini sudah menjaga dan membelanya.
