Ini tentang Xeira, tentang kisah cintanya dengan Jeffery sang artis juga model ternama, tentang rasa sayang Xeira pada Alexa sang adik dan tentang rasa cemasnya.
Xeira sangat menyayangi sang Adik, tak sekali pun dia menolak apa yang menjadi keinginan adik tercintanya namun satu hal yang menjadikan Xeira bimbang untuk mengambulkan salah satu permintaan sang adik, Jeffery. seorang pria yang adiknya dambakan sebagai seorang kekasih nyatanya adalah kekasih Xeira, pria yang Xeira cintai di dalam hidupnya.
Akankah Xeira memilih kembali menuruti sang adik dan melepaskan Jeffery, atau tetap mempertahankan pria itu dan menolak apa yang menjadi keinginan sang adik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUA PULUH DELAPAN
“Ada-ada aja. Dia beneran fans aku, baby?” aku mengangguk mengiyakan.
“Kamu gak cemburu?”
“Cemburu?”
“Aku sedikit ngeliat dia senyum-senyum bayangin aku tadi, kamu gak marah?” aku menunduk pelan, sebentar sebelum mendongak menatapnya dengan senyum.
“Sedikit. Tapi dia gak tau cuma aku yang bisa ngusap pipi kamu kaya gini. Dia mungkin cuma bisa bayangin, tapi aku bisa ngelakuin” dia terkekeh atas apa yang aku katakan guna menghibur diri itu.
“Kamu bener. Cuma kamu yang bisa aku peluk kaya gini” aku tertawa pelan, mem-biarkannya memeluk ku.
“Jeff?”
“Hmm?”
“Kayaknya kamu harus pulang”
“Loh, kenapa?” dia melepaskan pelukannya, menatapku tanya.
“Kamu dengerkan, Alexa cuma pergi sebentar. Dia bakal balik lagi nanti, aku gak mau kamu terus-terusan sembunyi” Jeffery terdiam, dia mungkin tengah berfikir sekarang.
“Kamu bener. Tapi kamu gak masalah kalo aku tinggal?” aku mengangguk walau berat hati.
“Gak papa”
“Ya udah, aku pulang ya? Besok siang aku jenguk kamu. Oke?” aku mengangguk, membiarkan Jeffery mendekat, memberi ku pelukan dengan kecupan ringan pada kening ku sebelum menjauh dan menghilang di antara pintu kamar inap ku yang tertutup.
Aku meringis beberapa saat kemudian kala mendengar suara Alexa yang memanggil nama Jeffery setengah berteriak disusul suara langkah kaki saling kejar didepan kamar inap ku. Aku berharap Jeffery baik-baik saja, dan lepas dari kejaran adik ku itu. Aish aku tak bisa membayangkan, bagaimana kalau Alexa tau, Jeffery baru saja keluar dari kamar ku, atau mungkin adik ku itu melihat Jeffery yang keluar dari kamar ku secara langsung apa yang akan aku katakkan padanya, nanti. Memikirkan semua itu membuat kepala ku berdenyut nyeri, aku akhirnya memutuskan untuk berbaring, sambil tak henti berharap Jeffery baik-baik saja.
Tepat setelah aku membaringkan diri, suara pintu yang terbuka terburu membuat ku meringis merasa kesal, sebelum kemudian wajah merah padam Alexa dengan nafas memburunya muncul dihadapan ku yang kini berpura-pura terkejut.
“Kamu kenapa De?”
“Ka.. hah..umh..Kaa.. Jeff..”
“Tenang, tenang. Tarik nafas dulu” pinta ku yang dengan cepat dia lakukan, menetralkan deru nafasnya.
Sebelum dengan bola mata yang melebar kuat dia menatap ku antusias yang aku tanggapi dengan wajah datar, berpura-pura tak tau apa-apa.
“Jeffery kak! Jeffery!”
“Jeffery?”
“Iya Jeffery ka! dia ada disini! Aku barusan ngejar dia”
“Masa? Bener Jeffery?”
“Bener ka! Aku gak mungkin salah liat. Tadi ada Jeffery!”
“Ya terus?” rautnya berubah kesal.
“Dih kakak mah, gitu” rajuknya sebal, aku menggeleng pelan, sebelum pertanyaan yang muncul darinya sedikit membuat ku menahan nafas.
“Tapi Jeffery ngapain ke sini?”
“Mana kakak tau” dia masih nampak berfikir, dengan jari telunjuk yang menempel pada dagu.
“Udah udah. Jeffery mulu, mana Martabaknya?” tagih ku, dia langsung tersadar sebelum menepuk keningnya sedikit keras, membuat aku yang melihat hal itu meringis pelan.
“Lah iya lupa! Aku niatnya mau nanya kakak mau martabak apa, malah kelupaan gara-gara Jeffery heheh” aku menggeleng dengan dengusan kasar.
“Martabak pisang coklat. Udah sana buruan Kakak mulai ngantuk nih” dia mengangguk semangat, setelahnya berbalik dan menghilang dibalik pintu.
Aku mendesah lega, mengusap dada ku pelan dengan gelengan tak mengerti mengapa harus Jeffery yang...