Pacarku Tetanggaku

Masalah Bagas tidak juga selesai hingga malam hari, karena ucapan sisi dan Bagas yang bertentangan.

"Begini saja pak RT, saya mohon jangan langsung menikahkan mereka karena kami sebentar lagi lulus SMA. Kalau bapak menikahkan mereka sekarang maka teman saya tidak akan bisa ikut ujian berikutnya." Bujuk arnav. Sementara teman teman yang lainnya hanya diam dari tadi.

"Jadi bagaimana bentuk pertanggungjawaban masnya kepada mba ini ?" Tanya pak RT lagi.

"Ini KTP saya pak, dan kebetulan kami juga mengenal perempuan ini jadi saya pastikan teman saya tidak akan lari dari tanggung jawab kalau memang benar dia bersalah" jawab arnav sungguh sungguh.

Sementara Bagas hanya diam saja karena dari tadi sudah emosi melihat sisi.

"Yang berbuat salah kan mas Bagas tapi kenapa malah KTP mas arnav yang harus saya tahan ?" Tanya pak RT heran.

"Dan ini ada sedikit dari kami pak, maaf karena sudah menganggu ketenangan warga disini. Saya yang akan menjamin bahwa semua akan baik baik saja" kata arnav lagi.

Beruntung para warga sudah berpulangan karena tidak sabar menunggu kasus yang tidak selesai selesai.

"Tapi maaf mas, saya tidak bisa menerima ini. Mereka harus tetap dinikahkan malam ini karena kalau tidak maka saya yang akan dipanjang jelek Dimata warga karena membiarkan pelaku begitu saja" pak RT langsung memerintahkan beberapa anggotanya menyiapkan keperluan pernikahan Bagas dan sisi.

Bagas mengusap wajahnya dengan kasar dan hampir saja memukul sisi, untung saja arnav dan anak anak yang lain dengan sigap menahan.

"Bro jangan gegabah". Kata Edo.

"Gara gara kamu masa depanku terancam sekarang, puas kamu ? Dasar perempuan j****Ng" umpat Bagas.

"Bagas apa maksudmu ? Kenapa bicaramu kasar begitu padaku" jawab sisi.

"Diam kamu" bentak Bagas yang membuat sisi lagi lagi terdiam.

"Mari mas semuanya sudah selesai" kata pak RT.

Akhirnya Bagas dan sisi resmi menikah, walaupun hanya menikah siri.

Sementara di tempat lain, Liana menelpon arnav berulang kali namun tidak ada jawaban.

Arnav kemana ya ? Dari tadi tidak ada dirumah, ditelepon juga tidak mengangkat, apa jangan jangan dia pergi dengan perempuan lain ?

Liana begugam sendiri di kamarnya,

"Bagaimana gas ?" Tanya arnav saat mereka tiba di kos sisi.

"Bagaimana apanya ?"

"Kamu mau tinggal disini apa bagaimana ?"

"Is tidaklah, ya aku pulang lah"

"Tapi kan kalian sudah menikah ?" Sambung Yasir.

"Menikah terpaksa"  jawab Bagas.

"Ya mana tau kalian mau malam pertama" ledek Edo.

"Idih ogah sama bekas orang" jawab Bagas lagi.

"Sisi kemana sih ? Perasaan dari tadi kamar mandi tapi kok tidak keluar keluar, susul gih istri kamu" kata Yasir.

"Ogah" jawab Bagas.

"Ada apa menungguku ?" Jawab sisi yang baru datang.

"Muncul juga kamu" kata Bagas.

"Begini si, kalian kan menikah karena terpaksa jadi malam ini Bagas akan pulang seperti biasa. Lagian kamu juga masih SMA kan tapi kok kamu ngebet mau nikah dengan Bagas" kata Doni.

"Aku mencintainya, Sudah sekarang kalian pulang saja kami mau istirahat" kata sisi lagi.

"Kami siapa ? Ogah aku tidur disini, dengar ya si, kamu yang menginginkan ini kan, ya sudah kamu dapatkan. Tapi jangan harap aku mau mengakui kamu istriku, dan dengar baik baik mulai sekarang kamu aku talaq kita bukan lagi suami istri" kata Bagas tegas.

"Kok kamu tega sih gas ? Kita baru menikah beberapa menit yang lalu" protes sisi mulai terisak karena merasa malu.

"Tidak usah banyak bicara, dasar perempuan penipu. Ayo guys kita pulang" kata Bagas naik ke motornya.

Tanpa banyak bertanya lagi semuanya pun ikut pulang.

"Guys kami pulang ya ngantuk" teriak Yasir.

Arnav mengacungkan jempol pada mereka.

Sampai rumah ternyata sudah jam sepuluh malam, arnav membuka ponsel dan melihat ada beberapa pesan dan panggilan dari Liana.

Astaga aku lupa lagi memberitahu dia kalau Bagas ada masalah. Alamat curiga ini dia. Besok sajalah Liana kujumpai biar sekalian bercerita.. 

"Loh ayah dan ibu kenapa belum tidur" kata arnav setelah dia sampai kerumah, karena tidak biasanya orang tuanya tidur lama lama.

"Kamu kemana saja sih nak, ini loh ibu menunggu sepupumu Tina. Pamanmu bilang dia mau main main kesini.dia baru saja turun dari pesawat dan sudah naik grab menuju kemari."

Astaga untuk apa gadis pembuat masalah itu kemari ?

"Bu, kenapa ibu menerima dia sih, kan ibu tau sendiri dia itu susah di atur".keluh arnav.

"Nak, kamu tidak boleh begitu. Dia itu masih saudara mu biarpun saudara jauh." Sambung ayahnya arnav.

"ya sudahlah aku mau bersih bersih dulu"

Orang tua arnav mengangguk.

Arnav Malas memikirkan Tina pasti dia akan membuat ulah.

"Hallo bibi" ucap Tina muncul di belakang pintu

"Eh sayang kamu sudah sampai, Sini duduk duduk. Apa dijalan tadi ada kendala ?" Tanya ibunya arnav, sementara ayahnya hanya diam melihat interaksi keduanya.

"Tidak bibi semuanya aman, hallo om apa kabar ?"

"Om baik Tina" jawab ayah arnav.

"Arnav mana bi ?"

"Ada dikamarnya"

"Ya sudah aku mau menyapa arnav dulu ya, kamarku masih ditempat biasa kan bi ?"

"Iya nak, kamu istirahat langsung saja pasti lelah kan ?"

"Iya bibi maaf ya tidak bisa cerita sekarang"

"Tidak apa apa, sudah sana masuk"

Kok ponsel Lia tidak aktif ya ?

Arnav bergugam sendiri di kamar ya.

"Hai arnav"

"Hhhmmm"

" Kamu tidak menyapaku ar ?" Protes tina

"Aku ngantuk tin, kamu juga pasti lelah kan jadi silahkan kembali ke kamarmu."

"Yahhh arnav aku masih mau bercerita denganmu." Rengek Tina lagi.

" Bisa besok Tina, sekarang kamu keluar ya"

Setelah Tina keluar, arnav kembali menelpon Liana namun tidak aktif juga.

Anak itu kemana sih ?

Karena lelah arnav membaringkan diri di kamar tanpa mengunci pintu lebih dulu.

Hal ini dijadikan kesempatan oleh Tina untuk berbuat jahat. Karena dia sudah lama terobsesi pada arnav .

Ckrek... ckrek..

Tina mengambil beberapa foto saat arnav tidur dan dia berbaring disamping arnav tanpa sepengetahuan arnav .

************

Pagi hari yang lumayan cerah. Liana sudah bersiap siap sekolah.

"Apa kamu pergi bersama arnav nak ?" Tanya ayahnya.

"Tidak yah, Lia diantar ayah saja "

"Baiklah kalau begitu, Lia siap siap ya biar ayah antar"

"Ayah tidak ke cafe"

"Tidak nak, mama masih sangat lemas jadi ayah tidak tega meninggalkan mama sendiri dirumah, dan iya bibi belum sampai, hari ini Lia sarapan di sekolah saja ya"

Aku mengangguk lalu kekamar mencium mama dan langsung masuk mobil ayah.

Aku sempat melirik ke arah rumah arnav namun tidak ada motor ataupun mobil.

Apa arnav sudah berangkat ya ???