MY HANDSOME TARZAN

Jared memilih naik kembali ke atas dan membiarkan Thea bermain di bawah air terjun sepuasnya.

Jared membuka bajunya yang basah dan menaruhnya di atas batu agar sedikit kering. Dia juga membuka celana jeansnya dan kemudian mengambil kemeja keringnya yang disampirkan di atas kudanya lalu mengikatnya di pinggangnya.

"Boleh aku menggodamu, My Handsome Tarzan?" tanya Thea yang kini sudah ada di pinggir batu dekat Jared duduk.

Jared tersenyum miring. "Jangan salahkan aku jika aku nanti tergoda, Baby. Kau yang memancingku dan kau harus menikmatinya," jawab Jared meladeni tantangan Thea.

Thea tertawa pelan.

"Aku lelaki normal dan aku bisa sangat brutal nantinya jika kau selalu memancingku. Apakah kau selalu seperti pada banyak pria yang menarik perhatianmu?" tanya Jared.

"Tidak, aku hanya menggodamu saja. Biasanya para pria yang menggodaku," jawab Thea.

"Apakah hiburan bagimu jika menggodaku seperti itu?" tanya Jared lagi.

"Kau sebuah tantangan bagiku. Aku sangat bersemangat menggodamu," jawab Thea tersenyum usil.

"Mengapa kau tertarik menaklukkanku?" tanya Jared.

"Entahlah, ada sesuatu yang special darimu di mataku," sahut Thea.

"Sudah kubilang, jangan memakai hatimu jika ingin bermain bersamaku," ucap Jared.

"I'm a playgirl dan aku cukup paham hal itu," kata Thea.

"Jadi?" tanya Jared.

"Bagaimana jika kita meningkatkan permainan kita ke area atas bagian tubuhku?" ucap Thea frontal.

Jared mengangkat sebelah alisnya dan menatap mata Thea.

"Kau yakin? Yakinkan dirimu sebelum kita memulai ke tahap itu," kata Jared dengan santai.

"Aku yakin," sahut Thea.

Jared menggelengkan kepalanya.

"Ya, lalu daddy dan kakakmu datang kemari di saat aku sedang mencium dadamu dengan begitu panas. Kupastikan aku tak akan selamat setelah itu." Jared tertawa pelan.

Thea tertawa mendengar ucapan Jared yang sebenarnya memang benar adanya.

"Tidak, kau pasti selamat. Hanya saja kau tak akan bisa lari dari sebuah pernikahan. Kau harus menikahiku jika hal itu terjadi," jawab Thea menahan tawanya.

"Jadi kau ingin menjebakku ke jenjang pernikahan, Baby?" ucap Jared.

Thea hanya mengedikkan bahunya. Lalu dia berenang gaya punggung dan matanya masih melihat ke arah Jared.

"Aku menyukaimu dan ingin menikah denganmu karena kehidupanmu sangat menarik menurutku," kata Thea.

"Aku hanya iklan yang kebetulan lewat di depanmu. Kau akan bosan denganku setelah beberapa lama," ucap Jared yang cukup tahu sifat Thea yang masih suka bermain-main.

"Kau tak mengenalku, Honey," ujar Thea.

"Kau tak kedinginan? Udaranya semakin dingin," kata Jared mengalihkan pembicaraan mereka.

"Tidak, sudah kubilang aku cukup kuat bertahan di cuaca dingin. Aku bahkan pernah berenang ketika musim salju bersama saudara laki-lakiku," jawab Thea.

"Terserah kau saja," ucap Jared dan hanya memperhatikan Thea berenang.

Lalu Thea merasa melihat seekor ular yang berjalan dia atas air. "Apakah itu ular?" tanya Thea pada Jared dan Jared melihat ke arah pandangan Thea.

Lalu Jared berjalan ke arah ujung batu di mana ular itu baru turun ke air dan memegang ekornya dengan perlahan.

Setelah itu, Jared melempar ular itu dengan cukup jauh ke arah semak belukar.

"Apakah itu ular yang cukup berbahaya?" tanya Thea yang tak panik sama sekali.

"Tidak," jawab Jared dengan tenang karena dia sudah terbiasa melihat ular.

Thea mengangguk dan kembali berenang.

"Naiklah, bagaimana jika ada ular lagi?" ucap Jared.

"Ada kau yang menjagaku," jawab Thea santai.