Kisah perjalanan cinta seorang pengusaha muda Bima Mahadewa dengan seorang gadis yatim sederhana bernama Nelam Purnamasari.
Mereka dipertemukan karena suatu kesalahan.Di suatu malam, Bima yang di bawah pengaruh obat perangsang memperkosa Nelam. Sehingga perkosaan itu membuat Nelam hamil tanpa dia tahu siapa sosok yang telah memperkosanya sampai hamil.
Nelam sangat membenci janin yang berada dalam kandungannya karena janin itu yang telah membuat masa depannya hancur dan sosok ibu yang di cintai harus meninggal dunia karena shock melihat keadaan dirinya yang hamil tanpa suami.
Sampai bayi itu lahir dan tumbuh menjadi anak yang lucu. Namun Nelam tetap membencinya.
Sampai akhirnya hari naas pun terjadi,anaknya harus meregang nyawa karena menyelamatkannya dari kecelakaan. Tentu saja kejadian itu membuat Nelam merasa bersalah sampai harus mengalami depresi.
Bisakah Nelam sembuh dari depresinya?
Bagaimana takdir mempertemukan Bima dan Nelam?
Temui kisah seru mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengobatan Nelam
Bab 4
"..Darah Daging Yang Di Benci..."
Akhirnya bi Nur menyetujui permintaan Antasari dan Beni untuk mengobati Nelam...
Hanya satu keinginan bi Nur melihat kesembuhan keponakannya Nelam.. karena hanya Nelam keluarga satu satunya yang dia punya.
Setelah suami dan anaknya meninggal karena musibah kebakaran.bi Nur merasa hidup nya tiada artinya lagi.. beruntung dia masih mempunyai Sekar kakak yang sangat peduli dan memperhatikannya.
Sebelum Sekar menghembuskan napas terakhirnya,, dia meminta adiknya Nur untuk selalu menjaga putri nya Nelam apapun yang terjadi...
Seperti sekarang bi Nur akan selalu mendampingi Nelam apapun keadaan Nelam
Setelah semua siap, mereka pun meninggalkan rumah bi Nur dengan mobil Antasari.
Di tengah perjalanan mereka hanya diam dengan pikiran masing-masing.
Nelam tertidur pulas di pelukan bibi nya..dengan mata yang terpejam rapat seolah olah takut untuk terbuka.
Antasari menghela napas sambil matanya melihat ke arah Nelam yang tertidur pulas dipelukan bi Nur yang posisinya berada di kursi belakang kemudi..
."... Kalian akan tinggal di rumah saya
sampai Nelam benar benar sembuh..nanti Dokter Malik di bantu perawat untuk mengobati Nelam.."ucap Antasari.
"Di sana juga ada beberapa asisten rumah tangga yang akan membantu dan menyiapkan keperluan kalian..jadi tidak usah khawatir.."Ucap Antasari lagi.
"Terimakasih banyak..maaf merepotkan""Jawab bi Nur sambil mengelus kepala Nelam.""
"Sudah kewajiban kita sebagai manusia untuk saling membantu.."Jawab Antasari sambil tersenyum.
Antasari akan membawa Nelam dan bibinya ke rumah mewahnya yang lain
Tadinya dia ingin Nelam tinggal dirumah yang ditempati bersama istrinya..tapi dia khawatir istrinya tidak setuju, karena melihat kondisi istrinya yang masih syock dengan keadaan Bima putera mereka yang belum sadar sampai saat ini.
."....Dokter Malik adalah sahabat saya..dia Psikiater ternama... InsyaAllah dia bisa membantu kesembuhan Nelam.. "Antasari melanjutkan ucapannya.
."...Ya saya percayakan kesembuhan Nelam kepada bapak.. saya benar-benar mengucapkan banyak terimakasih ..".jawab bi Nur sambil mengangguk..
."...Sama sama kita akan melakukan yang terbaik untuk Nelam.., dengan kehadiran keluarga terdekat nya seperti bi Nur itu bisa membantu penyembuhan Nelam lebih cepat"Jawab Antasari sambil tersenyum..
2 jam perjalanan,, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang sangat besar dengan halaman yang luas serta pemandangan yang indah dan asri.
Antasari sengaja mendesain salah satu rumahnya ini seperti Villa-Villa yang berada dipuncak.
Karena ketika mereka merasa penat dengan kesibukan dan rutinitas sehari-hari dan ingin bebas dari kebisingan serta hiruk pikuk keramaian kota besar.. mereka tidak perlu jauh jauh mengunjungi Villa mereka yang ada di puncak.
Cukup mereka menghabiskan waktu berlibur di rumah ini saja,karena suasana di rumah ini begitu asri dan menenangkan hati,tentu saja bisa memberikan kenyamanan untuk orang-orang yang di tinggal di rumah ini.
Itulah salah satu alasan kenapa Antasari membawa Nelam ke rumah ini.
Karena Antasari tahu yang di butuhkan Nelam selain pengobatan adalah kenyamanan dan ketenangan.
Selain suasana yang mendukung untuk pengobatan dan perawatan Nelam,jarak yang tidak terlalu jauh memudahkan Antasari untuk mengunjungi dan memantau kesehatan Nelam.
Karena Antasari merasakan kalau Nelam adalah tanggung jawabnya..aneh bukan.. Antasaripun tidak tahu jawabannya..dia hanya mengikuti kata hatinya.
Sesampainya di depan rumah mereka langsung disambut Dokter Malik dan perawat yang sudah menunggu kedatangan mereka.
Saat bi Nur menyetujui pengobatan Nelam.. Antasari langsung memberikan kabar baik itu ke Dokter Malik.
"..Hallo Antasari sahabat ku..apa kabarmu ..?Sudah lama kita tidak berjumpa''Makin tua makin keren sekali diri mu???"Sapa Dokter Malik dengan banyak pertanyaan sambil berpelukan karena sudah hampir 1 bulan mereka tidak berjumpa.
."..Hello Dokter Malik yang super..super sibuk dan tidak pernah berubah selalu fruendly... Alhamdulillah baik...kamu sendiri apa kabar?...Smakin tua semakin manis saja mulut mu.?" Jawab Antasari..sambil membalas pelukan Dokter Malik.
"..Bisa saja kamu.."Ucap Dokter Malik sambil melepaskan pelukannya.
"...Aku baik juga ..ooh ya perkenalkan ini Mela perawat yang akan membantuku disini..."Dokter Malik memperkenalkan Mela...
"...Saya Mela pak..saya akan membantu Dokter Malik untuk merawat nona Nelam..".Mela mengangguk dan tersenyum...
".....Oke...saya ingin kamu benar benar membantu..menjaga dan merawat Nelam sampai sembuh..."balas Antasari...
Suster Mela pun mengangguk pasti sambil tersenyum.
"....Bi Inah....tolong antarkan mereka ke kamar yang sudah di siapkan..." Antasari menyuruh Asisten rumah tangganya yang bernama bi Inah untuk mengantar kan Nelam dan bi Nur ke kamar mereka yang berada di lantai atas.
.."...Baik tuan..."Bi Inah menjawab sambil mengangguk.
Bi Ina mengajak Nelam dan bi Nur ke atas untuk menuju kamar tidur mereka.
"Saya keatas dulu pak Antasari..dokter""Ucap suster Mela dengan penuh hormat.
Antasari dan Dokter Malik hanya mengangguk.
Mela pun menyusul Nelam dan bi Nur ke lantai atas.
Nelam berjalan dengan memegang erat tangan bibinya...
Entahlah...tiba tiba kebiasaan buruk Nelam setelah kepergian Yusuf.. seketika menghilang.
Biasanya Nelam yang selama seminggu bertingkah aneh, kadang -kadang tertawa sendiri.menangis sendiri kadang tiba-tiba menjerit histeris..tapi tidak untuk kali ini ,Nelam terlihat lebih tenang dan lebih banyak diam..hanya pandangannya saja seperti orang bingung..
Tapi Nelam merasakan suatu kenyamanan saat mendengar suara Antasari meskipun Nelam tidak berani menatap wajah lelaki setengah baya itu yang masih terlihat aura ketampanannya dan kewibawaannya.
Setelah Nelam dan bibinya naik ke atas ,..
Beni pamit kembali ke kantor.
"Saya pamit dulu pak Antasari..saya akan balik ke kantor""Ucap Beni
"Oke..kamu pakai saja mobil mana yang mau ke kantor..kamu tahu Khan di mana letak kuncinya???"Tanya Antasari
"Iya saya tahu pak""Jawab Beni.
"Oo iya Ben..saya ingin kamu terus mencari tahu tentang Nelam lebih banyak.."Ucap Antasari sambil menepuk pundak Beni
"Dan saya juga mau ada orang khusus yang merawat makam Yusuf dan rumah bi Nur..""Ucap Antasari lagi.
"Siap pak..saya berangkat sekarang.."Ucap Beni
"Good...be careful.. thanks Ben.."Ucap Antasari sambil menepuk kembali pundak Beni.
"Mari Dokter Malik.."Ucap Beni pamit kepada Dokter Malik sambil mengangguk.
Dokter Malik membalas anggukan Beni.
Dokter Malik memicingkan mata..sambil menatap curiga ke arah Antasari.
"Haiii... seorang Antasari begitu perhatiannya dengan seorang gadis yang baru di kenal..Ada apa ini?????Tanya Dokter Malik penuh selidik.
"Jangan bilang kamu tertarik dengan gadis itu??? Tanya Dokter Malik lagi.
"Haii Antasari..gadis itu terlalu muda,,dia lebih cocok jadi Puteri mu..,lebih baik kamu jodohkan saja dia sama Bima""Dokter Malik terus berkata sambil menggoda sahabatnya Antasari.
"Ada ada saja kau Malik.."Jawab Antasari sambil menggeleng gelengkan kepala nya.
"Aku menolong Nelam..karena gadis itu menderita dan kehilangan anak nya karena Bima""""Lanjut Antasari lagi.
"Kamu yakinn???Tanya Dokter Malik masih dengan menggoda.
"Sudahlah jangan bertanya aneh-aneh..ada yang ingin aku bicarakan padamu..ayoo kita ke sana..bi Inah sudah menyiapkan kopi dan cemilan.."Ucap Antasari sambil melangkah kan kaki nya ke Taman
Dokter Malik mengikuti Antasari.
Antasari mengajak Dokter Malik untuk duduk santai sambil di temani secangkir kopi panas dan cemilan yang disediakan bi Inah.
Tentunya dengan disuguhi pemandangan yang sangat mempesona dan memanjakan mata...taman bunga yang indah..kolam ikan besar yang di dalamnya terdapat ikan ikan koi yang cantik dan ada sedikit air terjun buatan dekat kolam ikan.. suasana yang benar benar indah dan nyaman
Mereka berdua duduk santai sambil menyesap kopi dan menyantap cemilan.
**************************************
Mau tau apa yang dibicarakan Antasari dan Dokter Malik...Next ya...
Jangan sampai ketinggalan bab selanjutnya
Terimakasih
Minta Vote..like dan komen
maaf kak baru bisa mampir dan lanjut baca cerita kakak