NovelToon NovelToon
KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Karir / Romansa
Popularitas:762
Nilai: 5
Nama Author: Jyoti_Pratibha

Bercerita tentang seorang pemuda yang ditinggal menikah oleh wanita pujaannya dengan sahabatnya sendiri. Lebih tepatnya wanita yang disukainya itu pasangan sahabatnya sendiri. Ia menyukai wanita itu karena ada hal istimewa yang ada di dalam wanita itu.

Berbagai cara, dia lakukan untuk melupakan wanita itu. Namun hasilnya nihil, dia sudah berusaha untuk melupakannya. Dan itu sulit baginya. Wanita itu terlalu membekas di hatinya.

Hingga akhirnya ia bertemu wanita lain yang membuatnya jatuh cinta. Wanita sederhana dan senyum manisnya, yang membuatnya jatuh cinta. Berbagai cara dia lakukan untuk menyatukan cintanya pada wanita itu. Namun lagi-lagi ada halangan besar yang menghalangi perbedaan mereka.

Lalu apa yang akan dilakukan pemuda itu? Apakah pemuda itu tetap melanjutkan pilihan hatinya?
Atau dia akan menyerah dan merelakan wanita itu bersama dengan yang lain?
Ingin tahu lebih lanjut ceritanya, jangan lupa untuk membaca kisah selengkapnya....

Happy reading....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jyoti_Pratibha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Hal yang dimulai dengan kebaikan memang akan berakhir indah. Namun ada saatnya jika melakukan kebaikan hendaknya memikirkan diri sendiri.

Banyak orang yang melakukan kebaikan namun tidak memikirkan diri sendiri. Hingga akhirnya terjerumus dalam hal tidak menyenangkan dan menyalahkan takdir yang tidak memihaknya.

Termasuk dalam hal berbagi. Terkadang tanpa disadari setiap orang, bahwa melakukan hal baik harus disertai akal agar tidak mudah dimanfaatkan oleh banyak orang.

Seperti halnya yang dilakukan Derandra sekarang. Dia Memnag akan melakukan kebaikan untuk warga desa disini, namun dirinya juga harus memikirkan hal lain. Karena tanggung jawabnya bukan soal berbagi kebaikan, namun ada banyak hal harus ia pertahankan selain berbagi kebaikan.

Derandra selalu mengedepankan prinsip terhadap dirinya sendiri bahwa ketika ingin berbagi kebaikan, hendaklah untuk memikirkan diri sendiri terlebih dahulu. Terdengar egois memang, namun jika melakukan kebaikan tanpa memikirkan perasaan sendiri. Sama saja dirinya membunuh perasaannya sendiri tanpa disadari.

Seperti yang dilakukannya saat ini, dia memang berniat membantu warga yang ada disini untuk memperbaiki jembatan. Namun dirinya juga harus memikirkan restoran yang dibangunnya di daerah ini.

Dia akan menyampaikan pendapat tentang pembangunan penginapan di daerah ini.

Wisata yang disuguhi di desa ini sangat menjanjikan baginya. Dan sangat disayangkan jika tidak ada yang mengetahui tempat seindah ini.

Dia akan menyampaikan usulan ini pada warga desa sini. Dia akan menarik investor untuk menanamkan sahamnya di sini, sekaligus untuk memberitahu mereka untuk menyumbangkan sebagian uangnya dalam pembangunan jembatan.

Dan hal ini akan sama-sama untung bagi kedua belah pihak. Antara warga desa serta pemilik bangunan penginapan itu.

“Selamat pagi semuanya”sapa Derandra pada beberapa warga yang berkumpul di depan bangunan restorannya.

“Pagi mas”jawab warga desa serempak.

“Hari ini saya mengumpulkan bapak-bapak semuanya karena ingin membahas tentang pembangunan jembatan”ucapnya. “Namun ada masalah kendala dalam pembangunan jembatan itu. Terutama dalam masalah konstruksinya.”

Derandra menampilkan gambar yang diambil Atlas ketika berkunjung kemari.

“Jembatan ini nantinya akan dibongkar semuanya dan dibangun jembatan baru, karena kondisi dan kekuatan jembatan ini sudah tidak layak. Takutnya nanti jika diperbaiki lagi akan menimbulkan korban. Jadi saya memutuskan untuk membangun jembatan ini ulang. Bapak-bapak bisa dilihat lebih dekat gambar disini.”

Derandra menjelaskan kekuatan bangunan itu dengan teliti pada warga yang ada disini.

Entah mereka paham atau tidak dirinya akan tetap menjelaskan semuanya agar mereka bisa menanggapi dengan benar.

Atlas sudah menjelaskan semuanya secara detail padanya, dan dia hanya menyampaikan poin-poinnya saja pada warga disini.

“Lalu bagaimana dengan biayanya mas? Bukankah nanti akan menghabiskan banyak jika dibongkar semuanya?”tanya salah satu warga pada Derandra.

“Untuk itu saya memiliki usulan pada bapak-bapak sekalian jika berkenan. Saya mengusulkan tentang desa wisata yang ada disini, dan juga saya akan membangun penginapan yang akan menarik wisatawan nantinya jika ingin berlama-lama disini. Dan penentuan tempat yang dijadikan desa wisata nantinya, silahkan bapak-bapak sekalian saja yang memilih. Saya akan mengikuti kemauan bapak-bapak sekalian”jelas Derandra pada warga desa.

Tampak di wajah para warga desa tidak menyetujui usulannya tentang wisata.

Mereka benar-benar berpegang teguh dengan prinsip mereka yang menolak desanya dijadikan wisata.

Entah itu dari faktor menjaga lingkungan, budaya, dan masih banyak lagi.

Derandra yang berada disana hanya berharap semoga para warga disini menyetujui keinginannya.

Warga desa saat ini sedang berunding satu sama lain tanpa melibatkannya. Derandra dan asistennya tetap berdoa semoga mereka menyetujui usulannya.

Mereka berdua seperti di kepung oleh warga desa karena melakukan tindak asusila di desa ini.

Namun ketika dia sedang tegang karena suasana antara warga desa dengan dirinya berubah tenang dengan kedatangan Veronica dari belakang.

“Ada apa?”tanya Veronica dari belakang tubuh Derandra.

“Astaga! Kamu mengagetkanku!”ucap Derandra dengan setengah teriak.

Veronica benar-benar mengagetkannya dan membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

Wanita itu pun duduk disamping Derandra dan menatap warga desa yang sedang berunding.

Entah apa yang mereka runding kan, dia akan menanyakannya pada Derandra.

“Apa yang mereka rundingkan? Dan juga mengapa ada gambar jembatan itu?”

“Aku sedang mengusulkan pada warga desa untuk menyetujui tentang desa wisata, karena jembatan itu. Kamu tahu jembatan itu adalah bangunan dari penjajahan dulu, karena tidak terawat dengan baik jembatan itu hampir roboh. Dan aku mengusulkan desa wisata karena ini nantinya untuk menarik investor yang ingin membantu membangun jembatan itu.”

“Lalu apa mereka menyetujui usulanku?”

“Belum, mereka masih merundingkannya. Semoga saja mereka menyetujui usulanku.”

Veronica menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Nampaknya untuk membuat desa ini menjadi desa wisata tidak mudah.

Warga desa seperti enggan untuk menyetujui usulan Derandra. Dia sebagai orang lama di desa ini tentu tahu bagaimana sifat mereka dan juga watak mereka.

Desa wisata bagi mereka hanya akan menggangu kehidupan lingkungan di desa ini. Bagi mereka menjaga lingkungan di desa ini adalah hal utama, karena alam adalah kebutuhan mereka.

Dan sudah semestinya mereka menjaga alam agar tidak dirusak oleh manusia serakah.

“Mohon maaf ya mas, bukannya kita mau menolak tentang desa wisata itu. Hanya saja apakah mungkin jika nanti penghasilan dari desa wisata itu dibagikan kepada warga sini? Secara masnya kan orang luar? Kepala desa sini juga tidak mungkin membagikan penghasilannya pada warga?”tanya salah satu warga desa.

Veronica yang menangkap maksud bapak itu pun paham.

Dia tahu bahwa nantinya penghasilan desa wisata tidak akan diberikan kepada warga desa sekitar, melainkan penghasilan itu akan diberikan kepada kepala desa yang berkuasa di desa ini.

“Andra maksud bapaknya itu, jika penghasilan desa wisata diberikan pada kepala desa. Nantinya penghasilan itu tidak akan sampai pada warga sekitar, dan para warga juga tidak mungkin meminta haknya pada kepala desa”jelas Veronica pada Derandra.

“Mengapa seperti itu?”tanya Derandra.

“Kekuasaan dan keserakahan”lirihnya. Derandra paham maksud Veronica.

“Ternyata ini yang membuat warga desa tidak ingin tempatnya dijadikan wisata”batin Derandra.

“Kalau untuk pembagian penghasilan nanti saya akan rundingkan dengan asisten saya dulu. Dan mungkin saya akan menyuruh orang saya untuk membagikan penghasilan pada warga desa setempat, nanti saya rundingkan dulu dengan asisten saya. Tapi bapak-bapak sekalian setuju dengan usulan saya kan?”

Para warga setuju dengan usulan Derandra. Apa yang diucapkan Derandra seperti harapan terkabul setelah sekian lamanya.

Warga yang berkumpul menyambut usulan Derandra. Mereka satu persatu mengucapkan terima kasih terhadapnya. Dan tak lupa memeluk tubuh Derandra.

Derandra yang melihat itu, tersenyum haru. Ia tak menyangka niatnya bisa disambut dengan baik oleh mereka. Dan usulannya. Derandra benar-benar merasa bersyukur sekarang.

Veronica yang melihat itu juga menyunggingkan senyumnya. Dia juga tak menyangka akan ada orang yang benar-benar memperbaiki jembatan itu.

Sudah terlalu lama jembatan itu rapuh dan tidak ada yang ingin memperbaiki dari dinas.

Dan juga sudah terlalu banyak orang yang memiliki niat sama seperti Derandra, tapi hanya ucapan belaka.

Dan sekarang dirinya bersyukur bahwa ada orang-orang baik seperti Derandra yang ingin membantu permasalahan desa ini.

Ia benar-benar bersyukur akan hal itu.

ΩΩΩΩ

“Aku masih penasaran dengan alasan penolakan warga sekitar.”

“Apa yang membuatmu penasaran?”

“Tentang desa wisata, bukankah itu menguntungkan bagi desa ini jika dilakukan?”

“Kamu benar, memang menguntungkan bagi warga sekitar. Tapi bagi yang memiliki kekuasaan saja.”

“Maksudnya?”

“Usulanmu tadi sebenarnya sudah pernah dilaksanakan oleh desa lain. Hanya saja keuntungan itu tidak pernah dibagi oleh kepala desa itu. Dan juga desa wisata itu hanya menimbulkan kerusakan lingkungan. Makanya dari itu warga desa sini menolak jika desanya di jadikan tempat wisata.”

“Tapi itu kan di desa lain, bukan di desa ini?”

Veronica tersenyum mendengar pertanyaan Derandra. Dia pun berlari ke tempat gubuk kecil yang ada di pinggir sawah. Derandra yang melihat itu mengikutinya dari belakang.

“Dasar anak kota”ucapnya dengan mengosek kepala Derandra. “Jika kamu menyamakan hal ini dengan di kota, mungkin aku akan memukulmu terlebih dahulu sebelum warga desa.”

“Sakit Veron”keluh Derandra yang mengusap kepalanya karena kosekan Veronica.

Veronica hanya terkekeh mendengar keluhan Derandra. “Gini ya Andra, ibaratnya warga desa sini mengambil hikmahnya dari desa sebelah. Bahwa tak selamanya yang menguntungkan itu baik untuk lingkungan sekitar. Kamu tahu sendirikan bahwa menjaga lingkungan adalah kewajiban kita sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal. Dan warga desa menolak adanya desa wisata adalah karena kepala desa sini sangat tidak jujur dalam bekerja.”

“Lalu mengapa warga desa memilihnya jika orang itu tidak bekerja dengan baik?”

“Kekuasaan dan juga rayuan mulut maut yang manis di depan. Tahukan artinya?”

Derandra mengangguk-anggukan kepalanya. Warga desa ini hanya ingin melindungi alam yang sudah ada sebelum mereka disini.

Tindakan yang dilakukan warga desa ini adalah hal yang benar. Mereka hanya berusaha untuk melindungi alam sekitar dari manusia rakus seperti kepala desa sini.

Ucapan janji manis dan rayuan maut hanya akan diucap bukan untuk dilaksanakan.

Beruntungnya warga desa sini tidak begitu bodoh dalam menanggapi hal ini. Hingga akhirnya desa ini masih sangat asri dari gedung-gedung tinggi.

“Kamu tahu Andra alasan warga sini menolak desa wisata bukan cuma untuk melindungi alam disini. Warga desa pernah melakukan kesalahan saat itu tentang pemilihan kepala desa. Saat itu kepala desa sangat menjanjikan dalam berpromosi. Kepala desa itu juga menjanjikan tentang pembentukan organisasi masyarakat untuk mengamankan desa ini dari maling. Tapi seperti yang ku ucapkan tadi, rayuan maut.”

Veronica mengambil buah ceri yang berada di dekat gubuk mereka. Dia menaiki pagar gubuk itu agar bisa meraih buah ceri itu.

“Hingga kepala desa itu membuat kekuasaan dengan organisasi yang dibentuknya. Akhirnya membuat warga sekitar tidak memiliki daya untuk melawan kepala desa itu. Janji yang dia ucapkan untuk perlindungan desa ini hanyalah ucapan semu yang tidak akan dikerjakan.”

“Apa warga sekitar tidak ingin melawan mereka? Bukankah itu merugikan warga sekitar jika hanya organisasi yang dibuat kepala desa tidak bermanfaat?”

“Pernah, tapi kamu tahu sendirikan? Tidak semudah itu untuk meruntuhkan kekuasaan mereka. Ada salah satu warga yang mencoba berontak, tapi ya gitu ujungnya warga itu mengalami tonjokan dari orang-orang organisasi itu.”

“Manusia tidak tau diri.”

Terkadang menjadi orang pemberani dan jujur adalah suatu hal langka di negara ini. Menjadi jujur tidak selamanya baik jika ingin hidup baik-baik saja di negara ini.

Bersikap jujur dan berani adalah suatu tindakan yang bagus jika dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai power kuat.

Namun jika tidak, orang itu hanya dianggap semut yang baik untuk di injak oleh sekawan monyet rakus.

Menjadi jujur dan berani adalah sikap yang bagus untuk dijalankan di kehidupan nyata.

Hanya saja setiap kehidupan pasti ada orang-orang munafik yang akan menghancurkan sifat itu. Mempunyai sifat seperti itu adalah impian semua orang, termasuk Derandra.

Selama ini Derandra selalu bersikap jujur terhadap dirinya sendiri serta klien yang ingin bekerja sama dengannya.

Dia akan mengedepankan kualitas daripada kuantitas dari dirinya.

Kualitas diri adalah hal bagus untuk mempunyai wawasan tinggi terhadap pengetahuan.

“Oh ya kalau boleh tahu, kapan kamu balik ke kota? Tidak mungkinkan kamu lama disini?”tanya Veronica.

“Dua hari lagi mungkin jika tidak ada halangan disini”jawab Derandra. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh pemandangan yang ada di depannya. “Kalau kamu?”tanyanya balik.

“Mungkin besok, aku juga tidak bisa berlama-lama di rumah sangat melelahkan jika hanya berdiam diri dirumah”jawab Veronica seadanya.

“Kamu aneh ya, disaat orang lain ingin diberi libur panjang untuk mengistirahatkan tubuhnya. Ini malah sebaliknya”ucap Derandra dengan tertawa kecil.

“Iya juga ya, kalau dipikir-pikir. Tapi mau gimana lagi, bingung juga jelasinnya gimana. Tubuhku sudah terlalu biasa untuk bekerja keras, tapi jika tidak ada pekerjaan tubuhku akan cepat lelah dan ingin kembali ke aktivitas lama. Dan itu sangat menyenangkan bagiku.”

“Mengapa seperti itu?”

“Ya karena itu tadi, aktivitas yang awalnya berat dijalani maka akan terbiasa dengan aktivitas itu meskipun terpaksa. Dan aku mengalami fase ini.”

“Iya juga.”

Mengerjakan sesuatu jika tidak disukai memang akan berat sebelah untuk melakukannya. Namun jika diteliti lagi, aktivitas yang sering dilakukan berulang-kali maka akan terbiasa dengan aktivitas itu.

Meskipun berat diawal, tapi lama-lama akan terbiasa dengan aktivitas itu. Dan akan merindukan aktivitas itu ketika sedang beristirahat.

“Lalu bagaimana denganmu? Aktivitas yang kamu kerjakan seharian? Pasti menyenangkan dengan berdiam diri di depan komputer sambil mengerjakan pekerjaan dengan duduk?”tanya Veronica.

Derandra menghela napasnya. “Tidak juga, terkadang aku ingin bekerja yang menghabiskan banyak waktu dengan berjalan. Sesekali sambil olahraga, dan juga melatih otot pertahanan diri. Benarkan?”tanyanya dengan menaikkan alisnya sebelah.

Veronica yang melihat itu berdecih. Derandra sangat tidak pantas dengan ekspresi seperti itu.

“Dulu aku selalu berpikir bahwa bekerja dengan mata yang terus menatap di layar komputer itu adalah hal yang menyenangkan.”

“Tidak juga, terkadang mata yang menatap di layar komputer juga tidak baik untuk kesehatan.”

“Benar juga, tapi bukankah itu adalah hal biasa bagi kamu pekerja kantoran?”

“Yah memang hal biasa, namun juga tidak enak jika tidak banyak bergerak. Untuk itu aku selalu olahraga pagi agar tubuhku tidak terlalu lelah ketika di ajak duduk.”

“Aku juga berolahraga setiap pagi tau, jangan mentang-mentang kamu pekerja kantoran bahwa pekerja lain tidak berolahraga ya!?”

Derandra tertawa mendengar ucapan Veronica. Dia tidak menyangka akan mendapat intimidasi dari perempuan yang baru ditemuinya. Sekaligus tour guide nya di desa ini.

“Unik”gumamnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!