NovelToon NovelToon
Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Nilai Penyembuh Dari Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Enemy to Lovers
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Mara, gadis yang terbaring koma berbulan-bulan, terpaksa harus menerima tawaran sesuatu yang disebut "sistem", yang di mana dia harus pergi ke dunia novel untuk meningkatkan nilai baik antagonis sebagai ganti tubuh aslinya tersembuhkan perlahan. Hanya saja, sang target merupakan orang sangat sulit didekati, paranoid, dan dibenci banyak orang.
______

Suatu hari, Mara menyelesaikan tugasnya dan akan pergi. Tapi tiba-tiba dia ditangkap pria menakutkan yang telah dia jinakkan.

"Jangan berpikir kamu bisa memanjat jurang gelap yang telanjur kamu lompati sesuka hati!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman Kepercayaan?

Mara sangat terkejut bahwa tempat tinggal Rahan berada disekitar mall itu.

"Ingin ke rumah sakit saja?" tanyanya dengan langkah berhenti.

Mara menggeleng keras. "Aku ingin ke rumahmu!"

Melihat wajah yang awalnya menangis dan murung, kini berseri bahagia, Rahan menatapnya sejenak dan bertanya pelan. "Sangat ingin?"

"Ya!"

"Tempatku sempit."

"Tidak apa-apa!"

"Mara."

Mara terbelalak dengan mulut menganga takjub mendengar Rahan memanggil namanya untuk pertama kali. Ia sangat bersemangat sehingga suaranya meninggi. "Ya?!"

"Apakah kamu tahu arti seorang gadis mengunjungi tempat tinggal lelaki lajang sendirian?"

Mara berpikir sejenak dan bertanya polos. "Apa masalahnya?"

"Apa kamu tidak khawatir aku akan melakukan sesuatu yang buruk padamu?"

Mara mengedikkan bahu dan bertanya santai. "Apa contohnya?"

"Seperti memutilasimu, memasukkan dalam koper dan membuangmu ke laut."

Mara langsung merinding. Tapi saat melihat wajah tampan datarnya di bawah topi, ia berkata tertawa dan berkata dengan nada menggoda. "Aku tak percaya wajah tampan ini akan melakukan hal buruk itu padaku!"

"Apa orang dengan wajah tampan tidak bisa membunuh seseorang?"

"Bisa, namun orang wajah tampan itu bukan kamu. Seburuk apapun karaktermu, aku percaya kamu tidak akan melakukan tindakan psikopat itu."

Langkah Rahan memelan dan menatapnya. "Percaya? Apa yang membuatmu percaya padaku?"

"Apa aku membutuhkan alasan juga untuk mempercayai seseorang? Tentu saja aku percaya karena itu kamu. Tidak ada alasan lain."

Rahan terdiam beberapa saat membuat udara hening. Mara yang merasa canggung dan malu sendiri, mengerucutkan bibirnya. "Jangan mengabaikanku!"

Rahan tetap bergeming sampai keduanya masuk ke sebuah gedung berlantai sepuluh. Mara celangak-celinguk sambil berpikir bahwa tempat ini tiga kali lipat lebih baik daripada rumah Rahan di perkumuhan itu. Keduanya melewati lorong sunyi karena langit sudah gelap menjelang malam.

Mara yang merasa agak trauma dengan tempat gelap seperti itu, tanpa sadar meringkuk memegang erat lengan Rahan.

"Takut?" tanyanya rendah ke telinganya.

Mara mengangguk jujur.

"Ingin tahu contoh lain yang lebih menyenangkan daripada dimutilasi?"

"Jangan membahas itu!" Mara merasa punggungnya mendingin dan memukul pelan Rahan sebagai teguran.

Saat Rahan terkekeh, Mara hanya merasa semakin merinding. Lalu keduanya masuk ke sebuah pintu yang tidak lain adalah tempat tinggal Rahan.

Berbeda dengan lorongnya yang sunyi dan agak menakutkan, saat masuk ke apartemen kecil itu, dalamnya tidak sesempit yang dibayangkan. Mara bisa melihatnya dari cahaya senja yang belum sepenuhnya gelap di jendela balkon.

Tiba-tiba tubuhnya diletakkan di sofa. Tapi, orang yang meletakkan sama sekali tak beranjak dan malah menindih Mara hingga terjepit antara sofa dan tubuh sebesar itu.

"Kamu sangat berat! Bangunlah!" Mara mencoba mendorongnya, tapi dia merasa kehilangan nafas dikala semakin berjuang. Posisi ini sangat—jika seandainya ada orang lain yang melihat, terlebih lampunya belum dinyalakan, pasti akan salah paham.

"Biarkan seperti ini. Bukankah kamu percaya padaku bahwa aku tidak akan melakukan apapun?"

Mara akhirnya tidak mendorongnya. Namun, ia merasa sesak nafas karena berat badannya!

"Sulit bernafas?" Rahan tiba-tuba mengangkat kepala membuat posisi wajah keduanya sangat dekat.

Mara mengangguk.

"Biarkan aku membantumu."

"Memban—hmp!" Mara terbelalak syok dengan sentuhan lembut di bibirnya. Ia melihat hanya dengan beberapa senti mata gelap itu. Dia tidak percaya Rahan akan menciumnya!

"Hei, buka mulutmu agar udaranya masuk."

Mara patuh tanpa sadar. Ia langsung seperti merasa tersengat listrik saat benda basah menyelinap ke dalam mulutnya sembari memberinya udara. Tangan besar memegang belakang kepalanya membuat ciuman itu semakin dalam. Wajah Mara memanas.

Mara sampai lupa bernafas, jantungnya berdegup begitu kencang hingga bisa terdengar. Apa ini mimpi? Rahan asli mustahil melakukan hal ini padanya!

Setelah beberapa detik kemudian, Rahan mulai menjauhkan wajahnya dan tidak melihat kebencian atau rasa jijik pada mata basah itu. Hanya gemetar malu dengan wajah memerah. Ia menelan ludah dan merasa dirinya di luar kendali.

"Lihat? Aku melakukan hal yang kamu percayai aku tidak akan melakukannya. Bagaimana? Apa kamu masih percaya?"

Mara yang masih terkaget-kaget dan memastikan apakah ini mimpi atau bukan, hanya terdiam dengan wajah berpaling tersipu. Tapi Rahan menganggapnya itu penolakan sehingga matanya langsung gelap.

Ia berkata dingin menusuk. "Jangan bicara lagi suatu perkataan yang membohongi dirimu sendiri. Aku tahu kamu tidak pernah percaya padaku, dan hanya mendekatiku karena suatu alasan."

Mara tercengang dengan perubahan ekspresi dan tindakannya. Melihatnya akan pergi, ia langsung menahan tangannya erat. "Apa yang kamu katakan?! Kenapa kamu sendiri tidak pernah mempercayaiku?!"

Jika emosi Rahan yang tidak stabil, maka dia sendiri yang harus menstabilkan emosi diri sendiri. Mara menarik nafas dalam-dalam.

Ia menatapnya memelas dan berkata menyedihkan. "Kakiku terasa sangat sakit. Apa aku tidak akan pernah bisa berjalan lagi?"

Rahan berdiri kaku. Lalu ia berkata tanpa menoleh. "Aku akan mengambil obat. Tunggulah sebentar."

Mara dengan enggan melepaskan tangannya. Mendengar nilainya naik turun sejak tadi, ia merasa tidak nyaman. Untuk saat ini, Mara membuat permintaan pada sistem. "Sistem, bisakah kamu mematikan pemberitahuan nilai?"

Sistem menjawab. "Tentu saja. Sampai kapan?"

"Sampai aku menginginkannya nanti."

Ini akan sulit. Ia tahu nilainya mudah turun, dan itu membuatnya akan mudah menyerah dan sangat berpengaruh pada suasana hatinya. Lebih baik dimatikan saja sampai ia merasa siap untuk mendengar nilainya lagi.

"Bip—nilai saat ini 22. Apa Anda yakin ingin mematikan pemberitahuan nilai dari sistem?"

"Ya."

Tak peduli berapa lama ia mematikannya, ia harus mendapat setidaknya 50 lebih nilai target!!

Tiba-tiba Mara merasakan benda di kantungnya bergetar. Itu adalah ponselnya! Melihat siapa yang menelepon, Mara menepuk dahinya dengan panik.

Sudah pukul 18.30, dan ada lima telepon tak terjawab dari ayahnya!!

Tamatlah riwayatnya!

1
Lippe
author hiatus atau emang mau berhenti bikin cerita? Aku rindu berat /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
selir Caesars
thorrrrrr upppppp ya Alloh
selir Caesars
thorr tenggelam kemana kau thorrr kok ga upp,thorrrrrrr uppppppo dongggggggg
fiza
Lumayan
Xi Feng Jiu
Gw bolak balik noveltoon cuman nunggu nih cerita doang, authornya kemana nih😭
Xi Feng Jiu
Kapan up kak😭
Alfiananda Puspita
author nya lagi bertapa
Alfiananda Puspita
Lamak juga ya gaes wkwk
Alfiananda Puspita
author nya ngilang lama banget ya hehehhee
Alfiananda Puspita
sabar banget Ya Allah ini
Alfiananda Puspita
masih menunggu author nya update
Alfiananda Puspita
masih menunggu update an
Alfiananda Puspita
yah belum update
putri dwi tania
lanjut kak
Alfiananda Puspita
dulu mba penulis nya sering update, sekarang kenapa ya?
Reni Purnama Sari
bagus lanjut kk
Alfiananda Puspita
gabut banget bolak-balik nungguin mba penulis update wkwk
Alfiananda Puspita
gara2 liat kim mingyu versi rambut cepak, ak slalu bayangin arhan kayak beliau wkwkwk
ganteng, gapura kabupaten, tiang listrik, bisa masak wkwkwk
Xi Feng Jiu: Rahan gak sih kak
total 1 replies
Alfiananda Puspita
rajin komen sama kasih gift, biar mba penulis rajin update wkwk
Alfiananda Puspita
masih memantau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!