Dark Romance !!
Judul dan sinopsis berganti.
Bagi Angie, Ryan adalah sosok lelaki gila yang tidak waras, yang tertawa puas setelah membunuh orang tua dan kakaknya sendiri.
Tapi kemudian, tragedi perayaan malam itu, membuat Angie mabuk dan tidur dengan Ryan hingga hamil. Awalnya, Angie ingin menyembunyikan kehamilannya dari Ryan, tapi..
“Kau pikir kau bisa menyembunyikan kehamilan dariku ?! Aku akan tetap bertanggung jawab dan menikahimu, sayang~” Ujar Ryan menyeringai dengan licik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Twentieth Nine : si licik Tom 2
“Tom, dengarkan aku..”
“Aku lebih suka mendengarkan suara d*s***nmu.” Ujar Tom tangannya mengamati tubuh Angie yang sedikit terbuka akibat kancing bajunya sudah di buka oleh Tom sendiri, sementara Angie menggerakkan tubuhnya seakan dirinya hendak melepaskan diri dari Tom, meskipun itu sia-sia saja.
“Sejak kapan ??”
“Apanya ??”
“Sejak kapan kau menguntit dan mengambil gambarku secara diam-diam ??”
“Hmm~ aku lupa sayang, sudah lama.. Saat kau masih memiliki status hubungan dengan lelaki itu.” Ucapan Tom terdengar tidak suka saat menyebutkan lelaki itu.
Pasti yang dimaksud adalah Keiko. Batin Angie mengingat mantan pertamanya itu, meskipun mantan pertama tapi Keiko sendiri bukanlah cinta pertama Angie.
Ya, Angie dan Keiko dulu berpacaran tapi bukan karena cinta pada pandangan yang pertama. Melainkan Keiko adalah sosok lelaki yang begitu menyukai Angie, dia rela melakukan segala sesuatu untuk Angie, awalnya Angie ragu menjalin hubungan dengan Keiko.
Tetapi lelaki itu bersikeras dan mencoba agar Angie jatuh hati kepadanya, nyatanya 7 tahun dalam hubungan, Angie belum bisa merasakan kehangatan cinta dari Keiko, tapi anehnya banyak sekali yang cemburu dengan Keiko. Awalnya Tom, kini Ryan. Ya, Tom dulu juga sangat membenci dan terlihat sangat iri dengan Keiko.
“Disaat itu, aku mencoba mencari tahu segala sesuatu tentangmu, hingga aku mendapatkan kesempatan meskipun hanya mengambil gambarmu dari kejauhan.” Ujar Tom mulai menceritakan masa lalu, Angie terpaku disana. Entah siapakah yang lebih parah, apakah Ryan ataukah Tom ??
Astaga dirinya dikelilingi lelaki creepy yang menakutkan, dan begitu terobsesi kepadanya hingga melakukan hal nekad sekalipun. Ya, meskipun Angie memergoki Ryan mengambil gambarnya saat masih SMP, dan hasil gambarnya tidak vulgar seperti milik Tom. Tapi Angie tetap waspada, mungkin Ryan juga menyimpan beberapa fotonya yang tidak menggunakan pakaian, astaga.. Membayangkan semua itu, membuat Angie menjadi semakin takut.
“Kau benar-benar sakit jiwa..” Ujar Angie secara frontal begitu saja, saat Tom berada didepannya, tapi Angie terlihat santai seakan dirinya sengaja mengatakan itu dihadapan Tom, sementara Tom malah tertawa geli disana.
“Ya, aku semakin sakit. Saat tahu, kau menikah dengan lelaki lain selain diriku, Angie.” Ujar Tom mulai merubah nada bicaranya itu, tapi Angie tidak takut, meskipun dalam kondisi dirinya terjebak oleh Tom.
“Aku bersyukur karena jatuh ke tangan Ryan, daripadamu.”
“Berhenti memujinya !! Tidak ada bedanya antara dia dan aku !! Ryan membunuh keluarganya sendiri demi seluruh harta kekayaan Keluarga Manchelson, dan kau membandingkan aku dengan seorang pembunuh ?!” Ujar Tom dengan nada kesalnya.
“Seorang pembunuh lebih baik daripada seorang perebut istri, Tuan Tom.”
Sebuah suara dingin terdengar disana, Angie bersyukur karena Ryan kini muncul di sana. Berdiri di depan pintu dan tatapannya terlihat dingin dan tajam ke arah Tom, yang sudah menindih istrinya itu, dan bahkan kancing baju istrinya terbuka sedikit memperlihatkan tubuhnya kepada Tom. Ryan tidak suka itu, baginya Angie hanya boleh membuka dan memperlihatkan tubuh indah itu hanya kepadanya, sebagai suaminya.
Tom menolehkan kepalanya, tapi dirinya tidak terlihat takut sedikitpun, malah bertingkah santai dan kemudian berdiri menyapa Ryan yang terlihat benci dan marah kepadanya.
“Oh.. Tuan Ryan.. Senang bertemu anda.”
“Apa tujuanmu kemari ?!” Ujar Ryan tanpa basa-basi.
“Aku hanya sedang meniru sedikit dari tindakanmu itu.” Ujar Tom dengan nada meremehkan.
“Aku tidak ingat melakukan hal seperti itu, kepada kekasih ataupun istrimu.” Ujar Ryan dengan sinis disana.
“Memang tidak, tapi kau melakukannya dengan tunanganku.” Ujar Tom dengan menyeringai licik disana, sementara Ryan hanya tersenyum miring disana.
“Begitukah.. Tapi tunanganmu itu lebih mencintaiku daripadamu. Bukankah dia memberontak dan enggan dengan sentuhanmu.” Ujar Ryan menaikkan alisnya.
“Jika aku memasukkan obat perangsang ke dalam mulutnya, maka dia tidak akan memberontak.” Ujar Tom melirik ke arah Angie, perkataan itu semakin membuat Ryan semakin kesal, dan Angie semakin muak dengan Tom.
“Aku tidak ingat memberikan obat perangsang kepada tunanganmu.” Lanjut Ryan dengan ketus disana.
“Benarkah ?? Apakah malam itu kau tidak memberikan obat perangsang kepada tunanganku ?? Seingatku minuman pada pesta itu, tidak memiliki kadar alkohol yang tinggi. Nalar saja, sebuah rumah sakit jiwa khusus untuk para penjahat memberikan pesta dengan minuman beralkohol tinggi.” Ujar Tom, membuat Angie mau tidak mau memikirkan ulang masalah malam itu saat di pesta.
Hingga Angie ingat, jika pemilik rumah sakit itu adalah Ryan, sudah jelas jika acara itu dibuat untuk menjebaknya malam itu, dan mungkin yang dimaksud oleh Tom adalah bagaimana rumah sakit jiwa yang berisikan para penjahat memperbolehkan minuman tinggi alkohol di dalamnya, apakah Tom tidak tahu siapa pemilik rumah sakit itu ??
Ryan hanya menyeringai licik disana, “Jika seandainya kau tahu, siapa pemilik rumah sakit itu, maka kau tidak akan bertanya apapun.” Ujar Ryan dengan puas disana, sementara Angie terdiam, apakah itu artinya Ryan mengakui jika dia menjebak Angie pada malam itu hingga mereka tidur bersama ??
“Apakah kau menggunakan kekuasaanmu untuk mendapatkan apa yang kau mau ??!”
“Bukankah kau juga seperti itu, menggunakan uangmu untuk membeli Angie dari orang tuanya. Berkacalah Tuan Tom, kita tidak jauh berbeda, hanya saja aku menggunakan otakku dan pikiranku, tidak sepertimu.” Ujar Ryan dengan nada merendahkan Tom, membuat lelaki itu semakin kesal dan mengepalkan tangannya.
“Kau.. Kau tunggu saja.. Aku akan mendapatkan semuanya, termasuk Angie !!” Ujar Tom dengan kesal, sementara Ryan membukakan pintu kamarnya dengan lebar seakan mempersilakan tamunya itu untuk keluar dari kamarnya.
“Hmm~ silahkan keluar tuan, tidak perlu khawatir.. Angie sudah aman berada di sisiku dan tanganku, aku tidak membutuhkanmu untuk menjaga Angie.” Ujar Ryan dengan angkuhnya dan penuh kemenangan disana, sementara Tom semakin kesal, dia kemudian keluar dari ruangan itu.
Setelah Tom keluar dari sana, barulah Ryan menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Ryan mendekati Angie dengan nada sedikit khawatir.
“Kau baik-baik saja, apakah dia menyakitimu ??” Tanya Ryan memandang istrinya itu.
“Tid.. Tidak.. Dia tidak menyakitiku..” Ujar Angie, saat tangan Ryan memegang tangannya dan matanya menelusuri wajah dan juga bagian pakaian Angie, seakan khawatir jika Tom sudah menyakitinya dan membuatnya terluka.
“Hah.. S**l** itu benar-benar membuatku kesal, beruntung saja aku segera kembali.” Ujar Ryan dengan kesalnya, dia kemudian membenahi pakaian Angie supaya sedikit rapi.
“Apakah cemilanmu belum datang ?? Haruskah aku menelfon resepsionisnya lagi ??” Tanya Ryan memandangi sekitar dan menyadari jika tidak ada makanan ataupun minuman di dalam kamarnya. Angie menggelengkan kepalanya.
“Tidak apa.. Tidak usah... Dia.. Dia masuk dengan menyamar menjadi pelayan.” Ujar Angie sedikit was-was, karena Tom menjebaknya dengan suara khas resepsionis hotel.
Ryan kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya, dan hendak menyerahkan kepada Angie, sementara wanita itu membulatkan matanya menatap barang yang diberikan Ryan.
“Aku akan membekalimu ini, jika aku tidak ada dikamar, jadi kau bisa langsung menembaknya.” Ujar Ryan menunjukkan senjata pistol kepada Angie.
ceritanya bagus aku suka cmn bagian hamilnya yg kurang tepat sih..
semangat y thor💪
SPT nonton film beneran.