NovelToon NovelToon
Good Mother

Good Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: MayyChy-

Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Twenty Seven : Kelewat Sial

Veyra terisak di bawah pohon rindang di tengah taman sekitar komplek rumahnya. Ia enggan untuk pulang ke rumah, sebab ia belum bisa menerima apa yang telah terjadi hari ini.

"Lo kenapa?" Veyra yang sedari tadi menunduk menutup wajahnya sekarang mendongak ke arah suara yang tak asing di telinga nya.

"Bayu?" dengan sigap Veyra mengusap air matanya.

"Boleh gue duduk disini?"

"Ck, lo tu gimana sih? Ya boleh lah. Kaya bangku ini milik nenek moyang gue aja" Veyra terkekeh. "Sini-sini" Veyra pun menepuk bangku yang ia duduki.

"Lo kenapa hem?"

"Kenapa apanya? Gue gak kenapa-napa tuh" ucap Veyra acuh menatap jalan raya di depannya.

"Pinter banget sih akting nya" Bayu mengacak-acak rambut Veyra gemas.

Veyra mengembungkan pipinya atas tingkah Bayu. "Kok di berantakin sih"

"Ih lo lucu banget deh. Gue gemes jadinya" Bayu mencubit kedua pipi Veyra.

"Ba...yuuu!" Veyra sudah melotot ke arah Bayu sekarang. Bayu pun hanya menunjukkan cengir kudanya.

"Es krimm... Es krim..."

Eh, tukang es krim lewat. Kenapa harus es krim? Author juga heran deh, kebanyakan cerita novel pasti ada es krim nya. Back to story.

"Tunggu sini bentar ya" ucap Bayu dan di angguki oleh Veyra.

Bayu berlari ke arah penjual es krim. Ia membeli dua buah es krim cone rasa oreo dan silverqueen. "Mau yang mana?"

"Dua-dua nya boleh enggak?"

"Boleh, nih ambil aja" Bayu menyodorkan nya pada Veyra.

"Gue bercanda kali Bay, gue yang Silverqueen aja" kemudian Veyra mengambil es krim berkemasan coklat itu.

Veyra mulai memakan es krim nya. Di sela-sela makannya ia berucap pada Bayu. "Btw, makasih ya"

"Buat apa?" Bayu yang tengah menikmati es krim nya pun ikut menoleh pada Veyra. Begitupun Veyra menoleh ke arah Bayu.

"Semuanya" jawab Veyra.

"Hahahahaha!" Bayu ngakak elahh, Veyra sampai bingung dibuatnya.

"Lo kenapa dah?"

"Lo tu yang bikin gue ketawa" tangan Bayu mengusap lembut bibir Veyra yang belepotan karena es krim.

Sekarang jarak mereka dekat, bahkan sangat dekat. Hingga Veyra pun dapat merasakan nafas hangat Bayu.

Bayu semakin mendekatkan wajahnya, memangkas jarak diantara keduanya. Karena Veyra gugup ia menutup kedua matanya.

"Huhhhf" Bayu meniup wajah Veyra. "Enggak usah gugup gitu kali. Gue gak ngapa-ngapain lo kok" Bayu terkekeh.

"Siapa yang gugup coba, gue cuma deg-deg an aja tadi"

"Eh-eh tunggu, gue bilang apa tadi? Deg-deg an? Bego banget sih lo Vee pake bilang deg-deg an segala. Pasti Bayu ke ge-er an deh" batin Veyra dalam hati.

"Apa-apa? Ucapin sekali lagi deh" goda Bayu.

"Tuh kan ge-er, Mampus gue!"

Blushhh

"Apaan, gue bilang apa ya? Kayanya tadi ada cicak terbang deh" Veyra pura-pura amnesia.

"Sudah ku duga" ucap Bayu pelan.

"Maksud lo?" Veyra berkacak pinggang di depan Bayu.

"Lo tu emang pantes buat jadi aktris. Apa lagi jadi pemeran utamanya, beuhh mantap jiwa" Bayu menunjukkan kedua ibu jarinya.

Veyra menatap Bayu dengan mata berbinar. "Seriusan lo? Jadi gue pantes ya jadi aktris papan atas?"

"PAPAN KAYU! BHAHAHAHAHA!" Bayu berteriak di depan wajah Veyra, kemudian berlari se kencang-kencangnya.

"Eh, sini lo. Jangan kabur!" Veyra pun ikut mengejar Bayu.

"KEJAR GUE KALO BISA. WLEEE" Bayu menjulurkan lidahnya.

Veyra melepaskan sandal jepit yang ia pakai. Ia sengaja memakai sandal jepit karena agenda nya hanya menuju makam. Ia mengangkat sandalnya tinggi-tinggi ingin melemparkan nya pada Bayu.

Prangg!!!

Guk! Guk! Guk! Guk!

"Mampus gue, dalam hitungan tiga lari Vee!" ucap Veyra menyemangati diri sendiri.

Satu...

Dua...

Tig....AAAA!

"KABORRRRR!"

Veyra berlari secepat kilat. "Guk, guk, guk!"

Anjing itu masih mengejar Veyra. Berasa lomba lari marathon sama anjing deh gue, Batin Veyra.

"Huh...huh...huh... Sialan tu anjing, masih ngejar gue lagi. Gue capek!!!" dengan nafas memburu Veyra masih berlari.

Tiba-tiba brukk!

Veyra di tarik oleh Bayu dan jatuh menindihnya. Anjing itu sudah tidak mengejar Veyra lagi karena mereka bersembunyi di balik pohon. Posisi mereka sekarang adalah, Veyra di atas Bayu.

Keduanya saling tatap. Hingga tangan Bayu terulur untuk menyelipkan helaian rambut Veyra yang jatuh di depan wajahnya. Veyra masih terus menatap Bayu.

Bayu pun tersenyum jail. "Lo gak takut dede gue bangun apa?"

Veyra yang mengerti apa maksudnya sontak berdiri. Kemudian merapikan baju nya yang berantakan dan kotor.

"Sialan tu anjing!" umpat Veyra kesal.

"Salah sendiri, lo lempar sendal buat apa?"

"Buat gue kenain ke muka lo yang songong itu!" ketus Veyra karena saat ini sudah merasa kesal dengan Bayu.

"Tapi salah sasaran kan?" Bayu tertawa mengejek.

"Lo tu nyebelin banget sih!" tangan Veyra hendak menjambak rambut Bayu. Tetapi karena Bayu lebih tinggi darinya, ia merasa kesusahan untuk menggapainya. "Sini gak?"

"Enggak"

"Ih sini lo!"

"Enggak" Bayu terus menggoda Veyra.

"Ih, kalo lo gak mau gue jambak ya udah jangan ganggu gue terus. Gue gak akan mau jadi temen lo la-"

Cupp!

Bayu mencium kening Veyra. Veyra cengo, ia menghentikan aksinya. Bayu malah meledakkan tawa nya.

"BHAHAHAHA!"

"Anjirr lo!" tangan kiri Veyra memegang dahinya yang sempat di cium oleh Bayu dan tangan kanan nya ia gunakan untuk memukul Bayu.

Plakk!

"Aduhh, sakit kali Vee!"

"Rasain tuh!"

"Gue gak sengaja Vee. Sekali lagi boleh gak?" Bayu menampakkan wajah tengil nya.

"Sekali lagi, gue tonjok lo. Mau?" ancam Veyra.

"Iya iya ampun, cukup Dodi aja ya. Gue jangan"

Veyra tertawa. Bayu bisa membuatnya melupakan masalah nya sejenak. Setidaknya ia bisa tertawa lagi walaupun hanya sebentar.

"Gue seneng bisa buat lo ketawa lagi Vee, maafin gue karena gue belum bisa cerita sama lo tentang Risky. Gue masih pengen deket sama lo Vee"

"Udah sore nih, gue pulang ah" Veyra berjalan meninggalkan Bayu di tempat itu. Dengan segera Bayu menyusulnya.

"Eh, lo tu gak sopan banget ya? Masa pamitan sama orang kaya gitu" omel Bayu.

"Gue gak ada niat pamitan sama elo tuh" ucap Veyra di buat sedatar mungkin.

"Lo tu emang gak punya sopan santun ya" Bayu langsung menggendong tubuh Veyra ala bridak style.

"Kyaaa! Bayuuu! Turunin gue gak?!" seolah pria tuli, Bayu tidak menggubris perkataan Veyra.

"Bayuuu! Gue bilang turunin gue!" Veyra memberontak dalam gendongan Bayu.

Bayu pun mengalah, ia menurunkan tubuh Veyra. Kebetulan ia menurunkan Veyra pada kerikil-kerikil yang mungkin saja tajam.

"Aww!!" pekik Veyra.

"Makanya kalo di bilangin tu jangan batu! Lo gak pake sendal, makanya gue gendong" Bayu kemudian berjongkok di Hadapan Veyra. "Naik!" titahnya.

Veyra mengerucutkan bibirnya. Kemudian ia menaiki punggung Bayu. "Berasa kura-kura ninja deh gue" ucap Bayu.

"Kura-kura gak denger gue" balas Veyra.

"PURA-PURA BUAMBANKK!" Bayu setengah berteriak.

"Apanya yang pura-pura?"

Veyra ngeselin mode on,-

"Alah kagak tau deh gue, capek ngomong sama lo"

"Emang nya gue berat apa? Pake acara capek segala" Veyra masih saja menjawab.

"Mirorr puteri, lo tu gendats tau gak" Veyra melotot meskipun Bayu tidak dapat melihatnya, karena Bayu sedang menggendong nya.

"Fiks! Gue ngambek!" Akhirnya Bayu diam. Menanggapi Veyra tidak akan ada habisnya. Memang dirinya dan Veyra itu seperti kucing dan tikus, kadang berantem kadang baikan kadang juga romantis.

Bayu menyukai keadaan saat ini. Dimana ia sangat dekat dengan Veyra, meskipun bukan sebagai pacar. Setidaknya ia bisa menjaga Veyra dari dekat, itu saja sudah cukup.

...----------------...

Hayoo ngaku, siapa yang baper di part ini? Hihihi

Jangan lupa like, komen yaa. Dibantu follow juga akun author iniw. Cmiww✨

To be continued…

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Victor
Woww! 😍
Ryoma Echizen
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
Takahashi HitomiLửa
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!