NovelToon NovelToon
Sorry, I Hurt You

Sorry, I Hurt You

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Paksaan Terbalik
Popularitas:994.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brakk" dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar.

"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor,"

"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.

Zico berniat menikahi Talitha, gadis yang pernah menyelamatkan nyawanya. Namun Delia mengadukan tentang keburukan Talitha, pada orang tua Zico, hingga Zico dipaksa menikah dengan Delia yang sudah sejak SMA tinggal bersama orang tuanya karena tak lagi memiliki keluarga.

Zico berusaha membuat Delia menyerah menjadi istrinya. Ia tidak memperlakukan Delia selayaknya seorang istri.

Akankah Delia bertahan dengan Zico? Apakah Zico akan tetap menyukai Talitha yang pernah menyelamatkan nyawanya?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Hampir Saja

Zico sedikit terkejut mendengar keinginan Delia. Zico tak menyangka Delia memiliki keinginan seperti itu. Pada akhirnya Zico menghela napas panjang.

"Mana bisa aku bersikap sama kamu seperti papa bersikap sama mama? Papa dan mama itu saling mencintai, beda sama kita yang menikah karena terpaksa," sahut Zico.

"Kalau begitu, jangan pernah berharap aku akan menurut sama kakak. Kakak belum mencoba, tapi kakak sudah memutuskan kalau kakak nggak bisa, menyerah sebelum berperang. Laki-laki macam apa kakak ini?" cibir Delia kecewa.

"Kamu ini, ya! Bagaimana pun aku adalah suami kamu yang sah di mata hukum dan agama. Seharusnya kamu berperilaku sebagaimana seorang istri yang baik dan menurut pada suami," ujar Zico kesal karena Delia selalu saja melontarkan kata-kata yang membuat dirinya menjadi emosi.

"Bagaimana aku mau menurut sama kakak, kalau kakak saja bersikap kasar sama aku?" balas Delia acuh.

"Kalau kamu nggak suka melawan sama aku, mana mungkin aku bersikap kasar sama kamu?" kilah Zico.

"Kakak selalu saja begitu. Kakak selalu membenarkan perbuatan kakak. Jika kakak terus seperti ini, maka tidak akan ada harapan bahagia di dalam pernikahan ini. Dari pada tak ada yang bahagia dalam hubungan ini, sebaiknya kita akhiri saja sampai disini," ujar Delia yang merasa jenuh berdebat dengan Zico.

"Mana bisa seperti itu? Pernikahan kita bahkan belum genap satu minggu, dan kamu sudah ingin kita berpisah? Apa kamu sengaja ingin membuat aku dibenci orang tuaku? Kamu merasa berada di atas angin, hingga kamu mengambil keputusan sesuka hatimu? Apa kamu nggak mikir gimana perasaan papa dan mama dan gimana kecewanya mereka?" ketus Zico merasa kesal.

"Kenapa aku harus terus memikirkan perasaan orang tua kakak, jika sedikit saja kakak nggak pernah mau memikirkan perasaanku? Kakak ingin dimengerti, tapi nggak mau mengerti. Kakak egois! Aku nggak mau terus terjebak dalam pernikahan yang nggak sehat ini. Jika aku bertahan lebih lama lagi bersama kakak, mungkin tak lama lagi aku bakal masuk rumah sakit jiwa. Aku sudah nggak sanggup lagi bersama kakak. Se.."

"Tok! Tok! Tok!"

Delia tidak melanjutkan kata-katanya saat mendengar suara pintu yang di ketuk.

"Tuan muda, nyonya muda, Tuan dan nyonya sudah menunggu Anda berdua di meja makan," ucap seorang pelayan dari depan pintu kamar sepasang suami-isteri yang sedang bersitegang tersebut setelah mengetuk pintu.

"Iya, Bik," sahut Delia.

Setelah memperkirakan pelayan tadi pergi, Delia kembali menatap Zico, "Setelah makan malam nanti, aku akan membicarakan hal ini sama papa dan mama. Aku akan meminta maaf pada mama dan papa karena tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Akan aku katakan apa yang telah kakak lakukan di malam pertama pernikahan kita," ucap Delia yang sudah tak tahan lagi dengan sikap Zico.

Zico mengepalkan kedua tangannya dan rahangnya mengeras mendengar setiap kata yang terlontar dari mulut Delia. Sudah bisa dipastikan kalau kedua orang tuanya akan marah besar padanya, jika Delia benar-benar melakukan apa yang baru saja dikatakannya.

Delia berjalan ke arah pintu, hendak keluar dari kamarnya dengan membawa sejuta rasa kesal di hatinya pada Zico. Sedangkan Zico bergegas menyusul Delia.

"Brakk"

Zico langsung menutup kembali pintu yang baru saja dibuka sedikit oleh Delia. Ia mengunci pergerakan Delia dengan menempelkan kedua tangannya di pintu dengan posisi tangan di kanan dan kiri tubuh Delia.

"Apa yang kakak lakukan? Singkirkan tangan kakak!" ucap Delia yang berdiri menghadap ke pintu tanpa berani menoleh ke arah Zico. Ia lebih memilih menempel di pintu agar tubuhnya tidak menempel dengan tubuh Zico yang berdiri tepat di belakangnya.

"Jangan coba-coba melakukan apa yang baru saja kamu katakan barusan. Kalau tidak.."

"Berhenti mengancam aku! Aku akan tetap melakukannya meskipun kakak mengancam aku," ucap Delia memotong kata-kata Zico dengan suara dingin.

"Benarkah?" tanya Zico dengan suara berat dengan wajah yang begitu dekat dengan leher Delia. Bahkan Delia bisa merasakan hembusan napas hangat Zico di lehernya.

"Kak Zico! Hentikan!" pekik Delia berusaha mendorong kepala Zico yang berada di ceruk lehernya. Pemuda itu sedang menyesap leher Delia.

Namun dengan cekatan Zico langsung memegang kedua tangan Delia dan merangsek tubuh Delia hingga tubuh dan sebelah pipi Delia menempel di pintu. Hal itu semakin membuat Delia tak berdaya untuk memberontak.

"Kak Zico! Hentikan! Kak Zico!" bentak Delia yang merasa tubuhnya meremang merasakan kecupan, jilatan dan sesapan Zico di lehernya.

Bukannya berhenti, Zico malah dengan cepat membalikkan tubuh Delia hingga menghadap dirinya. Belum sempat Delia bereaksi karena terkejut, secepat kilat Zico langsung melahap bibir Delia.

Delia benar-benar kewalahan menghadapi Zico yang begitu agresif menikmati bibirnya. Saat Delia hendak menggigit bibir Zico agar Zico melepaskan pagutannya, pemuda itu malah lebih dulu menggigit bibir Delia.

Zico terus mencium bibir Delia dan ia sangat menikmatinya. Semakin lama menciumnya, semakin Zico merasa tak puas, ingin lagi dan lagi, dan tak mau berhenti.

"Hah..hah..hah.." Delia menghirup udara dengan napas tak beraturan karena hampir kehabisan napas. Zico menciumnya dengan agresif.dan begitu menggebu-gebu.

Belum juga napas Delia teratur, Zico kembali melahap bibir Delia. Namun kali ini pemuda itu mencium Delia lebih lembut dari sebelumnya, karena Delia tidak melawan seperti sebelumnya. Tangan kiri Zico memeluk pinggang Delia dan tangan kanannya memegang tengkuk Delia.

Jantung Delia berdetak kencang dan tubuhnya semakin meremang merasakan setiap kecupan, pagutan, sesapan dan belitan lidah Zico di lidahnya. Jujur, sebagai wanita normal, hasrat Delia pun terpancing saat di cium Zico seperti saat ini.

Zico kembali melepaskan pagutannya saat Delia kembali kesulitan untuk bernapas. Namun bibir Zico malah berpindah ke leher Delia, membuat cap di leher istrinya untuk menunjukkan bahwa Delia adalah miliknya. Bahkan tangan Zico mulai merayap menyusuri tubuh Delia, meremas bokongg Delia yang berisi.

Delia terhenyak saat Zico meremas bokonggnya, "Tidak. Ini nggak boleh terjadi. Kak Zico melakukan hal ini karena marah. A..aku tak ingin ditiduri hanya untuk melampiaskan amarahnya," batin Delia yang otaknya sempat kelu karena ciuman dan sentuhan Zico di tubuhnya.

Delia memutar otak mencari cara untuk melepaskan diri dari Zico. Saat ini tak mungkin dirinya menggunakan kekuatan untuk melawan Zico, karena sudah pasti tak akan berhasil.

"Hen.. hentikan, Kak! Papa dan mama sudah menunggu kita di ruangan makan," ucap Delia tergagap.

Mendengar perkataan Delia, Zico yang sudah semakin terbakar nafsu itu akhirnya tersadar. Ia menghentikan aktivitasnya di leher Delia, lalu menatap Delia dengan mata yang sudah berkabut hasratt.

"Jika kamu berani melakukan apa yang kamu katakan tadi, aku tidak akan segan-segan mencium kamu di depan mama dan papa," ancam Zico.

Tanpa mengatakan apapun Delia mendorong dada Zico, lalu membuka pintu kamar itu dan bergegas keluar.

Zico tersenyum penuh kemenangan melihat Delia yang pergi tanpa mengatakan apapun. Namun sesaat kemudian ia membuang napas kasar saat melihat celananya yang mengembung.

"Shiitt! Aku benar-benar menginginkannya," umpat Zico mengusap wajahnya kasar, lalu bergegas menyusul Delia.

Sambil berjalan menuju ruangan makan, Delia menarik rambutnya ke depan untuk menutupi lehernya. Meskipun Delia tak bisa melihat lehernya, tapi Delia yakin kalau Zico pasti sudah berhasil membuat tanda di lehernya.

"Huff.. hampir saja. Kenapa Kak Zico jadi seperti tadi? Dia sangat agresif dan membuat aku takut," batin Delia seraya mengernyitkan keningnya saat mendengar suara langkah kaki yang mendekati dirinya. Delia yakin kalau itu pasti suara langkah kaki Zico.

"Awas saja! Malam ini aku pasti akan memakan mu sampai habis tak tersisa. Aku tidak akan mendengarkan alasan apapun dari mulut mu," batin Zico seraya mengusap celananya yang mengembung, menatap Delia yang berjalan di depannya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Eka Bundanedinar
kenyataan kamu memang bodoh zico
Eka Bundanedinar
dikira delia akn diem aja g mungkin lah bvar" dia
Eka Bundanedinar
ow kerjaan paa marcel
Eka Bundanedinar
loh kn zico nikah sama thalitha dulu ya
kok izin ke delia memang udah nikah sama delia hrsnya blm
Eka Bundanedinar
ini alasan zico benci delia
hotel bnyak g mmpu bayar ya disemak"
YuWie
happy end...
YuWie
tabur tuai ya Thalia...sing sabarrr yo
naifa Al Adlin
aku nunggu up nya,, eh ternyata dah tamat. baru baca bab yg 99 cuma setengah,,,, ternyata itu akhir kisah nya.
Melani Sunardi
Baik..... dah waktunya sarapan perusahaan bertindak.
silakan meraih meluapkan emosi......
Niar Zahniar
semangat berkarya
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Putri Dhamayanti
kasih tau ajah del, biar pd pingsan saking syok nya 🤣
Evita Pandensolang
keren👍👍👍👍
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
seru
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Diana diana
benarkah udah end . . kurang kakaaaaaaaak
Diana diana
mau kasian , tapi ini akibat ulahmu sndri
Diana diana
bagussss
Diana diana
sabar , bro
Rojanah Ana
kasih bonus lanjutan dong thor
Diana diana
aku yakin Lia itu adalah Delia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!