Apa yang akan dilakukan Cassandra untuk mendekati Bosnya yang sangat Pemarah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Girsang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bosku yang super Tantrum
Tok.. tokk.. tok.
"Do.. Bangunnn!" Panggil rini mengetok kamar sambil memanggil anaknya.
"Anak ini kalau sudah tidur, Apapun yang terjadi gak bisa langsung bangun, Pintunya dikunci lagi."
Pak.. pak.. pakk..
Bukan ketukan lagi berubah menjadi gedoran keras. "Sudah berapa kali di bilangin pintu gak usah dikunci, kalau begini. Ngapa-ngapain juga susah kan. Aahh ALDO!" teriak rini keras.
Tidak ada perubahan dibalik pintu itu, Akhirnya Rini turun dengan Wajah masam, Dia pergi ke kamarnya untuk membangunkan suaminya.
"Anak, Bapak sama saja. Pahh.. bangun, tolong dobrak pintu si Aldo kalau nggak bisa sekalian aja hancurin." Ucap Rini kesal.
Pak Hendra tak berkutik sedikitpun malahan dia senyum-senyum di tidurnya. Ntah apa yang dimimpikan nya.
"Yah Tuhan, Apa yang harus aku perbuat? Baiklah jika itu kemauannya." Rini langsung bergegas ke dapur mengambil centong dan Kuali kecil.
Dia bergerak ke ruang tamu.
Teng.. teng.. teng.
Centong itu dipukul ke Kuali kecil.
"MANG, SIOMAY NYA SATU MANGKOK YAH, SAMBALNYA DIBANYAKIN BIAR MAKNYUS" teriak rini.
"Mahhh, aldo pengen satu mangkok" teriaknya dari kamar, begitu juga pak Hendra sebaliknya.
Mereka berdua berlari ke arah ruang tamu, Dilihatnya Rini duduk santai sambil memegang Centong dan kuali.
"Ahhk Mama ngerjain Aldo saja." Aldo langsung duduk di sofa.
"Kalau makanan saja tidak mau ketinggalan. Tadi dibangunin sampai roboh rumah ini kalian gak bakal bangun." Sindir rini sambil melipat tangannya diatas dadanya.
"Hey.. hey.. hey.Mau kemana pah?" Pak Hendra yang mau melangkahkan kakinya ke kamar langsung berhenti.
"Kalau untuk tidur tidak boleh."
Rini mendekati suaminya dan menyuruhnya duduk.
"Dan kamu Aldo, darimana kamu mendapatkan kunci ini? bukannya mama udah ambil?" Karna seingat Rini, dia sudah mengambil kunci kamar Aldo kemarin.
"Mama gak ingat, Daster kumuh mama itu sakunya bolong? Yah pas jatuh buru-buru Aldo langsung Ambil." Ucapnya sambil menguap.
" Seperti gak kenal aja sama mamamu Do, mamah kamu suka mengoleksi barang-barang bekas bahkan sampai baju itu udah cocok jadi kain lap masih aja dipake.Seakan-akan dia nggak punya duit aja. Restaurant nya Rame untuk beli satu baju aja mikir. Dan kamu harus lihat." Pak Hendra membuka baju tidurnya dan menunjukkan Kaos singlet sudah bolong pas di bagian pusarnya.
"Hahah.. kok bisa pas disitu pah, Apa pakaian dalam Papa juga ada yang bolong? ." Tanya Aldo sambil tertawa.
"Kalau pakaian dalam sih, Mamahmu pasti Ganti sekali sebulan,Katanya takut ada penyakit."
Memang itulah Faktanya, Walaupun keluarga Aldo termaksud orang berada, Rini masih tetap membawa jiwa Zaman dulunya.
"Sudah, sudah. Kalian berdua malah menggibahi mama, Aldo. sana jemput Cassandra dan Zaskia juga tadi dia minta jemput, tadi sudah ada sepuluh kali Zaskia menghubungimu. Mama pusing denganmu Do, bisa tidak kalau mama bangunin langsung dengar sama Papah juga. Kalau bagian makanan sajaa.. Ahk sudahlah, Mama malas merepet." Ujar Rini meninggalkan Aldo dan Pak Hendra.
Pak Hendra melihat Aldo sambil mengangkat bahunya.
"Mama mu itu sangat Aneh do, daritadi kan dia memang merepet." Ucapnya sambil berjalan kearah kamar.
"Papa mau kemana?" Tanya Aldo.
"Yah mandi do, masak tidur lagi. Nanti singa betina murka lagi ihhh seram."
"Hanggg.. Aummmmm. "
Pak Hendra memperagakan seperti singa sambil jari-jari tangannya di lengkung kan kedepan.
"Papa mau ngapain?" Tanya Rini heran melihat tingkah suaminya didepan Anaknya.
"Memangsa Mamaaa Aummmm.."Pak Hendra mengejar Istrinya. Rini yang dikejar berteriak dan langsung berlari ke kamar.
Brakk..
pintu tertutup dengan kuat.
" ALDO GAK MAU PUNYA ADIK LAGI." teriaknya dan berjalan mala keatas kearah kamarnya.
.
.
Hari minggu seperti ini biasanya Cassandra menghabiskan waktunya dikamar, Karna pulang dari kantor kemarin sore, Cassandra menonton drakor sambil begadang.
Matanya marih merem, diliatnya jam ditangannya menunjukkan pukul 11.00.Cassandra melanjutkan tidurnya lagi.
Drtt.. Drtt.. Drtt..
Handphone bergetar.
"Siapa sih jam segini nelvon" Ucapnya sambil mengambil Handphone nya.
Cassandra mengabaikan panggilan itu karna dari nomor baru, Biasanya banyak orang iseng.
Drtt..
[Sayang, kamu dirumah? ini tante Mayang didepan pagar rumah kamu.]
Cassandra kaget saat membuka pesan WA itu.
" Yah Tuhan, ini tante Mayang mamanya Alex." Ucapnya panik.
Cassandra langsung mencuci muka dan mengganti bajunya. Makanan yang berserakan diatas kasurnya langsung disatukan dengan seprai, digulung dan dimasukkan kedalam keranjang kotor, buru- buru Cassandra menggantikan seprai nya.
Cassandra memperhatikan dirinya dikaca dan bergegas turun kebawah.
"Aduh tante, Maaf tadi Cassandra beberes rumah" Cassandra membuat alasan setelah membuka pagar rumahnya
"Ahhh, lihatlah Lex. Calon menantu mama sangat pintar beberes." Puji Mayang ke Alex.
"Ayok masuk dulu tante, gak enak ngobrol diluar." Cassandra mempersilahkan Mayang dan Alex masuk.
Cassandra pamit kedapur untuk membuat Minuman dingin.
"Tante boleh ikut gak sayang?" Tanya Mayang dan diangguki oleh Cassandra.
Cassandra dan Mayang kedapur, Mayang memperhatikan dari sudut ke sudut rumah Cassandra, Walaupun rumah itu terbilang cukup besar Cassandra dapat Menata ruangan itu dengan Rapi dan bersih.
"Cassandra, apa kamu tida kesepian seorang diri disini?" Ucap Mayang cukup Prihatin dengan keadaan Cassandra.
"Tidak tante, Ini sudah biasa bagiku" Balas Cassandra sambil tersenyum.
"Aku bersyukur memiliki Calon menantu sepertimu Cassandra." Tutur Mayang tulus dan mencium pipi kiri Cassandra.
Cassandra yang diperlakukan seperti itu terharu, Matanya memerah. Dia teringat ibunya yang hampir tiap pagi mencium dan memeluknya hangat.
"Apa kamu merindukan ibumu sayang?" Tanya Mayang lembut.
Cassandra mengangguk. Mayang langsung memeluk Cassandra.
"Ibumu pasti bangga memiliki putri setabah hatimu." Ucap Mayang sambil mengelus-elus kepala Cassandra lembut.
Sementara Alex yang diruang tengah kembali keringat dingin dan wajahnya pucat. Lagi-lagi dia tak sengaja melihat Photo Mama dan Papa Cassandra.
"Kamu sakit Lex?" Tanya Mayang Khawatir.
"Nggak Mah, Alex tunggu diluar saja." Alex langsung bergegas kearah mobilnya.
"Maafin sifat Alex yah sayang. Kita ngobrol sebentar dulu. Tapi nanti kamu harus ikut sama tante, ada yang ingin tante tunjukin ke kamu."
Cassandra mengangguk dan pasrah perintah Tante Mayang.
"Itu Mamah kamu Cas?" Mayang menunjukkan Fhoto dan mengambilnya.
"Pantasan kamu Cantik, ternyata campuran dari Mama dan Papamu." Ucap Mayang dengan tulus. Cassandra tersenyum menanggapi omongan Mayang.
Seperti yang Mayang bilang ingin nunjukin sesuatu ke Cassandra, setelah mengobrol dan minum teh. Mayang membawa Cassandra disalah satu Bridal Boutique terbesar di kota jakarta.
Cassandra, Alex dan Mayang turun dari mobil dan menarik tangan Cassandra kearah boutique itu.
"Lebih cepat lebih baik bukan?" Ungkap Mayang sambil Cengir kuda.
Ternyata Keluarga Aldo dan Zaskia sudah menunggu didalam. Sebelumnya Mayang sudah memberi kabar ke Rini.
"Cie yang mau nikah gak bilang-bilang,Apa aku gak sepenting itu dihidupmu Hmm? ,sangat-sangat menyedihkan diriku ini." Sindir Zaskia.
"Kan udah aku yang bilangin sayang." Ucap Aldo.
"Itu beda Al, harusnya aku pengen dengar langsung dari orangnya." Balas Zaskia dengan bibirnya dimanyunin.
"Uhhh, Kaciannya sayangku ini. Cini peyukk cayang." Ucap Aldo Alay.
"Aldo, kamu lebay banget sih, nggak malu apa diliatin orangtua?" Zaskia mencubit pinggang Kekasihnya.
sabar n semangat