NovelToon NovelToon
Jejak Kelabu

Jejak Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lili

Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 POV Zafran (3)

...•...

...•...

...•...

...~Selamat Membaca~...

...°°...

Dia seperti candu.

Ditengah kepadatan aku belajar dan mulai merintis usahaku. Aku juga mengusahakan untuk menyempatkan diri untuk bertemu Liona di warung.

Kadang ketika aku benar-benar letih, penyemangatku adalah dengan melihat foto Liona yang aku potret diam-diam. Meskipun dari samping wajahnya masih aku ingat jelas.

Lesung pipi dipipinya yang chubby membuat aku gemas.

Tidak hanya menyimpan fotonya di galeri hpku. Fotonya juga kujadikan wallpaper hp dan kucetak untuk aku letakkan didompetku.

"Aku rindu kamu Na...."ucapku dengan melihat foto yang aku ambil di dompetku.

Namun 6 bulan ini aku belum bisa menemuinya. Bukannya aku tidak mau tapi karena benar-benar waktuku tidak ada. Belajar mengurus bisnis, belajar mengurus bisnis seperti itu. Sekarang aku baru saja selesai ujian sekolah. Masa SMA ku telah berakhir. Selanjutnya aku akan kuliah. Kuliah di luar negeri

Akhirnya aku akan bertemu dengannya. Segera aku menyiapkan baju terbaikku untuk aku kenakan. Memakai parfum andalanku juga.

Hari ini aku ingin mengungkapkan perasaanku kepadanya yang sudah aku simpan selama 3 tahun. Sekaligus pamit izin melanjutkan kuliahku. Aku berharap besar dia akan menerimaku dan mau menungguku.

Namun saat aku sudah di sana. Apa yang aku harapkan dan aku rencanakan tidak sesuai dengan perkiraanku.

Liona tidak bekerja lagi di warung itu lagi. Lionanya pergi. Pergi jauh merantau bersama dengan keluarganya. Katanya Liona pergi secara mendadak.

Setelah dia melaksanakan wisuda kelulusan menempuh sarjananya malamnya dia dan keluarganya pergi. Dengan Mbak Rina dan Om Dio, Liona hanya sempat berpamitan melalui via pesan tanpa memberitahu keberadaannya. Dia berpesan pasti suatu saat nanti dia akan berkunjung menemui Mbak Rina dan Om Dio.

Informasinya sungguh sangat minim. Aku izin meminta nomor kepada Mbak Rina untung saja dia mau memberikannya kepadaku. Mbak Rina mengatakan bahwa nomor itu sudah tidak aktif tapi aku tetap memaksa. Aku berharap semoga bisa tersambung

Setelah itu aku pulang ke rumah kembali. Aku menelpon nomor itu. Namun sayang nomornya tidak aktif. Aku sungguh sedih. Baru aku tahu rasanya patah hati sungguh menyesakkan sekali.

Cinta pertamaku... belum sempat aku mengutarakan perasaanku dia pergi dari hidupku.

Kutatap wallpaper hpku yang terdapat foto Liona.

"Liona kamu dimana?" tanyaku kepada foto Liona.

*

*

*

Beberapa tahun kemudian aku baru saja lulus kuliah. Sekarang aku liburan di rumah Tante. Kakak dari mami. Tante memiliki 2 anak laki-laki yang usianya seperti Jefran dan Royyan kakakku. Merekapun sudah menikah seperti kedua saudaraku Royyan baru saja menikah 1 tahun yang lalu.

Nama anak tanteku Rian dan Axel. Mereka bekerja di tambah dibawah naungan perusahaan papi. Papi juga berada di sini. Selain aku berlibur disini aku juga ingin mengunjungi papi selama aku kuliah aku masih belum pernah pulang ke rumah.

Untuk usahaku yang mulai aku rintis aku minta tolong kepada teman sekolah tapi meskipun aku kuliah dan masih berada di luar negeri. Aku selalu mengawasi dan temanku juga melaporkan berbagai hal yang berhubungan dengan usahaku.

Puji Tuhan usahaku berkembang dengan pesat tentu saja dengan adanya temanku ini dan aku juga mulai mengembangkan usaha rintisan yang aku jalanin.

Waktu sudah siang. Tanteku bingung mau menjemput cucunya anak dari Rian, namun perutnya terasa sakit. Aku menawarkan diri untuk mengantar ke dokter dan menjemputnya Dani nama cucunya itu.

Namun Tante menolak untuk mengantarkannya ke dokter dia nanti minta tolong kepada sopirnya saja. Aku diminta untuk menjemput Dani saja karena dia sudah waktunya pulang.

"nggak papa Tante aku jemput sekalian jalan-jalan di sini. Nanti Dani aku ajak jalan-jalan keluar nggak papa kan Tan?" tanyaku

"Nggak papa Ran terserah anaknya maunya gimana." jawabnya

Akhirnya aku sudah sampai di sekolah Dani. Sekolahnya sungguh luas dan bagus juga.

Ditengah rumpunan siswa yang mulai berjalan keluar hingga aku mendapati Dani yang berjalan keluar gerbang sekolah.

"Paman Zafran." ucapnya lalu berlari menghampiriku.

"Halo boy....yuk buruan naik."

Setelah keluar area sekolah Dani berkata.

"Paman aku mau makan di resto yang lagi viral itu lho..." Ucap Dani kepadaku

"Dimana itu?" Tanyaku

Lalu Dani menjelaskan arah-arahnya padaku. Kurang dari 15 menit sampailah kami di tempat yang diinginkan Dani.

"Paman Zafran ayo masuk ke dalam."

"Iya."

Akhirnya kami masuk. Aku dan Dani Memesan beberapa makanan dan minuman lalu mencari tempat duduk yang nyaman dan mencari pemandangan yang bagus juga meskipun suasana semua bagus. Sistemnya ada outdoor dan indoor.

"Pilih yang mana di outdoor apa indoor?" tanyaku

"disana." jawab Dani sambil menunjuk area outdoor

"Oke."

Kamipun berjalan di jalan setapak buatan menuju area indoor. Meskipun area luar tapi tempatnya juga sejuk tidak panas karena banyak tanaman-tanaman selain mempercantik tapi juga sebagai peneduh.

Bisa jadi sumber inspirasi ini, batinku

Aku mulai membangun cafe di dekat area kampus terkenal di kotaku. Suasana seperti ini mungkin cocok juga untuk cafe yang kubangun ini.

Menunggu pesanan kami datang. Aku segera menghubungi seorang mandor yang mengawasi pembangunan cafeku. Kujelaskan bagian-bagian mana yang ingin aku revisi setelah deal aku tutup telponnya.

"Lho Bu guru ada di sini." gumam Dani yang masih terdengar oleh Zafran.

Zafran menoleh ke arah Dani menoleh ke samping dan Dani melambaikan kepada orang yang berada di samping Kami. Terlihat 3 orang yang berpenampilan seperti guru yang mungkin benar guru. Mereka melambaikan kepada Dani.

Mereka mengganggukan kepalanya kepadaku sebagai tanda menyapa dan aku membalas dengan menganggukkan kepalaku juga.

Diantara mereka bertiga yang menjadi guru-guru Dani. Ada salah satu yang membuatku berdesir. Seseorang yang selalu aku rindukan dan aku cari informasi tentangnya dengan diam-diam.

Sekarang aku hanya berjarak kurang dari 3 meter darinya. Antara percaya dan tidak percaya. Setelah sekian tahun lamanya dia akhirnya bertemu juga. Cinta pertamanya. Itu adalah Liona.

Sekarang dia benar-benar berbeda seperti yang dulu ditemuinya. Lebih fresh dan ceria.

Pakaiannya masih tetap sopan namun auranya sekarang terlihat semakin keibuan dan auranya teduhnya semakin terpancar. Senyum dengan lesung pipi yang menghiasi pipinya itu yang selalu membuatku terpaku.

"Paman aku di sana dulu ya....ada guru idolaku di sana. Bu Liona yang berada ditengah itu...." ujar Dani yang semakin menyakinkanku bahwa itu benar-benar Liona.

Akupun mengizinkan Dani untuk bertemu mereka.

"Jangan nakal lho ya." kataku

Dani mengangguk-anggukan kepalanya tanda dia mengerti. Lalu setengah berlari dia menuju ke tempat mereka.

Bersalaman dengan mereka dan ketika Danipun duduk di dekat Lionanya itu membuatnya merasa cemburu.

Aku saja belum pernah duduk di sampingnya. Aku hanya memandanginya dari sini. Mencuri-curi pandang dan seperti penguntit aku memotretnya diam-diam lagi. Ku ambil banyak fotonya mumpung ada kesempatan.

Pesanan kami datang. Dani yang tahu akhirnya datang ke arahku yang sebelumnya seperti berpamitan kepada gurunya.

Sampainya Dani segera duduk dan menyantap makanannya.

Secara perlahan dan tersirat aku mencoba mencari informasi mengenai tentang Liona agar Dani tidak menyadari niatku.

Niat yang belum aku lakukan sudah didahului oleh Dani. Dani tampak antusias menceritakan guru idolanya itu. Yang kutahu dia adalah Liona.

Apa yang disampaikan oleh Dani aku rasa cukup untuk mencari tempat tinggal Liona sekarang.

Liona tunggu aku. Aku segera akan menemui kamu secara pribadi. Ucapku dalam hati

1
Lili
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.

I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
Lili
💪💪💪
Lili
semangat
Lili
semangat terus jangan malas-malasan
Lili
ayo terus berkarya
Lili
tetap berkarya
Lili
tetap fighting
Lili
jangan menyerah
Lili
semangat 💪💪💪
Lili
semangat ya 😇
Lili
👍💜💙💚♥️💛
Lili
semangat jangan pantang menyerah
Lili
💛💪
Lili
terus berkarya ya
Lili
💪💪💪💪
Lili
semangat jangan menyerah
Lili
jangan malas-malasan
Lili
harus benar-benar kuat
Lili
semangat ya
Lili
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!