Ikhsan sedang merasa dunia nya hancur setelah ditinggal oleh Ayu.
Dan pertemuan kembali bersama Shella membuat ikhsan mengingat perasaannya 10 tahun yang lalu dia pendam.
Akan kah ikhsan masih menutup diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Sampai di airport mereka masih menunggu, Shella melihat jadwal kedatangan ternyata delay
"masih delay, kita tunggu di situ aja" Shella menunjuk cafe milik nya
Ikhsan mengangguk mengikuti Shella, sampai cafe Shella duduk dibangku yang kosong, karyawan nya pun memberikan daftar menu nya
"mau apa? Di sini recommend nya yang ini sama yang ini" Shella menunjukkan kedua minuman kopi tersebut.
"terserah bos aja, bebas" jawab Ikhsan
Shella menyipitkan mata nya melihat Ikhsan
"ok, tunggu ya" Shella berdiri dan meminta apron kepada karyawan nya
Ikhsan melihat apa yang akan dilakukan wanitanya. Shella menjadi barista untuk calon suami nya. Ia membuatkan pesanan Ikhsan. Shella dulu memang pernah belajar menjadi barista bersama Gilang. Oleh sebab itu dia membangun cafe dan membuka franchise untuk cafe nya. Dan terkadang dia masih suka membuat pesanan minuman di cafe nya. Tangan Shella sangat lihai membuat minuman kopi, usai membuatnya, Shella meminta karyawan nya untuk membawa ke meja Ikhsan.
"sebentar ya" ucap Shella pelan kepada Ikhsan, Ikhsan pun mengangguk. Dia membantu barista nya untuk membuat beberapa pesanan customer nya, karena siang itu cafe lumayan ramai.
Usai membantu, Shella kembali ke mejanya.
"sorry lama"
"ngga apa-apa" Ikhsan mengelus kepala Shella.
"shella Ikhsan?" tegur seseorang
Mereka menoleh dan terkejut "ayu" mereka menyebut nama itu bersamaan
"ngapain di sini?" tanya Shella
"kalian sendiri ngapain disini? Kalian pacaran?" tanya nya penasaran
Ikhsan menggenggam tangan Shella dan mengangkat nya untuk menunjukkan nya pada Ayu, "iya kami pacaran" ucap tegas Ikhsan
Shella tersenyum ragu melihat Ayu, karena tampaknya Ayu tidak suka dengan hubungan mereka.
"selamat ya san, akhirnya kamu bisa dapat kan Shella"
"makasih, kamu juga selamat, semoga langgeng dengan pasangan mu yang baru"
Terlihat jelas rasa canggung antara mereka, begitu pun dengan diri ku.
"mah, sudah pesan?" ucap seorang pria yang menyusul ayu
"belum, oya kenalin ini suamiku" ucap Ayu
"Ikhsan"
"ooh ini calon nya bu Shella" ucap suami Ayu
"papa kenal Shella?" tanya Ayu kaget.
"kenal lah, kita dulu pernah punya proyek bareng, tapi lepas kongsi karena masalah internal, ya kan Shel" ucapan suami Ayu membuat nya merasa curiga.
Shella tersenyum, sementara Ikhsan tidak kaget karena Shella pernah bercerita tentang suami Ayu dan Gilang mantan Shella.
"hahaha... Lepas dari Gilang, sukses ya Shel"
"hhmmm... terselubung ucapanmu, hari ini kopi gratis buat kalian, mau pesen apa?" ucap Shella
"Gilang?" Ayu masih mencerna pembicaraan mereka yang sebelum nya.
"iya Gilang, aku pernah cerita, aku sama Gilang pernah punya proyek bareng, nah salah satu pemegang saham nya itu Shella dan dia ini mantan nya Gilang, eh sorry mas keceplosan"
"ngga apa-apa, saya sudah tau cerita nya" ucap Ikhsan
"jadi kapan ini undangan nya?" tanya Rio nama suami Ayu
"kalian nikah aja aku ngga di undang kok" ucap Shella
" hahaha.. Kalau ngundang kamu mahal bu bayarin tiket nya"
"ngeles aja lu"
"jadi kalian mau nikah?" tanya ayu terlihat ada kesedihan di wajahnya.
"iya lagi proses sudah 80%, doain lancar" ucap Ikhsan bohong
Shella melirik Ikhsan agak kesel karena telah berbohong.
"pasti kita doain semoga langgeng lancar sampai hari nya tiba" jawab Rio, sementara Ayu hanya diam entah apa yang ada dipikiran nya.
"aku boleh minta no telpon mu Shel?" tanya Ayu
"boleh" Shella memberikan no telpon nya
"yasudah kalau gitu, makasih ya kopi nya" ucap Rio meninggalkan mereka
"kenapa harus berbohong 80%? Ngelamar aja belum" Shella kesel
" emang kamu ngga mau cepat?"
"iya tapi kenapa harus bohong? Biar terlihat kamu baik-baik aja setelah ditinggalkan dia?"
Ikhsan menghela nafas, dia memang bersalah sudah berbohong tapi dia berpikir ini bukan suatu masalah yang harus dipermasalahkan, kenapa Shella jadi marah seperti itu.
"iya maaf, aku ngga akan selancang itu lagi" Ikhsan meminta maaf, agar masalah nya tidak menjadi panjang.