NovelToon NovelToon
Sweet My Wife

Sweet My Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / TimeTravel / Balas Dendam / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita
Popularitas:68.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ping Chan

Terjebak di dalam buku novel hiatus lantas apa yang akan kalian lakukan?

Kejadian tidak mengenakan Arletta alami begitu saja, menjadi permaisuri yang tidak diinginkan bahkan dianggap mata-mata oleh suaminya sendiri, iya... Pangeran ke 8 yang sering disebut-sebut sebagai Raja kematian.

Lantas bagaimana Arletta dapat bertahan? apakah baru datang langsung mati di tangan suami? Atau... Kedatangannya memang memiliki makna lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ping Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Lebih Cepat Dari Dugaanku

Song Chen yang saat itu sudah akan meninggalkan Kios Arletta, tiba-tiba dikejutkan dengan seekor Harimau putih dengan loreng biru langsung menabrakkan diri pada tubuh Song Chen.

Arletta yang mengetahuinya segera membelalakan sepasang matanya. "Angela, kenapa dia muncul!" dalam benak Arletta yang khawatir. "Mungkin dia tahu jika Song Chen bukan orang baik, aku tahu kau hanya ingin melindungiku," dalam benak Arletta lagi terlihat puas. "Gigit dia, Nak!" Arletta menantikan sesuatu yang asyik.

Akan tetapi pandangan Song Chen yang awalnya tajam, mendadak tertegun, Angela bersikap dengan sangat manja pada Song Chen, menjilati wajahnya beberapa kali. "Harimau ini, bukankah beberapa bulan lalu yang pernah aku selamatkan dari perangkap bintang! Ternyata dia masih hidup," dalam benak Song Chen yang merasa lega.

Arletta yang awalnya terlihat senang mendadak jadi kebingungan sendiri dengan apa yang saat itu dilakukan oleh Angela. "Angela tidak menggigitnya? Bagaimana mungkin?" dalam batinnya merasa rugi.

Song Chen memalingkan wajahnya dan menatap Arletta. Arletta langsung gugup dan tersenyum pada Song Chen. "Dia bernama Angela, Harimau kecil yang aku temukan di hutan, dia aku rawat dengan sangat baik," kata Arletta menjelaskan.

"Iya, baik! Sampai-sampai dia tidak menggigitmu!" dalam batin Arletta yang kesal.

Song Chen kembali melihat Angela. "Jadi kalian juga saling mengenal," dalam benak Song Chen. "Tidak disangka Arletta yang menemukannya dan merawatnya, saat itu aku tidak dapat membawa harimau ini karena kondisi istana, aku khawatir dia akan menjadi kesepian karena akan sering aku tinggalkan, untung saja Arletta menemukannya," dalam benak Song Chen yang terlihat sedang termenung.

"Bawa dia pulang ke istana, aku akan membuatkan taman untuknya," ucap Song Chen dengan tegas, dia mengusap kepala Angela dengan lembut.

Arletta terkejut mendengar hal itu, tapi dia juga merasa senang karena pada akhirnya Song Chen tidak marah padanya, dan malah membiarkan dia membawa Angela pulang. "Baik," balas Arletta tenang. Dia tersenyum menatap Angela.

Tidak lama kemudian Angela mendekati Arletta dan berguling-guling di hadapannya. Arletta mengusap Angela dengan lembut. Sementara Song Chen hanya diam dengan hal itu, dia langsung pergi meninggalkan Kios. "Anak nakal, kenapa kau begitu akrab dengan Song Chen, hah? Dia itu musuh kita!" pesan Arletta sedang memarahi Angela.

Akan tetapi sepertinya Angela tidak mengerti, dia hanya menatap Arletta dengan tatapan bingung. "Ah, sudahlah," balas Arletta yang langsung bermain dengan Angela. Lalu muncul kedua anaknya, kemarahan Arletta luntur sudah melihat tingkah lucu dari ketiga harimaunya itu.

Sore harinya saat Arletta sedang menutup kiosnya, dia dikejutkan akan kedatangan dari Jiang'an, wanita itu berlari dan mendekati Arletta. "Arletta....!" katanya yang terlihat sangat menderita dengan wajah bengkak, napas bau, tubuh gatal-gatal.

Arletta terkejut seperti bertemu dengan hantu, dia tatap Jiang'an dengan tegas. "Cepat juga dia sudah datang, aku kira baru besok, ternyata dia lebih cepat dari dugaanku, awalnya aku berpikir dia masih mencari tabib untuk menyembuhkannya karena dia memiliki harga diri tinggi malu memohon padaku, ternyata aku menganggapnya terlalu tinggi!" dalam benak Arletta yang merendahkan Jiang'an. Dengan sepasang tatapan mata yang puas.

Arletta segera memicingkan matanya, dan bersikap dingin pada Jiang'an. "Ada masalah apa?" tanya Arletta dengan tenang.

Jiang'an terlihat sangat menderita, dia seperti monyet yang terus menggaruk tubuh karena gatal. "Sialan! Jika bukan karena aku tidak sanggup lagi dan Perdana menteri juga tidak mau membantu aku juga tidak sudi memohon padamu!" dalam benak Jiang'an yang sebenarnya sangat benci.

"Tolong aku, di mana penawarnya," kata Jiang'an dengan memohon.

Arletta yang sebenarnya tahu bagaimana watak Jiang'an dia tidak langsung terpengaruh dan memberikan apa yang diinginkan oleh wanita itu. "Penawar apa maksudmu? Kau menghalangi jalanku, aku sudah harus pergi, tidak ada gunanya berurusan denganmu!" kata Arletta dengan tegas. Dia hendak meninggalkan Jiang'an dan tidak memedulikan wanita itu.

Sungguh hal itu membuat Jiang'an terkejut dia segera menghalangi Arletta dan memohon seraya bersujud, membenturkan keningnya di tanah hingga membuat darah keluar perlahan. Arletta yang melihat hal tersebut hanya tersenyum. "Duh, cukup tulus," dalam benak Arletta yang masih tidak puas.

"Aku mohon, tolong... Aku, aku sungguh menderita Arletta, aku adalah ibumu... Jangan terlalu kejam padaku," kata Jiang'an yang tiba-tiba menyinggung hal lain.

Arletta mengubah wajahnya dengan semakin benci. "Apa? Ibu? Cih, jangan kau gunakan kata itu untuk mengujiku, semakin kau mengungkitnya aku semakin benci padamu! Pergi dari hadapanku!" Arletta langsung berjalan meninggalkan Jiang'an.

Wanita itu langsung ketakutan dan berusaha untuk mendekati Arletta, akan tetapi dengan cepat Angela datang hendak menerkam Jiang'an. Membuat Jiang'an tersentak dan segera mundur. "Aaah! Darimana datangnya Harimau ini?" kata Jiang'an dengan suara yang bergetar.

Angela begitu membenci Jiang'an, perlahan Arletta memalingkan wajahnya dan menatap kilat Jiang'an. Jiang'an langsung lemas saat itu. "Harimau ini miliknya," dalam benak Jiang'an yang ketakutan.

"Arletta... Aku minta maaf, aku mohon tolong aku...!" Jiang'an menangis untuk pertama kalinya dihadapan Arletta. Terus memohon seperti orang bodoh.

Arletta yang muak, dia segera melemparkan sebotol ramuan. Jiang'an hampir kehilangan botol itu, tapi dengan susah payah dia menangkapnya. "Terima kasih," kata Jiang'an dengan senang.

"Ini pasti penawarnya!" dalam benak Jiang'an puas.

Jiang'an langsung meneguk semua ramuan tersebut hingga tidak tersisa, sementara Arletta menatap dengan licik. "Aku lupa mengatakannya padamu, Ramuan itu memiliki efek samping, kau akan buang air terus menerus untuk menetralkan racun," ucap Arletta dengan dingin.

Jiang'an tersentak mendengar hal tersebut. "Sialan, kenapa dia tidak mengatakannya sejak tadi!" dalam batin Jiang'an yang merasa dipermainkan.

"Apa?!" balas Jiang'an dengan tidak menyangka, dan benar saja saat itu perutnya terasa sakit. Jiang'an tidak mampu menahannya dia buang gas berkali-kali dan langsung meninggalkan Arletta. "Aaaa! Sakit sekali," katanya segera berlalu.

"Awas kau Arletta! Tunggu pembalasanku," dalam benak Jiang'an kesal.

Arletta tersenyum dengan licik. "Sebenarnya aku memiliki penawar yang asli, tanpa efek samping apapun, tapi karena aku masih belum puas padamu, rasakan saja disiksa perlahan olehku!" dalam benak Arletta yang segera berjalan bersama dengan Angela.

Angela senang karena mengetahui Arletta begitu pintar dan licik, dia tertawa dengan tubuh gembulnya. Kepuasan tersendiri bagi Arletta melakukan hal itu pada Jiang'an, meskipun semuanya belum dianggap lunas, mengenai kekejaman yang sering dilakukan tapi dengan adanya hari itu Arletta merasa Jiang'an dan keluarga Perdana Menteri tidak akan menganggap dirinya remeh lagi.

1
Bellinda Aulia Isabella
jangan2 adipati dan arletta bersaudara
panty sari
kutunggu karyamu thor semoga cepat sembuh
SariAdja: mampir karyaku kak

*Gairah sang konglomerat*
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
lekas sembuh buat authornya.. 🤗🤗🤗 aku menanti setia up mu thorrr
@Intan.PS_Army🐨💜
Sakit Apa kak cepat Sembuh pasti banyak yang menunggu Novel Mu kak 🤗🤗
Amazing Grace
cepat sembuh kak/Smile/
Nadyne
wajarlah pangeran song cemburu memang changyi ada rasa pada mu arl pikirannya tidak sekecil umurnya.....
its me
lanjut torrr
its me
semangat updatenya
its me
sama aku aja ganteng 😗😗😗
its me
adudududu😍😍😍
Red Fox.
asal rutin kak mwehehehe
Red Fox.
banyakin lagi kak dikit amat huhuhu
its me
upppppppppppp
its me
🥰🥰🥰🥰🥰
Red Fox.
up yg bnyk
Red Fox.
lanjuuuuut
Red Fox.
Lanjuuuuuuuuuttt
Red Fox.
Semangat🔛🔥
Ping Chan
Maaf banyak typonya
panty sari
akhirnya song bangun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!