NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir

Mengubah Takdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Time Travel / Mengubah Takdir / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Kontras Takdir / Menjadi Pengusaha
Popularitas:112.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Carrot_Line

Kehidupan kali ini sangat buruk, Fen Hui ingin mengubah nasib nya. Tidak seperti kehidupan sebelumnya, dia hidup serba kecukupan. Tapi kali ini hidupnya tidak mudah, makan hanya dengan kentang dan ubi. Gandum yang ditanam di ladang tidak bisa dimakan! ayah yang selalu mengutamakan belajar dan bersenang-senang. Datang kerumah hanya untuk mengeruk uang ibunya, tidak bisa dibiarkan! kali ini Fen Hui ingin makan enak dan hidup nyaman sama seperti dikehidupan sebelum nya.

Jadwal update;Selasa,Rabu,Kamis,Sabtu dan, Minggu.

Libur Reguler;Senin dan Jum'at.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carrot_Line, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fu Qin aku tidak mau mengikat mu lagi

Pak tua Fen Jiao merenung mendengar cerita dari Isterinya. Menantu dalamnya diambil secara sepihak dari keluarga besan. Yang anehnya sejak awal tidak pernah tau keberadaan mereka, Pak tua Fen Jiao berpikir Fen Hua dulu gadis yang malang. Tidak memiliki keluarga dan latar belakang apapun, dan sekarang keluarga nya memaksa membawanya kembali. Dan meninggalkan Fen Hui sendirian.

"Fen Hui, apa dia menangis?"

"Tidak, dia cukup tenang."

Liu Meng Yi menggeleng, mengingat cucunya begitu tenang meskipun ditinggal oleh Aniang nya. Dia merasa gadis itu tidak mengerti apapun, pada akhirnya akan menangis begitu menyadari dirinya sendirian.

"Biarkan Fen Lang dirumahnya, tidak baik membiarkan nya sendirian."

"Rumahannya terletak di dekat kaki gunung, ada banyak binatang buas."

"Tidak sopan mengingat mereka bercerai."Liu Meng Yi menggeleng."ini sudah peraturan, kita tidak bisa menentang."

"Mau bagaimana lagi."desah Pak tua Fen Jiao.

Di rumah belakang, Fen Hui dan Fen Lang duduk terdiam. Bisikan alam diluar cukup dingin, mereka menutup rapat jendela dan pintu.

"Apa Aniang mu mengatakan sesuatu sebelum pergi?"

"Tidak."

Fen Lang mendesah kesal, dia mengusap rambutnya frustrasi. Padahal dia sudah mau berusaha menjadi lebih baik. Sayang nya Mingyun terlalu kejam memberikan jalan hidup seperti ini.

"Fu Qin, aku tidak mau mengikat mu lagi. Aniang sudah pergi, tidak ada gunanya lagi mengikat mu karena aku sekarang sendirian."Fen Hui memasukkan sup sayur kedalam mulutnya.

Pandangan nya tertunduk, tidak mau menatap Ayahnya secara langsung. Fen Lang merasa Puteri nya tidak waras, dia tidak mungkin membiarkan Fen Hui sendirian dan kesulitan.

"Jika ada masalah apapun nanti, datanglah pada Fu Qin."

"Umm, aku mengerti berapa lama renovasi akan selesai?"

"Bulan besok, karena rumahnya tidak besar itu cukup cepat. Fu Qin akan membuat tembok pagar untuk mencegah binatang liar masuk."

"Itu bagus,"

"Ya."

Fen Hua, dia tidak bisa menahannya. Keluarga nya pasti tau apa yang terjadi selama bertahun-tahun, sudah pasti menarik Puteri nya kembali hal yang wajar. Tapi meninggalkan seorang anak perempuan yang lemah. Dimana hati nurani mereka?

Hari demi hari berlalu cepat, tidak terasa panen akan segera dimulai. Rumah Fen Hui terbangun sempurna dengan kokoh, ada tiga kamar kosong, ruang tamu dan dapur. Kamar mandi disatukan tidak lagi di pisah, ruang yang menjadi dapur di luar di ubah menjadi gudang. Tembok kokoh rumah nya sudah mengelilingi halaman belakang juga.

Fen Hui menutup pintu gerbang kayu yang tebal, dia menatap rumah dengan tembok batu bata itu dengan netra yang panas. Sudah berusaha mendorong orang tuannya untuk merenovasi rumah, tapi kini rumah itu ditinggalinya seorang. Tidak ada banyak perabotan disini, tidak masalah untuk Fen Hui. Dia bisa membeli banyak hal dengan 50 Yuannya.

"Aniang, semoga baik-baik saja. Mau seburuk apapun orang tua mu mereka pasti memiliki rasa sayang pada mu."gumam Fen Hui.

Gadis itu tidak menyadari masa lalu buruk Ibunya, tapi tidak bisa di pungkiri orang tua mana yang tidak mencintai anaknya? Pada akhirnya Ayah Fen Hua menarik kembali Puteri nya yang kabur.

Besok Fen Hui akan pergi ke ladang bersama Fen Lang. Memanen padi, dan memisahkan gabahnya, membagi dua penghasilan panen setelah ditimbang dan di bayarkan sebagian untuk pajak Corvee dan pajak negara. Dia tidak akan menjual hasil panennya, akan disimpan di gudang untuk musim dingin. Sebentar lagi Desember, badai salju akan datang.

"Aku perlu membeli kasur dan selimut hangat, beberapa mantel."gumam Fen Hui.

Gadis itu masuk kedalam rumah, ruang tamu dengan bagian tengah dilubangi kebawah. Untuk menyimpan batu arang dan membakarnya di situ tetap hangat. Ruang keluarga dan ruang tamu menjadi satu. Dia perlu membakar kayu besar untuk membuat arang, duduk di lantai ber ubin dan memikirkan sesuatu tentang dapur. Dia perlu membeli banyak makanan, karena sekarang tidak ada yang masak maka dirinya sendiri yang memasak.

"Harus kekabupaten lagi."Fen Hui menghela nafas berat.

Menatap langit-langit kosong seakan tujuan hidup nyaman merasa tidak ada artinya sama sekali. Suara pintu gerbang di ketuk keras, gadis itu bergegas keluar dan membukanya.

"Lao Lao?"

"Hui'er, Lao Lao membawakan makanan untuk mu."

Fen Hui menatap mangkuk tembikar berisi ikan goreng."Lao Ye menangkap ikan untuk mu, besok tidak perlu ke ladang biar Fu Qin mu sendiri yang memanen padi."

"Ladang itu luasnya 10 hektar, jika Fu Qin sendirian khawatir tidak selesai cepat."

Liu Meng Yi menggeleng, tubuh cucu nya begitu kurus. Dia seperti akan patah saat membungkuk dan memotong padi secara manual."tidak, cukup diam dirumah atau pergi berjalan-jalan. Itu urusan Fu Qin mu, tidak baik membiarkan mu turun ke ladang dan jatuh sakit."

Ah, rasanya Nenek terlalu mengkhawatirkan nya, Fen Hui mempersilahkan masuk. Tapi Lao Lao nya tidak mau, dia bilang ada urusan lain dan pergi setelah memberikan mangkuk tembikar pada Fen Hui.

Melihat langit masih terang, Fen Hui masuk kedalam rumah menaruh ikan goreng. Dia berjalan kebelakang halaman, mengambil satu ember air untuk menyirami tanaman sayur nya. Mereka sudah tumbuh dengan baik bahkan kunyit dan jahe siap di panen. Fen Xiang juga sempat menanam singkong di halaman belakang.

"Aku memiliki ide untuk membuat Kunyit menjadi lebih awet di musim dingin."bibirnya menyeringai lebar.

Terlintas dibenaknya untuk mengubah kunyit menjadi bubuk, lalu jahe dia akan memikirkan caranya. Lengkuas jual saja pada orang-orang desa, tidak ada gunanya menyimpan banyak. Mudah rusak dan berjamur, beruntung kalau bertunas dan bisa ditanam kembali tapi itu ide buruk untuk bulan besok.

Selesai menyirami tanamannya, gadis itu mengambil keranjang anyam dan alat untuk mencabut kunyit dan jahe. Untuk singkong nanti saja biar Fu Qin yang mencabutnya. Butuh satu jam lebih, karena jumlah uang ditanam tidak banyak. Mencuci bersih kunyit dan jahe, besok akan di mulai proses membuat kunyit dan jahe menjadi bubuk.

Sementara itu di aula besar dengan kursi kebanggaan berukiran rumit, Lelaki berusia 50 tahun menatap wanita berusia 25 tahun dengan 3 anak nya. Dia melihat kekesalan di wajah wanita yang lebih muda itu. Tubuhnya begitu kurus, bibirnya kering dan pecah-pecah. Tangannya tidak halus tapi kasar, dia berdecak kesal. Mengapa harus memilih menyulitkan diri sedangkan dikediamannya wanita itu tidak akan kesulitan apapun.

"Apa sudah menyesali perbuatan mu, Bing Hua?"

Fen Hua, tidak kali ini harus memakai nama aslinya."tidak sama sekali, bagaimana dengan anda? Apa masih hidup tenang setelah merenggut nyawa seseorang?"

Percikan api muncul diantara keduanya, Oe Tian Ham berusaha menahan amarahnya. Bing Hua masih saja mengungkit kesalahannya, dia hanya membunuh laki-laki tidak bermoral. Bukannya berterima kasih, anak perempuannya malah menudingnya sebagai pembunuh dan pergi melarikan diri.

"Tentu, hidup ku selalu tenang. Pulanglah ke kediaman mu, rawat tubuh mu dan anak mu dengan baik."

Bing Hua tersenyum sinis, Ayahnya benar-benar menyebalkan. Selain pencemburu akut, dia sangat ketat mengawasinya. Dia tidak tahan dengan semua itu, bahkan ketika jatuh suka pada seorang Tuan muda anak dari salah satu menteri nya. Oe Tian Ham langsung membuat alasan yang buruk untuk melenyapkan Laki-laki itu.

1
Anonymous
k
lily
👍👍👍👍
lily
kewarasan minim gak tuh😂😭
lily
emang enak 😂😂😂
Me Ta
sayang sekali fen Hui ngga punya keahlian beladiri
Jasmin Melor
Luar biasa
Nur Lela
luar biasa
AbC Home
Luar biasa
Siesca Anwar
Terima kasih thor ceritanya sangat bagus
Ni Ketut Patmiari
semangat ya thor💪
Ni Ketut Patmiari
ttep semangat thor, karyanya bagus👍
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
Qimti Sa
good
Erna Fkpg
tk kirain tersesat dihutan dan mendapat peninggalan ilmu bela diri dan harta seperti cerita kolosal lainnya
Erna Fkpg
bagus tidak ada yg durhaka klau atah macam itu
Erna Fkpg
baru kali ini membaca tokoh utamanya benar2 miskin dan lama kayanya dan masak tubuhnya gk risih gk dibersihkan kan tokihnya dr masa depan masak gk ada sungai untuk mandi
Murni Dewita
finish
Yurniati
sukses selalu dalam berkarya thorr
Yurniati
tetap semangat terus thorr
nurul rahma2020
Terima kasih thor,, ceritanya sangat bagus😘,,, meskipun gk rela udah end😄.. lanjutkan novel barunya thor tetap semangat 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!