Mengubah Takdir

Mengubah Takdir

Nasib nya terlalu buruk

Malam itu terasa sunyi, gubuk reyot yang terbuat dari jerami terlihat sangat rapuh. Atap dari jerami kering yang di olesi tanah liat sebagai perekat alami, seperti akan terbang sewaktu-waktu saat angin besar datang.

"A niang... Aku lapar."gadis kecil dengan pakaian kain kasar, serta ada banyak tambalan itu mendekati ibunya.

Mata besarnya menatap penuh harap pada wanita dewasa didepannya,"A niang, akan menghangatkan ubi kukus terlebih dahulu."

Fen Hua, berjalan keluar rumah berhubungan dapur rumah berada di luar. Dia harus keluar dan menerobos hujan untuk menghangatkan makanan. Tubuh ringkih nya terhuyung saat tidak sengaja tersandung batu, berkat refleks bagus Fen Hua tidak terjatuh sama sekali.

Gadis kecil berusia 9 tahun memperhatikan Fen Hua dari ambang pintu, tubuh kurus dan kulit putih pucat itu menggigil kedinginan. Disampingnya ada gadis kecil yang lebih muda darinya.

Mereka berdua menatap Ibunya dengan khawatir,"apa A Niang kedinginan?"

Pertanyaan Fen Mei membuat sang Kakak menatapnya kesal, jelas sekali Ibu mereka kedinginan. Pertanyaan bod*h macam apa itu? Fen Hui hanya bisa menahan rasa kesalnya.

Tidak bagus untuk nya memarahi anak kecil dengan tubuh seperti tauge, kurus dan kepalanya yang besar. Keluarga mereka terlalu miskin, di desa kecilnya hanya keluarga Fen saja yang masih tinggal di gubuk reyot tepat dibawah kaki gunung.

"Masuklah terlebih dahulu, biar Kakak saja yang menunggu A Niang disini."

"Umm."

Fen Mei mengangguk patuh, dia adalah terkecil di keluarga Fen. Fen Hua memiliki 4 orang anak, yang tertua adalah Fen Xiang anak lelaki berusia 15 tahun, lalu Putri tertua Fen Qian berusia 13 tahun, Putri kedua Fen Hui dan Putri ketiga Fen Mei.

Gadis berusia 9 tahun itu mendesah pelan, dia tidak menyukai kehidupan yang serba kekurangan. Di kehidupan sebelumnya gadis itu terlahir dengan Mingyun yang bagus.

Fen Hui, terlahir kembali dengan nasib buruk, dia memiliki ingatan kehidupan sebelumnya. Tidak, lebih tepatnya dia bertransmigrasi! Tubuh aslinya berasal dari abad ke 22, dia meninggal karena kecelakaan beruntun di jalan tol, bangun-bangun sudah berada ditubuh Fen Hui.

"Kesempatan hidup kembali tidak akan berulang lagi, kali ini harus hidup lebih baik."Fen Hui sudah bertekad.

Dia akan memperbaiki ekonomi keluarga ini, Fen Lang, ayahnya dikehidupan ini sangat buruk. Meskipun dia berasal dari keluarga baik-baik di desa kecilnya. Dia adalah seorang bajing*n yang menelantarkan keluarga kecilnya sendiri. Pergi ke provinsi untuk ikut ujian untuk para pelajar, entah gagal berapa kali. Dia terus mengulangi kegagalannya hingga menghabiskan uang milik Fen Hua.

"A Niang sudah berkerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarga, tapi tikus besar mencuri uang setiap bulannya!"

Bahkan uang yang dimiliki Fen Hua, dari hasil jerih payahnya menjual keranjang anyaman dan gandum itu tidak seberapa. Fen Lang dengan serakah dan tidak malunya merebut uang itu.

"Baiklah, berhubungan aku sudah sepenuhnya tau semua jalanan di desa ini. Aku akan mencari cara untuk menghasilkan uang."

Melihat Fen Hua datang dengan sekeranjang kecil ubi kukus hangat, dan uap panas masih mengepul. Fen Hui meraih keranjang kecil itu dan memberikan kain kering pada Ibunya.

"A Niang, ganti bajunya terlebih dahulu agar tidak terkena demam."

Fen Hua tersenyum senang, putri keduanya begitu perhatian. Meskipun sudah lama tidak berkomunikasi, dalam beberapa hari terakhir ini Fen Hui mulai mau berbicara dengan nya kembali. Sorot mata hampa gadis itu seakan sirna entah hal apa yang membuat gadis itu berubah. Fen Hua tidak mempermasalahkan itu, gadis kecil itu begitu tertutup sudah mau terbuka pada semua orang.

Itu hal bagus, tidak baik Fen Hui selalu murung dan terlihat hampa. Dia selalu cemas sejak Fen Hui mendapatkan perlakuan buruk dari Fen Lang, hingga membuat gadis kecilnya trauma. Fen Hua tidak bisa melakukan banyak hal untuk menghibur gadis kecilnya.

"Tutup pintunya makanlah bersama adik mu, A Niang akan berganti baju. Jangan bangunkan kedua Kakak mu mereka sedang lelah."

Fen Hui mengangguk mengerti, kedua Kakaknya seharian ini sibuk membantu Fen Hua di ladang. Sekarang sedang waktunya panen gandum, jelas ketiga orang itu sibuk. Sementara dirinya dan Fen Mei tidak melakukan apapun selain tinggal dirumah.

Dia menutup pintunya, Fen Mei datang dengan wajah berseri-seri. Adiknya sudah terlalu lapar, mereka hanya makan dua kali sehari. Pagi dan Malam, itu karena terbatasnya makanan jadi mereka harus berhemat.

"Uwaah... Ubi nya terlihat lezat, Kak ayo kita makan ubi ini bersama."

Fen Hui mengangguk, dia duduk diruang keluarga yang sempit. Dan memakan ubi nya perlahan, Fen Mei meniup ubi miliknya agar tidak terlalu panas. Kemudian menggigit kecil ubi itu, matanya kembali berbinar. Rasa laparnya membuat makanan apapun yang dimakan akan terasa enak di lidahnya.

"Apa yang kita makan untuk besok pagi?"tanya Fen Mei, penasaran.

"Ubi kukus lagi sepertinya, bukankah setiap hari seperti itu? Kalaupun tidak, pasti berganti dengan kentang."jawab Fen Hui.

"Itu bagus, sangat bagus setidaknya kita tidak memakan panekuk dari dedak kasar."Fen Mei mengangguk senang.

Fen Hui tahu, panekuk yang terbuat dari dedak kasar. Sangatlah tidak enak, karena ketika menelan makanan itu ada rasa tertusuk di tenggorokan. Sulit untuk menelannya, entah keberuntungan dari mana makanan dirumahnya beralih ke umbi-umbian.

Terpopuler

Comments

Sita Sit

Sita Sit

mampir thor

2024-10-23

0

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

mmpir thor, smoga crita nya bgus sdikit typo nggak d gntung crita nya trus smpai tamat 😁😁😁

2024-10-11

0

Anonymous

Anonymous

k

2024-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Nasib nya terlalu buruk
2 Langkah awal; Menjual Kunyit dan Jahe
3 Lelaki itu datang
4 Perkara Daging!
5 Aniang, aku akan menjelaskan
6 Semua Orang Menunggu Mu
7 Bukankah itu sangat banyak?
8 Ayah mertua, jangan membebaninya
9 Makan malam ini sangat spesial
10 Membuat mie panjang umur
11 Selamat ulang tahun Lao Ye
12 Langkah kedua: sesuatu dalam daun pisang
13 Mengapa begitu mahal?
14 Telaga bening Fen Xiang terlanjur terluka
15 Aku membencinya, bolehkah aku memukulnya?
16 Hari terakhir berjualan rempah
17 Niat buruk mereka
18 Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?
19 Aniang, maaf...
20 Aku tidak sedang bermain-main
21 Dia sudah bertobat,Dage
22 Bertemu kembali
23 Itu Hadiah untuk mu Hui'er
24 Jadi siapa yang dekat dengannya?
25 Bermainlah seperti anak seusia mu
26 Menyulam itu membosankan
27 Mengapa begitu sulit menjumpai mu
28 Mereka membawa Aniang pergi
29 Fu Qin aku tidak mau mengikat mu lagi
30 Dia sangat kekanakan
31 Paman Kusir itu sangat mencurigakan
32 Gong nya telah ditabuh
33 Kobaran api itu memakan salah satunya
34 Mereka terlalu banyak
35 Jadi semua ini ulah mu?
36 Hari ini, hari spesial mu
37 Fu Qin menangis
38 Bawa dia kemari
39 Merasa bimbang
40 Malam tahun baru
41 Jangan menolak
42 Suratnya telah sampai
43 Soda ini untuk mu
44 Lepas kendali
45 Desa Shushu; amarah Pemimpin utama
46 Ini lebih buruk dari bubur tanpa rasa
47 Pergi ke kabupaten Kaiyang
48 Dimana kau sembunyikan dia?
49 Mereka bukan pengemis Fu Qin!
50 Surat undangan
51 Paman anda salah paham!
52 Berusaha kabur
53 Apa kamu mau menunggu ?
54 Jaga diri mu baik-baik
55 Tanpa sadar menjadi akrab
56 Mengapa menjadi terbalik?
57 Kenangan masa lalu
58 Kakek cemburu
59 Maksud kedatangan kami
60 Hari spesial telah tiba
61 End; Musim semi itu milik ku
62 Pengumuman
63 Promosi karya baru
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Nasib nya terlalu buruk
2
Langkah awal; Menjual Kunyit dan Jahe
3
Lelaki itu datang
4
Perkara Daging!
5
Aniang, aku akan menjelaskan
6
Semua Orang Menunggu Mu
7
Bukankah itu sangat banyak?
8
Ayah mertua, jangan membebaninya
9
Makan malam ini sangat spesial
10
Membuat mie panjang umur
11
Selamat ulang tahun Lao Ye
12
Langkah kedua: sesuatu dalam daun pisang
13
Mengapa begitu mahal?
14
Telaga bening Fen Xiang terlanjur terluka
15
Aku membencinya, bolehkah aku memukulnya?
16
Hari terakhir berjualan rempah
17
Niat buruk mereka
18
Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?
19
Aniang, maaf...
20
Aku tidak sedang bermain-main
21
Dia sudah bertobat,Dage
22
Bertemu kembali
23
Itu Hadiah untuk mu Hui'er
24
Jadi siapa yang dekat dengannya?
25
Bermainlah seperti anak seusia mu
26
Menyulam itu membosankan
27
Mengapa begitu sulit menjumpai mu
28
Mereka membawa Aniang pergi
29
Fu Qin aku tidak mau mengikat mu lagi
30
Dia sangat kekanakan
31
Paman Kusir itu sangat mencurigakan
32
Gong nya telah ditabuh
33
Kobaran api itu memakan salah satunya
34
Mereka terlalu banyak
35
Jadi semua ini ulah mu?
36
Hari ini, hari spesial mu
37
Fu Qin menangis
38
Bawa dia kemari
39
Merasa bimbang
40
Malam tahun baru
41
Jangan menolak
42
Suratnya telah sampai
43
Soda ini untuk mu
44
Lepas kendali
45
Desa Shushu; amarah Pemimpin utama
46
Ini lebih buruk dari bubur tanpa rasa
47
Pergi ke kabupaten Kaiyang
48
Dimana kau sembunyikan dia?
49
Mereka bukan pengemis Fu Qin!
50
Surat undangan
51
Paman anda salah paham!
52
Berusaha kabur
53
Apa kamu mau menunggu ?
54
Jaga diri mu baik-baik
55
Tanpa sadar menjadi akrab
56
Mengapa menjadi terbalik?
57
Kenangan masa lalu
58
Kakek cemburu
59
Maksud kedatangan kami
60
Hari spesial telah tiba
61
End; Musim semi itu milik ku
62
Pengumuman
63
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!