NovelToon NovelToon
Mata Batin Sang Peramal Tarot

Mata Batin Sang Peramal Tarot

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Peramal
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: korokoro

Riska Radiva, seorang gadis SMA menemukan buku lapuk yang berisi tumpukan kartu tarot di kamar mendiang nenek nya.

Sejak saat itu, ia bisa melihat masa depan yang akan terjadi pada orang lain, hanya dengan membuka satu Tarot nya.
Masalah muncul saat Riska tahu bahwa nyawanya dalam bahaya. Kekuatan yang di milikinya, memiliki efek yang membahayakan nyawa nya dan seluruh orang yang disayanginya.

*ini adalah novel Horor Misteri Pertama aku. Kalau kalian suka, jangan lupa like, subscribe, vote dan gift juga ygy 😁

IG : dimas.yudhistira_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Kaleng

Bukti foto yang di berikan kepolisian pada Sita kemarin, sudah membuka mataku dan semakin meyakinkan ku kalau penyebab kematian Devina bukanlah bunuh diri.

Aku harap, tim dari kepolisian segera menyadari kejanggalan yang terjadi pada mayat Devina.

Pagi ini, aku dan Amaya sudah berada di sebuah pemakaman. Sebenarnya kami juga janjian dengan Sita. Tapi entah kenapa sita belum juga datang.

Kami bertiga berjanji untuk berziarah ke makam Devina pagi ini. Selain karena hari ini adalah hari Minggu, sekolah libur, juga karena aku tidak sempat menghadiri pemakaman Devina kemarin sore.

"Devina, maafin aku." Bisik Amaya sambil menaburkan bunga di atas pusara Devina.

Aku yang berdiri disampingnya, hanya bisa terdiam sambil mengirim doa dalam hati untuk Devina.

"Aku gak nyangka kalau akhirnya bakalan kayak gini dev." bisik Amaya lagi. Kali ini, Amaya semakin emosional, ada air mata yang keluar. "Semoga kamu tenang di sana dev." ucapnya lagi sambil terisak.

Aku menenangkan dengan mengusap punggung Amaya. Sesekali mataku memindai ke sekitar pemakaman. Mencari sosok Sita yang belum juga datang.

Setelah kami mengirim doa dan menaburkan bunga untuk yang terakhir, akhirnya kami meninggalkan pusara Devina dengan perasaan yang sedikit sedih.

"Sita gak ada kabar?" Tanya ku pada Amaya yang sedang menatap layar handphonenya.

Kami berdua memutuskan untuk mampir ke cafe terdekat. Sekedar untuk menikmati suasana Minggu pagi setelah dari makam.

Amaya menggeleng sambil menatap wajahku.

"Coba telepon kali ya?" Gumam Amaya sambil menempelkan handphonenya ke telinganya.

Aku terdiam menunggu telepon Amaya tersambung. Tapi, setelah beberapa kali mencoba, telepon dari Amaya hanya menghasilkan beberapa kali nada tunggu. sama sekali tidak ada jawaban.

"Apa kita kerumahnya aja?" tanya Amaya.

Aku mengerutkan kening, berfikir sebentar. "Ya udah, kita abisin kopi nya dulu, habis ini kita kerumahnya." Jawabku sambil menikmati segelas cappucino dingin di hadapanku.

Slurp.

Amaya kembali sibuk dengan gadgetnya. Sementara aku mencoba menikmati suasana sekitar coffeshop yang belum terlalu ramai.

Entah kenapa, perasaanku semakin tidak tenang setelah aku mengunjungi makam Devina. Ya, walaupun setelah kemarin, aku belum lagi melihat penampakan Devina atau petunjuk dari kartu tarot ku. Tapi, aku yakin, teriakan minta tolong yang berkali-kali kudengar kemarin adalah dari Devina.

Belum lagi, penampakan sosok Devina yang tiba-tiba muncul saat aku dan kedua temanku ini membuka tarot soal Devina.

"Riska!" Lamunan ku pecah, saat kudengar Amaya berteriak sambil menunjukan wajah yang pucat dan jari telunjuk yang mengarah ke wajahku.

Aku mengerutkan kening menatap balik wajah Amaya. "kenapa?"

Amaya mengusap wajahnya. Lalu kembali menatap wajahku.

"Demi tuhan aku lihat Devina. Muka kamu berubah jadi Devina." ucapnya terbata-bata.

Muka Amaya masih pucat, gemetar dan berkali-kali mengusap wajahnya.

"Jangan bercanda may." ucapku pelan.

Amaya menggeleng lemas. Tangannya dingin saat kupegang. Aku yakin Amaya tidak bercanda.

"kita balik aja ya." Ucapku sambil berdiri.

Amaya mengangguk lemas.

Untungnya, Amaya kami pergi dengan satu motor. Amaya aku jemput ke rumahnya. Jadi aku tidak khawatir, karena aku yang langsung mengantar Amaya kerumahnya.

Pada akhirnya, niat kami untuk pergi ke rumah Sita batal. Karena Amaya yang tiba-tiba histeris dan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau dia benar-benar seperti melihat sesuatu yang aneh.

Bahkan sampai dirumahnya, Amaya masih gemetar, tangannya dingin wajahnya masih sepucat sebelumnya.

Aku mengantarnya sampai kamar.

"Kamu yakin gak papa?" Tanyaku memastikan saat aku mengantarnya kedalam kamar.

Amaya terdiam, sambil menarik tanganku. "Ka, sumpah aku lihat Devina." ucapnya lagi.

Aku memutuskan untuk duduk menemani nya sebentar. "iya, may aku percaya." jawabku.

Amaya menatap wajahku.

"Kemarin, waktu kita kumpul bertiga, aku juga liat Devina, ada bareng kita." ucapku.

Amaya menekuk wajahnya. "Ka, jangan pulang dulu ya. Temenin aku sampai orang tua ku pulang." Ucapnya dengan suara lirih.

Aku tersenyum antara lucu dan iba. "Iya, ya udah aku disini dulu."

Amaya memelukku sambil tersenyum lega.

...****************...

"Makasih mas.. Maaf aku ngerepotin mas Kharis lagi." ucapku sambil menutup telepon.

"Gimana?" Tanya Amaya langsung yang sedari tadi menguping di samping ku saat aku sedang menelpon mas Kharis untuk meminta bantuan agar di pertemukan dengan kepolisian yang menangani kasus Devina.

"Mas Kharis mau bantu. Nanti dia sama teman polisi dan pengacaranya mau cari cara buat temuin kita sama penyidik kasus nya Devina." Jawabku.

Amaya mengembuskan nafas lega. "Syukurlah. tapi, kita gak ikut terlibat kan nantinya?"

Aku tersenyum. "Mas Kharis tahu aku punya kemampuan ini. Jadi, mungkin mas Kharis bakal ceritain ke temennya yang polisi itu soal kemampuanku ini."

Amaya tersenyum lalu menjatuhkan badannya kembali ke kasur.

Tidak lama kemudian, aku mendengar suara deru knalpot mobil yang masuk ke pekarangan rumah Amaya. Aku fikir orang tua Amaya sudah datang.

"Mama kamu udah datang kayaknya may." ucapku sambil berdiri ke arah jendela kamar Amaya yang berada di lantai dua ini.

Prang!

Baru saja aku ingin melihat ke jendela, tiba tiba, sebuah batu besar melayang dan hampir saja menghantam wajahku.

Orang yang ada di bawah, yang tadi masuk dengan menggunakan mobil itu ternyata bukanlah orang tua Amaya.

"Aaaargh!" kami berdua sontak berteriak kaget saat kaca jendela Amaya pecah akibat lemparan batu dari orang tersebut.

"Siapa ka?" teriak Amaya sambil berlari menghampiri ku yang sudah berlindung di bawah jendela.

Brummm.

Kami hanya mendengar deru mobil yang kembali jalan keluar meninggalkan halaman rumah Amaya.

Sayangnya, aku tidak sempat melihat orang yang melemparkan batu dan plat nomor mobil yang baru saja keluar itu.

Amaya panik setengah mati, ia segera menelepon orang tuanya untuk memberi tahukan yang baru saja terjadi.

Mataku memicing ke arah batu sebesar bola Tenis yang mendarat tepat di sebelah kasur Amaya, bersamaan dengan pecahan kaca yang sudah berserakan di lantai kamar Amaya.

Padahal kamar Amaya ini ada di lantai dua. Kalau memang itu adalah orang random atau orang iseng, kenapa harus langsung mengarah ke kamar Amaya?

Dari batu yang tergeletak, aku melihat sesuatu seperti sebuah kertas yang di ikatkan dengan semacam tali atau karet entahlah yang jelas ini bukan sembarang orang iseng yang melemparkan batu.

"May..." bisikku sambil mengambil batu itu.

Amaya yang baru saja selesai menelpon kedua orang tuanya, ikut merasa kaget ketika melihat sebuah kertas peringatan yang di ikat pada baru tadi.

'TIDAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN KEMATIAN DEVINA! ATAU AKU AKAN BONGKAR KEBOHONGAN KAMU! AKU TAU AMAYA! KAMU ADALAH ORANG YANG MEMBOBOL INSTAGRAM DEVINA DAN MENYEBARKAN SEMUA AIB DEVINA! MULAI SEKARANG BERHENTI IKUT CAMPUR ATAU KAMU AKAN TERLIBAT DALAM MASALAH YANG LEBIH BESAR!'

Kurang lebih begitulah isi surat kaleng yang terikat pada batu tersebut.

Kami berdua saling tatap. Muka Amaya pucat, matanya tidak kuasa menahan ketakutan. Aku kembali berlari ke arah jendela, sampai kemudian, tangis Amaya pecah dan aku harus kembali menenangkan Amaya.

Sore itu, menjadi sore yang paling mencekam bagi ku dan khususnya Amaya. Setelah pengancaman yang kami terima, apalagi yang akan terjadi selanjutnya? Entahlah.

...****************...

1
valerio_cean
semangat othor
korokoro
Jangan lupa support karya aku 😻🔥
korokoro
Disclaimer : Novel ini hanya karangan fiksi dari isi kepala saya sebagai author. Tidak ada maksud untuk menjelekkan atau menyinggung pihak/organisasi/instansi/nama tertentu yang secara kebetulan muncul dan di ceritakan di novel ini. 🔥🔥🔥 tetap menyala 🔥🔥🔥
valerio_cean
semangat thor
korokoro: makasih kk🔥
total 1 replies
Zizi
Smngt kak up nya😍😍
Sefira Arrum
Fighting
Zizi
2 bunga untukmu kak😍😍
korokoro: terimakasih kakak😍
total 1 replies
valerio_cean
semangat terus kak updatenyaaa
korokoro: siap kk makasih 😁
total 1 replies
valerio_cean
bagus banget ceritanya kak, harus sering sering up
korokoro: wah makasih kak... jadi tambah semangat up nya
total 1 replies
anggita
👏semoga lancar novelnya banyak pembacanya.
anggita
like👍+ hadiah iklan☝
korokoro: makasih kak/Smile//Grin/
total 1 replies
Nico queen
Mungkin maksudnya "Aksara" kak.
korokoro: owh iya aksara ya 😂😂 ✍️catet revisi
total 1 replies
Nico queen
Kemungkinan neneknya selingkuh 🗿
korokoro: hehhh /Facepalm/ wkwkwk
total 1 replies
Zizi
kurang panjanggg thoorrr/Joyful//Joyful/
korokoro: Jan panjang-panjang kak, nanti langsung tamat/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Moon Wolf
Kok aku malah ga suka sama gambarnya ya wkwkwk
korokoro: hihi, skip aja gambarnya, agak disturbing emang gambar gambar di tarot 😂🙏
total 1 replies
Nico queen
Introvert, aku banget
korokoro: /Facepalm/
total 1 replies
Jazzy Bold
mantep Thor. di tunggu updatenya yah
korokoro: ashiap kk makasih kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
finally ceritanya menarik, cuma harus perhatikan tanda baca ya kak maaf loh ya aku koreksi 😉
Nico queen: Semangat kak,/Determined/
korokoro: Wah makasih kk akhirnya ada yang kasih feedback koreksi.. gpp loh kak aku seneng di koreksi gini biar bisa lebih baik lagi nulisnya 🙏
total 2 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
adik adiknya❌
adik-adiknya ✅
NoComent🇮🇩🇮🇩
sebuah jejak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!