NovelToon NovelToon
Istri Sah Rasa Istri Siri

Istri Sah Rasa Istri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst / Romansa
Popularitas:645.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_

Alda Vanya Atmajaya dengan senang hati menerima perjodohan dengan Araga Argantara, pria dingin yang telah membuatnya jatuh cinta. Araga juga merupakan cinta pertama Alda. Namun pernikahan yang Ia impikan akan membawa kebahagiaan justru membawa duka baginya.

Di malam pertama pernikahannya dengan Araga wanita itu justru harus menerima sebuah kenyataan yang menyakitkan. Ternyata Araga telah memiliki istri pertama yang dinikahi secara siri. Tak hanya sampai disitu saja, Araga juga menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan kontrak selama enam bulan.

Alda menyetujui kontrak pernikahan itu dengan sebuah persyaratan yang Ia yakini bisa menjerat Araga untuk tetap hidup dengannya.

Apakah Alda mampu membuat Araga terikat dengannya ? Atau Alda harus menerima kenyataan jika pria itu tidak akan pernah bisa menjadi miliknya ?

Yuk, ikuti cerita mereka dalam kisah " Istri Sah Rasa Istri Siri" !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan menjadi wanita bodoh !

Luka Araga dibersihkan dan diobati oleh perawat. Tadinya Alda yang ingin melakukannya namun sang kakak melarang keras dirinya melakukan hal itu. Dengan penuh keterpaksaan Alda menuruti permintaan sang kakak.

Sesekali Araga meringis membuat Alda ikut merasa ngilu, "Sus tolong pelan-pelan ! Kamu menyakiti suamiku" ucapnya sedikit memarahi perawat tersebut.

Adnan hanya bisa memutar bola matanya dengan malas. Adiknya benar-benar sudah dibutakan oleh cinta.

Sementara Araga merasakan sesuatu yang membuat hatinya menghangat saat mendengar kekhawatiran Alda. Meski begitu Araga masih menunjukkan wajah datarnya.

"Sudah selesai" ucap perawat tersebut segera membereskan peralatannya dan keluar dari kamar perawatan Alda. Sebelum perawat itu keluar, Ia berpesan agar memar yang ada di wajah Araga dikompres dengan es batu agar tidak terlalu membengkak dan membiru.

"Kamu sudah makan ?" tanya Adnan membuka suara.

"Sudah, baru saja tadi makam bubur ayam" jawab Alda tanpa mengalihkan tatapannya dari Araga.

"Aku membawa cake kesukaan kamu tapi ada di mobil. Aku ambilkan dulu ya" ucap Adnan begitu lembut. Pria itu berjalan keluar menuju mobilnya dan meninggalkan Araga dan Alda dalam kesunyian.

Alda merasa bersalah karena sikap kasar kakaknya kepada Araga, "Maaf atas sikap kak Adnan terhadapmu" ucapnya sambil meremas tangannya.

Namun Araga tidak merespon, pria itu tetap terdiam bahkan tidak melirik Alda sama sekali. Diamnya Araga tentu semakin membuat Alda tidak enak hati.

Alda menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan pelan. Kepalanya yang tadi sempat menunduk kini mendongak melihat kembali wajah Araga dari samping.

"Araga, apa kamu percaya jika apa yang kamu lihat beberapa tahun lalu itu tidak seperti yang kamu bayangkan ?" tanyanya meskipun sudah tahu jika Araga tetap tidak percaya padanya karena sudah terlanjur kecewa.

"Tidak" jawab Araga singkat.

Alda tersenyum miris, memang benar dengan dugaannya jika Araga sudah tidak memberikan rasa percaya lagi terhadapnya.

"Apa kamu menyesal pernah mencintaiku ?" Tanyanya dengan suara lirih.

"Hm" jawab Araga sebagai tanda mengiyakan.

Alda kembali meremas tangannya dan menggigit bibir bawahnya agar, ia menatap ke atas berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh. Setelah kembali normal, Alda kembali membuka suara.

"Aku tidak akan pernah menyesal mencintaimu walau suatu saat takdir memang tidak bisa menyatukan kita. Jika pernikahan kita berakhir mungkin aku tidak akan mencari pria lain lagi untuk aku cintai. Cukup kamu yang pertama dan yang terakhir bagiku. Walau sempat aku berpikir mengapa dulu aku tidak mencoba menerima cinta pria lain namun aku sadar jika cintaku begitu besar untukmu. Aku tidak yakin jika aku menerima cinta pria lain maka posisimu akan tersingkirkan di hatiku" ucap Alda dengan suara yang mulai bergetar.

Araga membeku mendengar ungkapan hati Alda, dengan suara yang bergetar tentu membuat Araga tahu jika wanita itu sedang menahan tangisannya. Namu Ia masih enggan melirik Alda sebentar saja.

"Jika kak Adnan masuk katakan padanya jika aku sudah tidur !" lanjutnya. Alda membaringkan tubuhnya dengan posisi miring memunggungi Araga. Wanita itu mencoba memejamkan matanya meskipun begitu sulit. Ia tidak ingin kakaknya melihat kesedihan di wajahnya.

Merasa Alda sudah tidak bergerak lagi Araga sedikit menengok wanita itu. Ternyata Alda sudah terlelap, Araga mulai berjalan ke arah sofa. Dalam keheningan pria itu mulai mencoba memahami perasannya. Ia begitu sulit menebak kemauan hatinya.

Araga merasa senang saat mendengar ungkapan hati Alda yang berjanji tidak akan ada pria yang menggantikan posisinya. Araga juga merasa sesak membayangkan pernikahannya dengan Alda akan berakhir.

Namun karena masih sulit menebak perasaannya kepada Alda, Araga lagi-lagi mencoba meyakinkan dirinya jika yang saat ini Ia cintai adalah Febby.

...****************...

Hari ini Alda sudah sudah bisa pulang dari rumah sakit setelah satu Minggu dirawat. Entah Ia harus merasa sedih atau senang, di satu sisi Alda tidak ingin pulang karena tak mau sakit hati melihat keromantisan Araga dan Febby, tapi di sisi lain Ia juga bosan berada di rumah sakit.

Setiap malam Alda selalu kesepian karena Araga tidak pernah menemaninya, pria itu hanya menampakkan batang hidungnya jika pagi saja. Sang kakak juga sudah tidak pernah muncul lagi setelah menghajar Araga kemarin.

Hanya Brian yang selalu menyempatkan diri untuk menemaninya walaupun terkadang membuatnya kesal.

"Kok mukanya kusut gitu sih ?" Tanya Brain yang baru saja masuk.

"Entahlah, aku juga bingung. Rasanya sangat berat untuk kembali ke rumah itu lagi tapi aku juga enggan tinggal lama-lama disini" jawab Alda terdengar tidak bersemangat.

"Kalau begitu ikut aku saja" ucap Brian sedikit bercanda.

"Ck... Yang benar saja ? Kamu bukan suamiku bukan juga keluargaku" balas Alda kini mulai kesal.

"Kenapa tidak pulang ke rumah kakak kamu atau ke rumah orang tua kamu ?" tanya Brian mulai serius.

"Kenapa kamu selalu bertanya sesuatu yang terdengar bodoh ? Tentu saja aku tidak ingin kembali ke rumah orang tuaku karena mereka pasti tahu jika rumah tanggaku sedang tidak baik-baik saja. Sementara aku dan Araga baru menikah beberapa hari yang lalu. Jika ikut dengan kak Adnan yang ada aku dikirim kembali ke luar negeri" jelas Alda.

Brian juga bingung untuk memberikan jalan keluar terhadap Alda. Meski Ia teman baik Araga namun Ia juga kasihan kepada Alda yang diperlakukan tidak baik oleh temannya itu.

"Tapi tidak mungkin juga kamu hidup dengan orang yang sudah tidak mencintai kamu, bahkan jelas-jelas Araga sudah membencimu" ucap Brian.

"Jangan terlalu menyiksa diri Alda ! Jika memang sudah tidak kuat sebaiknya kamu menyerah saja ! Kamu harus tahu jika kamu itu sangat cantik dan mempunyai banyak kelebihan, aku sangat yakin di luaran sana banyak pria yang akan mengejar-ngejar cintamu. Jadi berhentilah mengemis cinta kepada Araga !" Lanjutnya.

"Tapi aku mencintainya, aku tidak mau melepaskan kesempatan kedua ini agar bisa hidup dengan Araga" balas Alda, "aku sudah menyimpan perasaan ini bertahun-tahun lamanya. Tidak akan mudah untuk menyingkirkan perasaan ini" lanjutnya menatap Brian dengan tatapan sendu.

"Alda, kamu bukannya tidak bisa menghilangkan perasaan itu, tapi kamu sendiri yang lebih memilih untuk merantai hatimu dengan Araga. Jangan terus-terusan menjadi wanita bodoh hanya untuk mendapatkan cinta seorang pria yang bahkan tidak pernah melihat keberadaan kamu ! Itu adalah hal yang sia-sia"

"Orang-orang selalu mengatakan untuk mengikuti kata hati kita, tapi tidak selamanya kata hati itu seusai dengan apa yang kita inginkan. Mencintai seseorang tak hanya memerlukan hati saja tapi logika juga penting" ucap Brian panjang lebar.

"Biarkan aku mencobanya sekali lagi ! Jika memang tidak bisa aku akan memilih untuk mundur" Balas Alda menunduk.

Brian hanya bisa menghembuskan nafas dengan kasar. Ternyata Alda cukup keras kepala untuk menerima nasihat dari orang lain. Tapi Ia tidak bisa juga memaksa kehendak wanita itu.

"Terserah kamu saja ! Jika suatu saat kamu membutuhkan aku kamu bisa mencari diriku !" Ucap Brian pasrah.

Alda mengangguk pelan, "Terima kasih atas tawarannya" ucap Alda tulus.

"Tak masalah"

Alda menatap Brian lalu bertanya, "aku ingin bertanya kepadamu, sebenarnya sudah dari kemarin aku ingin menanyakan ini tapi selalu lupa jika kamu datang mengecek kondisiku"

"Mau tanya apa ?" Brian membalas tatapan Alda dengan tatapan penasaran.

"Kamu kan sahabatnya mas Araga, tapi kenapa kamu terlihat berpihak padaku ?" tanya Alda penasaran.

"Apa perlu aku menjawabnya ?"

"Kenapa malah bertanya balik ? Jika tidak berniat menjawab tak perlu dipaksakan !" Balas Alda kesal.

Hal ini menimbulkan tawa dari mulut Brian. Entah seminggu belakangan ini Ia sudah sekali membuat Alda kesal, rasanya begitu menyenangkan.

'Ais, Araga sungguh bodoh jika membuang dirimu Alda. Pria itu terlalu menutup mata sehingga tidak ingin mendengar penjelasan darimu' batin Brian.

Pria itu tahu kebenaran dari kesalahpahaman Araga terhadap Alda. Ia sempat bertanya dengan Adnan, meski Araga memiliki masalah dengan Adnan namun Ia tidak ingin ikut campur, tidak seperti Arman yang selalu mengekor dengan Araga.

"Apa Araga akan menjemputmu ?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Aku tidak tahu" jawab Alda dengan lirih. Ia sudah mengirimkan pesan kepada Araga sejak dua jam yang lalu namun pria itu belum juga muncul.

"Kalau begitu biar aku saja yang mengantar kamu pulang !" Tawar Brian.

Alda tampak berpikir sejenak lalu mengangguk. Ia tidak ingin menunggu Araga karena belum tentu pria itu menjemputnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ririn Nursisminingsih
iyaa thor jg buat alda hamil kasian
Ririn Nursisminingsih
ayo alda semangat tunjukan kmu bisa dan jadi orang sukses
Ririn Nursisminingsih
ayoo cepet2 alda pergi jg spai ketemu araga
Ririn Nursisminingsih
ayo brian bawa alda pergi sejauh mungkin
Ririn Nursisminingsih
semoga tidak ketemu araga lagi biar dia tau rasa dan mnyesal
Ririn Nursisminingsih
ayo pergi alda...
Ririn Nursisminingsih
kurang ajar arga dah alda tinggalin aja...laki2 sperti arga
Mer
gampang sekali Alda memaafkan Febby Thor 😂 betul2 dunia novel
Mer
padahal sumber penderitaan Alda adalah Febby tp koq Febby malah baik2 aja tor
Novi Anjar
Luar biasa
Soraya
mksh thor karyanya👍
Soraya
suka cerita nya thor
Soraya
apa ujung ujungnya alda kembali sm araga
Soraya
knp Alda jadi lemah
Soraya
suka karakter Alda ga lemah
Soraya
mampir thor
Inasitinurhasanah
sukurin dek km arga dasar pengecut berNinya sma wanita
Surati
bagus
Anis Sulbiyah
Jempol untuk imajinasinya Thor... 👍👍
Endang Oke
feby ada golok dirumah golok lehermu sampai putus.atau tusuk perutmu sampai ususnya terburai.
dirimu pelakor wanita lsknat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!