NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yi Yusha Menyelamatkannya

Di Sekte Yinliang, Qi Xiaoyu memasuki kamar baca ayahnya dengan wajah lesu. Setelah satu hari menginap di Beizhou, dan dua hari perjalanan pulang, hari ini Xiaoyu kembali ke rumah.

Dan Ketua Sekte langsung memanggilnya untuk didisiplinkan. Bukan sebagai seorang ayah, tapi sebagai Ketua Sekte yang ingin melindungi salah satu muridnya.

"Pergi ke mana kamu?" Qi Yan, sama sekali tidak menatap wajah putrinya yang menunduk memberi hormat.

"Kau membuat Ayah cemas."

Xiaoyu semakin menunduk, dia tahu ayahnya akan sangat cemas karena dia pergi sangat lama. Orang yang tiba-tiba menculiknya itu bahkan tidak mengantarkannya kembali ke Ziyou, malah diturunkan di dalam Desa Bandit.

"Kamu punya musuh di dunia persilatan? Siapa? Dari keluarga mana?"

Xiaoyu menggeleng, "Maaf, Ayah. Aku sudah lalai dan tidak mematuhi peraturan Sekte."

"Jawab dulu pertanyaan Ayah." Qi Yan meletakkan buku yang sedang dia baca, lalu berdiri di hadapan putrinya sambil memegang cambuk kulit yang sangat tebal.

Xiaoyu memejamkan mata, "Aku tidak mempunyai musuh, Ayah. Aku hanya tersesat dan tidak sengaja masuk ke Desa Bandit. Bandit-bandit itu mengurungku."

"Untuk apa kamu keluar dari Sekte? Tingkatan bela dirimu masih rendah, usiamu kurang dari tujuh belas tahun. Belum diperbolehkan keluar dari gunung. Kamu tahu betul apa hukuman jika melanggar peraturan Sekte." Qi Yan mengeratkan pegangannya pada cambuk kulit itu.

Xiaoyu mengatur napasnya, "Dihukum cambuk dua belas kali."

Ctar!

Xiaoyu terhuyung sedikit, dia menerima sebanyak dua belas cambukan tanpa mengeluh apapun. Walau air matanya menetes menahan sakit, Xiaoyu tetap berlutut dengan tegak di depan ayahnya yang masih sibuk menghukumnya dengan cambuk.

"Ayah tidak pernah pilih kasih terhadap siapapun yang menjadi murid Ayah, Yu'er. Kau ini putri Ayah satu-satunya. Kelak kau akan memikul tanggungjawab besar atas sekte ini. Ayah harus mendidikmu tanpa membedakan dari siapapun. Kembalilah ke kamar. Ayah ingin besok kamu sudah pulih dan pergi bersama Senior Zhang mengantarkan hadiah terima kasih kepada Pendekar Yi Xuan."

Xiaoyu menautkan alisnya karena bingung, "Yi Xuan? Untuk apa Ayah memberikan hadiah padanya?"

"Untuk apalagi? Ayah sudah menyewanya untuk mencarimu. Dan dia sudah menemukanmu dan kamu pulang dengan selamat, tentu saja Ayah harus memberinya hadiah."

"Ayah!" Xiaoyu melotot, dia menyeka pipinya dengan kasar, "Dia itu temannya Liang Xinyu. Kenapa Ayah bersikap baik padanya? Kita tidak boleh bersikap baik pada siapapun yang berhubungan dengan Liang Xinyu. Apakah Ayah lupa, dia sudah menghancurkan Yinliang kita dan membunuh Guru Wang dan keluarganya."

"Itu tidak ada hubungannya denganmu. Kamu fokus berlatih saja. Tidak perlu ikut campur urusan Ayah." Qi Yan menyuruh pelayan untuk mengantarkan putrinya keluar dari Ruang Baca.

"Ayah. Dari pada memerintahkanku untuk memberikan hadiah ini pada si brengsek itu. Lebih baik Ayah segera perintahkan aku untuk membunuh Liang Xinyu." Xiaoyu menolak saat dua orang pelayan mengajaknya keluar dari ruang baca.

"Diam, Yu'er! Kau tidak berhak berbicara seperti itu pada Ayah. Kau masih kecil, kau tidak tahu akan sebesar apa konsekuensinya jika kita membunuh Liang Xinyu. Jika kau merasa hebat, lakukan saja sendiri, siapa tahu itu bisa membuktikan bagaimana kamu pantas meneruskan posisi Ayah." Qi Yan mengangkat tangan, pelayan yang diperintah untuk membawa Xiaoyu keluar dari kamar baca mengangguk dan membawa nona mereka pergi.

Xiaoyu menutup pintu kamarnya, dan memerintahkan pelayan di depan untuk tidak mengizinkan siapapun masuk tanpa izinnya.

Xiaoyu terduduk di ranjang, dia mencengkeram lehernya sendiri, rasa panas mencekik menjalar dari kerongkongan dan menyebar ke seluruh tubuh.

"Hah, racun itu cepat sekali menyebar. Aku harus segera mencari catatan lama Kekaisaran Nanhu. Aku tidak boleh mati, sebelum menjadi Ketua Sekte bagi seluruh Ziyou."

"Ayah, aku akan mempersembahkan kepala Liang Xinyu di upacara penobatanku sebagai Ketua Sekte baru nanti."

•••

Yi Xuan membuka mata, hal pertama yang ditatapnya adalah langit-langit kamar yang kondisinya terlihat kurang baik. Dia mulai menoleh ke arah sekeliling.

Ada pakaian hitam miliknya yang sudah robek-robek digantung di sudut kamar. Di samping ranjang terdapat nampan berisi mangkuk obat yang masih mengepulkan asap.

Yi Xuan berusaha duduk, tapi tubuhnya terasa sangat lemas, bahkan tidak mampu menggerakkan tangannya. Dia mendengus, siapa yang sudah mengganti pakaiannya?

Lalu pintu kamar yang setengah rusak itu terbuka saat dua orang mendorongnya dari luar. Dua orang itu ternyata adalah Jiang Ziqian dan Yi Yusha.

"Kamu sudah bangun, Kawan? Minumlah obatnya terlebih dahulu." Ziqian duduk di tepi ranjang, dia menatap temannya itu dengan wajah khawatir.

"Bagaimana kalian membawaku keluar? Yusha, bukankah kau bilang akan pulang ke Ibukota?"

Yi Yusha mengembuskan napas pelan, "Xiaoyu itu pasti sangat membenci Xinyu. Dia meninggalkan surat di dalam kamar penginapanku sebelum dia pergi, dia mengatakan kalau kalian akan pergi mencari seseorang di sebuah Toko Obat Kuno. Dia juga mengatakan lokasi toko obat itu berada di dalam Pasar Wuye.

"Aku langsung menyuruh orang untuk mengikuti kalian. Lalu segera mengirim surat pada Ziqian untuk segera menyusulku di kaki gunung. Dia tiba dalam tiga hari. Kami tiba di Desa Gudu satu hari setelah kalian pergi dari sana.

"Kami mendapat laporan dari mata-mata yang kutugaskan itu, dia mengatakan kalau kamu dan Xinyu sudah masuk ke Pasar Wuye. Aku dan Ziqian langsung memacu kuda untuk menyusul kalian.

"Begitu tiba di sana, kalian sudah terpisah. Berdasarkan desas-desus warga di sana, kamu dicurigai sebagai Jenderal Agung dari Ibu Kota. Apakah kamu mencuri Plakat Xinyu diam-diam? Untuk melindunginya?"

Yi Yusha menatap Yi Xuan dengan wajah serius. Dia tidak suka melihat Yi Xuan nyaris kehilangan nyawa karena seorang wanita.

"Yi Xuan, aku memintamu untuk tidak menyelidiki kasus pembantaian itu lagi. Bagaimana pun kamu mengelak, Xinyu sudah membunuh ayahmu."

"Lalu kamu percaya ayahku yang sudah membunuh keluarganya?" Yi Xuan memotong pembicaraan Yi Yusha, "Yusha, aku hanya ingin membersihkan nama baik ayahku dari tuduhan tidak benar itu. Bisakah kamu jangan menghalangiku lagi?"

Suasana mendadak hening, Ziqian mengeluarkan sebuah tusuk rambut giok merah dari dalam ikat pinggangnya, "Aku menemukan ini di tempat kami menemukanmu."

Yi Xuan tersenyum tipis, "Kalian menyelamatkanku tapi tidak menyelamatkan Xinyu?"

"Bukan begitu." Yi Yusha langsung membantah.

"Bagaimana?"

"Saat kami menemukanmu, sayap kanan Markas Wuye sudah runtuh. Aku mendengar cerita dari pekerja yang memindahkan mayat-mayat di sayap kanan.

"Katanya telah terjadi pertarungan besar, antara pendekar dari Ibu Kota, melawan delapan puluh Anggota Wuye kelas dua dan tiga. Orang itu terbunuh setelah membukakan lubang beruang untuk seorang wanita yang menyusup ke dalam markas melalui gerbang utama.

"Yi Xuan, apa kamu mencurigai orang yang menyusup itu adalah Xinyu?" Yi Yusha bertanya dengan nada serius.

"Sebelum itu kami sempat berpapasan dengan orang yang kalian cari itu. Luo Xianwei. Dia memegang Plakat Emas Xinyu sambil berlari dengan wajah cemas. Saat itu aku berpikir kamu tidak jauh dari tempat kami melihatnya membawa plakat itu.

"Ternyata kamu dibawa jauh sekali. Kami terlambat beberapa jam. Dan orang-orang mengira kamu sudah mati. Xianwei pasti bertemu dengan Xinyu dan mengatakan kabar bahwa kamu telah mati.

"Lalu dia membantu Xinyu melarikan diri dari dalam markas dengan mempertaruhkan nyawanya. Dia mati setelah berhasil mengeluarkan Xinyu dari dalam markas."

Yi Xuan terkekeh, dia merasa lebih lega karena Xinyu baik-baik saja.

"Bocah keras kepala itu, nekat sekali dia memasuki Markas Wuye sendirian. Meski dia itu seorang Jenderal Agung, tetap saja dia wanita." Yi Yusha mendengus kesal, "Dia mungkin sudah mati jika tidak bertemu dengan Luo Xianwei di waktu yang tepat."

"Tapi aku tetap ingin berterima kasih padanya." Jiang Ziqian tersenyum, "Dia orang pertama yang cemas dan mengkhawatirkan keadaan Yi Xuan. Dia juga orang pertama yang bersikeras tidak ingin meninggalkan Yi Xuan meski harus melewati bahaya sebesar Markas Wuye."

Yi Yusha menggeleng tegas, "Tetap saja. Kamu tidak boleh melanjutkan penyelidikan itu lagi, Yi Xuan. Kita harus segera menemukan Cucu Kaisar. Kau lihat Xiaoyu yang ingin segera naik tahta itu, kan? Dia membencimu dan membenci kita karena kita tidak mendukungnya. Lihat saja apakah dia masih mau benci saat tahu kamu adalah Wang Yuxuan."

"Diam, Yusha." Yi Xuan menegur.

Suasana jadi hening kembali. Yi Yusha memilih keluar dari kamar karena Yi Xuan tidak mengizinkannya bicara lagi, "Aku menunggu keputusanmu, Yi Xuan. Jika kamu setuju untuk tidak menyelidiki kasus Keluarga Liang lagi, kita bisa segera pergi ke Kediaman Guo setelah kau pulih nanti."

Dia melangkah keluar dari kamar dan menutup pintu dengan cukup keras.

Ziqian menggelengkan kepalanya, "Gadis itu, cemburu atau apa sih?" dia meraih mangkuk obat dan membantu Yi Xuan meminumnya. Ziqian duduk di tepi ranjang dan hendak menyuapi Yi Xuan.

"Jangan bertindak seolah-olah aku cinta pertamamu, Ziqian. Bagaimana jika Nona Pertama Liu melihatnya?" Yi Xuan menolak saat Ziqian hendak menyuapi obat untuknya.

"Aku melakukan ini bukan karena aku mencintaimu, hanya karena aku menghargaimu sebagai teman." Ziqian terus menyodorkan sendok berisi obat cair itu pada Yi Xuan.

Yi Xuan memalingkan wajah, "Mana ada teman yang menyuapi teman."

"Kau mau kusuapi dengan apa? Dengan mulut?" Ziqian meletakkan sendoknya dengan kesal.

Yi Xuan bergidik, dia menyuruh Ziqian meninggalkannya sendirian untuk sementara waktu.

"Jadi kamu memilih merenungkan pilihan yang diberikan Yusha?" Ziqian berdiri, dia juga bersiap akan meninggalkan kamar itu, "Jika tidak ingin menuruti kemauannya, kusarankan kamu melarikan diri saja."

Yi Xuan segera mengarahkan tatapannya pada Ziqian, "Kita sekarang berada di mana?"

"Beizhou. Di tengah hutan. Ini adalah gubuk kosong di tengah hutan." Ziqian menjawab jujur.

Yi Xuan mendengus, "Tinggalkan aku."

Yi Xuan memejamkan mata, kepalanya terasa berat dan tidak bisa membuka mata terlalu lama.

Saat memikirkan Xinyu, dia tiba-tiba teringat tentang masa dua puluh tahun lalu itu. Xinyu lahir di tengah badai peperangan, dan bertepatan dengan hilangnya Tuan Putri Feng Nan bersama bayinya.

Yi Xuan mengerahkan seluruh pikirannya untuk mencari penyelesaian yang sempurna untuk kecurigaannya ini.

"Xinyu, mungkinkah kamu benar-benar Cucu Kaisar?"

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!