SANG MANTAN Arti Cinta

Alex terkejut mendengar suara Alea yang memanggil namanya karena ia sudah hafal betul suara gadis kecil itu dan terlebih ia juga baru saja memikirkannya. Alex meminta perawat itu untuk berhenti saat mellihat Alea datang menghampirinya.

"Om Al,,,!" Seru gadis itu lagi.

"Alea,,,!" Alex kaget melihat Alea tiba- tiba muncul di rumah sakit.

"Kamu kenapa bisa berada disini?" Tanya Alex sembari menatap pria yang datang bersama Alea dan pria itu tidak lain adalah Romi, papa Alea.

"Lea mau menjenguk mama" Sahut Alea.

"Mama!" Alex tidak tahu siapa yang di maksud Alea dengan panggilan mama.

"Dia istri pertamaku" Sambung Romi yang sepertinya paham raut wajah kebingungan Alex.

"Oh!" Alex mengangguk paham namun pikirannya masih belum bisa mencerna ucapan Romi dengan baik. Alex sama sekali tidak 'Ngeh' dengan kata istri pertama yang Romi ucapkan.

"Om Al kenapa? Kenapa pakai baju rumah sakit? Apa Om Al sakit?" Tanya Alea sembari menelisik penampilan Alex yang sedang duduk di kursi roda.

"Om Al tidak apa- apa kok. Om hanya sedikit pusing" Dusta Alex.

"Pusing kenapa?" Tanya Alea lagi.

"Pusing karena tidak enak badan" Sahut Alex.

"Om Al gimana sih? Tadi katanya tidak apa- apa tapi sekarang malah pusing karena tidak enak badan. Om Al nggak konsisten" Protes Alea.

Alex tertegun mendengar ucapan bocah kecil itu, ia sama sekali tidak menduga jika anak sekecil Alea bisa sekritis itu.

"Sayang! Jangan bicara seperti itu sama orang dewasa. Minta maaf sama om Al" Sela Romi yang sejak tadi terdiam.

"Maafin Lea om!" Ucap Alea.

"Ya, tidak apa- apa" Sahut Alex.

"Wajah anda terlihat pucat, apa anda yakin jika anda baik- baik saja?" Tanya Romi yang penasaran dengan kondisi kesehatan Alex.

Alex tidak menjawab, ia justru hanya memandang pria itu dengan tatapan dingin.

"Pak Alex jatuh dari tangga tadi pagi dan dokter hendak memeriksa kondisi pak Alex secara menyeluruh untuk memastikan keadaannya" Sahut Dito.

Romi mengangguk mengerti, lalu kembali berucap

"Semoga pak Alex lekas membaik" Ucapnya.

"Terima kasih pak" Sahut Dito lagi.

Romi kembali beralih pada putrinya.

"Ayo sayang, kita harus segera pergi. Mommy pasti sudah menunggu kita" Ucap Romi pada Alea.

"Ya pa" Sahut Alea.

"Om Al, Lea pergi dulu ya. Nanti kita ketemu lagi" Ucap Alea seraya berpamitan.

"Ya cantik, sampai jumpa lagi nanti" Balas Alex.

Romi menggandeng tangan Alea lalu membawanya pergi, sementara itu Alex menatap gadis kecil itu tanpa kedip hingga menghilang di balik pintu. Setelah itu Dito meminta sang perawat untuk melanjutkan perjalanan mereka ke ruang pemeriksaan. Sampai di ruang pemeriksaan, tiba- tiba Alex teringat ucapan Romi tentang istri pertamanya.

"Jadi pengacara itu memiliki istri lain selain Ayana. Berapa banyak istri yang dia miliki dan Ayana termasuk istrinya yang keberapa?" Monolog Alex.

"Dito! Selidiki latar belakang pengacara itu. Cari tahu apapun yang berhubungan dengannya termasuk keluarganya" Perintah Alex.

"Kenapa tiba- tiba pak Alex ingin tahu tentang pengacara itu?" Tanya Dito.

"Aku hanya penasaran dengan kehidupan pengacara itu, sepertinya ada banyak hal yang tidak aku ketahui tentangnya" Sahut Alex.

Dito diam sesaat lalu ia kembali menyahut.

"Baik pak, saya akan segera memeriksa latar belakang pak Romi" Ucap Dito.

Alex mengangguk pelan, entah mengapa pikirannya tiba- tiba tidak tenang memikirkan tentang masalah itu. Selama ini Alex memang tidak tahu apapun tentang sosok pengacara yang telah menikahi mantan istrinya itu dan ia malas untuk mencari tahu karena hal itu tidak penting baginya. Tapi mengetahui Ayana bukan istri satu- satu Romi, membuat Alex penasaran dengan kehidupan Ayana dan suaminya.

.

Biaca menggerutu kesal melihat sang ibu yang berjalan sangat lambat hingga ia harus menunggunya.

"Ayo dong ma cepetan! Mama bisa jalan lebih cepat nggak sih" Protes Bianca pada ibunya yang berjalan tertatih.

"Sabar dong Bia. Mama kan harus berhati- hati. Bagaimana jika nanti mama jatuh karena terburu- buru, kan nggak lucu" Sahut bu Widya.

"Kamu itu bukannya bantui mama malah ngerocos aja dari tadi" Ketusnya.

"Makannya kalau mau ke rumah sakit jangan pake haigheels, ma. Kan jadi susah jalannya, mana lantainya licin banget lagi" Gerutu Bianca.

Kesal karena ibunya terlalu lambat dalam berjalan, akhirnya Bianca meraih tangan sang ibu dan menuntunnya berjalan bersama.

"Kenyamanan nomer satu, fashion baru nomer dua" Sindir Bianca untuk ibunya.

Bu Widya tidak menyahut, beliau hanya melirik putrinya dengan ekor mata sembari mengerutkan sudut bibirnya.

"Alex di rawat diruang apa?" Tanya bu Widya kemudian

"VVIP tujuh lantai sembilan" Sahut Bianca sembari membaca pesan di ponselnya.

"Kak Dito meminta kita untuk menunggu di kamar itu karena mas Alex sedang berada di ruang pemeriksaan" Jelas Bianca.

Bu Widya mengangguk mengerti dan tidak bertanya apapun lagi, beliau mengikuti langkah kaki putrinya. Bianca dan bu Widya naik lift untuk menuju kelantai sembilan dan begitu keluar dari lift tanpa sengaja mereka berpapasan dengan Ayana yang kebetulan hendak masuk ke dalam lift bersama Alea.

"Ayana!" Seru Bianca yang seketika kaget saat melihat mantan kakak iparnya yang telah lama tidak bertemu.

Bu Widya ikut kaget mendengar sang putri memanggil nama Ayana dan beliau ikut memandang wanita cantik yang sedang berdiri tidak jauh di hadapannya. Sama halnya dengan Bianca dan bu Widya, Ayana juga ikut terkejut melihat mantan ibu mertua dan adik iparnya di tempat itu. Akhirnya setelah sekian lama mereka kembali bertemu namun ketiganya hanya terdiam dengan tatapan mata yang saling memandang satu sama lain.

"Ah! Aku tidak menyangka jika kita akan bertemu Ayana di tempat ini, ma" Ucap Bianca sesaat setelah mereka sampai di kamar perawatan Alex.

"Mama juga tidak menyangka akan bertemu perempuan itu lagi" Sambung bu Widya yang terlihat masih syok setelah bertemu dengan mantan menantunya.

"Ayana terlihat berbeda ya ma. Bagaimana ya mengatakannya! Dia terlihat lebih lebih menarik, anggun dan berkelas" Ucap Bianca lagi.

Bu Widya mengangguk setuju

"Penampilannya yang sekarang juga terlihat jauh berbeda dari yang dulu" Sambungnya.

"Sepertinya hidup Ayana lebih baik di bandingkan mas Alex, dia bahkan sudah menikah lagi dan kini memiliki seorang putri" Tutur Bianca.

"Kamu yakin jika anak perempuan itu adalah putrinya Ayana? Bagaimana jika bukan?" Tanya bu Widya.

"Kok mama malah nanya lagi sih? Memangnya mama nggak dengar anak itu memanggil Ayana dengan panggilan mommy" Sahut Bianca.

"Ya mama sih dengar, tapi mama hanya masih tidak percaya jika anak itu adalah anaknya. Memangnya kapan dia menikah lagi hingga punya anak sebesar itu" Balas bu Widya.

"Kalau bukan anaknya lalu anak siapa? Anak pungut! Ih,mama ada- ada aja deh. Wajah mereka aja mirip, masa mama masih ragu" Jelas Bianca.

"Ya, bukan begitu! Mama hanya tidak percaya jika Ayana bisa punya anak sementara dulu saat bersama Alex dia tidak bisa punya anak" Terang bu Widya.

"Apa mungkin jika Ayana itu tidak mandul tapi yang mandul itu justru kakakmu!" Sambung bu Widya sembari membola mata seolah tidak percaya dengan ucapannya sendiri.

"Mama bicara apa sih. Kalau mas Alex dengar gimana?" Protes Bianca.

Bu Widya langsung menutup mulutnya khawatir jika sang putra mendengar ucapannya.

"Kira- kira masa Alex dan Ayana udah pernah bertemu lagi apa belum ya! Dan mas Alex tahu nggak kalau Ayana udah nikah lagi?" Seru Bianca.

"Mama rasa kakakmu belum tahu tentang ini deh dan sebaiknya kita jangan mengatakan masalah ini pada Alex" Sahut bu Widya.

Bianca mengangguk setuju, ia memang tidak berniat untuk mengatakan hak itu pada Alex.

"Tapi ma, bukankah putri Ayana itu sekilas terlihat mirip mas Alex" Ucap Bianca tiba- tiba.

"Ah iya! Kamu benar Bia, mama juga sempat berpikir seperti itu" Sahut bu Widya lagi.

"Jika di lihat dengan seksama, anak perempuan itu memang terlihat mirip kakakmu bahkan wajah mereka sama persis saat Alex seumuran bocah itu".

"Aneh nggak sih ma! Kok bisa ya anak Ayana terlihat mirip mas Alex" Ucap Bianca yang tanpa sadar di dengar langsung oleh Alex.

"Siapa yang mirip denganku?" Seru Alex tiba- tiba hingga membuat Bianca dan bu Widya terkejut".

Bu Widya dan Bianca saling berpandangan, mereka terlihat panik saat Alex mendekat.

"Katakan padaku, siapa yang kalian katakan mirip denganku?" Tekan Alex.

♥︎♥︎♥︎

Wih,,, bakal ketahuan nggak ya kalau Alea itu putrinya.

Lanjut besok ya

Bye,,,