NovelToon NovelToon
I Love You, Mr Angel

I Love You, Mr Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / cintamanis / Balas Dendam / Oshi No Ko / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:36.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Huateng adalah dokter di salah satu rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bertemu gadis cantik bernama Qixuan seorang pasien baru yang mengantarkan keduanya dalam suatu persoalan rumit.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya dalam kisah Mister Angel Meet Criminal ?

Simak terus ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Tawaran Yang Menarik

Huateng masih tertegun diam ketika Qixuan memintanya untuk membantunya membalas dendam pada mantan tunangannya.

Malaikat berwajah tampan itu beringsut turun seraya melepaskan pelukannya dari Qixuan.

Terdiam mematung dengan posisi duduk, tak pernah menyangka Qixuan akan meminta bantuan padanya.

Namun bantuan yang diinginkan oleh Qixuan adalah membalas dendam kepada mantan tunangannya yang telah memenjarakan dirinya dan memasukkannya ke rumah sakit rehabilitasi.

Huateng tidak berkata apa-apa, hanya memandang jauh ke arah Bao Huateng putranya.

Bagaimana ibunya bisa meminta pada nya, untuk membalaskan dendam padahal Qixuan akan menikah dengannya dan menjadi istri Huateng.

Apakah Qixuan tidak menyadari perasaan Huateng yang cemburu.

"Jika kamu keberatan melakukannya, aku tidak mempermasalahkan hal itu karena aku yang akan turun tangan sendiri, untuk membalas dendam", kata Qixuan seraya beranjak berdiri.

Terlihat Qixuan sedang berjalan menghampiri handuknya yang terjatuh ke lantai akibat serangan mesra Huateng padanya seusai dia keluar dari kamar mandi tadi.

Qixuan hendak meraih handuknya lalu terdengar suara dari Huateng yang ada di belakangnya.

"Apa imbalannya untukku jika aku membantumu membalas dendam pada mantan tunanganmu itu ?" tanya Huateng.

"Aku akan menyerahkan sepenuhnya diriku kepadamu", sahut Qixuan sembari menarik handuk miliknya dari arah lantai kamarnya kemudian melilitkannya kembali pada tubuhnya yang terbuka polos.

Sret... ! Tiba-tiba handuk yang dia kenakan tertarik kembali, membuat Qixuan menoleh dengan cepatnya ke arah belakang.

Tampak Huateng telah berdiri di belakang Qixuan sembari menarik handuk yang dikenakan oleh Qixuan.

Sudut bibir Huateng membentuk lengkungan senyuman manis, tidak menyenangkan melainkan senyumannya itu agak terlihat menakutkan bagi Qixuan sendiri.

"Tawaranmu telah aku pertimbangkan masak-masak dan sungguh menarik bagiku, aku meminta imbalannya di awal sebelum membantumu membalaskan dendammu", kata Huateng.

"Ap-apa ???" sahut Qixuan panik seraya mencoba menahan handuknya agar tidak terlepas lagi dari tubuhnya.

"Ya..., kenapa tidak..., bukankah perjanjiannya demikian, kamu membuat janji dengan malaikat langit ini dan sang malaikat ini meminta imbalannya atas pekerjaannya untuk membantumu, Qixuan...", ucap Huateng tersenyum culas.

"Tidak... Tidak... Tidak..., tidak seperti itu", kata Qixuan yang kebingungan.

Qixuan merasa ucapannya tadi menjadi bumerang tersendiri bagi dirinya sendiri. Dan seharusnya dia tidak menawarkan permintaan pada Huateng untuk membalaskan dendamnya pada Bigan yang merupakan mantan tunangannya dulu.

"Lepaskan tanganmu dari handukku, Huateng !" pekik Qixuan dengan penuh memohon.

"Kenapa kamu bersikap demikian ? Kau urung meminta bantuanku untuk membalas dendam ? Atau kamu telah melupakan rasa sakitmu terhadap mantan tunanganmu itu, Qixuan ?" kata Huateng dengan sorot mata tajam ke arah Qixuan.

"Lepaskan !" jerit Qixuan sembari berusaha menghindar.

Namun Huateng menarik paksa tubuh Qixuan hingga merapat kembali padanya sedangkan raut wajah Qixuan terlihat sangat ketakukan ketika dia melihat ulah sang malaikat terhadap dirinya.

"Jangan menghindariku, Qixuan !" ucap Huateng dengan mimik wajah dinginnya.

Tarikan tangan Huateng dari handuk Qixuan semakin kencang dan memaksa Qixuan untuk menahannya erat-erat sedangkan keduanya saling berpelukan kembali.

"Jangan lakukan itu lagi, Huateng !" ucap Qixuan lirih dengan kedua mata berkaca-kaca ke arah Huateng yang mendekapnya kuat.

"Seperti yang kamu katakan padaku sesuai permintaanmu bahwa aku akan membantumu untuk membalas dendam atas kejahatan mantan tunanganmu itu dan aku menerima perjanjian kita", sahut Huateng sembari menata tajam ke dalam kedua mata Qixuan.

Qixuan hanya bisa tertegun diam dengan ucapan Huateng padanya sambil berusaha kuat menahan godaan dari sang malaikat yang tiada henti-hentinya pada dirinya.

Terkadang godaan itu berupa sentuhan-sentuhan halus serta penuh kemesraan dan sesekali dia mencium lembut pangkal leher Qixuan yang mulus.

"Aku menginginkanmu...", bisik Huateng disela-sela ciuman mesranya.

Ciuman Huateng meninggalkan bekas merah di setiap bagian tubuh Qixuan.

Qixuan merasakan tubuhnya bergetar pelan ketika Huateng memperlakukan dirinya semesra itu.

Tak sanggup menahan luapan emosinya, Qixuan mengerang pelan, menikmati setiap sentuhan mesra Huateng.

Mendengar suara erangan Qixuan yang menikmati setiap belaian tangannya, Huateng semakin gencar melakukannya pada setiap jengkal bagian tubuh Qixuan yang dia peluk erat.

Tanpa sadar, Qixuan melingkarkan kedua tangannya ke leher Huateng sehingga kepala Huateng mendekat ke arah wajahnya.

"Qixuan...", gumam lirih Huateng mesra.

"Umm... ?!" sahut Qixuan bergumam pelan.

Sedetik saja mereka berdua saling berciuman mesra satu sama lainnya dalam satu pelukan.

Tidak menghiraukan lagi akan keberadaan Bao Huateng yang berada satu ruangan kamar dengan mereka.

Keduanya tenggelam dalam kemesraan dan saling berciuman panas.

Huateng menikmati setiap rangsangan Qixuan pada tubuhnya begitu pula sebaliknya, tampak Qixuan mulai terlena dengan sentuhan-sentuhan liar sang malaikat pada dirinya.

Suasana kamar hotel langsung berubah panas membara oleh gairah cinta mereka berdua saat bermesraan.

Terasa keheningan menjalar di seluruh ruangan kamar hotel yang mereka berdua tempati ini.

Huateng menarik lembut tubuh Qixuan kembali ke arah sofa kamar lalu membaringkannya sedangkan Huateng mulai melepaskan pakaiannya satu persatu dari tubuhnya.

"Apa yang kamu lakukan ?" tanya Qixuan yang membuyarkan suasana romantis diantara mereka berdua.

"Mmm..., melepas pakaianku..., kenapa ?" sahut Huateng.

"Untuk apa kamu bersusah payah melepaskan pakaianmu, bukankah kamu adalah malaikat dan kamu bisa melepakan seluruh pakaianmu tanpa melakukan apa-apa ?!" kata Qixuan yang masih memeluk Huateng.

"Ya, benar...", ucap Huateng termenung.

"Dengan sekali gerakan dua jari, yang biasa dilakukan olehmu maka pakaian yang kamu kenakan akan mudah terlepas dari tubuhmu", kata Qixuan.

"Benar sekali...", sahut Huateng.

"Lantas kenapa kamu tidak melakukan hal itu padamu sendiri ?" tanya Qixuan yang masih menatap lekat-lekat wajah Huateng di hadapannya.

"Apa hal itu menjadi persoalan penting ?" tanya balik Huateng yang mulai terusik dengan kata-kata Qixuan.

"Tentu tidak !" sahut Qixuan dengan ekspresi wajah datarnya.

"Jika tidak lantas kenapa kamu masih menanyakan hal itu padaku, bukankah hal itu tidak menjadi persoalan penting untukmu", kata Huateng yang mulai emosi.

"Tidak, aku mengatakan hal ini karena aku merasa keheranan saja dengan tindakanmu yang melepas pakaian sedangkan kamu bisa melakukannya dengan menjentikkan jari", sahut Qixuan.

"Oh, begitu ya..., rupanya kamu sudah tidak sabaran karena itulah kamu menyarankanku untuk segera melepaskan seluruh pakaianku dalam sekejap mata, begitu maksudmu, Qixuan ?!" ucap Huateng sembari mengernyitkan keningnya, berpikir.

"Mmm..., tidak juga...", sahut Qixuan sembari mengerlingkan kedua matanya cepat.

"Apa semua itu perlu dan harus kamu pertanyakan hal-hal yang tidak perlu itu padaku ?" tanya Huateng yang menatap teduh ke arah Qixuan, makhluk lembut yang paling dia cintai dalam hidupnya.

"Apa hal itu mengusik kenyamananmu ?" sahut Qixuan.

"Tidak...", sahut Huateng yang menggeleng pelan dengan menghela nafas pelan, mencoba tetap bersikap sabar terhadap pertanyaan Qixuan yang membuyarkan suasana romantis mereka.

"Maaf..., kalau aku harus mempertanyakan hal ini kepadamu, mungkin pertanyaanku ini tidaklah penting bagimu", kata Qixuan.

Huateng terdiam menunduk lesu, gairah cinta serta semangat tinggi yang telah dia bangun untuk bercinta dengan Qixuan menjadi padam seketika dengan ocehan-ocehan Qixuan yang tidak penting tentang dirinya sebagai sesosok malaikat.

Tiba-tiba terdengar suara pelan dari arah tempat tidur yang memanggil Qixuan.

"Ibu... !" panggil Bao kecil.

Sontak saja Huateng dan Qixuan menjadi terkejut ketika mereka melihat Bao Huateng terbagun dari tidurnya karena ulah mereka yang mengusik ketenangan anak kecil itu saat dia tidur di malam hari.

Qixuan terburu-buru meraih handuknya yang berada di dekatnya lalu dia segera melilitkannya kembali handuk tersebut dengan erat-erat ke tubuhnya yang terbuka polos sedangkan Huateng meletakkan kemeja miliknya ke bahu Qixuan agar kedua bahu Qixuan tertutupi dengan benar.

1
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
tunangannya gimana tu nasibnya
Hera Imoet
masih mau tes DNA... belum yakin juga? tuh bisa ambil rambut nya yg lagi bobo ... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
mau donk xiquan... yaa
Hera Imoet
enaknya kalau jujur... ga kasihan sama Bao... itu baru ibu yg baik... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
jujur lebih baik xiquan .. semua ada resikonya Sii.. kasihan kalau Bao sampai ga diakui... hehehehe 😁😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪
Yunia Afida
wes dang halalin ae
Hera Imoet
owh gitu ya ceritanya... ayo dong maafin huateng... hehehehe malaikat rada rada😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr... semoga xiquan bisa bersatu yaa
Hera Imoet
kangen yaa... kenapa menghindar ciii... menikah lah... hehehehe 😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
siapa tuh... ko Bao ga ada .. jangan terpisah lagi yaa
Yunia Afida
huateng malah kabur iki
Hera Imoet
huateng kabur2wn aja nih... nanti ditinggal pergi lagi lho sama xiquan... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
amazing... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Yunia Afida
bao mempunyai kekuatan huateng ni,di pegang bao huateng langsung sadar
Yunia Afida
sekarang menyesal kan kamu sakit banget
Hera Imoet
sesal memang belakangan yaa... kalau di dpn DP... huateng ciii ga sigap nyari xiquan... q aja kuciwa sama kamuh apalagi dia... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘🥰
Hera Imoet
lanjuttttttt... jujur donk qixuan... kasihan Bao.. pasti dia rindu sosok ayahnya... malaikat yg ke manusia2an... hehehehe abiz ga bisa nemuin kamu... 😁🤭😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!