NovelToon NovelToon
99 Days Before Divorce

99 Days Before Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst
Popularitas:629.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mukarromah Isn.

Apa yang diharapkan Oryza pada pernikahan yang berawal dari kesalahan? Kecelakaan malam itu membuatnya terikat dengan Orion sang pebisnis terkenal sekaligus calon tunangan adiknya, bukankah sudah cocok disebut menjadi antagonis?

Ia dibenci keluarganya bahkan suaminya, sesuai kesepakatan dari awal, mereka akan berpisah setelah anak mereka berusia tiga tahun dengan hak asuh anak yang akan jatuh pada Oryza. Tapi 99 hari sebelum cerai, berbagai upaya dilakukan Oryza mendekatkan putranya dengan sang suami juga adiknya yang akan menjadi istri selanjutnya. Surat cerai tertanda tangani lebih cepat dari kesepakatan, karena Oryza tau ia mungkin sudah tiada sebelum hari itu tiba

Jangan lupa like, vote dan komen ya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalani Saja Dulu

Senja, pertanda hari akan berakhir. Pertanda malam datang, pertanda kegelapan menyapa, kadang sunyi untuk sebagian orang namun kadang juga mencekam untuk mereka yang lain. Keindahan senja seolah memiliki dua makna untuk mereka, sesuatu yang dinantikan atau sesuatu yang ditakutkan

"Senjanya cantik sekali" Oryza menatap bagaimana matahari itu tenggelam untuk menyinari bagian bumi yang lain

"Apa ada yang ingin kamu bicarakan jadi mengajakku kesini?" Oryza mulai membuka percakapan, menatap suaminya yang sedari tadi tak mengalihkan tatapannya

"Ada banyak, banyak sekali yang ingin aku bicarakan sampai aku tak tau ingin memulai dari yang mana"

"Aku malah menganggap tak ada yang perlu lagi dibicarakan karena sedari awal kita sudah membicarakan tentang hari esok itu. Perlukah aku mengingatkanmu surat perjanjian yang hampir empat tahun itu?" Orion menggeleng, bukan karena lupa tapi karena tak perlu diingatkan lagi apa yang sudah ia tulis disana. Bercerai, setelah Saga berusia tiga tahun

"Oryza, aku benar-benar serius untuk tetap mempertahankan ini"

"Kenapa?"

"Karena aku mencintaimu"

"Hanya itu?"

"Karena kamu penyemangatku saat aku dulu hampir putus asa dengan hidupku"

"Hanya itu?"

"Karena Saga"

"Lalu?"

"Karena aku tak ingin bersama yang lain selain kamu"

"Apa kamu yakin?"

"Sangat-sangat yakin"

"Hahhhh" Oryza menarik nafasnya kasar

"Orion, percaya padaku perceraian lebih baik untuk kita"

"Kenapa? Karena kamu tak menyukaiku lagi?" Oryza menggeleng

"Kita akan tetap berpisah walau bukan surat cerai yang jadi perantaranya"

"Kamu ingin pergi?"

"Kata pergi itu memiliki banyak arti Orion. Pergi sementara untuk menenangkan diri, pergi jauh namun tak hilang, atau pergi yang tak akan kembali"

"Dan kamu akan memilih pergi yang mana?"

"Aku tak ingin pergi tapi bukan berarti tak akan pergi"

"Siapa yang akan membawamu pergi jika kamu tak mau pergi?"

"Kematian"

"Oryza!, Aku serius denganmu sekarang, jangan bermain-main dengan kata itu"

"Maka aku serius Orion"

"Baiklah mari kita bahas awal masalah ini sampai tuntas" lama kelamaan Oryza merasa pusing sendiri karena bicara mereka terus jalan di tempat dari kemarin. Soal cinta, cinta dan cinta. Manusia memang makhluk sempurna yang kadang merepotkan

"Dari pertemuan tak sengaja enam belas tahun lalu"

"Baik" Oryza langsung mengeluarkan buku dari tas selempang yang selalu ia bawa kemana-mana. Dua orang itu niat sekali untuk menulis isi pemikiran mereka

"Kau dan aku bertemu ditaman rumah sakit saat itu" Oryza mulai menggambar dua orang anak laki-laki dan perempuan

"Laku kamu memberiku kalung" Orion lanjut membuat gambarnya seperti jalan kecil dengan menambahkan gambar kalung seolah petunjuk jalan sampai mereka bisa bersama

"Lalu berpisah"

"Kamu melupakan satu hal penting disini" Orion kembali merebut polpen yang tadi diambil Oryza

"Awal kesalahan itu disini, karena kamu yang tiba-tiba berteriak dan berlari menjauh saat nama Alice dipanggil" Orion menggambar toa setelah membuat garis lurus dari kalung tadi

"Kenapa gambarnya toa?" Oryza menunjuk gambar itu penasaran

"Karena suara ini adalah awal kesalahannya"

"Itu suara bundaku"

"Oke selesai, berarti semua ini salah bundamu" Oryza balik merebut polpen itu dan memukul kepala Orion dengannya sampai membuat laki-laki itu meringis sedikit sakit

"Anggap saja dia mengambil peran sampingan"

"Baiklah" Orion kembali merebut pulpen di tangan Oryza dan mulai menggambar garis lebih panjang

"Apa ini?"

"Ini ibarat benang merah tak kasat mata yang mengikat kita setelah hari itu"

"Baiklah, lalu lanjut disini saat memasuki masa putih abu" Oryza lanjut menggambar bangunan seperti sekolah dan melanjutkan garis yang telah dibuat Orion

"Kita kembali bertemu disini, jika dihitung itu sudah tiga sampai empat tahun sejak pertemuan pertama"

"Apakah kita pernah bertemu dimasa ini"

"Tentu saja pernah, kita satu kelompok saat acara MPLS, kita berdua pernah dihukum karena tidak membawa topi dari kertas itu"

"AKU INGAT!" Orion sampai menggebrak meja membuat beberapa pengunjung menoleh kearah mereka

"Bisakah kamu sedikit tenang? Aku tidak mau menjadi pusat perhatian"

"Baiklah, maafkan aku"

"Kenapa kamu tidak menyapaku disini"

"Awalnya aku tak yakin itu kamu karena ku tau banyak yang namanya Orion. Tapi aku melihat luka panjang di keningmu walau samar, aku ingat luka itu sama persis dengan apa yang aku lihat dulu ketika kamu belum bisa melihat"

"Lalu kenapa kamu tidak menyapaku?" Orion mengulangi pertanyaannya, bahkan setelah tau itu dia kenapa Oryza tidak pernah menyapanya

"Karena aku ragu, mungkin saja kamu sudah lupa. Apalagi kudengar kamu terus mencari siswi bernama Alice, aku pikir dia pacarmu jadi aku takut menimbulkan kesalahpahaman diantara kalian"

Tuk

Orion memukul kening Oryza pelan dengan pulpen yang ada ditangannya

"Padahal kalau kamu menyapaku saat itu, kita akan mengalami masa putih abu yang indah" Oryza jadi membayangkan kisah percintaan manis pada remaja umumnya di masa itu. Ia memang berpacaran dengan Alice, tapi tingkah laku mereka lebih mirip teman kelompok karena Orion si manusia kaku yang tidak bisa berbicara manis dengan lawan jenis. Apalagi ia tidak punya topik obrolan karena Alice bahkan tak ingat ada kejadian itu. Bodohnya Orion yang menganggap gadis itu hilang ingatan, padahal memang bukan dia orangnya

"Tidak juga, masa-masa itu adalah masa yang cukup sulit untukku karena keluargaku tak baik-baik saja"

"Beruntung aku bertemu dengan Rendra. Jika aku bertemu denganmu terlebih dahulu, mungkin saja kita tidak akan bisa bersama sekarang?"

"Kenapa begitu? Kenapa kita tidak bisa bersama saat bertemu lebih awal?"

"Mungkin aku tak akan bisa sampai disini, belajar seambis mungkin untuk bisa lanjut di Amerika, hanya untuk membawamu melihat bintang diatas sana"

"Jika aku bersamamu, maka mungkin saja saat itu aku lemah dan hanya bergantung padamu. Aku belum bisa mengontrol emosiku dengan benar Orion"

"Sebenarnya aku cemburu saat kamu mengatakan tidak akan pernah bisa bertemu Rendra" Orion berdehem saat Oryza menatapnya dengan dahi mengerut, dari semua kalimat itu hanya itukah yang diingat Orion?

"Jadi, tuhan memang mempertemukan kita disaat yang tepat ya? Saat aku dan kamu sudah siap, kesalahpahaman itu mengajarkan kita banyak hal" Oryza mengangguk setuju

"Mungkin juga tuhan sengaja membuat kita baru menyadarinya sekarang, karena pertemuan kita setelah ini begitu singkat"

"Benar, kita ternyata semakin tua. Tapi aku janji seumur hidup ini akan membahagiakanmu" Oryza hanya tersenyum menanggapi

"Jadi, bagaimana?"

"Kita jalani saja dulu" akhirnya Oryza memilih jawaban itu, percuma membujuk Orion yang tidak akan setuju bercerai. Biarlah, berjalan seperti ini dulu, biar waktu yang mengubahnya nanti

"Aku setuju, aku akan membuatmu jatuh cinta lagi dan kita akan hidup bersama sampai tua"

"Aku sudah mengakhiri semuanya dengan Alice, saatnya kita fokus pada Saga"

1
Alivaaaa
syukurlaahh 🥰🤧
Alivaaaa
banyak bawang dinovel ini 😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
semoga kalian menyesal 😡
Oryza 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
🤧🤧
Alivaaaa
nyeseeeek 😭😭😭😭😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
Aslii kereeen Thor ceritamu ❤
Alivaaaa
nah loh
Alivaaaa
mewek terus ini tengah malam 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
oalaaahhh begitu toh ceritanya 🤦🏻‍♀️🤔
Reza Muna
Luar biasa
Alivaaaa
😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭
Alivaaaa
sedih aku 🥺
Alivaaaa
Hai Thor aku mampir 😊
Ayu Wulansari
Luar biasa
Ramlah Usman
ibarat daging rendang d uli sebati tuk rasanya.
begitulah versi cerita ni... semua feeling jg ada d situ d uli sebati ole author. huhhh sedih bnget ya
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Tri Wulandari
kenapa Allah SWT mengambil sesuatu yg kita suka????
karena Allah lebih tahu bahwasanya kita tidak boleh terlalu terlena & memuja yg ada di dunia ini tanpa mengingat penciptanya... Allah mengambilnya supaya kita selalu mengingat & berdoa kepada sang pencipta
Tri Wulandari
😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!