NovelToon NovelToon
Tarik Ulur Cinta

Tarik Ulur Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Enemy to Lovers / Slice of Life
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Othsha

Jemima dan Arion adalah mantan sahabat kecil yang dipertemukan kembali setelah 10 tahun terpisah. Jemima yang tidak bisa melawan takdir dan kesempatan yang ada di depan mata, terpaksa harus bertemu kembali dengan Arion yang sudah dianggapnya sebagai musuh.

Hari-hari mereka berlalu dengan banyak percekokan dan adu mulut karena sikap dingin Arion. Jemima merasa bahwa Arion memang sudah melupakan persahabatan kecil mereka yang sempat dinodai pertengkaran hingga perang dingin terjadi di antara mereka berdua.

Bagaimana kisah mereka berdua? Apakah akan menjadi sahabat kembali? Atau cinta bersemi di antara mereka? Ikuti kisahnya di sini ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Othsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Jemima mengomeli Rusli, setelah mereka sampai di hotel, tempat Michael dan Rusli menginap. Rusli mengabaikan omelan Jemima yang membuat gadis itu merasa kesal. Michael memilih diam dan membiarkan kedua sahabat sekaligus bawahannya itu saling beradu argumen.

“Pak Michael, kenapa bapak jadi ikut-ikutan Rusli sih?” Keluh Jemima yang alamatkan kepada Michael yang tengah menatap Jemima dengan geli. Michael hanya mengangkat bahu, seolah tak ingin menjawab pertanyaan gadis itu. Jemima mengerucutkan bibirnya tanda protes, tetapi Rusli dan Michael seolah sepakat untuk mengerjai gadis berlesung pipi itu.

“Mima sayang, kamu duduk manis aja di boncengan karena drama ini belum berakhir. Balas dendam jangan nanggung dong, nek!” ujar Rusli yang langsung mendapat anggukan dari Michael. Jemima hanya bisa menghela nafas berat, saat melihat ekspresi kedua lelaki yang berada di hadapannya itu.

Sepertinya kedua sahabatnya itu sudah bertekad untuk membalas perlakuan Arion terhadap dirinya.

“Tapi ‘kan, Nek…, bos lu itu emang dingin bingit ya, kayak freezer. Masa tadi dia hampir engga nunjukin ekspresi apa pun selain cuma senyum simpul sambil manggut-manggut bego! Tapi aku yakin sepuluh ribu persen, dia itu ada rasa sama kamu…, kamu…, kamu…,” lanjut Rusli secara tiba-tiba yang membuat Jemima mencibir.

“Pret…, lu kagak liat mukanya yang lempeng kayak jalan tol waktu ngomong tentang perjodohan kami, malam itu, mak! Ihhh, aku yakin seratus ribu persen malahan kalo dia engga ada feeling sama aku!”

Jawaban Jemima malah membuat Rusli terkikik, sedangkan Michael tersenyum geli. Mereka selalu tahu bahwa Jemima adalah pembicara yang sangat ekspresif. Hal itu terkadang bisa sangat menghibur mereka.

‘Ahhh, bakalan kemana cerita ini akan berujung?’

***

Jemima tidak bisa tidur semalaman, kejadian di restoran tadi. Ia masih mengingat dengan jelas panggilan sayang dan sentuhan Michael di bibirnya, begitu juga dengan raut wajah Arion yang berada di sampingnya.

“Arghhh, sialan kenapa aku jadi engga bisa tidur?! Rusli sialannnnn!”

Jemima mengacak rambutnya karena frustasi. Ia bangkit dari ranjangnya dan berjalan mondar-mandir di kamarnya. Ia bingung harus bersikap bagaimana terhadap Arion, bila bertemu dengan lelaki itu. Ia sibuk merangkai alasan atas kejadian tadi, walau ia tidak yakin bila Arion akan bertanya.

“Jemima, Jemima…, no worries!” Jemima berusaha menenangkan debar jantungnya yang terasa bertalu. Ia mencoba untuk kembali tidur, menjelang pagi baru ia bisa tertidur.

***

Suara ketukan di pintu kamar indekos yang di sewa oleh Jemima, setelah ia keluar dari kediaman keluarga Arion. Mata Jemima yang sudah untuk dibuka, membuat gadis itu hanya menggumam. Suara ketukan di kamar Jemima berhenti,berganti dengan dering ponsel milik Jemima yang membuat tangan Jemima bergerak ke arah suara dering berasal.

“Halo,” gumam Jemima lirih karena masih dalam mode setengah sadar.

“Buka pintu kamar kamu!” Terdengar suara lelaki yang sangat dikenal oleh Jemima, yang membuat Jemima langsung terlonjak dari tidurnya. Jemima langsung sibuk untuk membenahi dirinya dan  bergegas membuka pintu kamarnya.

“Kamu? Ngapain kamu ke sini? Dan tau dari mana kamu alamat kosan aku?” tanya Jemima dengan wajah yang terlihat sembab.

“Mama yang ngasih tau aku! Ini buat kamu dari mama, dan kamu mau engga kerja lagi hari ini! Kamu lihat engga ini udah jam berapa?!” balas Arion dingin yang membuat Jemima mengangguk lalu menggelengkan kepalanya. Otak Jemima belum bekerja dengan baik karena sebenarnya rasa kantuk masih menguasai dirinya.

Arion mengangkat ponsel miliknya untuk menunjukkan waktu kepada Jemima. Jemima menjerit lalu tanpa sadar menarik tangan Arion untuk masuk ke kamar.

“Rion, tungguin aku 10 menit aja! Aku siap-siap dulu, aku nebeng sama kamu ya?!” Jemima menarik Arion untuk duduk di sofa yang ada di kamarnya, dan menatap Arion dengan wajah memelas yang entah mengapa membuat Arion merasa geli. Arion tetap memasang wajah datar, ia hanya mengangguk kecil.

Jemima bersorak kecil, kemudian memeluk Arion ringan dan berlari menuju ke kamar mandi. Jemima terlihat mondar-mandir di kamarnya, seolah melupakan keberadaan Arion di tempat itu.

“Mima, kalo kamu lupa aku masih di sini!” seru Arion saat melihat Jemima bermaksud memakai stoking kerjanya di luar kamar mandi.

“Ahhh, Rion maaf aku lupa karena buru-buru. Kamu balik arah dulu, kalo aku pakai di kamar mandi stokingnya bisa basah!” balas Jemima dengan nada frustasi yang membuat Arion menghela nafas berat, tetapi ia segera menuruti kata-kata gadis itu.

“Ayo!”

***

Arion hanya bisa pasrah karena sejak di indekos Jemima, gadis itu sudah beberapa kali menarik tangannya agar mau mengikuti tujuan gadis itu. Sesampainya di parkiran hotel pun, Jemima langsung menarik tangan Arion agar bergegas jalan memasuki kantor mereka.

“Mima, kamu mau sampai kapan sih narik tangan aku? Lama-lama bisa panjang sebelah tangan aku tau engga!” ujar Arion yang membuat Jemima menyadari perbuatannya.

“Ehh, maaf!” balas Jemima yang langsung melepaskan genggaman tangannya dari Arion. Jemima berdeham dan langsung mempercepat langkahnya dan meninggalkan Arion.

Jemima merutuki kebodohannya karena ia masih tidak bisa menguasai diri saat berhadapan dengan Arion. Saat tiba di ruangannya ia langsung menutup pintu ruangan itu, ia memarahi dirinya karena lagi-lagi ia membuat kesalahan. Ia ingin menjauhkan diri dari Arion, tetapi ia gagal lagi.

Beberapa menit, ia mondar-mandir di dalam ruangannya sembari memikirkan sesuatu. Ia menggigit bibirnya, sembari mengetuk-ngetuk dahinya dengan jari. Saat ia sedang melakukan itu, Arion tiba-tiba membuka pintu ruangan Jemima dan tatapan mereka bertemu.

Jemima terpaku di tempatnya, sedangkan Arion menatap Jemima dengan pandangan yang sulit diartikan. Setelah beberapa saat, Arion berdeham yang membuat Jemima melepaskan gigitan pada bibirnya. Ia juga segera menurunkan tangannya.

“Kamu gapapa?” tanya Arion pada akhirnya.

Jemima menggelengkan kepalanya dengan canggung. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana saat itu.

“Ehm, bapak kenapa ke ruangan saya? Ada yang bisa saya bantu?”

Pertanyaan Jemima dibalas dengan anggukan oleh Arion. Arion memerintahkan gadis itu untuk ke ruangan kerjanya. Jemima langsung mengikuti langkah Arion dengan patuh. Keduanya tidak menyadari bahwa sejak tadi Dante dan Pertiwi memperhatikan interaksi mereka.

“Kayaknya ada cinta bersemi di divisi kita, Bli!” bisik Pertiwi yang membuat Dante mengangguk dengan cepat. Dante menatap ke arah Pertiwi cukup lama, tanpa disadari gadis itu karena Pertiwi masih fokus menatap pintu ruangan kerja Arion dimana kedua atasannya berada.

‘Ya, memang ada cinta yang bersemi di sini!’

***

“Kamu pacaran sama Michael?” tanya Arion tanpa basa-basi yang membuat Jemima terkejut.

“Bapak manggil saya ke sini, cuma untuk nanyain masalah pribadi saya? Pak, sepertinya kita udah sepakat untuk memisahkan antara urusan pekerjaan dengan urusan pribadi, jadi kenapa bapak malah melanggarnya!” Jemima tidak ingin menutupi kekesalannya, ia memandang tajam ke arah Arion.

“Maaf kalo kamu terganggu, tapi aku yakinkan kamu kalo ini terakhir kalinya aku nanya tentang urusan pribadi kamu! Aku cuma butuh jawaban iya atau tidak!” Arion terlihat serius dengan perkataannya yang membuat Jemima frustasi.

“Arion, ternyata kamu engga profesional sama sekali ya. Oke, aku jawab! Iya, aku udah jadian sama Michael! Puas kamu!”

****

1
Ana
lnjut
Fitrian Delli
sialan iklan Shopee nganggu aja
Othsha
ok kak.. ditunggu ya.. sekedar informasi, Jemima sama Arion akan segera berakhir kisahnya ya...
Ana
lnjut thor
Ana
lnjut bgs yg byk sih thor
Othsha: diusahakan ya kakak... hehehe... soalnya di dunia nyata juga banyak kegiatan...hihihi... tp semoga bisa aku up lbh banyak ya
total 1 replies
Ana
lnjut thooor suka jg lma2 updatenya
Othsha
siap makasih buat dukungannya kakak...🤩
Ana
semangat thor biar bs update lg
Ana
ljut thor bgs vrtanya
Eli Safriani
lajut ,semangat jemuma
Ana
lnjut jgn lm2 thor
Othsha: asyiap kak... ditunggu ya/Smile/
total 1 replies
atik
lanjut thor... semangat
Othsha: siap kak... mohon ditunggu ya
total 1 replies
Othsha
sabar ya kak, author lagi pindahan rumah jadi hectic... malam ini aku usahain update ya.../Smile/🤩
Eli Safriani
kok lama up nya
Othsha
asyiap kak.. ditunggu updateannya ya..
Ana
lnjut thor
Ana
lnjut buat arion nyesel thor mina byk yg suka
Othsha: asyiap kakak...makasih uda setia baca kisah Jemima dan Arion ya...🤩🤩🤩
total 1 replies
Ana
lnjut thor
Ana
lnjut
Othsha: siap kak... sabar menanti ya... makasih udah membaca kisah Jemima dan Arion...
total 1 replies
sarinah najwa
tuh kan pake acara nangis sekedar bertanya tapi pake bawang
Othsha: hahaha...
sarinah najwa: au ah lap😁
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!