"Pokonya kau harus menggantikan Kakakmu menikah dengan Tuan Brian."
Itulah keputusan final dari Handoko, yang harus Mikha patuhi tanpa bisa menolak, karena Handoko mengungkit bakti seorang anak. Tanpa Handoko sadari jika Mikha memiliki impiannya sendiri tentang pernikahannya.
Dan bakti itulah yang membawa Mikha pada sebuah pernikahan paksa dengan Brian, seorang pria berusia 35 tahun yang juga menyandang status duda beranak 1. Karena Raline Kakaknya, menghilang tepat di hari pernikahannya dengan Brian.
Sikap Brian yang temperamental dan sangat oper protektif pada Putri semata wayangnya, sangat berbanding terbalik dengan Mikha yang ceroboh dan bertidak sesuka hatinya.
Tidak mudah bagi Mikha, menjadi istri pengganti, sekaligus ibu sambung untuk putri Brian,
membuat Mikha tertekan, ia juga kerap kali adu mulut dan otot dengan Brian yang selalu menyalahkan jika terjadi sesuatu pada Putrinya.
Minta dukungannya ya 🙏🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon acih Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Mikha.
Selamat! Membaca 🤗
Belle belum makan di jam seharusnya anak itu sudah tertidur lelap, dan alasannya adalah menunggu kepulangannya, membuat Mikha sedikit merasa bersalah.
Bagaimana jika aku tidak pulang! apa anak ini tidak akan makan! itulah yang ada di pikiran Mikha saat ini.
"Apa Tante Mikha sudah makan?"
"Belum!"sahut Mikha berbohong, padahal dia sudah menghabiskan 2 porsi nasi goreng spesial yang di belikan Tika.
"Kalau begitu, Tante mau tidak makan bersama aku?"ajak Belle.
Seperti biasa, Mikha tidak langsung menjawab, ia memilih melirik pada Brian.
Tidak ada reaksi apapun dari lelaki itu, Ia hanya mengusap rambut Belle dan berlalu di ikuti Rayan di belakangnya.
"Makan yang banyak, dan setelah itu tidur."Ucap Berian sebelum pergi.
Melihat reaksi Brian yang seperti itu, membuat Mikha mengira jika Brian mengijinkannya, dan iapun mengiyakan ajakan Belle.
✨✨
Tidak ada suara apapun di meja makan, Mikha dan Belle sama-sama tengah khusyuk menikmati makan malamnya.
Belle senang, Mikha kembali pulang dan bisa makan bersamanya tapi ia tidak bisa mengekspresikan kesenangannya itu secara berlebihan karena Belle masih takut kepada Mikha.
"Tante kenapa?"tanya Belle tiba-tiba, memecahkan keheningan.
"Kenapa, apanya?"
"Wajah tante merah dan membengkak!"
"Oh, ini. Tadi terbentur pintu!"
"Apa Tante sudah mengobatinya?"
"Sudah!"
"Apa aku perlu mengatakannya pada Papa agar Papa memanggil Om Dokter Rion?"
Saat ini Belle lebih banyak bicara, ia senaja memberanikan diri untuk cerewet, karena rasa khawatirnya pada Mikha.
"Tidak perlu, Tante tidak apa-apa, segera habiskan makanmu, ini sudah hampir jam 10 malam, seharusnya kau sudah tidur."
"Baik Tante,"sahut Belle dengan pasrah! tapi ia masih terus memperhatikan wajah Mikha.
✨✨✨✨
Di ruangan lain, Rayan tengah menjelaskan laporan yang gagal ia katakan sore tadi.
"Jadi wanita itu ibu tirinya?"Tanya Brian setelah ia mendengar laporan dari Rayan.
"Betul tuan, Nyonya Marlina ibu tiri Nona Mikha, tapi beliau istri pertama dan istri sah secara hukum tuan Handoko."Jelas Rayan.
"Apa maksudnya?"tanya Brian kembali, yang masih belum memahami cerita dari Rayan.
"Apa ini penting untuk Anda?"
"Tidak!"
"Lalu?"tanya Rayan menyelidik, karena tidak biasanya Brian kepo dengan kehidupan seseorang.
"Aku hanya ingin tahu saja, tidak lebih dari itu. Tapi jika kau keberatan untuk menjelaskannya tidak usah kau jelaskan, karena itu tidaklah sangat penting untukku."Ucap Brian, pura-pura tidak perduli. Padahal dalam hatinya sangat penasaran dengan latar belakang keluarga Mikha.
Rayan diam untuk beberapa saat. Dan di saat itu Brian masih menunggu berharap jika Rayan menjelaskan apa yang membuatnya saat ini penasaran.
Rayan yang sangat tau seperti apa Brian, menarik nafasnya dalam-dalam, dan memulai menceritakan apa yang ta ketahui tentang Mikha dan keluarganya.
"Tuan Handoko menikah dengan Nyonya Marlina 26 tahun silam, dan mereka di karuniai seorang anak yaitu Nona Raline. tanpa sepengetahuan Nyonya Marlina, ternyata tuan Handoko juga menikah secara diam-diam dengan seorang wanita yang bernama Sania, dan wanita itu adalah Ibu kandung Nona Mikha. Dan merekapun di karuniai seorang anak perempuan yang usianya 3 tahun lebih muda dari Raline, hubungan mereka di ketahui Nyonya Marlina, dan di saat itu Nyonya Marlina meminta Tuan Handoko meninggalkan Sania. Setelah berpisah dengan Sania, karena Tuan Handoko lebih memilih istri pertamanya, kabar duka tentang kematian Nyonya Sania sampai pada tuan Handoko, dan karena Tuan Handoko orang tua tunggal dan Nyonya Sania tidak memiliki sanak saudara, mengharuskan Nona Mikha ikut bersamanya, dan pada saat itu Nona Mikha masih berusia 8 tahun."
Bersambung.
✨✨✨
Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🤗
Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Lope Banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️
Q ikut geram ada ibu seperti itu 🥺😔