The Love Struggle

“Sini kalian masuk ke pelukan paman”ucap Ziyad sambil merentangkan kedua tangannya dan si kembar dengan senang hati masuk ke dalam pelukan Ziyad.

“Apa paman marah karena kami mengganggu tidur paman?” tanya Zaynab yang masih ada dalam pelukan Ziyad dan menyadarkan kepalanya di dada bidang ayah kandungnya itu.

“nggak sayang. Paman senang kalian membangunkan paman. Ngomong-ngomong apa mommy kalian sudah bangun?” tanya Ziyad ingin mengetahui apa yang Shanum lakukan sekarang.

“Mommy sudah bangun sejak pukul 5 pagi, Paman”jawab Zayn yang ikut senang karena pria yang menolongnya bermalam di rumahnya meskipun dia baru mengetahui setelah bangun pagi.

Sementara itu, Shanum di dapur sedang menyiapkan sarapan untuk si kembar, dirinya, dan tamu yang tak diundang itu. Semalaman Shanum tidak bisa tidur dengan nyenyak dan sesekali mengecek kamar si kembar. Dia sempat berpikir mungkin itu hanya akal-akalan dari Ziyad untuk bermalam dan pada saat Shanum tertidur lelap kemudian Ziyad akan menculik si kembar tapi hal yang dia takutkan itu tidak terjadi.

...****************...

“Chicken Sandwich is ready”teriak Shanum dari arah dapur yang bisa di dengar oleh si kembar dan Ziyad.

Mereka baru saja selesai mandi. Setelah menemani si kembar bermain, Ziyad tanpa disuruh memandikan si kembar dan memakaikan pakaian mereka dengan rapi. Ziyad sendiri juga sudah mandi setelah memandikan anaknya dan tanpa sepengetahuan Shanum, Ziyad sempat bertemu dengan asisten pribadinya di depan rumah Shanum sebelum waktu subuh. Ziyad menyuruh Zaki-asisten pribadinya untuk dibawakan satu set pakaian santai serta perlengkapannya yang lain.

Shanum yang melihat penampilan kedua permata hatinya itu, tersenyum tipis tapi senyumannya langsung sirna saat bertatapan dengan Ziyad sejenak. Ziyad juga langsung merasa canggung saat bertatapan dengan Shanum namun hal tersebut tidak berlangsung lama ketika Zaynab dan Zayn menarik tangan Ziyad menuju meja makan.

Mereka berjalan menuju meja makan. Terdapat empat kursi tapi kursi yang satunya sudah ditempati oleh Shanum. Ziyad menarik kursi untuk si kembar duduk berdampingan sedangkan dirinya akan duduk di kursi kosong di samping Shanum namun Ziyad yang baru saja mendaratkan bokongnya dan menatap kearah Shanum sekilas, Zaynab angkat bicara.

“Paman ganteng duduk di samping Zaynab saja”ucap Zaynab keberatan

“Emang paman Ziyad mau duduk di samping mu? Biarin paman Ziyad duduk di samping mommy” ucap Zayn yang berbeda pendapat dengan saudara kembarnya

“Tapi Zaynab mau duduk di sebelah paman ganteng” ucap Zaynab bersikeras dengan gaya mulut Bimoli (Bibir Monyong Lima Senti)

“Sudah-sudah. Biar mommy yang pindah” ucap Shanum yang merasa pening dengan tingkah si kembar sambil berdiri dan berjalan menuju kursi yang sebelumnya di duduki oleh Zaynab dan duduk berhadapan dengan Ziyad.

“Thanks mommy. Zaynab sudah mandi dibantu sama paman ganteng tadi”ucap Zaynab sambil tersenyum lebar memamerkan gigi kecilnya yang membuatnya sangat menggemaskan.

“Gaya rambut Zayn keren kan mommy? Mirip gaya rambut paman Ziyad”tanya Zayn kepada Shanum sambil memamerkan gaya rambutnya yang di style mirip style rambut Ziyad.

“Uhuk uhuk” Shanum tersedak air liurnya sendiri karena dia sempat terlena sejenak menatap penampilan Ziyad yang tambah ganteng dari sebelumnya karena berat badan Ziyad sudah kembali seperti dulu dan aura di wajahnya tambah berseri. Mungkin kah itu di power of love yang membuat penampilan Ziyad berubah?

Ziyad dengan sigap menggapai air dari glass jar dan menuangkan ke dalam gelas kaca berukuran sedang kemudian dia berikan pada Shanum. Shanum segera meminum air itu dengan salah tingkah.

“Makanannya keburu dingin. Ayo mulai makan dan jangan lupa baca basmalah terlebih dahulu”ujar Shanum sambil mengontrol detak jantungnya yang masih bergemuruh.

Mereka pun sarapan dengan penuh hikmat, Ziyad yang merindukan masakan Shanum merasa sangat senang dan sesekali tersenyum sambil mengunyah makanannya.

Dring dring

Tiba-tiba terdengar bunyi suara panggilan telfon dari saku celana Ziyad. Ziyad yang belum menghabiskan makanannya itu, segera minum air kemudian menerima panggilan tersebut.

“Assalamu Alaikum tuan” ucap Zaki di seberang telfon.

“Wa Alaikum salam. Ada apa?”tanya Ziyad dengan wajah yang datar karena sarapan bersama keluarga kecilnya terganggu.

“Saya mendapat email dari pak Said, beliau meminta tuan untuk bertemu dengannya siang ini di restauran yang sama sebelumnya” ucap Zaki diseberang telfon.

Ziyad melihat jam tangannya yang bertengger di lengannya yang kokoh menunjukkan pukul 08:13. Masih ada waktu beberapa jam sebelum jam makan siang.

“Kita ke Kuala Lumpur naik pesawat aja nanti dan tidak usah terburu-buru” ucap Ziyad memiliki ide untuk lebih lama bersama anak-anaknya dan tentunya dengan Shanum juga.

“Bagaimana dengan mobil milik tuan?” tanya Zaki kebingungan diseberang telfon karena mereka dari Kuala Lumpur ke Johor Bahru naik mobil. Kalau ada yang ribet kenapa pilih yang gampang haha. Padahal mereka bisa saja dan sangat sanggup untuk membeli tiket pesawat dari Kuala Lumpur ke Johor Bahru tapi Ziyad memang lain, dia ingin menikmati pemandangan alam saat dalam perjalanan.

“Itu urusan nanti. Sudahlah aku mau lanjutin sarapanku dulu”ucap Ziyad dan segera memutuskan panggilan telfonnya sedangkan di sisi lain, Zaki yang sedang berdiri di balkon kamar hotel sambil menunggu sarapan yang dia pesan sebelumnya dan merasa tambah lapar setelah mendengar tuannya sedang makan.

08:20 am

“Hari ini paman ganteng mau balik ya?”tanya Zaynab sambil bergelayut manja di lengan berotot Ziyad. Sekarang Ziyad, Zaynab, dan Zayn sedang berada di ruang keluarga menonton film kartun. Sedangkan Shanum sedang mandi di kamarnya setelah membereskan rumah.

“Iya sayang. Paman harus balik karena paman harus bekerja untuk masa depan Zaynab dan Zayn”ucap Ziyad sambil mengelus rambut putri kecilnya itu.

“Zayn! Sini sayang dekat paman. Jangan jauh-jauh seperti musuh” panggil Ziyad agar Zayn duduk di sampingnya yang kosong. Zayn yang memang sedari tadi ingin duduk di dekat Ziyad tapi karena gengsi dan malu membuatnya tak langsung duduk seperti saudara kembarnya tanpa disuruh selalu ingin lengket dengan Ziyad. Zayn pun patuh dan segera duduk disamping Ziyad. Ziyad tersenyum kecil dan memberi kecupan manis ke pucuk kepala anak-anaknya silih berganti.

Ding Dong

Bunyi suara bel, membuat mereka terdiam sejenak. Ziyad penasaran dengan tamu yang datang pagi-pagi itu segera berjalan menuju pintu utama dan diikuti oleh kedua kurcaci imut miliknya.

“Siapa ya bertamu pagi-pagi?”monolog Ziyad dalam hati

Ceklek

Ziyad membuka pintu dan seketika memasang wajah yang kurang bersahabat pada pria yang berdiri di depannya.

“Ka- Kamu, ngapain kamu disini?” tanya pria itu yang tak lain adalah Khaleed dengan suara mengintimidasi